Share

Bab 124

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-10-27 23:44:09
"Bukankah selama ini kamu yang begitu sangat pandai menghina orang. Berkaca dengan diri sendiri, lihat dirimu. Sebenarnya aku tidak ingin membuka aib di depan umum. Tapi kamu yang terlalu kelewatan sehingga membuat aku tidak bisa menutupi lagi kekurangan kamu. Setelah ini kita sudah tidak lagi menjadi suami istri. Itu artinya aku tidak ada hak untukmu, kamu juga tidak ada hak atasku," kata Marwan dengan tegas.

"Walaupun tidak menjadi istri, kamu tetap membiayai ku," Wati berkata dengan lantang.

"Secara undang-undang mantan istri masih mendapatkan nafkah dari suami jika memiliki anak yang masih menyandang status pendidikan. Ibu Wati sudah tidak ada lagi tanggungan, karena anak yang paling bungsu juga sudah bekerja dan memiliki jabatan yang tinggi. Karena itu Pak Marwan tidak ada lagi kewajiban menafkahi mantan istri," jelas pengacara.

"Bukannya kamu bilang aku ini sudah lumpuh, lihatlah bagaimana mungkin aku bisa membiayai kamu." Marwan tersenyum geli memandang Wati. Mantan istri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Erma Hanum
cerita makin lama mangkin seru.. tp sayang iklannya terlalu banyak dan harus buka kunci segala pakai diatur jam lama bgt..
goodnovel comment avatar
Ta Bernama
saya suka saya suka ceritanya sayangnya terlalu banyak iklan
goodnovel comment avatar
Romauli Sirait
Akhirnya .. Wati keluar dr rumah mewah.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 125

    Eliza bermain di halaman villa bersama dengan Nathan. Halaman Villa ini sungguh sangat luas, seperti lapangan bola kaki. Rumput hijau yang terhampar luas menunjuk mata memandang. Bunga-bunga yang begitu sangat indah dirawat dengan sangat baik. Satu hal yang mungkin tidak di ketahui orang, bawa petugas yang bertanggung jawab terhadap tanaman serta rumput di villa ini, benar-benar ahli perkebunan. Pria itu seorang sarjana lulusan pertanian. "Mas videoin Liza ya." Eliza tersenyum dengan sangat manis sambil mengarahkan ponselnya kepada Nathan. Lagi-lagi Nathan harus pasrah menjadi fotografer untuk Eliza. Meskipun sudah seperti ini, Eliza masih menganggap statusnya hanya ibu susu serta ibu pengasuh untuk Noah. Padahal kalau dipikir pakai akal sehat, mana mungkin seorang majikan bisa di perintah seperti ini. Ya sudahlah, Eliza memang tidak ada pekanya. "Mas, rekam yang bagus ya. Ingat jangan goyang ambil gambarnya. Nanti kalau Liza lari mas harus mundur ya. Pokoknya ngambil gambar

    Last Updated : 2024-10-28
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 126

    Kebahagiaan ini jangan cepat berlalu. Seperti itulah harapan Nathan ketika sedang berlari sambil memegang tangan Eliza. Wajahnya tersenyum memancarkan bahagia. Rasa bahagia yang tidak pernah di rasanya sebelumnya."Apa sudah capek belum?" Nathan memandang Eliza yang berlari di belakangnya. Jarak dari villa ke perkebunan sekitar 700 m. Biasanya Nathan akan memakai motor untuk menuju ke sana. Namun kali ini dia lebih memilih berlari kecil bersama dengan Eliza. Anggap saja mereka sedang berolahraga pagi sambil menghangatkan tubuh.Eliza tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Masih jauh nggak Mas?"Nathan memandang ke arah depan sambil berkata, "itu yang ada jaring kerambah warna hitam.""Kalau gitu ayo larinya lebih cepat." Eliza semakin bersemangat ketika melihat tempat yang akan ditujunya sudah tidak begitu jauh. Jika tadi Nathan yang menarik tangannya namun kini elizala yang sedang menarik tangan Nathan. Nathan tersenyum dan mengikuti Eliza. Kapan lagi bisa mendapatkan momen se

    Last Updated : 2024-10-28
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 127

