Accueil / Romansa / Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku / Rencana Pergi ke Suatu Tempat

Share

Rencana Pergi ke Suatu Tempat

Auteur: Senja Berpena
last update Dernière mise à jour: 2025-03-12 12:39:37

Kalen akhirnya kembali ke rumah setelah lebih dari dua jam bercengkerama dengan Julian dan John.

Meskipun pada akhirnya, mereka tidak benar-benar memberikan solusi yang pasti, setidaknya mereka membantunya melihat segalanya dengan lebih jernih.

Namun tetap saja, ada sesuatu yang mengganjal di dadanya—sebuah perasaan yang tidak kunjung hilang sejak pertemuannya dengan Robert.

Saat ia membuka pintu, aroma masakan yang sedap langsung menyambutnya. Keakraban itu terasa begitu hangat, membuat jantungnya berdetak lebih tenang.

“Hi, Kalen. Kau sudah kembali?” suara lembut Nadya menyapa, membuatnya menoleh. Wanita itu berdiri di ambang pintu dapur, mengenakan apron dengan tangan yang sedikit berlumur tepung.

Ada senyum lembut di wajahnya, tapi matanya masih menyimpan kehati-hatian yang belum benar-benar hilang.

“Bagaimana perjalanan bisnisnya? Lancar?” lanjut Nadya, melangkah mendekat dengan tatapan penuh ketulusan.

Kalen tersenyum kecil, mengangguk pelan. “Ya, berjalan dengan lancar,” ucapny
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (5)
goodnovel comment avatar
Maimai
oalah senang senang nya mau ke yunani toh, kiraiin mau ke mana .... selamat senang senang ya di santorini, semoga nala gak tau rencana kalian jalan jalan. klo tau bisa bubar acara nya sebelum berangkat
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Wah, kalen beneran ngajak nadya jalan-jalan nih. Mana ke tempat yang di inginkan sama nadya lagi
goodnovel comment avatar
wieanton
sekalinya di ajak jalan jauh amat ke Yunani, mau liat Piramida ya? gk tanggung2 di ajak melancongnya ke destinasi idaman Nadya, msh ingat aja kalen. jalan sm baby melvin udah lah fix sempurna' jd keluarga
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Maukah Kau Kembali padaku?

    Yunani.Udara pantai yang hangat menyambut kedatangan mereka di negeri para dewa ini.Kalen dan Nadya baru saja tiba di tempat yang telah lama menjadi impian Nadya—sebuah impian yang ia simpan bahkan sejak mereka masih bersama dulu, lalu hancur berantakan saat mereka berpisah.Kini, mereka kembali berdiri berdampingan, seperti mengulang kisah yang dulu sempat terhenti di tengah jalan.Nadya berdiri di balkon vila mereka, membiarkan angin laut membelai lembut wajahnya. Pandangannya terpaku pada hamparan laut biru yang membentang luas di hadapannya.Ombak bergulung perlahan, menyentuh garis pantai berpasir putih dengan irama yang menenangkan."Woah! Ternyata tempat ini memang sangat indah," ucapnya dengan mata berbinar, seolah tidak percaya bahwa ia benar-benar berada di sini.Kalen tersenyum kecil, matanya menatap Nadya dengan penuh ketulusan.Ia sengaja memesan vila yang berhadapan langsung dengan pantai, agar wanita itu bisa menikmati keindahan alam setiap kali membuka mata."Bagaima

    Dernière mise à jour : 2025-03-13
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Tetap di Sisi Melvin dan Kalen

