author-banner
Cancer Girl
Cancer Girl
Author

Novels by Cancer Girl

Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir

Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir

Ernita kehilangan bayinya yang meninggal saat lahir akibat penyumbatan placenta. Namun duka yang ia alami justru dianggap sebagai aib oleh keluarga suaminya, Gudel. Bukannya mendapat dukungan, Ernita malah menerima perlakuan buruk dari mertuanya yang kaya raya. Mereka menganggapnya sebagai pembawa sial dan menghasut Gudel untuk menceraikannya. Ernita diusir dari rumah tanpa ada tempat untuk berlindung. Saat berada di titik terendah, takdir membawanya bertemu dengan seseorang dari keluarga Taufik Wijaya, seorang Presdir sukses yang baru saja kehilangan istrinya akibat pendarahan pasca melahirkan. Bayi kembar Taufik membutuhkan ASI. Dan Ernita yang masih menghasilkan ASI meski bayinya telah tiada, menjadi harapan terakhir mereka. Ernita menerima tawaran sebagai ibu susu bagi bayi kembar tersebut dan mulai tinggal di rumah keluarga Wijaya. Perlahan ia menemukan ketenangan di antara dua bayi yang bergantung padanya. Akan tetapi kehidupannya di sana tidak mudah. Keluarga besar Taufik yang penuh ambisi, memandangnya sebelah mata dan menganggapnya tidak lebih dari seorang pengasuh. Di tengah tekanan dari keluarga Taufik dan luka masa lalu yang masih menganga, Sang Presdir yang awalnya dingin dan tertutup perlahan mulai melihat Ernita dari sudut pandang berbeda.
Read
Chapter: Bab 33
Setibanya di rumah dengan wajah kusut dan penuh amarah, Loren langsung melempar tas tangannya ke sofa ruang tamu. Hatinya masih terbakar sejak mendapati kenyataan bahwa Taufik, putra sulung yang begitu ia banggakan, telah menikahi Ernita secara diam-diam. Tak ada pemberitahuan, tak ada restu. Semua terjadi tanpa sepengetahuannya.Helen yang sedang duduk di ruang keluarga, sibuk dengan laptop di pangkuannya, menoleh kaget melihat tingkah sang ibu."Ibu kenapa? Kayak habis dikejar anjing aja kok sangar gitu," goda Helen ringan, mencoba mencairkan suasana.Namun, Loren tak tertawa. Wanita berusia empat puluh lima tahun itu justru melangkah cepat dan duduk di samping Helen."Helen, kamu tahu apa yang terjadi di Bali?" Loren bertanya dengan suara gemetar menahan emosi.Helen mengernyit. "Emangnya ada apa di Bali, Bu? Ibu nggak cerita sebelumnya. Lagian, emangnya Ibu dari Bali? Kok nggak bilang sama aku?"Loren menghela napas panjang. "Taufik kakakmu. Dia ternyata sudah menikah sama Ernita.