    Eliza sudah berada di kebun Anggur. Wanita cantik itu bersorak senang ketika melihat anggur berwarna ungu menjuntai di atas kepalanya. Ia mencoba menjangkau anggur tersebut. Namun sayangnya tubuh Eliza rendah hingga tidak sampai."Mas, Liza mau ambil tapi nggak sampai." Eliza kesal ketika tingginya tidak bisa menjangkau anggur yang berada di atas kepalanya. "Mau dibantu ngambilnya?" Sebagai pria yang baik dan pengertian, Nathan langsung menawarkan jasa. "Mau," jawab Eliza dengan girang. Dalam waktu beberapa detik saja wanita itu sudah menjerit dan panik. Apakah seperti ini yang dikatakan Nathan membantu?"Mas mau apa?" Eliza berkata dengan gugup. Cara yang dilakukan Nathan ampuh membuat tubuhnya lebih tinggi. Bahkan Nathan berada di batas perutnya."Cepat petik," kata Nathan dengan gaya cueknya. Entah mengapa ia bisa memiliki ide memalukan seperti ini. Tanpa pikir panjang Nathan memeluk bagian paha Eliza dan kemudian mengangkatnya. Apa yang sudah dilakukannya pasti menimbulkan kepa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 128

    Eliza duduk santai di ayunan besi sambil memangku malaikat kecilnya. Takdir manusia tidak ada yang bisa menebak. Jika sang pencipta berkehendak yang hitam bisa jadi putih yang putih bisa dah jadi hitam bahkan semudah membalikkan telapak tangan. Begitulah dengan nasib Eliza. Disaat ia diberikan cobaan yang begitu sangat berat, namun tidak membuatnya putus asa. Eliza mencoba keluar dari lingkaran syetan dan berjuang menyelamatkan dirinya sendiri. Pada saat itu pula Eliza bertemu dengan malaikat kecilnya. Ia tidak pernah membayangkan bahwa malaikat kecil itulah yang menjadi penyelamat hidupnya. Selama bersama dengan malaikat kecilnya, tak ada lagi air mata kesedihan seperti yang biasanya. Dikelilingi orang-orang yang baik dan menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan."Dingin sekali ya anak." Eliza memeluk tubuh mungil Noah. Meskipun sudah memakaikan baju dingin dan topi, tetap saja pipi bayi berumur 6 bulan itu terasa sejuk.Bayi laki-laki itu tersenyum sambil mengusap pipi Eli

    Last Updated : 2024-10-31
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 129

    "Liza yakin mas bukan tipe suami yang banyak duit tapi pelit sama istri. Liza yakin mas tipe suami yang royal dan menjadi istri ratu." Eliza berkata dengan panik.Nathan tertawa mendengar perkataan Eliza. Apalagi melihat wajah Eliza yang sedang panik, sungguh lucu dan menggemaskan.Eliza diam saat memandang Nathan tertawa lepas seperti ini. Pria itu memang sangat jarang tertawa seperti ini. Dalam diam Eliza mengagumi sang bos. "Sebelum pernikahan dia meminta agar kami membuat yang namanya surat perjanjian sebelum pernikahan. Yang mana isi surat perjanjian itu saya mengizinkan dia untuk tetap berkarir. Dia meminta waktu 3 tahun untuk tetap di Paris. Dengan alasan masih memiliki kontrak kerja. Saya meminta agar dia memutuskan kontrak kerja. Saya siap membayar uang pinalti ke perusahaan yang sudah bekerja sama dengan dia. Namun dia menolak, baginya karir sangatlah sangat penting."Karena terlalu mencintai, Nathan menerima perjanjian pra pernikahan yang dibuat oleh Sherly. Namun ternya

    Last Updated : 2024-10-31
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 130

    "Apa kamu sangat mencintai suamimu?"Tidak ingin berbelit-belit, ia langsung bertanya sesuai dengan apa yang ingin diketahuinya. Inilah kesempatan Nathan untuk mempertanyakan tentang perasaan dan hubungan Eliza dengan suaminya.Eliza diam mendengar pertanyaan Nathan. Pertanyaan ini seperti pisau silet dua mata, setiap sisi matanya sangatlah tajam. Yang mana kedua matanya sama-sama bisa melukainya. "Kenapa diam?"Eliza masih diam dengan tatapan jauh ke depan. Menceritakan tentang perasaannya terhadap Sandy, sudah pasti sangat menyakitkan. Luka yang selama ini sudah berangsur sembuh, kini kembali terasa perih. Dengan sabar Nathan menunggu Eliza menjawab pertanyaan singkat darinya. Seharusnya pertanyaan itu hanya ada dua jawaban iya sangat mencintai atau tidak mencintai. Namun mengapa Eliza sangat sulit mengatakan hal itu? Setelah cukup lama diam, akhirnya Eliza bersuara. "Ya Liza sangat mencintai dia."Mendengar jawaban Eliza, membuat hatinya berdenyut nyeri. Nathan memandang Eliza.