    Nadya terdiam, membiarkan keheningan menggantung di antara mereka. Tatapannya terkunci pada wajah Kalen, yang kini tengah menunggunya dengan sorot penuh harap dan kesabaran.Ada sesuatu dalam matanya yang membuat hati Nadya terasa semakin sesak—seolah waktu berhenti hanya untuk mereka berdua."Nadya?" suara Kalen memecah kebisuan, lembut namun penuh kehati-hatian. "Apakah pertanyaanku sulit untuk dijawab?"Nadya menggeleng perlahan. "Tidak, bukan itu," ucapnya, suaranya nyaris seperti bisikan. Dia menghela napas panjang sebelum melanjutkan, seakan sedang mengumpulkan keberanian."Aku masih takut pada ibumu," lanjutnya akhirnya, disertai senyum tipis yang lebih mirip dengan seringai putus asa.Kalen mengerjap, jelas terkejut dengan jawaban itu. Rahangnya mengencang, dan tanpa sadar, dia menggigit lembut bagian dalam pipinya, memproses kata-kata Nadya yang baru saja meluncur."Dia akan mempersulit semuanya, Kalen," suara Nadya terdengar lirih namun sarat ketegasan."Aku tidak tahu apa y

    Dernière mise à jour : 2025-03-13
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Sudah Sangat Yakin

    Makan malam romantis itu seolah menciptakan dunia kecil yang hanya milik mereka berdua. Nadya dan Kalen duduk berhadapan di sebuah meja kecil yang tertata rapi, diterangi cahaya lilin-lilin mungil yang berkelip lembut di tengah angin pantai.Aroma laut yang khas berpadu dengan semilir angin malam, sementara deburan ombak menjadi simfoni alam yang mengiringi percakapan mereka.Sementara Melvin sudah tidur pulas di kamar setelah diberi ASI oleh Nadya.“Tempatnya sangat indah… sembari melihat deburan ombak,” ucap Nadya dengan suara pelan, membiarkan matanya menikmati hamparan laut yang membentang luas di hadapan mereka.Kalen menatapnya, bibirnya melengkung dalam senyum tipis. “Tempat ini mengingatkanku pada lima tahun yang lalu. Saat aku mengatakan cinta padamu di restoran sederhana, yang meskipun jauh dari mewah, tetap terasa romantis… karena kau menerimaku.”Nadya terkekeh pelan, kenangan itu seolah kembali menyeruak dalam benaknya. Ia mengangguk, menatap Kalen dengan sorot mata yang

    Dernière mise à jour : 2025-03-14
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Akan Sabar Menanti

    Waktu telah menunjukkan pukul tujuh pagi.Cahaya matahari yang hangat mulai menyelinap masuk melalui celah-celah jendela, menyoroti kamar dengan sinar keemasan yang lembut.Nadya menggeliat pelan, matanya mengerjap saat kesadarannya sepenuhnya kembali.Ia menoleh ke samping, namun mendapati tempat di sebelahnya sudah kosong. Kalen tidak ada di sana.Matras masih menyisakan sedikit kehangatan, pertanda bahwa pria itu belum lama pergi.Nadya menghela napas sebelum kemudian beranjak, langkahnya terarah ke keranjang bayi di sudut kamar.Melvin masih terlelap nyenyak, wajah mungilnya tampak begitu damai. Napasnya teratur, sesekali jemari kecilnya bergerak, mungkin sedang bermimpi indah.Nadya tersenyum lembut melihatnya—bayi itu pasti masih kenyang setelah diberi ASI satu jam yang lalu."Ke mana Kalen?" gumamnya pelan, membiarkan pikirannya menerka-nerka. Pagi-pagi sekali pria itu sudah tidak ada di kamar.Nadya berjalan mendekati jendela dan menyingkap tirai, membiarkan cahaya pagi masuk

    Dernière mise à jour : 2025-03-15
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Jangan Lupa Pikirkan Adik untuk Melvin