Last Updated: 2025-04-20
Chapter: Bab 32
Satu Minggu kemudian, Taufik mengajak Ernita berbulan madu. Tempat tujuan mereka adalah Bali.Pagi itu, sinar matahari menyelinap ke jendela kamar hotel tempat Taufik dan Ernita menginap di Bali. Semilir angin laut membawa aroma asin yang khas, menyatu dengan udara segar pegunungan di kejauhan. Suara deburan ombak terdengar sayup-sayup, membangunkan mereka dari tidur lelap setelah perjalanan panjang kemarin.Taufik membuka mata lebih dulu. Ia tersenyum melihat Ernita yang masih tertidur dengan tenang di sampingnya. Wajah istrinya tampak damai. Ia membelai rambut Ernita pelan, lalu mengecup keningnya. "Bangun, sayang. Hari ini kita jelajah Bali."Ernita menggeliat pelan lalu membuka matanya. Senyumnya merekah saat melihat Taufik. "Masih seperti mimpi rasanya, Mas.""Kalau mimpi, aku tak mau bangun," ujar Taufik sambil menggenggam tangan Ernita.Setelah bersiap-siap, mereka menikmati sarapan di restoran hotel. Taufik sudah menyusun agenda untuk mereka berdua. jalan-jalan ke Ubud, makan
Last Updated: 2025-04-19
Chapter: Bab 31
Pagi itu, mentari bersinar hangat di langit kota yang baru saja mulai bergeliat. Rumah Taufik tampak lebih ramai dari biasanya. Tenda kecil telah terpasang rapi di halaman depan, dihiasi dengan bunga-bunga segar dan kain putih yang melambai tertiup angin. Suasana penuh haru dan kehangatan mulai menyelimuti tempat itu. Hari ini adalah hari yang telah dinanti-nanti oleh Taufik dan Ernita. Hari di mana keduanya akan mengikat janji suci sebagai sepasang suami istri.Taufik mengenakan beskap berwarna krem dengan sentuhan batik yang elegan. Senyumnya tak henti menghiasi wajahnya, meski sesekali tampak gugup. Di sisi lain, Ernita atau yang kini akrab dipanggil Nita oleh Taufik, tampil anggun dalam balutan kebaya sederhana berwarna lembut. Riasannya tidak berlebihan, namun cukup membuat kecantikannya terpancar lebih dari biasanya. Nita tampak bahagia, meski matanya sesekali berkaca-kaca.Acara dimulai dengan khidmat. Di depan penghulu dan para saksi yang terdiri dari beberapa rekan kerja Tauf
Last Updated: 2025-04-19
Chapter: Bab 30
Hari-hari Taufik kini dipenuhi dengan semangat baru. Sejak Ernita menerima lamarannya secara sederhana dan penuh ketulusan, ia merasa seperti menemukan kembali arah hidupnya. Bukan hanya sebagai seorang ayah, tapi juga sebagai seorang pria yang akan kembali memimpin rumah tangga dengan cinta dan kesadaran penuh.Taufik mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk pernikahan mereka. Ia tidak ingin acara besar-besaran. Cukup sebuah acara sakral yang hangat, sederhana, dan penuh makna. Ia tahu benar, yang mereka perlukan bukanlah kemewahan, tapi ketulusan. Cinta tidak perlu diumumkan kepada dunia dengan gebyar, cukup diresapi dan dirayakan bersama orang-orang yang benar-benar mendoakan.Langkah pertama yang ia lakukan adalah mendaftar ke Kantor Urusan Agama. Ia datang pagi-pagi, membawa semua persyaratan yang dibutuhkan. Petugas di KUA menyambutnya dengan ramah, dan membantunya melengkapi data-data yang masih kurang. Taufik memilih tanggal yang menurutnya cukup istimewa, tanggal yang sama
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Bab 29
