Share

Bab 211

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-06 22:37:49

Sekujur tubuhnya lemas, jantung berdebar cepat dan kaki gemetar. Meskipun seperti itu, ia sudah datang sejak 1 jam yang lalu. Berharap bisa berjumpa dengan Eliza dan berbicara terlebih dahulu.

Eliza hanya sedang marah, keputusan yang diambil dalam keadaan marah, sudah pasti akan menjadi penyesalan di akhir. Ia berniat untuk menyadarkan Eliza, agar tidak menyesal di kemudian hari.

Sandy datang ke persidangan ini hanya berdua dengan Marwan. Ia juga didampingi pengacara yang sudah disiapkan Marwan. Sedangkan Mirna yang baru selesai melahirkan, tidak bisa mendampinginya.

Menurut Sandy, Mirna lebih baik tidak ikut, karena takut kehadiran istri keduanya itu semakin membuat Eliza menjauh.

Sandy selalu saja memandang ke kiri dan juga ke kanan. Dia berusaha mencari keberadaan Eliza.

Sudah 2 jam menunggu namun Eliza tidak kunjung datang. Sedangkan persidangan akan dimulai sekitar 5 menit lagi.

"Ayo masuk, sidang akan dimulai." Marwan menepuk pundak putranya. Ada rasa iba ketika melihat waja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Vhe_ra_anaya@yahoo.com
ini sampe bab brp sih ?
goodnovel comment avatar
Enni Lestari
heh Sandy,eliza yang menurutmu kampungan itu sudah lama mati bersama kepergian puteranya yang kalian bunuh, sekarang ini kamu hanya bisa melihat eliza yang baru , yang bersinar di tangan orang yang tepat,dasar cowok pecundang,mokondo dan ga tau malu kamu Sandy ......
goodnovel comment avatar
Desy Azkha
iya pas ngnterinnya skalian ngumumin c sandi mau nikah sama c mirna
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 212

    Sandy tidak perduli dengan ucapan hakim. Walau bagaimanapun ia harus bicara dengan Eliza, agar masalah mereka selesai. Eliza tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Bukankah kesalahan yang dilakukan hanya kesalahan kecil dan bisa di perbaiki. Kalau dipikir lagi, Eliza juga berasal, mengapa tidak bisa merawat diri. "Saudara Sandy!" Panggil hakim."Saya harus bicara dengan istri, saya. Saat ini istri saya hanya sedang marah." Sandy menolak perintah hakim. Bahkan memaksa dan menarik tangan Eliza.Nathan yang duduk di bagian belakang, sudah mulai emosi melihat kelakuan Sandy. Ia berdiri dan berniat untuk kedepan. Namun niatnya urung ketika pengacara Edwin dengan cepat menepis tangan Sandy berdiri di depan pria stres tersebut."Saudara Sandy, tolong kerja samanya. Jika anda tidak bisa mengikuti aturan di persidangan, maka kami akan memberikan denda untuk anda." Hakim berkata dengan wajah datar tanpa ekspresi."Pak Sandy, kembali ke kursi anda. Jika selama dipersidangan anda berkelakuan ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 213

    "Di saat klien kami akan melahirkan, Sandy berserta keluarganya memaksa untuk melahirkan di bidan dengan alasan biaya yang jauh lebih murah. Mereka tidak mau membawa ke rumah sakit padahal kondisinya klien kami dalam masa kritis. Saudari Eliza sudah menahan rasa sakit selama 6 hari di rumah bidan. Bidan juga sudah berulang kali meminta kepada keluarga pasien untuk merujuk ke rumah sakit dengan kondisi ibu yang sudah lemah. Namun dengan kejam keluarga Sandy menolak. Mereka tetap memaksa untuk melahirkan secara normal. Pada akhirnya klien kami mengalami pendarahan dan barulah dibawa ke rumah sakit. Pihak rumah sakit lambung melakukan operasi secara Cesar. Pada saat itu uang untuk biaya operasi sebesar 25 juta ini ditanggung oleh klien kami. Dan uang itu juga diminta dengan bunga yang tinggi oleh ibunya Sandy. Sebagai suami, saudara Sandy ini mandul, karena tidak bisa melakukan apapun terhadap istrinya. Saudara Sandy menerima ketika istrinya diperlakukan dengan tidak adil, bahkan dipera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 214

