Share

Bab 162

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-11-19 21:38:57

"Sebentar sus," kata Mawar sambil menghentikan kedua perawat tersebut.

"Ada apa Bu?" tanya salah seorang perawat.

Mawar mengeluarkan uang 5 juta dari dalam tas nya. "Ini saya ada rezeki untuk kalian berdua."

Kedua perawat itu terkejut melihat uang yang diberikan mawar. "Ibu ini uang apa?" Tanya kedua perawat itu secara bersamaan.

"Kebetulan ada rezeki, kalian bagi dua," jawab Mawar dengan tersenyum.

"Tapi sebaiknya tidak usah." Perawat cantik itu menolak uang yang diberikan Mawar.

"Tidak boleh menolak rezeki, ini rezeki kalian." Mawar menyodorkan uang ke tangan salah seorang perawat.

"Tapi Bu."

"Saya tahu kalian itu kerjaannya berat tapi gajinya sedikit. Ini sengaja saya kasih untuk kalian, agar kalian bisa makan enak di akhir bulan." Mawar tersenyum ramah.

"Ibu baik sekali, terima kasih ya Bu," kata kedua perawat itu dengan sangat bahagia.

"Kalau boleh tahu bayi yang lahir cacat itu siapa ya?" Tanya Mawar yang pemasaran.

"Oh itu Bu, Mas yang duduk di ruang operasi itu. Anak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
eliza mendapatkan kasih sayangbyg melimpah dri mami mawar dan paoi hermawan....
goodnovel comment avatar
Nick Reman
mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
Bas Sinaga
mantap dan penuh pesan kehidupan..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 163

    "Eliza, kamu tidak apa-apa kan?" Mawar tidak bisa menyembunyikan kepanikan di wajahnya. Wanita berwajah cantik itu langsung mengusap wajah Eliza dengan lembut. Jika seandainya Wati beserta kedua anaknya tidak ditahan oleh pihak kepolisian, ketiga wanita itu pasti akan merasakan kekejaman yang dilakukan Mawar. Wanita asal Inggris itu memang tidak pernah melakukan hal yang keji, namun bukan berarti dia tidak pandai membalas perbuatan orang lain hingga 10 kali lipat lebih buruk. "Liza nggak apa-apa Pi, mi." Eliza tersenyum memandang Hermawan dan Mawar."Seperti ini kondisi kamu, masih bilang gak apa-apa?" Nathan berkata dengan marah.Eliza tidak berani memandang Nathan. Sejak tadi pria itu selalu saja mengomelinya hingga telinga Eliza terasa panas. Apa lagi cari Nathan menatapnya, seakan menelannya hidup-hidup."Apa ada luka serius dengan Eliza, Riz?" Mawar bertanya dengan Rizki. Sejak tadi Rizki berdiri di samping dokter yang memeriksa Eliza. Secara tidak langsung ia mengawasi dokt

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 164

    "Eliza kenapa tidak cerita sama mami kalau masalahnya seperti ini?" Mawar langsung bertanya setelah perawatan Kiara pergi."Maaf mi," jawab Eliza sambil menundukkan kepalanya. "Kenapa nggak cerita sama mami?" Mawar memandang Eliza dengan kecewa.Padahal Ia sudah menganggap Eliza sebagai anaknya sendiri. Namun mengapa Eliza tidak mau memberitahukan permasalahan ini kepadanya. Jika seandainya tahu masalah yang dihadapi Eliza, ia akan diselesaikan semuanya. Eliza tidak perlu terluka seperti sekarang. "Maaf mi, niatnya mau selesaikan masalah ini sendiri. Liza ingin menyelesaikan semuanya secara baik-baik. Liza udah nabung uang gaji, agar bisa bayar hutang. Kata ibu Wati, kalau hutang sudah lunas, Liza baru boleh cerai dari Mas Sandy. Liza gak menyangka masalahnya akan jadi seperti ini." Eliza menjelaskan secara singkat. Bagi Mawar, Eliza sangatlah menderita karena mendapat pemukulan hingga seperti ini. Namun bagi Eliza, ini hanya luka kecil. Ibarat kata orang, jika ingin menangkap ika