    Last Updated : 2024-11-01
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 131

    "Mas maaf Liza benar-benar enggak sengaja." Eliza baru menyadari apa yang telah dilakukannya. Dengan cepat Eliza membersihkan lengan baju Nathan. "Tidak apa-apa," jawab Nathan antara geli dan kasihan."Mas baik banget sih, makasih ya. Kalau gitu boleh pinjam sekali lagi ya," kata Eliza yang kembali membuang ingusnya memakai lengan sweater yang dipakai Nathan. "Ngelunjak," guman Nathan."Udah kotor juga Mas, nanti Liza cucikan. Liza sangat bertanggung jawab orangnya," kata Eliza tanpa rasa bersalah."Ya sudah deh terserah kamu." Nathan membuka sweater dan memberikan kepada Eliza. "Terus gimana lagi cerita kamu, mas penasaran ingin dengar cerita komplitnya." Selama ini Nathan hanya mendengar cerita sepotong-sepotong. Ia ingin mendengar secara keseluruhan. "Di jam 2 malam, Liza berjalan kaki bawa Ibnu ke rumah sakit. Sepinya luar biasa, karena di sana perumahan baru dan masih banyak hutan. Ditengah hujan deras Liza berlari gendong Ibnu. Liza benar-benar takut ketika mendengar suara p

    Last Updated : 2024-11-02
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   bab 132

    Waktu berlalu dengan cepat. Rasanya baru tadi malam Eliza sampai ke villa, namun hari ini mereka sudah harus kembali ke Jakarta. "Mas, kok sudah Minggu aja ya." "Kenapa, apa belum mau pulang?" Nathan memandang Eliza dengan penuh kekaguman. Meskipun hanya memakai kaos lengan panjang dan celana training serta sepatu. Wajah Eliza tampak sangat cantik secara natural. Jauh berbeda dengan mantan istrinya. Nathan mulai kesal dengan dirinya sendiri. Mengapa harus membandingkan Eliza dengan Sherly. Serly selalu menjadi primadona di kampus. Perempuan itu sangat terkenal karena kecantikan yang dimilikinya. Namun tetap saja Sherly tidak sebanding dengan Eliza. Bukan karena rupa yang membuat Nathan tertarik dengan Eliza. namun karakter Eliza yang unik. Kepribadian yang baik, sopan santun, ramah dan penyayang. Eliza juga cerdas dan polos. Inilah kelebihan yang tidak banyak dimiliki wanita di luar sana. "Liza masih pengen di sini." Eliza tersenyum sambil menghirup udara bersih. Segarnya udara ya

    Last Updated : 2024-11-02

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 369

    Meskipun sudah diizinkan mengambil mangga, Dirga masih tetap belum bergerak dari duduknya. "Ambil mangganya sekarang, keburu kesorean nanti," kata Mawar mengingatkan.Melihat Dirga masih belum beranjak dari duduknya, tentu saja membuat Mawar gemes. Bagaimana jika Yuna benaran hamil? Kasihan sekali jika keinginannya tidak didapatkan. "Ya Tante tapi _" Dirga tidak melanjutkan ucapannya."Ada apa? "Mawar sangat penasaran dengan apa yang menjadi masalah bagi Dirga. "Begini tante." Dirga berkata sambil menggaruk kepalanya namun tatapan matanya mengarah ke Nathan."Ada apa kasih tahu saja," desak Hermawan. "Maaf Bos." Sebelum memulai perkataannya Dirga justru meminta maaf terlebih dahulu."Tidak usah memanggil saya bos, karena saya sekarang bukan lagi bos kamu." Nathan mengingatkan Dirga. Sekarang mereka sudah memiliki status yang sama. Sama-sama seorang Presdir. Tampaknya mertua Dirga sangat percaya kepada nya. Hingga memberikan jabatan presiden direktur kepada menantunya. Sebagai pem

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 368

    "Tapi sepertinya tidak mungkin." Kata Yuna setelah diam beberapa saat. "Kenapa gak mungkin?" Tanya Kiara.Pertanyaan seperti ini sangat sulit untuk dijawab. Pernikahan resminya baru 20 hari. Namun insiden yang terjadi terhadapnya sudah 35 hari. Yuna baru teringat kalau dia sudah tidak datang bulan sejak kejadian itu. Tapi apa mungkin satu kali berbuat, langsung hamil?"Saran Kia, sebaiknya di cek deh. Atau mau Kia bantu untuk periksa pakai tespek?" "Kalau udah dicek tapi nggak positif gimana?" Yuna tampak ragu menerima tawaran dari Kiara. "Ya nggak apa-apa, tinggal dicoba lagi." Kiara tersenyum lebar. "Kalau gak positif, bang Dirga pasti kecewa banget." Yuna tampak ragu."Cobanya diam-diam aja. Jika garis dua muncul, baru deh kasih tahu ke suami, kakak," usul Eliza. "Benar, mau dicoba nggak, kebetulan ini ada tespek?" kata Kiara dengan semangat. "Emangnya ciri-ciri orang hamil seperti apa?" "Ciri-ciri di awal kehamilan nggak kelihatan, ini disebabkan karena perut yang belum mem