Malam telah larut. Cahaya lampu taman belakang menyapu lembut dedaunan yang bergoyang pelan tertiup angin. Dari balik jendela kamar, Ernita menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Suara jangkrik bersahutan dengan tenangnya suasana sekitar, membuatnya hanyut dalam lamunan. Hari itu, anak-anak telah tidur lebih cepat, memberi waktu baginya untuk sekadar duduk dan menikmati kesunyian.Tiba-tiba terdengar ketukan pelan di pintu kamar."Nita?" Suara Taufik terdengar pelan namun tegas dari luar.Ernita terhenyak. Ia bangkit dari tempat duduknya dan membuka pintu perlahan. Taufik berdiri di sana dengan ekspresi wajah yang serius namun hangat. Ernita mengangguk pelan, membiarkan Taufik berdiri di ambang pintu."Ada apa, Tuan?" tanyanya lembut."Ekhem! Tolong mulai sekarang jangan panggil aku dengan sebutan Tuan. Anggil nama saja," ujar Taufik."Ta-tapi, itu tidak sopan kalau aku memanggil anda nama saja," gagap Ernita."Ya sudah, kamu panggil saja, Mas. Gimana? Bukankah lebih enak didenga
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 28
Hari itu, setelah menjalani serangkaian pertemuan bisnis yang melelahkan, Taufik pulang lebih awal dari biasanya. Matahari mulai condong ke barat, menyisakan cahaya keemasan yang menari-nari di sela dedaunan. Sesampainya di rumah, langkahnya terhenti di depan pintu belakang yang terbuka. Pandangannya langsung tertuju pada taman kecil di belakang rumah.Di sana, Ernita duduk di bangku kayu panjang, menggendong Arkaf di tangan kanan dan Asrul di pangkuan kiri. Kedua bayi itu tampak nyaman dalam pelukannya, tertawa kecil saat Ernita bernyanyi dengan lembut sambil menggoyang-goyangkan tubuh mereka perlahan. Senyum hangat terpancar dari wajah Ernita, begitu tenang, begitu penuh kasih. Pemandangan itu menusuk hati Taufik dengan perasaan yang tak bisa ia jelaskan.Selama ini, Ernita memang sudah seperti ibu bagi anak-anaknya. Ia merawat dengan sepenuh hati, tanpa pamrih, dan selalu hadir dalam setiap kebutuhannya. Tak sekalipun Ernita mengeluh. Bahkan saat Taufik tengah disibukkan dengan uru
Last Updated: 2025-04-11
Hasrat sang PEBINOR

Hasrat sang PEBINOR

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan. Hal ini terjadi kepada Julius Rochman dan Jhulie Valentina. Keduanya menikah atas kesepakatan antar keluarga. Namun tiga tahun menikah, tak pernah ada kebahagiaan di antara mereka. Hingga suatu hari, pasangan suami istri tersebut pindah ke rumah baru, karena rumah lama mereka sudah tidak layak ditempati. Dan keretakan rumah tangga mereka berawal dari rumah baru tersebut. Saat itulah Jhulie menjadi sosok yang berbeda, saat dia mengenal seorang pria bernama Antonio. Puncak permasalahan, kala Rochman melihat dengan mata kepala sendiri, manakala Jhulie berselingkuh dengan tetangga barunya itu. Hingga akhirnya, Julius Rochman berubah menjadi pria cassanova dan menjadi PEBINOR sebagai pelampiasan sakit hatinya, lantaran ditinggal selingkuh oleh sang istri hingga terjadinya perceraian.
Read
Chapter: Akhirnya... (End)
Hari demi hari, Rochman mendampingi Puput menjalani kehamilan pertamanya dengan bahagia. Ibunda Rochman dan orang-orang di sekeliling menghujaninya dengan berbagai macam perhatian.Bahkan Rochman kini sudah tak berani menyentuh Puput setiap malam, meskipun dokter memperbolehkan hal itu, di masa kehamilan tua.Dan hari yang dinantikan pun tiba ... suatu malam, Puput merasakan dorongan yang kuat dari dalam perutnya. 'Duh, sakit sekali,' batinnya.Puput bahkan tak sanggup untuk berjalan lagi. Dia hanya membungkukkan badannya, bertumpu pada ranjang sambil meringis menikmati rasanya kontraksi.Rochman yang mengetahui hal itu benar-benar panik, tak henti-hentinya dia mengusap punggung istrinya sambil sesekali mengusap keringat di dahinya."Sepertinya, kamu sudah mau melahirkan, sayang," kata Rochman."Iya nih, Mas, sakit sekali, tidak kuat aku." keluh Puput.Rochman bertambah panik, dia menemui sang ibu di dalam kamarnya, dan menceritakan apa yang dirasakan oleh istrinya."Kalau begitu, ayo