    "Selamat atas status barunya, janda muda." Pria yang wajahnya tertutupi oleh buket bunga besar itu berkata setelah menurunkan bunganya. Eliza tersenyum memandang pria tersebut. Ini beneran untuk Liza?" Eliza tidak menjawab ucapan selamat dari pria tersebut. Dia justru lebih tertarik dengan buket yang dipegang oleh si lelaki."Suka?" tanya Nathan dengan tersenyum.Dengan cepat Eliza menganggukkan kepalanya. Buket yang dibawa Nathan sangat besar. Yang lebih membuat Eliza senang, buket yang dibawa Nathan bukanlah bunga mawar merah, namun uang lembaran seratus ribu yang di dijadikan bunga mawar. "Suka banget, kenapa baru ngasih yang beginian ketika Liza sudah jadi janda. Seharusnya Mas kasih buket uang setiap hari. Kalau boleh tahu ini nominalnya berapa Mas?" Eliza sangat senang dan dia kesulitan ketika memeluk buket yang diberikan oleh Nathan. Adegan yang tidak biasa ini menarik perhatian orang-orang yang berada di kantor pengadilan agama. Bahkan ada yang merekam buket uang yang diber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 215

    "Ini dok laporan pasien yang terjatuh dari lantai 2." Kiara memberikan map ke dokter berwajah manis tersebut.Dokter Rizki mengambil mab yang di berikan Kiara. Dilihatnya catatan laporan yang dibuat oleh dokter piket tadi malam. "Gimana ceritanya anak ini bisa terjatuh?" Rizki bertanya sambil membaca laporan ditangannya. Sedikitpun ia tidak memandang ke arah perawat cantik tersebut."Yang saya dengar, orang tuanya ngaku kalau mereka nggak ada yang tahu karena sudah tidur di kamar. Kemungkinan terjatuh sekitar jam 1 malam dan baru ketahuan di jam 4 pagi. Itu juga karena petugas ronda yang melihat. Katanya anak ini tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri berserta kakak tirinya. Kasihan sekali ya dok, anaknya cewek, cantik, baru berumur 4 tahun," ungkap Kiara.Rizki diam, bahkan menghentikan membaca data pasien ketika mendengar perkataan dari Kiara. "Rasanya gak mungkin anak seusia itu bisa buka pintu yang di kunci sampai engsel bagian atas." Kiara mengungkapkan kejanggalan yang terjad

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 216

    Menjadi seorang perawat dan bekerja untuk menyelamatkan nyawa, merupakan pekerjaan yang sangat berat. Apalagi ketika saat ini Kiara merasakan perutnya terasa perih. Bahkan kepalanya pun sampai pusing. Belum lagi suasana di dalam ruang operasi yang terasa mencekam dan suhu udara yang sangat dingin. Meskipun seperti itu ia tetap menunjukkan sikap profesionalnya dalam bekerja. Dengan cekatan perawat cantik itu mengambilkan barang-barang yang diminta oleh dokter Rizki. Ketika melihat dokter itu berkeringat, Kiara pun mengusap keringat yang menetes di pelipis keningnya. Operasi saat ini tidak hanya ditangani oleh dokter Rizki saja, namun ada dokter spesialis saraf dan dokter spesialis bedah yang menjadi tim nya. Bisa dikatakan kondisi pasien sangat serius, karena luka berat di bagian kepala. Belum lagi kayu yang masih menancap di bagian perut. "Apa kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian? "Rizki bertanya dengan mata fokus ke arah kepala pasien. "Belum dok, soalnya pihak keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 217

    "Selamat siang, om, Tante." Rizki menyapa Hermawan dan Mawar dengan napas ngos-ngosan. Wajah Eliza yang sejak tadi tampak cemas langsung berubah cerita ketika melihat kehadiran Rizki. Sialnya perubahan raut wajah Eliza, terlihat jelas oleh Nathan."Gimana operasinya apa sudah selesai." Mawar tersenyum dan menarik kursi yang ada di sebelahnya. Belum sempat Rizki duduk Nathan sudah lebih dulu duduk di kursi tersebut. Karena memang saat ini urutan duduknya Nathan di samping Hermawan, sedangkan Mawar di sebelah Eliza. "Kenapa ambil kursi aku? Bukankah kamu duduk di sana?" Rizki berkata dengan wajah kesal. "Kamu datang ke sini cuman untuk numpang makan, jadi tahu diri." Nathan berkata dengan gaya sombongnya. "Nggak boleh berantem kalau lagi makan, sini nak duduk dekat om saja." Dengan bijaksana Hermawan melerai pertengkaran antara putra semata wayang dan juga anak angkatnya tersebut. Yang waras ngalah, seperti itulah prinsip Rizki saat berhadapan dengan orang yang kurang waras sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 218