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 367

    "Hai kak Yuna, kakak apa kabar" Eliza menyapa Yuna dengan tersenyum canggung. Kejadian ketika di perusahaan Nathan masih teringat jelas oleh Eliza. Karena itu dia merasa canggung jika berhadapan dengan Yuna seperti ini."Baik. "Yuna menjawab dengan wajah tersenyum. Eliza dapat melihat senyum tulus di bibir merah Yuna. Dari tatapan matanya tidak terlihat sedikitpun jika Yuna membenci Eliza. "Kak Yuna tambah cantik aja. Gimana bulan madunya kemarin?" Eliza mencoba berbicara dengan gaya ramah dan sok akrab. Alangkah baiknya permasalahan yang dulu tidak diingat lagi. Mereka sudah sama-sama menikah. Alangkah lebih baik jika menjadi teman. "Masak sih, perasaan Kakak tambah hitam deh." Yuna berkata sambil melihatkan tangannya. "Enggak lah kulit Kakak putih banget." Eliza berkata sambil memuji Yuna. "Ini kelihatan item banget. Sewaktu Honeymoon, Kakak sangat suka di pantai. Habis dari sana ya kayak gini jadinya." Yuna mulai curhat tentang apa yang terjadi dengannya.Yuna mulai cemas de

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 366

    "Tas yang ini cantik sekali, mami suka." Mawar menunjukkan tas wanita berwarna coklat."Iya mi, cantik sekali," jawab Eliza sambil memperhatikan model tas tersebut. Mata Eliza terbelalak melihat harga tas yang ditunjukkan Mawar. Harga tas seharga mobil. Tapi uang mami mertuanya sudah berlebihan- lebih. Jadi tidak apa jika beli tas seharga ratusan juta. Jika masalah selera fashion, Mawar tidak perlu diragukan. Meskipun usianya sudah setengah abad, namun penampilan wanita itu trendy. Apa lagi postur tubuhnya yang langsing dan tinggi, membuat ia tampak lebih muda. Jika jalan ke mall bersama Eliza, orang suka beranggapan bahwa Mawar, kakaknya Eliza. Jadi bisa bayangkan seperti apa awet mudanya. Kalau kategori artis, mawar ini seperti Shopia Lajuba. "Mom." Eliza langsung menoleh ke belakang. Dia melihat Noah yang berlari mengejarnya. "Sayang, mommy." Eliza mengembalikan tangannya dan langsung memeluk tubuh putranya. "Anak ganteng mommy sudah bangun?" Tanya Eliza."Cuda," jawab Noah sa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 365

    Mawar sedang sibuk menata tempat tidur untuk Yura. Karena Rizky dan Kiara akan menetap di masion. "Akhirnya anak itu mau juga tinggal disini." Wajah Mawar tampak begitu bahagia ketika membayangkan suasana di masion yang semakin hidup dan juga ramai. "Iya mi, lagian kasihan kak Kiara. Jadwal kerja bang Rizky gak tetap. Kadang pulangnya sudah malam-malam sekali. Mana kak Kiara nggak mau pakai pembantu yang menetap di rumah. Liza aja merasa ngeri, membayangkan kak Kiara tinggal berdua sama Yura di rumah yang sangat besar." Eliza berkata dengan raut wajah serius. Mawar tertawa dan gemas melihat wajah menantunya. Ingin sekali ia mencubit pipi Eliza hingga merah, namun tidak tega. Belum lagi Nathan yang akan marah. "Nanti kalau kalian kasih mami cucu, mami mau yang cewek." Wanita paruh baya itu berkata dengan wajah tersenyum. Melihat wajah cantik Eliza dan ketampanan putranya, ia yakin cucunya pasti sangat cantik.Eliza tersenyum nyengir dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Tapi Liz