Last Updated: 2023-12-05
Chapter: Sesuatu yang Tumbuh
Satu minggu kemudian, Rochman mengajak sang ibu ke rumah Puput untuk melamar wanita tersebut."Put, apa kamu mau menerima Rochman di hati kamu?"Puput tersipu, dia menatap lekat ke arah Ibunda Rochman. "I-iya, Bu, saya mau."Ibunda Rochman tersenyum ramah, "terimakasih, ibu titip anak ibu ya, semoga kalian selalu diberikan kemudahan dalam segala hal, setelah menikah nanti.""Amin," lirih Puput.Kemudian Ibunda Rochman memakaikan cincin di jari manis Puput. Seketika Puput terharu, netranya tampak berkabut. Kemudian Puput memeluk Ibunda Rochman penuh haru."Jadi, satu minggu lagi kalian akan menikah?" tanya Ibunda Rochman kepada Rochman, wanita itu kembali memastikan rencana anaknya."Iya, Ma, dan aku sudah mantap," sahut Rochman antusias."Ibu pesan, jaga Puput baik-baik," kata Ibunda Rochman."Pasti, Bu," angguk Puput.Lama mereka berbincang, Rochman dan ibunya pun pamit undur diri. Mereka akan kembali ke rumahnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya.Kini Ibunda Rochman berada di rum
Last Updated: 2023-12-05
Chapter: Kemesraan Dua Insan
Rochman menghirup aroma wangi dari tubuh Puput, membuat bagian bawah Rochman menegang. Perlahan Puput menjauhkan kembali wajahnya. Niat hati ingin menggoda Puput, namun justru dia sendiri yang terpancing.Rochman pun berjalan ke arah kulkas, dia membuka lemari pendingin itu, kemudian kembali mengambil air mineral dan berjalan lagi melewati Puput. "Pokoknya kamu jangan pulang dulu."Kemudian Rochman berjalan masuk ke dalam kamarnya, dia ingin menetralkan hati dan sesuatu yang menggelora itu.Sementara Puput bernapas lega, dia pun memegangi dadanya, merasakan detak jantungnya semakin kencang. 'Duh, kenapa aku seperti ini?' batinnya. Wanita itu benar-benar tak habis pikir mengenai tubuhnya.Tak lama Rochman keluar lagi menghampiri Puput. Tanpa aba-aba, pria itu langsung mendaratkan sebuah kecupan pada bibir Puput membuat wanita berstatus janda itu terbelalak.Namun Puput tak kuasa melawan Rochman, dan terjadilah pagut memagut dari kedua bibir itu. Lama mereka berdua berpagutan, akhirnya P
Last Updated: 2023-12-05
Chapter: Cerita Cinta
Kedua insan itu, kini saling meluapkan rasa cinta pada diri mereka masing-masing. Kini, tak ada lagi rasa ragu dan malu pada diri Puput, dia justru merasa nyaman dalam dekapan Rochman.Perlahan, Rochman melepaskan pelukannya kemudian kedua tangannya menangkup kedua sisi wajah Puput. Manik mata Rochman menelisik wajah Puput. Perlahan bibir Rochman mendekat.Namun seketika itu juga, Puput segera menjauhkan wajahnya. "Mas, ini di luar rumah, tidak enak kalau ada yang lihat."Rochman pun segera melepaskan tangan yang melekat pada wajah Puput."Ya sudah aku pulang dulu. Sudah malam," pamit Puput."Tunggu sebentar, jadi kamu mau menerima lamaranku?" harap Rochman.Puput pun membalikkan badan, dan berjalan menjauhi Rochman sambil bergumam ...."Tidak dalam waktu dekat ini, tadi itu aku hanya bilang, kalau aku cinta sama kamu."Rochman menepuk keningnya, kemudian menggelengkan kepala, merasa konyol dengan tingkah Puput. "Dia habis mimpi apa, sih?"****Keesokan hari, Puput bangun lebih awal.