    "Shopia? Kau sedang sibuk?" tanyanya sambil menatap Melvin di stroller sambil menendang-nendangkan kakinya, merasakan desiran angin pantai.Ia tengah berada di pantai bersama dengan Melvin saja sebab Kalen sedang menerima email dari kliennya dan harus segera ia balas.Suara tawa renyah terdengar dari seberang sana sebelum Shopia menjawab. "Tidak. Aku sedang bersantai ria. Ada apa, Nadya? Bukankah kau sedang di Yunani?"Nadya tersenyum kecil. "Ya, aku sedang di Yunani. Aku ingin bercerita denganmu.""Ceritalah, Nadya. Aku akan mendengarkan. Ada apa, hm? Aku jadi penasaran karenamu."Nadya terkekeh mendengar antusiasme sahabatnya itu. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya memulai."Kalen… dia membuatku jadi serba salah, Shopia."Ada jeda singkat sebelum akhirnya Shopia menimpali dengan nada penasaran. "Maksudmu? Apa yang telah Kalen lakukan padamu, Nadya? Apa dia menyulitkanmu lagi?"Nadya cepat-cepat menggeleng, meskipun tahu Shopia tidak bisa melihatnya. "Tidak. Tidak sama sekali

    Dernière mise à jour : 2025-03-15
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Bukti Kekerasan Fisik pada Nadya

    Setelah dua minggu menikmati keindahan Yunani, akhirnya Nadya dan Kalen kembali ke New York. Kehangatan sinar matahari Mediterania kini tergantikan oleh semilir angin dingin khas kota metropolitan. Mereka kembali ke rutinitas yang selama ini mereka jalani.Saat mereka tiba di rumah, Nadya melepaskan mantelnya dan menatap Kalen yang sedang membuka koper."Apakah kau akan langsung ke kantor?" tanyanya sambil merapikan barang-barangnya."Ya," jawab Kalen tanpa menoleh. "Aku harus ke kantor karena banyak pekerjaan yang menanti. Sudah terlalu lama aku meninggalkan kantor.”Nadya mengangguk mengerti. "Baiklah. Kalau begitu, aku akan membawa Melvin jalan-jalan di komplek perumahan bersama Shopia. Boleh, kan?” tanyanya meminta izin terlebih dahulu pada Kalen.Kalen menatapnya sejenak lalu mengangguk. "Itu ide yang bagus. Melvin akan sangat senang diajak jalan-jalan lagi olehmu.”"Tentu," Nadya tersenyum tipis. “Hati-hati di jalan, Kalen.”Kalen mengangguk dan mencium kening wanita itu. Setela

    Dernière mise à jour : 2025-03-16
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Aku akan Melindungimu

    Dua hari kemudian, Jonathan sedang sibuk bekerja di kantornya. Ia duduk di kursinya dengan wajah tegang, membaca laporan keuangan yang harus ia periksa.Namun, ketenangan pagi itu seketika buyar ketika suara langkah kaki beberapa orang terdengar mendekat ke ruangannya.Tiba-tiba, pintu terbuka lebar. Dua orang polisi berpakaian dinas masuk, diikuti oleh seorang pria berseragam sipil yang tampak membawa dokumen."Jonathan Alenski?" salah satu polisi bertanya dengan nada tegas.Jonathan mengangkat kepalanya, alisnya berkerut dalam kebingungan. "Ya, saya. Ada apa ini?" tanyanya dengan nada tajam."Kami dari kepolisian. Anda kami tangkap atas tuduhan melakukan kekerasan terhadap korban bernama Nadya," kata polisi itu seraya menunjukkan surat penangkapan.Wajah Jonathan seketika memerah. "Apa?! Itu bohong! Omong kosong! Saya tidak pernah melakukan itu!" bentaknya sambil berdiri dari kursinya. Matanya menatap polisi dengan penuh kemarahan."Kami memiliki bukti yang kuat. Sebaiknya Anda ikut

    Dernière mise à jour : 2025-03-16
  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Tuduhan Gila Mantan Mertua