    "Waktu itu mas yang maksa suapin Liza." Eliza menolak ketika Nathan menyuapinya. "Masak sih, terus bagaimana ketika kamu suapin mas? Apa mas maksa disuapin juga?" Nathan dengan sengaja menggoda Eliza. Melihat wajah Eliza memerah seperti tomat, membuat ia semakin senang. "Mas, Lisa bisa suap sendiri, nggak enak nggak ada Papi, ada mami di sini." Eliza berkata sambil berbisik. "Papi, Mami gak lihat kok, ayo cepat buka mulutnya," kata Nathan sambil memandang kedua orang tuanya yang sedang menikmati santap siangnya. Sedangkan Rizki, sudah pasti tidak dianggap. "Satu aja ya." Eliza mengangkat satu jarinya. Eliza memilih mengalah karena yakin dia tidak akan pernah menang ketika berdebat dengan pria tersebut. Nathan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dengan cepat Eliza menyambar sendok berisi udang bakar berukuran besar dari tangan Nathan. Seperti apa yang dikatakan Nathan, rasa udangnya benar-benar lezat."Bagaimana enak?" tanya Nathan. Dengan cepat Eliza menganggukkan kepalanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 219

    "Jadi kamu gak boleh tinggal di sini." Nathan langsung memutuskan.Hermawan terdiam ketika Nathan langsung menolak permintaan dari Rizki. Namun sebelum dokter itu mengambil rumah serta apartemen, memang dia tinggal bersama dengan keluarga Hermawan. Bahkan sejak kecil Rizki sudah tinggal bersama dengannya. "Tante, lihatlah dia jahat sekali." Dengan gaya manjanya Rizki mengadukan Nathan sambil menunjuk dengan jarinya. Rizki dan Nathan memang seumuran. Ketika kedua orang tuanya meninggal, Mawar dan Hermawan lah yang membesarkannya. Karena memang Rizki anak dari sahabatnya Hermawan. Bagi mereka Rizki Sudah sama seperti anak sendiri. "Nathan, jika Rizki ingin tinggal di sini, ya tidak apa-apa. Lagian sejak dulu dia memang tinggal di rumah kita." Mawar berkata sambil mengusap pundak dokter berwajah manis tersebut. Rizky sangat senang ketika mendapat dukungan dari Mawar. Bahkan pria itu menjulurkan lidahnya ke arah Nathan. Nathan hanya memandangnya dengan mata melotot dan juga kesal."O

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 407

    Wajah wanita cantik itu tampak cemberut sambil memandang suaminya. Berbeda dengan Nathan. Pria itu memandang Eliza dengan penuh kemenangan."Kenapa liatin seperti itu?" Nathan berkata tanpa rasa bersalah."Liza sudah bilang kalau Liza mau tidur." Eliza berkata dengan wajah kesal. Keputusan Eliza untuk tidur di dalam kamar ternyata salah. Karena nyatanya dia tidak tidur sama sekali setelah makan siang. Hal ini disebabkan suaminya yang selalu saja mengganggunya. Pada akhirnya Nathan baru berhenti menganggu setelah mereka menuntaskan kewajiban suami istri."Iya Hubby tahu, sini tidur biar dipeluk," kata Nathan dengan tersenyum."Nggak mau." Dengan cepat Eliza menolak. "Loh kenapa tidak mau, bukannya kamu senang dipeluk?" Tanya Nathan."Tangan hubby nggak bisa dipercaya." Dengan waspada Eliza menutup bagian dada dan juga aset bawahnya. Setelah itu ia menarik selimut dan menutup tubuhnya dengan selimut. "Setelah olahraga ranjang, dijamin tidur semakin enak." Nathan berkata sambil menga

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 406

    Rizky bangun dan melihat jam yang menempel di dinding. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Kondisi kamar juga dalam keadaan kosong. Setelah tidur cukup lama tubuh pria itu terasa lebih segar. Ia menjangkau handphone yang ada di nakas. Yang pertama kali diperiksanya adalah panggilan telepon. Dilihatnya panggilan masuk dari dokter Teddy. Dengan cepat pria itu langsung menghubungi temannya tersebut. "Halo Dokter Rizky," sahut dokter Teddy dari seberang sana. "Ya Dokter Teddy, apa tadi kamu menghubungiku?""Yang menghubungi anda adalah nyonya Rini."DegJantung Rizki berdetak ketika mendengar jawaban dari sang dokter. Jika Rini yang menghubungi itu artinya Kiara mengetahui apa yang terjadi terhadap adiknya. "Yang menerima telepon istri, anda. Ibu Rini langsung berbicara dengan istri anda.""Apa yang dikatakan Kiara dengan mama mertua saya?" Tanya Rizky.Rizky menarik napas panjang dan kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Ia harus bisa tenang menghadapi masalah