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 165

    Eliza terkejut memandang pria bertubuh tinggi yang berdiri di ambang pintu. "Papa." Pria itu tersenyum hangat memandang Eliza. Rona bahagia terlihat jelas diwajahnya yang tampan."Papa!" Teriak Eliza sambil berlari dan langsung memeluk Marwan. "Iya nak, bagaimana kondisi Eliza?" Marwan tersenyum sambil mengusap kepala Eliza. Di keluarga Sandy hanya pria inilah yang begitu sangat menyayangi Eliza dan juga Ibnu. Suatu hal yang tidak akan pernah dilupakan oleh Eliza. "Liza baik Pak, maafin Liza yang nggak bisa jagain papa sewaktu sedang sakit," sesal Eliza. "Tidak apa-apa nak, papa ngerti kok seperti apa Kondisi Eliza. Bahkan papa selalu berdoa agar Eliza tidak datang ke rumah. Keputusan Eliza untuk pergi sudah sangat tepat." Marwan berkata dengan raut wajah sedih.Marwan tahu Wati akan menjadikan Eliza babu seumur hidup. Karena itu dia tidak mau Eliza menghabiskan masa muda dan masa depannya bersama dengan suami seperti Sandy. Laki-laki yang tidak memiliki prinsip. "Papa sudah seh

    Last Updated : 2024-11-21
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 166

    "Bagus, jangan bertahan sama orang yang tidak berhati. Biarkan saja mereka bahagia dengan kehidupannya sendiri. Kita juga bisa bahagia dengan kehidupan kita sendiri." Perkataan Marwan menjadi isyarat bahwa pria itu mendukung semua yang ingin dilakukan oleh Eliza. "Gimana nak lukanya, apa ada yang mengkhawatirkan?" Marwan bertanya sambil memandang luka-luka di wajah Eliza. "Nggak ada yang serius pa, ini hanya luka ringan saja. Sudah nggak sakit juga. "Eliza tersenyum mengusap pipinya. "Seperti ini lukanya kamu bilang nggak apa-apa?" Nathan langsung memotong perkataan Eliza. Eliza yang dipukul, namun dia merasa kesakitan. Apalagi ketika melihat banyak memar serta luka di kening Eliza yang harus mendapatkan jahitan. Eliza terdiam mendengar perkataan dari Nathan. "Papa harap ini yang terakhir kalinya Eliza diperlakukan seperti ini nak." Marwan berkata dengan raut sedih. Sebagai seorang ayah, dia tidak tega melihat kedua anak perempuannya mendekam di penjara. Perbuatan Tia dan juga

    Last Updated : 2024-11-21
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 167

    Setelah tertidur cukup lama, Mirna tersadar dari pingsannya. Hal pertama yang dilihatnya hanyalah kesunyian. Persalinan yang lebih cepat dari perencanaan, membuat orang tua berserta keluarganya dari kampung belum datang. Sedangkan Sandy, mungkin saja sudah pergi mencari istri pertamanya. Apakah pria itu sama sekali tidak peduli terhadapnya?Lalu bagaimana dengan mama mertua dan juga kedua kakak ipar? Apakah mama mertua yang dulu katanya sangat menyayangi Mirna sekarang sudah tidak peduli?Mirna baru saja bertarung nyawa melahirkan buah cinta mereka, namun mengapa Sandy pergi tanpa menunggu ia terbangun. Apakah Eliza begitu berharga, sedangkan ia tidak? Begitu banyak pertanyaan yang berputar-putar dibenak kepalanya. Namun tidak ada satupun pertanyaan yang mampu dijawabnya.. Pria itu dingin dan tidak peduli terhadap dirinya. Mirna merasakan kakinya yang seperti kesemutan. Bahkan digerakkan pun sulit. Tenggorokannya kering dan sangat haus. Ia ingin minum namun tidak bisa untuk berger

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 168

    "Kembalikan anakku." Mirna memandang bayi yang saat ini digendong oleh Eliza."Mbak Mirna, aku itu nggak sejahat kamu. Disaat aku menghubungi mas Sandy, kamu tahu namun sengak tidak memberi tahu dia. Setiap pesan yang aku kirim, kamu selalu baca, kamu tahu seperti apa kondisi anakku, tapi kamu sengaja tidak memberi tahu mas Sandy. Namun, Aku tidak akan tega menyakiti anak bayi seperti ini. Dia anak yang tidak bersalah, dia terlahir tanpa dosa. Apapun yang terjadi di antara kita, aku nggak mau membawa dia ke dalam permasalahan kita." Eliza berkata dengan tenang sambil memandang wajah bayi yang sedang tertidur lelap.Eliza sudah melihat seperti apa Kondisi bayi Mirna. Tidak bisa dibayangkannya seperti apa nanti reaksi Mirna ketika melihat kondisi anak yang begitu sangat dia harapkan.Mirna terdiam tanpa bisa membantah perkataan Eliza. Eliza sengaja mengeluarkan handphone jadul dari dalam saku celana. Ia mulai membaca pesan masuk dari Mirna."[Eliza, aku tahu kamu menghubungi handphone