    Benar saja. Setelah dua puluh empat jam penangkapan Jonathan, Nadya mendapat telepon dari mantan mertuanya—Maia.Suara Maia terdengar penuh amarah, begitu keras hingga Nadya harus menjauhkan ponselnya sejenak dari telinga."Kau benar-benar tidak tahu diuntung, Nadya! Dasar perempuan berengsek! Kami sudah membantumu, memberikan tempat di keluarga ini, tapi balasanmu? Kau menjebloskan Jonathan ke penjara?!" suara Maia menggelegar, penuh kebencian.Nadya terkejut. Hatinya mencelos mendengar ucapan kasar Maia padanya."Nyonya Maia, bukan aku—""DIAM!" Maia memotongnya kasar. "Aku tak ingin mendengar alasan konyolmu! Aku menyesal pernah menerimamu sebagai menantu! Seharusnya Jonathan menikah dengan Cindy sejak awal! Bukan dengan perempuan tak tahu diri sepertimu!"Nadya merasakan dadanya sesak. Ucapan Maia terasa bagai pisau yang menyayat hatinya. Air mata menggenang di pelupuk matanya, tapi ia menahan diri agar suaranya tetap stabil."Nyonya Maia, tolong dengarkan aku dulu. Aku tidak pern

    Dernière mise à jour : 2025-03-16

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Ending Chapter~

    “Apa yang kau lakukan di sini? Jangan bunuh diri. Apa kau gila?” suara tegas itu terdengar diiringi genggaman kuat pada pergelangan tangannya.Wanita itu tersentak, lalu menoleh dengan wajah basah air mata. Seorang pria muda dengan jas dokter dan wajah cemas menatapnya tajam.Davian langsung menaruh kacamatanya di saku jas, lalu menarik wanita itu turun dari pagar dengan cermat dan cepat.Napasnya memburu. Ia menatap wanita yang kini terduduk di trotoar, menangis sesenggukan tanpa bisa menyembunyikan rasa hancurnya.“Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang,” tanya Davian lembut, menekuk lutut di hadapan wanita itu.Namun, wanita itu menggeleng pelan. Ia menarik tangannya dari genggaman Davian dan menunduk.“Tidak perlu mengurusku. Bahkan orang tuaku saja ingin menjualku pada mucikari. Apa gunanya aku hidup di dunia ini jika orang tuaku saja membuangku begitu hinanya?”Kalimat itu menggema di telinga Davian, menusuk hatinya. Ia terdiam sejenak, tak menemukan kata.Matanya menatap

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Perkenalan Menyebalkan

    Ruang rapat utama di lantai tertinggi gedung KL’s Group hari itu penuh dengan petinggi perusahaan dan kepala divisi yang mengenakan setelan terbaik mereka.Mata-mata tertuju pada satu sosok muda yang berdiri di samping Kalen, CEO yang sudah memimpin selama lebih dari dua dekade. Kini, estafet itu akan diberikan kepada darah dagingnya sendiri.“Perkenalkan, Melvin,” ujar Kalen lantang, suaranya memenuhi ruang rapat dengan wibawa yang masih kuat meskipun usianya tak lagi muda.“Putra pertamaku yang akan menjabat sebagai CEO di kantor ini mulai hari ini. Aku akan tetap memantaunya selama beberapa bulan ke depan untuk melihat potensinya dengan baik.”Beberapa orang bertepuk tangan pelan, sementara sebagian lainnya saling pandang, mencoba menebak bagaimana kepemimpinan Melvin akan berjalan.Sebagian besar dari mereka tahu reputasi Melvin—brilian, tapi keras kepala. Pintar, tapi sering kali terlalu tajam dalam bicara. Sifat yang mewarisi Kalen, namun dengan ketidaksabaran khas anak muda.Ha

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Debat Ayah dan Anak

    Dua puluh dua tahun kemudian…Suasana ruang keluarga itu masih sama seperti bertahun-tahun lalu—hangat, luas, dan penuh kenangan.Namun kini, aroma kopi dan dokumen kantor menggantikan bau susu bayi dan tawa anak-anak. Waktu telah berjalan jauh, dan generasi baru telah tumbuh dewasa.“Melvin. Mulai besok kau masuk kantor dan bekerja seperti saat kau magang enam bulan yang lalu. Tidak ada penolakan apa pun kecuali kau mengalami diare,” kata Kalen tegas, tanpa basa-basi.Ia berdiri di depan rak buku dengan kemeja lengan panjang yang digulung hingga siku, memperlihatkan gurat-gurat usia dan ketegasan yang kian menguat.Melvin, yang kini berusia dua puluh lima tahun dengan tubuh tinggi tegap dan wajah tampan mirip ayahnya, hanya memutar bola matanya.Dengan malas ia mengempaskan tubuhnya ke sofa empuk berwarna krem dan menatap ayahnya dengan tatapan datar dan penuh protes.“Apa tidak bisa lusa saja? Besok aku masih harus bertemu dengan teman-temanku, Pa,” ucapnya beralasan, nada suaranya