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 364

    Rizky pulang ke rumah dengan tubuh yang terasa amat lelah. Bersyukur besok tidak ada jam praktek dan juga jadwal mengajar. Ia bisa beristirahat di rumah sambil memanjakan sang istri. Sesuai janjinya dengan Kiara, besok mereka sudah pindah ke masion milik Hermawan.Rizky membuka pintu rumahnya. Di jam seperti ini kondisi rumahnya sangat sepi. Yura dan Kiara pasti sudah tertidur. Pria itu terkejut ketika melihat Yura yang sedang sibuk mewarnai lukisan yang dibuatnya sendir."Yura!" Panggil Rizky.Yura menoleh ke belakang dan memandang Rizky dengan tersenyum. "Papi sudah pulang." Gadis kecil itu tertawa girang dan langsung mengejar Rizky yang berdiri sekitar 3 meter darinya."Iya, sudah," jawab Rizky yang langsung menggendong tubuh kecil Yura. "Anak kecil, Kenapa belum tidur?" Pria berwajah manis itu tersenyum sambil mencium pipi bulat Yura."Yura sedang membuat gambar, dan menunggu papi pulang." Yura berkata dengan tersenyum lebar."Besok-besok gak usah tunggu papi. Jam 10 setelah be

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 363

    "Kenapa sudah dimatikan teleponnya? Padahal aku belum selesai bicara." Sherly kesal ketika panggilan telepon diputus sepihak oleh Nathan. "Aku mau minta foto Shelia, tapi sudah di matikan." Sherly mancak-mencak sendiri karena kesal. Dia kembali mencoba menghubungi nomor handphone Nathan, namun sayang nomor yang digunakannya sudah diblokir. Padahal ini sudah kartu yang ke-10 dibelinya dan semuanya sudah diblokir oleh mantan suaminya itu. "Bagaimana jika nanti Albert ingin melihat foto anakku? Kenapa sih anak itu suka nyusahin. Dasar anak pembawa sial." Sherly berkata dengan wajah kesal dan juga marah."Aku lupa, Anak itu masih sangat bermanfaat. Dia yang akan membuat aku kembali dengan Nathan. Jadi aku tidak boleh marah seperti ini." Mimik wajah Sherly yang tampak begitu sangat marah, langsung berubah dengan wajah ramah dan juga senyum merekah. "Kenapa aku bodoh sekali, aku bisa mencari foto anak-anak perempuan di internet. Aku tinggal katakan kalau itu adalah Shelia." Sherly tert

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 362

    "Baik," jawab Nathan."Bagaimana dengan kabar istrimu? "Sherly berbasa-basi terlebih dahulu. "Sangat baik." Nathan berkata dengan raut wajah datar."Apa kamu tahu bahwa aku sangat merindukanmu." Sherly tahu bahwa Nathan masih sangat mencintainya. Karena itu ia mencoba untuk merayu mantan suaminya. "Jika tidak ada yang ingin kamu katakan aku akan menutup panggilan telepon.""Jangan honey, kamu jangan terlalu kejam kepadaku. Bagaimana kabar anak kita?"Kening Nathan berkerut mendengar pertanyaan dari mantan istrinya. Apa yang terjadi hingga Sherly menanyakan tentang anak mereka?"Honey, apa kamu tidak ingin memberi tahu aku tentang anak kita?" Sherly berkata dengan sangat lembut. Bahkan ia kembali memanggil Nathan honey, seperti dulu awal-awal mereka berpacaran.Nathan diam dan memandang layar handphonenya. "Honey, mengapa kamu diam saja?" "Kondisi anakku baik."Sherly diam sesaat ketika mendengar Nathan mengatakan anakku. Itu artinya pria itu sudah memutuskan hubungan antara diriny

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 361

    Dirga menatap wajah istrinya dengan tersenyum. Rasa bahagia seakan tidak bisa terucap dengan kata. Namun satu hal yang tidak bisa ia pungkiri bahwa rasa cintanya sudah full untuk sang istri. "Sayang, I love you," kata Dirga kemudian. "I love you too," jawab Yuna yang tersenyum bahagia. Bisa menjadi istri Dirga, suatu kebahagiaan terbesar untuknya. Entah mengapa pria itu bisa mengendalikan emosinya yang tidak stabil. "Abang, ayo kita cetak anak." Tanpa malu Yuna langsung ke inti permasalahan. Wanita itu menarik tekuk leher suaminya dan kemudian mencium bibir Dirga. Cukup lama mereka saling berbagi air liur dan kemudian barulah berakhir setelah kedua-duanya kehabisan oksigen. Dirga menarik nafas panjang dan kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. Begitu juga dengan Yuna. Hanya beberapa detik menghirup udara segar, Yuna kembali ingin menyerang suaminya. "Buka dulu riasan rambutnya." Dirga berkata ketika istrinya kembali ingin mengecup bibirnya. Di acara resepsi pern

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status