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 169

    Wajah Mirna pucat pasih mendengar ancaman dari Eliza. "Kau ingin memeras aku?" Eliza tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Aku gak punya niat mengancam atau memeras, hanya saja aku ingin menyelamatkan mbak Mirna."Anggap saja ini cara Eliza mengambil hak nafkah yang seharusnya di berikan Sandy untuknya, justru di rampas Mirna yang seorang pelakor."Jika aku memberikan uang itu kepadamu, kau akan benar-benar menghapus pesan itu?" Mirna mengeratkan giginya. "Tentu, minum dulu mbak." Eliza kembali menyodorkan Mirna Air mineral. "Mbak Mirna lagi emosi, sebaiknya minum dulu biar ada tenaga untuk marah." Eliza kembali berbicara dengan lembut.Mirna sudah tidak mampu menahan rasa haus. Pada akhirnya ia meminum air yang diberikan Eliza. Setelah Mirna meminum seperempat gelas, Eliza kembali meletakkan gelas ke atas meja. "Aku masih haus." Mirna memprotes."Mbak Mirna baru selesai operasi, jadi belum boleh minum banyak. Nanti setelah kentut baru boleh minum dan makan." Eliza berkata

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 170

    "Ke kantor polisi, ngapain?" tanya Mirna dengan jantung berdebar-debar. Apa yang terjadi hingga Sandy harus ke kantor polisi. "Aku males cerita tentang masalah ini." Eliza menarik napas panjang dan kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. "Mbak Mirna ingin tahu ceritanya, coba saja lihat di media sosial atau berita online," saran Eliza. Mirna menurut dan langsung mencari berita tentang Wati. Ia terkejut ketika melihat video Wati menghajar Eliza yang tersebar luas. Bukan hanya Wati, kedua anak perempuannya juga ikut mengeroyok Eliza. Video ini langsung viral padahal baru diunggah 3 jam yang lalu. Begitu banyak masuk komentar dari para netizen yang semuanya menghujat Wati, Tia dan juga Tina. "Apakah separah ini?" "Ya, zaman sekarang sangat enak sekali untuk mencari keadilan. Dengan seperti itu saja orang sudah menuntut keadilan untuk aku." Eliza tersenyum puas. "Apa kamu menjebak mereka?" Mirna menata curiga dengan Eliza. "Kalau menjebak, kok bawa polisi." Mirna lang

    Last Updated : 2024-11-23

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 330

    Sikap tidak tahu malu Nathan sungguh membuat kesal. Mana pisang tanduk Nathan yang sudah tidak terkondisikan. Kalau seperti ini, Eliza bisa tidak makan lagi. "Ini sayang." Nathan tersenyum sambil memberikan pakaian untuk istrinya.Mata Eliza melotot melihat pakaian yang tak layak pakai tersebut. "Mas, ini baju apa?""Ini baju khusus untuk didalam kamar," jawab Natan dengan wajah tersenyum Eliza diam memandang senyum suaminya yang tidak wajar. Jika ia memakai baju yang seperti ini, bisa-bisa Nathan tidak akan melepaskannya. "Mas, Liza gak mau pakai ini." Dengan cepat Eliza menolak, bahkan tangannya mendorong tangan Natan. "Kenapa? Ini sangat bagus," kata Nathan dengan tersenyum mesum."Mas, Liza malu." "Tidak perlu malu, mas sudah melihat dengan sangat dekat. Bagian dalam, warnanya merah mudanya, sangat indah. Bu_" Nathan sudah tidak bisa berkata ketika Eliza menutup mulutnya. "Apakah harus mengatakan semua yang dilihat?" Batin Eliza."Gak usah ngomong lagi, Liza pakai." Eliza a

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 329

    Eliza membuka matanya dan menatap mata Nathan yang sedang menatapnya. Tiba-tiba saja wajah Eliza memerah ketika mengingat Kejadian beberapa jam yang lalu. "I love you, sayang," kata Nathan dengan tersenyum. Jantung Eliza berdebar dengan cepat ketika menatap mata suaminya. Ternyata Nathan tetap tampan meskipun rambutnya sedang acak-acakan. "Kenapa tidak dijawab, sayang." Melihat wajah istrinya yang memerah karena malu membuat Nathan semakin senang dan juga gemas. Eliza sangat polos dan juga lugu. Hal inilah yang membuatnya semakin jatuh cinta."I love you too." Eliza tersenyum malu-malu. Ia tidak menyangka akan mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendamnya. "Suara kamu seksi, apa lagi ketika menjerit." Dengan sengaja Nathan menggoda istrinya. "Mas, jangan mesum, Liza masih capek." Eliza panik ketika Nathan memandang tubuhnya yang di tutup rapat dengan selimut. Tenaga Nathan sungguh luar biasa, hingga Eliza kesulitan untuk mengimbanginya. Eliza belum makan malam, jika Nathan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 328