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Davian Arlangga Reandra

    Kalen perlahan membuka matanya. Ia sempat kebingungan beberapa detik sebelum kesadarannya pulih sepenuhnya.Begitu melihat Nadya yang tengah menyusui, ia segera bangkit dan menghampiri dengan langkah pelan, khawatir mengganggu.Ia duduk di kursi dekat ranjang dan tersenyum melihat pemandangan indah di depannya. "Pemandangan paling indah di dunia," gumamnya.Nadya tersenyum kecil menatap suaminya. "Sudah kenyang tidurnya?"Kalen terkekeh pelan sambil mengusap wajahnya. "Sepertinya begitu. Tapi sepertinya aku melewatkan sesuatu?""Ya, sepertinya kau tidur terlalu pulas. Tadi Mama dan Papa datang menjenguk," jawab Nadya sambil memandangi bayi mereka.Kalen membelalakkan mata, lalu menatap Nadya dengan raut bersalah. "Apa? Serius? Aku bahkan tidak mendengar apa-apa… Maaf ya, Sayang. Aku benar-benar kelelahan."Nadya menggeleng pelan, wajahnya tetap lembut. "Tak apa, Kalen. Mama mengerti. Dia tahu kau begadang semalaman menemaniku."Kalen menghela napas lega dan mengangguk. Ia memandangi b

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Ada Pada Diri Kalen

    "Nadya..." pintu ruangan terbuka pelan. Eliza dan Ferdy melangkah masuk dengan langkah hati-hati. Mata Eliza langsung berkaca-kaca begitu melihat putrinya terbaring di ranjang rumah sakit.Eliza menghampiri dan memeluk anaknya dengan lembut. Ia mencium kening Nadya dengan penuh kasih. "Apa kau baik-baik saja, Sayang? Kata Kalen, kau terus menangis sepanjang persalinan."Nadya tersenyum lemah dan menoleh ke arah sofa, melihat Kalen yang tertidur dengan kepala bersandar ke sisi tangan sofa. "Apa Kalen yang menghubungi Mama dan Papa?" tanyanya pelan.Eliza mengangguk, wajahnya masih diliputi rasa khawatir. "Ya. Dia menangis saat menelepon kami... suaranya gemetar saat bilang kau terus menangis. Dia sangat mengkhawatirkanmu, Nadya. Ada apa sebenarnya?"Nadya terdiam sejenak, menatap kosong ke arah jendela. Ia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan, seolah mencoba meredakan gejolak di dadanya."Aku hanya... teringat kejadian tiga tahun lalu," ucapnya akhirnya, suaranya berge

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Rintihan Tangis Haru Nadya

    Suara detak mesin monitor rumah sakit berdentang pelan di ruangan bersalin yang terasa dingin, meski udara di dalamnya cukup hangat.Malam itu langit mendung, hujan rintik-rintik turun membasahi jendela besar di sisi ruangan. Di atas ranjang bersalin, Nadya menggenggam erat seprai putih di bawah tubuhnya.Napasnya berat, bibirnya kering, dan wajahnya tampak pucat karena menahan rasa sakit luar biasa dari kontraksi yang terus datang bergelombang.Sembilan bulan sudah ia mengandung, dan kini saat itu telah tiba—waktu untuk melahirkan anak kedua.Rasa sakit itu begitu nyata, begitu kuat, mengingatkannya pada tiga tahun silam. Saat ia berjuang melahirkan bayinya yang telah tiada… seorang diri.Tak ada seorang pun dari keluarga mantan suaminya, Jonathan, yang menemani atau peduli. Ia merasa seperti bertarung sendirian antara hidup dan mati.Namun, kali ini berbeda. Di sisinya ada Kalen—pria yang kini menjadi suaminya, yang mencintainya dengan tulus, dan yang tak pernah lelah menemaninya se