Last Updated: 2023-12-05
Chapter: Cinta tapi Malu
"Hehe, ya sudah ayo." Rochman dan Puput pun segera kembali ke kantor.****Malam hari tiba, Rochman saat itu masih menonton televisi di ruang tengah. Saat itu dia tengah berada di rumah ibunya."Kamu belum tidur?" tanya Ibunda Rochman menghampiri anaknya dan duduk di sebelahnya."Belum ngantuk, Ma," ujar Rochman."Jangan tidur terlalu larut, tidak baik untuk kesehatan," pesan Ibunda Rochman."Iya, Ma." Rochman mengangguk."Oh ya, Ma, Loli sekarang dipenjara," kata Rochman.Ibunda Rochman terkesiap mendengar penuturan anaknya. "Jadi dia sudah ketangkap?""Sudah," jawab Rochman singkat."Ya sudah tidak perlu diungkit lagi, biarkan dia menerima balasan yang setimpal," kata Ibunda Rochman."Iya, Ma." Lagi-lagi Rochman hanya mengangguk."Terus, gimana hubungan kamu dengan Puput?" tanya Ibunda Rochman lagi"Aku belum bisa cerita sekarang, Ma. Mama doakan saja semoga bisa lanjut ke jenjang yang lebih serius," tutur Rochman. Dia tidan ingin berbicara lebih detail mengenai Puput yang belum sah
Last Updated: 2023-12-05
Chapter: Mengunjungi Musuh
Puput terkesiap, dia segera beranjak dari tempat duduknya, dan bergegas menuju kamar mandi. Beberapa saat kemudian, wanita itu telah berpenampilan rapi.Rochman tersenyum melihat Puput, "sekarang, giliran saya mandi," ujarnya kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.Selesai mandi, Rochman mengajak Puput ke suatu tempat. Dia mengendarai mobilnya."Kita mau ke mana, Mas?" tanya Puput heran."Kita cari makan," sahut Rochman berdalih."Tapi, kita kan baru saja makan." Puput mengerutkan keningnya."Iya, tapi saya lapar lagi. Tidak tahu kenapa, saya lihat kamu bawaannya lapar terus, hehe." Rochman pun terkekeh.Puput menggelengkan kepalanya, merasa konyol dengan tingkah Rochman.Kini mereka sampai sebuah tempat, seketika Puput merasa aneh mengapa Rochman membawanya ke sebuah penjara."Lho, ini kan penjara, Mas?""Yang bilang toilet umum siapa?" kelakar Rochman kemudian mengajak Puput turun.Mereka berdua masuk ke dalam, dan disambut oleh seorang polisi. Rochm
Last Updated: 2023-12-05
Bayangan Kelam

Bayangan Kelam

Anisa adalah seorang wanita muda yang pernah memiliki segalanya. Karir yang cemerlang, kekasih yang penuh kasih, dan masa depan yang tampak cerah. Namun, dalam hitungan minggu, semuanya runtuh. Kekasihnya, Reza, meninggalkannya tanpa alasan yang jelas, dan karirnya hancur seiring dengan hilangnya kontrak besar yang selama ini menjadi kebanggaannya. Terpuruk dalam keputusasaan dan kesendirian, Anisa merasa hidupnya telah mencapai titik terendah. Di tengah kegelapan dan kesedihannya, Anisa bertemu dengan seorang pria misterius bernama Arya. Arya muncul dalam hidupnya tanpa peringatan, membawa serta aura kelam yang tidak bisa Anisa abaikan. Meskipun terkesan menakutkan, ada sesuatu tentang Arya yang membuat Anisa merasa tertarik. Sebuah daya tarik yang sulit ia pahami, namun tidak bisa ia lawan. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan intens, tetapi juga semakin berbahaya. Arya memiliki rahasia-rahasia gelap yang perlahan mulai terungkap, menarik Anisa ke dalam jaringan manipulasi, ketergantungan, dan perasaan terperangkap yang semakin sulit untuk ia hindari. Anisa kini terjebak di antara keinginannya untuk menemukan cinta yang ia dambakan dan kenyataan pahit yang dihadapi. Di dalam cinta yang berbalut kegelapan ini, Anisa harus memilih antara melarikan diri dan menyelamatkan diri dari bayang-bayang kelam Arya, atau tetap terjerat dalam hubungan yang berpotensi menghancurkannya.