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 405

    Nathan kembali ke kamar hotel di jam 11 siang. Dengan langkah ringan pria itu masuk ke dalam kamar. Awalnya dia sengaja ingin membuat kejutan untuk istrinya namun di dalam kamar tampak seperti lenggang. Nathan langsung memandang ke arah tempat tidur. Ternyata istrinya itu masih terbaring di atas tempat tidur dengan mata yang tertutup rapat. Wajah pria itu tersenyum sambil melangkah mendekati tempat tidur. Nathan kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil menatap wajah cantik Eliza. Apa dirinya sudah sangat kelewatan, hingga membuat istrinya kelelahan seperti ini?Nathan tidak mungkin melakukan hal yang seperti ini jika Eliza tidak memancingnya semalam. Padahal ia sudah berniat untuk tidak mengajak istrinya bertarung. Namun Eliza sendiri yang memancing dan meminta untuk disantap. Bagaikan harimau lapar, sudah pasti Nathan tidak akan menolak makan enak yang disuguhkan sang istri."Hai sweet heart, apa kamu kamu ingin tidur sampai sore?" Pria itu berkata sambil mengusap kepala Eliza."

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   404

    Pesawat yang membawa Bobby dan juga Rini mendarat di Bandara Sultan Thaha Saifuddin, Jambi. Begitu tempat tidur pasien diturunkan dari atas pesawat, seorang perawat langsung mendorong tempat tidur ke mobil ambulans yang sudah disediakan rumah sakit. Dengan cepat Bobby dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Sedangkan Rini, masuk ke dalam mobil ambulans yang kedua. Ibu dan anak langsung dilarikan ke rumah sakit Abdul Manaf. Rini merasakan dadanya yang terasa sesak setiap kali mengingat Kiara. Rasa bersalah dan malu, membuat ia merasakan sakit hingga uluh hati. Setiap potongan peristiwa terus saja melintas dipandangnya. Bahkan ia seperti menonton cuplikan film yang terus saja berganti-ganti. Begitu banyak dosa yang dilakukannya terhadap Kiara. Setelah nanti ia sembuh, apakah Putri sulungnya itu mau memaafkannya.Rini terus saja menangis. Sejak Kiara lahir hingga sekarang, belum pernah sekalipun ia memperlakukan putri sulungnya itu dengan baik. Bahkan ketika Kiara baru lahir, dengan kejam

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 403

    Rizky menganggukkan kepalanya. "Abang masih lemas, dek." Pria itu dengan manjang memeluk sang istri."Kenapa ngelakuin transfusi darah?"Semalam ada pasien yang butuh darah. Stok di rumah sakit habis, di PMI juga nggak ada. Dan kebetulan golongan darah pasien sama dengan golongan darah abang. Ya sudah Abang donor aja langsung. Adek tahu sendiri, golongan darah AB, sangat langka." Rizky menjelaskan agar istrinya tidak memiliki pikiran yang aneh-aneh."Iya, golongan darah Bobby juga sama seperti Abang AB. Dulu dia pernah terkena demam berdarah. Pada saat itu, Bobby kekurangan banyak darah. Yang bisa donor darah ke Bobby, cuma Kia. Karena golongan darah kami sama." Kiara berkata dengan wajah tersenyum. Entah mengapa ia teringat dengan adiknya yang super bandel tersebut. Tiba-tiba saja Kiara merasa sesak di dadanya. Rasa sesak seperti sedih yang tidak beralasan."Jadi golongan darah kedua orang tua kalian tidak ada yang AB?" Rizki bertanya sambil memandang Kiara. "Enggak, papa A sedang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 402