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Kebahagiaan yang Tak Mau Dibagi

    Di bawah langit biru cerah dan hembusan angin laut yang sejuk, villa mewah di tepi pantai Spiaggia San Vito Lo Capo tampak bagaikan istana dalam dongeng.Laut yang tenang menjadi latar sempurna untuk pernikahan Julian dan Shopia. Hari itu, bukan hanya momen sakral untuk pasangan pengantin, tapi juga momen penuh haru dan sukacita bagi keluarga dan sahabat yang hadir.Musim semi menghiasi Italia dengan bunga-bunga yang bermekaran. Aroma lavender dan melati menyatu dengan garam laut, menciptakan atmosfer yang mendamaikan.Nadya yang tengah hamil lima bulan tampak anggun dengan gaun sifon berwarna pastel yang mengembang lembut di sekeliling tubuhnya.Ia berdiri di samping suaminya, Kalen, memandangi prosesi pemberkatan pernikahan sepupunya, Shopia, dengan mata berkaca-kaca.Usai prosesi, para tamu mulai memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai. Nadya dan Kalen melangkah mendekati Julian dan Shopia, bergabung dengan gelombang orang-orang yang memeluk dan menyalami mereka."Selamat,

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Hadiah untuk Kalen

    Kalen memutar bola matanya dan tertawa pelan. “Hanya dua menit, Sayang. Bukan dua jam.” Balasnya sambil mencondongkan tubuh, ingin menyentuh tangannya.Nadya mengerucutkan bibirnya, berpura-pura kesal sebelum senyum lebarnya merekah. “Karena hari ini aku sedang ingin memarahimu, jadi biarkan saja. Sekarang make a wish dulu dan tiup lilinnya.”Kalen tertawa pelan, lalu menatap kue ulang tahun di hadapannya. Cahaya lilin menari lembut di antara angin malam yang tenang. Ia menutup mata, dan dalam diam ia berdoa.Bukan untuk kesuksesan atau kekayaan, tapi untuk kebahagiaan sederhana yang ada di hadapannya malam itu—istri yang setia menantinya, anak yang tumbuh dalam cinta, dan hidup yang tak perlu sempurna, selama mereka saling memiliki.Lilin itu padam seiring doanya berhembus, dan Nadya langsung bertepuk tangan sambil tersenyum sumringah.“Selamat ulang tahun, Kalen. Semoga hanya aku yang bisa membuatmu bahagia dan selalu menjadi tempat ternyamanmu.”Nadya mengucapkan kalimat itu dengan

  • Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku   Kejutan untuk Kalen

    “Kau masih di mana, Kalen?” Suara Nadya terdengar pelan namun mengandung nada khawatir saat ia menghubungi Kalen.Tangannya sibuk merapikan taplak meja putih yang telah ia pilih dengan penuh pertimbangan pagi tadi.Di atasnya, dua buah piring porselen bermotif elegan telah tersusun rapi, disertai lilin kecil dan bunga mawar yang ia petik sendiri dari taman belakang rumah mereka.Malam itu bukan hari jadi pernikahan mereka, bukan ulang tahun, tapi Nadya ingin memberikan sesuatu yang sederhana namun bermakna—sebuah malam tenang hanya untuk mereka berdua.“Aku masih di kantor, Sayang. Baru saja selesai meeting dan evaluasi beberapa proyek yang hampir selesai,” jawab Kalen dari seberang telepon. Suaranya terdengar lelah namun tetap hangat.Nadya menatap langit yang mulai meredup, rona jingga senja perlahan memudar di antara dedaunan yang bergoyang pelan tertiup angin.“Tapi, kau tidak lupa, kan?” tanyanya pelan, ada sedikit ketakutan yang tak ia ucapkan—takut momen yang ia siapkan dengan

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status