Read
Chapter: Bab 116 (tamat)
Hari yang dinanti-nantikan akhirnya tiba. Anisa berdiri di depan cermin besar, mengenakan gaun pengantin putih yang indah. Semua perhiasan yang dipilihnya dengan hati-hati kini menghiasi tubuhnya, memantulkan cahaya dari lampu yang menyinari ruang rias. Meskipun begitu, perasaan Anisa campur aduk. Ada kegembiraan, ada rasa takut, namun yang paling terasa adalah kekosongan yang mendalam. Rasanya, semuanya seperti sebuah mimpi, dan Anisa tidak tahu apakah dia siap atau tidak untuk melangkah lebih jauh dalam hidupnya.Di luar, para tamu undangan sudah mulai berdatangan, menyapa satu sama lain dengan tawa dan senyum. Suasana di gedung itu penuh dengan kegembiraan. Tidak hanya keluarga dan teman-teman Anisa yang hadir, tetapi juga sejumlah rekan kerja Adrian, termasuk Malik yang telah lama menjadi sahabat Adrian, serta Roy, yang meskipun menjadi bagian dari masa lalu Anisa, masih datang untuk memberi selamat.Namun meskipun semua tamu sudah hadir dan gedung sudah penuh dengan orang-orang,
Last Updated: 2025-02-03
Chapter: Bab 115
Hari-hari berlalu setelah lamaran Adrian yang penuh harapan. Anisa mencoba untuk menyibukkan dirinya, berusaha menenangkan pikirannya yang terus dipenuhi oleh perasaan bingung. Namun meskipun dia berusaha mengalihkan perhatian, bayangan Adrian tak bisa hilang begitu saja. Keberadaan pria itu yang tulus, yang tanpa henti berusaha mendekatkan diri, seolah menjadi cahaya yang sulit ia hindari.Anisa menundukkan kepalanya saat bekerja di restoran. Pelanggan datang dan pergi, namun hatinya masih terjebak pada satu hal. Adrian. Meski sudah berulang kali berkata pada dirinya sendiri bahwa ia butuh waktu, ia tahu bahwa perasaannya kepada Adrian tidak semudah itu dilupakan. Perasaan hangat yang diberikan Adrian saat bersama, ketulusan yang ada di mata pria itu, semuanya terasa begitu nyata.Setiap kali Adrian datang menemuinya di restoran, ia tidak bisa menahan senyumnya. Meskipun hanya sesederhana menyapa atau mengobrol ringan di sela-sela kesibukannya, itu cukup membuat hatinya merasa lebih
Last Updated: 2025-02-03
Chapter: Bab 114
Malam itu, udara terasa lebih hangat dari biasanya. Anisa baru saja selesai bekerja dan sedang merapikan meja ketika seorang pelayan mendekatinya dengan wajah ceria.“Anisa, kau dipanggil ke halaman belakang restoran,” kata pelayan itu sambil tersenyum penuh arti.Anisa mengerutkan kening. “Siapa yang memanggilku?”Pelayan itu hanya tersenyum misterius sebelum berlalu.Dengan rasa penasaran, Anisa melepas celemeknya dan berjalan menuju halaman belakang restoran. Begitu ia membuka pintu, matanya langsung membelalak.Lampu-lampu kecil tergantung di antara pepohonan, menciptakan suasana hangat dan romantis. Di tengah halaman, sebuah meja kecil dengan dua kursi sudah tertata rapi, lengkap dengan lilin yang menyala lembut.Dan di sana, berdiri seseorang yang sangat dikenalnya.Adrian.Pria itu mengenakan kemeja putih dengan lengan yang tergulung hingga siku. Wajahnya tampak sedikit tegang, tetapi matanya tetap memancarkan ketulusan yang selalu membuat Anisa merasa nyaman.“Adrian, apa ini?