    "Mas keluar! Liza belum pakai baju." Eliza bersembunyi di balik pintu lemari. Dia sangat malu jika Nathan melihatnya yang hanya memakai handuk saja. Nathan memandang ke arah Eliza dengan tersenyum. Pria itu berjalan gontai persis seperti orang yang sedang mabuk. "Mas lagi mau apa? Jangan dekat." Wajah Eliza memucat ketika Nathan berjalan mendekat ke arahnya. "Hai istri, kamu cantik sekali." Nathan berkata dengan tersenyum genit. "Apa Mas mabuk?" Eliza panik dan mencoba untuk lari. Namun sayang, Nathan sudah lebih dulu memeluknya dari belakang. "Mas rindu, sangat rindu." Nathan berbisik sambil memeluk Eliza. Eliza merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat. Meskipun tubuh Nathan tercium bau alkohol, namun aroma parfumnya tetap lebih dominan. Aroma yang begitu sangat disukai dan dirindukan Eliza. "Mas, Liza mau pakai baju dulu." Eliza benar-benar panik mendapatkan serangan mendadak seperti ini. Kenapa gak pakai acara saling malu-malu terlebih dahulu. "Gak usah pakai baju,

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 327

    "Kenapa belum masuk kamar?" Rizky berkata sambil memandang Nathan. Nathan diam tanpa menjawab. Gugup, sudah pasti, takut diomelin Eliza juga, iya. Namun bukan ini yang menjadi masalahnya. Bagaimana jika Eliza marah hingga malam pertama mereka gagal total. Sebagai duda yang cukup lama tidak tersentuh, dan sangat rindu sentuhan, tentunya hal ini akan sangat merugikan nya. Padahal Nathan sudah membayangkan gelora malam pertama dengan Eliza. Selama ini Nathan hanya bisa menelan air ludah ketika melihat bibir kecil Eliza yang basah dan maju beberapa senti. Setelah Eliza sah menjadi istri, mengapa harus ada drama yang buat pusing. Bukankah seharusnya Nathan bebas menikmati bibir yang sudah menjadi miliknya?Nathan benar-benar pusing memikirkan dirinya sendiri. Sebelum masuk ke dalam kamar, ia harus bisa membuat cerita agar tidak disalahkan. Cerita tidak mengandung kebencian, serta menarik simpati istrinya. Dalam cerita, Nathan harus bisa merubah sudut pandang Eliz, awalnya menyalahkan di

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 326

    "Sayang, kita ambil makan, mas lapar." Nathan berkata dengan sedikit berbisik di telinga Eliza. Ia harus segera menjauhkan istrinya dari orang-orang yang suka menghasut seperti Rizky dan Kiara."Iya, tapi tunggu sebentar." Eliza memandang Nathan dan kemudian tersenyum. "Kalian lanjut aja ya Mami sama Papi mau ke sana dulu. Di sini banyak teman-teman kami jadi kami sekalian mau reunian," kata Mawar. Karena berhubung sudah urusan anak muda, maka dia lebih memilih untuk bergabung dengan teman-temannya. "Iya mi," jawab Nathan dengan sedikit tersenyum. Jika Mawar dan Hermawan sudah pergi itu artinya penghasut sedikit berkurang.Eliza masih rindu dengan Kiara dan ingin berbicara sebentar. Lagi pula sangat tidak sopan meninggalkan tamu begitu. "Kak Kia, gimana kondisinya? Calon ponakan gak rewel kan?" Eliza bertanya sambil mengusap perut Kiara. Kiara tersenyum dan menggelengkan kepala. "Yang rewel, Daddy nya." "Daddy nya rewel?" Eliza memandang Rizky. "Ini bukan rewel, tapi sayang ist