    "Bagaimana tuan Albert, tuan Thomas, tuan Jhon, apa ada yang mau anda tambahkan?" Nathan bertanya ketika Albert beserta dua orang investor lain selesai membaca rancangan kerja. Para investor itu juga melihat keuntungan yang akan mereka peroleh.Albert tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Menurutku ini sudah sangat baik. Kerja sama ini menguntungkan negara-negara yang ikut bergabung.""Tuan Thomas?" Tanya Nathan."Saya setuju dengan rancangan kerja yang anda buat," jawab Thomas yang tidak banyak berkomentar."Meskipun tuan Nathan masih sangat muda, namun gebrakan yang anda lakukan, luar biasa. Anda memiliki ide yang luas bisa." Pengusaha asal Jerman yang bernama Jhon, ikut memuji kecerdasan Nathan."Saya sudah merancang kerjasama ini sejak 3 tahun yang lalu. Hanya saja saja baru berani mengajukan kerjasama dengan berbagai negara setelah presiden kami menyetujui proyek ini. Saya yakin proyek ini akan sangat bermanfaat bagi warga negara saya.""Jika pengajuan anda di tolak oleh neg

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 401

    Seorang wanita berdiri di cermin sambil mengusap gincu berwarna merah cabe di bibirnya. Bibir tebal wanita itu tampak semakin seksi dan menggoda."Pagi ini Kamu sangat cantik, sayang." Albert yang berdiri di belakang Sherly memuji kecantikan wanita tersebut. Bukan hanya dandanan saja yang terlihat menor, pakaian yang dipakai wanita itu juga tampak begitu menggoda. Padahal saat ini udara sangat dingin. Namun sepertinya wanita itu tidak perduli."Apakah hari-hari sebelumnya aku tidak cantik?" Sherly berkata dengan gaya menggoda. Pagi ini wanita itu dengan sengaja berdandan sangat cantik. Dia yakin akan bertemu dengan Nathan di restoran nanti. "Hari-hari sebelumnya kau juga cantik." Albert tersenyum sambil menatap ke pantulan cermin."Apa kamu suka?" Wanita itu berkata dengan tersenyum sambil mengigit bibir bawahnya. "Tentu, aku sangat menyukainya. Apa sudah selesai?" Albert yang berdiri di belakang Sherly, dengan sengaja meletakkan tangannya di leher wanita tersebut. Jantung Sherly

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 400

    Kursi roda didorong semakin dekat dengan tempat tidur. Rini bisa melihat dengan jelas, sosok yang tertidur di atas tempat tidur adalah putra bungsunya. Kamar berukuran besar ini mirip seperti kamar di rumah sakit. Didalam kamar dilengkapi monitor jantung, serta alat medis lainnya. Ada seorang dokter dan juga seorang perawat. "Bobby!" Teriak Rini. Wanita itu merasa sangat bersalah terhadap anaknya. Jika tidak serakah, Bobby tidak akan merasakan penganiayaan yang sangat kejam dari Rudi. Seharusnya ia juga tidak berkenalan dengan Rudi, dan menawarkan anak sulungnya untuk menjadi istri ke 6 pria tersebut. Mata Bobby terbuka ketika mendengar suara ibunya. "Mama," jawabnya lirih.Wajah anak remaja Itu tampak begitu bahagia ketika melihat ibunya. Dulu dia sempat berpikir tidak diberi kesempatan untuk melihat wanita yang begitu sangat ia sayangi. Namun ternyata takdir berkata lain, dia diselamatkan dan sekarang bisa melihat wajah sang ibu. "Na, bagaimana kondisi kamu?" Rini terus saja m

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 399

    "Kamu semakin nakal, cantik. "Nathan menatap istrinya penuh gairah. Lama tidak berjumpa, ternyata istrinya semakin agresif."Hubby suka?" Eliza mengeling manja. Jari lentiknya dengan lembut bermain di atas dada bidang Nathan. "Sangat suka, Aku menyukai istri yang over aktif sepertimu." Nathan tersenyum miring menatap bibir Eliza yang basah. Bibir Eliza cemberut ketika mendengar ucapan suaminya. "Hubby kirain Liza autis?"Hahaha...," Nathan tertawa mendengar jawaban dari sang istri. "Tidak seperti itu maksud ku, sweet heart.""Nathan duduk di atas tempat tidur. Sedangkan Eliza masih menempel di tubuhnya. Istrinya itu dengan cepat melepaskan baju kaos yang melekat di tubuhnya. Setelah itu melepas pakaiannya sendiri. Melihat tingkah Eliza sungguh membuat Nathan senang. Istrinya yang dulu polos sekarang sudah pintar dan juga nakal. "Lakukan apapun yang kamu inginkan cantik." Nathan memejamkan matanya ketika bibir kecil istrinya sudah mencium bagian leher. Sentuhan Eliza, membuat bul

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status