Last Updated: 2025-02-03
Chapter: Bab 113
Setelah semua luka yang Anisa alami, ia akhirnya mulai menemukan sedikit ketenangan dalam hidupnya. Pekerjaannya di restoran asing membuatnya sibuk, dan ia menikmati rutinitas baru tanpa harus memikirkan masa lalunya yang kelam.Di tempat kerja, ia bertemu dengan Adrian, seorang kepala koki yang memiliki kepribadian hangat dan perhatian. Awalnya, Anisa tidak terlalu memedulikan kehadiran pria itu. Namun, seiring berjalannya waktu, perhatian kecil yang diberikan Adrian membuat Anisa perlahan membuka hatinya.Adrian selalu memastikan bahwa Anisa tidak bekerja terlalu keras. Ia sering meninggalkan secangkir teh hangat di meja Anisa ketika gadis itu terlihat kelelahan. Kadang-kadang, ia juga menyelipkan cokelat di loker Anisa dengan catatan kecil bertuliskan:“Jangan terlalu serius bekerja. Hidup juga butuh sedikit manis-manis.”Anisa tidak bisa memungkiri bahwa sikap Adrian membuatnya merasa nyaman. Tidak ada paksaan, tidak ada kebohongan, hanya ketulusan.Suatu malam, setelah restoran t
Last Updated: 2025-02-03
Chapter: Bab 112
Anisa menghela napas panjang saat melihat pantulan dirinya di cermin apartemen kecilnya. Sudah beberapa minggu sejak ia mulai mengenal Adrian, dan harus diakui, pria itu membawa warna baru dalam hidupnya. Tidak ada kesan terburu-buru atau tekanan dalam hubungan mereka. Adrian tidak pernah memaksanya untuk bercerita tentang masa lalunya, dan itu membuat Anisa merasa nyaman.Ia merapikan rambutnya lalu mengambil tas kecil sebelum keluar dari apartemen. Hari ini adalah hari liburnya, dan ia memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman kota. Tidak ada tujuan khusus, hanya ingin menikmati udara segar dan menenangkan pikirannya.Saat sampai di taman, ia memilih duduk di bangku dekat air mancur. Beberapa anak kecil berlarian, bermain bola, sementara pasangan muda duduk berdua di bawah pohon rindang. Anisa mengamati mereka dengan tatapan kosong, bertanya-tanya apakah ia masih bisa merasakan kebahagiaan seperti itu.“Sendirian lagi?”Suara itu membuatnya tersentak. Ia menoleh dan melihat Adrian be
Last Updated: 2025-02-02
Chapter: Bab 111
Anisa duduk di tepi tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar apartemennya yang sederhana. Setelah pertemuan dengan Roy tadi malam, ia merasa lega, tetapi juga ada sedikit perasaan hampa yang sulit ia jelaskan. Mungkin karena ini pertama kalinya ia benar-benar menutup pintu bagi seseorang yang pernah mengisi hatinya, meskipun kenyataannya pahit.Hari ini, Anisa berencana untuk menghabiskan waktu sendiri. Ia ingin pergi ke tepi pantai yang tidak terlalu jauh dari kota, hanya sekitar satu jam perjalanan dengan bus. Ia butuh udara segar, butuh ketenangan yang hanya bisa ia temukan saat mendengar suara ombak dan angin laut.Setelah bersiap-siap, ia mengenakan dress berwarna krem dan membawa tas kecil berisi buku dan air minum. Anisa selalu merasa nyaman dengan membaca, seolah-olah dunia dalam buku bisa membantunya melupakan kenyataan yang kadang terlalu menyakitkan.Saat tiba di halte bus, ia duduk sambil menunggu kendaraan yang akan membawanya ke pantai. Cuaca hari ini cukup cerah, de
Last Updated: 2025-02-02
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status