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 325

    "Sekarang Eliza sudah jadi menantu papi. Posisi mommy Noah tidak bisa digeser lagi." Hermawan berkata sambil mengusap kepala Eliza. Memberikan ibu yang baik untuk Noah adalah impian dari seorang kakek. Cukup satu kali cucunya ditelantarkan oleh ibu kandungnya sendiri dan Hermawan tidak ingin hal seperti ini terulang untuk yang kedua kalinya. Eliza tersenyum dan kemudian menganggukkan kepalanya. Sebagai istri yang baik, Eliza harus bisa bersikap baik di depan Mami serta Papi mertuanya. Namun setelah ini dia akan membuat perhitungan dengan Nathan. "Tapi kenapa nikahnya nggak kasih tahu Liza?" Eliza memandang Hermawan dengan bibir mengerucut ke depan. Hermawan sosok ayah yang sangat baik dan bijaksana, Eliza yakin bahwa pria itu tidak akan tega melihatnya diperlakukan seperti ini."Nathan larang papi kasih tahu." Hermawan berkata sambil memandang ke arah putranya. Nathan menelan air ludahnya berulang-ulang kali. Bagaimana mungkin Mami serta papinya begitu kejam terhadapnya. Jelas-je

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 324

    Pak penghulu menyelesaikan tugasnya setelah menghalalkan pasangan suami, istri tersebut. Pak Ibrahim memberikan sedikit education tentang pernikahan. Meskipun yang disampaikan adalah hal yang sederhana namun ini sangat penting dalam suatu pernikahan. Tidak sedikit pasangan suami istri yang bercerai hanya karena masalah sepele seperti ini."Setelah menikah, aib suami adalah aib istri, aib istri adalah aib suami. Dalam artian jika istrimu memiliki kekurangan maka simpan kekurangannya itu hanya untukmu. Jangan sampai ada seorangpun yang tahu. Begitupun dengan istri. Jika suamimu memiliki kekurangan maka cukup kamu saja yang mengetahuinya jangan kamu sebar luaskan kekurangan suamimu kepada siapapun termasuk sanak keluarga. Ibarat memakai kain sarung, tarik atas terbuka di bawah, tarik bawah akan terbuka di atas. Seperti itulah jika istri membuka aib suami, yang malu siapa? Istri itu sendiri. Begitu Pula sebaliknya. Pak penghulu menjelaskan secara panjang lebar. Eliza dan Athan mengan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 323

    "Pukul Mas?" Nathan mengulang perkataan dari Eliza. Ia berharap pendengarannya sudah bermasalah.Eliza menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Ya udah pukul aja." Dengan pasrah Nathan memberikan tangannya. Eliza memandang Nathan dengan air mata yang terus saja mengalir. Air mata ini ungkapan perasaannya. Antara haru, bahagia dan juga kesal karena merasa dikerjain. "Mas jahat, kenapa nggak kasih tahu Liza?" Eliza memukul dada Nathan sambil terus menangis. "Maaf." Nathan memegang tangan istrinya dan kemudian memeluknya Eliza merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat ketika Nathan memeluknya. Aroma wangi tubuh pria itu begitu sangat tercium di Indra penciumannya. Pelukan hangat sang suami mampu meredam tangis Eliza. "Seperti ini jika menikah dengan gadis yang belum cukup umur. Kita laki-laki harus sangat sabar." MC yang sejak tadi hanya mengamati akhirnya angkat bicara dan memberikan penilaiannya. MC berkata seperti ini karena tidak tahu permasalahannya. Namun jika tahu apa y

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 322

    Eliza memandang Nathan dengan hati yang tidak menentu. Rasa rindu, cinta serta kecewa, bercampur menjadi satu. Jika disuruh ikhlas, Eliza akan ikhlas melepaskan Nathan. Ia akan pergi dan menata kembali hati yang sudah porak-poranda."Nona Eliza Afrina," Pak Ibrahim selaku penghulu memanggil nama Eliza. Eliza yang sudah berada di dalam ruangan memandang pria tersebut dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Saya Pak." Eliza berkata sambil memegang dadanya. "Iya, silakan duduk di sini." Penghulu itu meminta agar Eliza duduk di sebelah Nathan.Wajah Eliza tampak kebingungan. Apa maksudnya? Kenapa ia diminta untuk duduk di sana? Pertanyaan ini hanya diucapkan dalam hati. Sehingga tidak ada yang mendengar dan tidak ada yang menjawab."Nak, duduk di sana?" Marwan yang berdiri di samping Eliza berkata dengan tersenyum sambil menunjuk ke arah Nathan.Mawar sudah mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin. Meskipun sudah menganggap Eliza sebagai anak, namun saat ini adalah pernikahan putra

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status