Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO /   171. Kesepakatan dalam Badai  

Share

  171. Kesepakatan dalam Badai  

Penulis: Ndraa Archer
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-14 23:05:05

Noah langsung berbalik, langkahnya cepat menuju ruangannya. Namun sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, Zora muncul di depannya.

"Noah, ada apa? Kenapa kau terlihat marah?"

Noah mengabaikannya dan terus berjalan, tetapi Zora dengan cepat meraih lengannya. "Noah, jawab aku!"

Noah menatapnya sekilas, lalu mengembuskan napas kasar. "Jasmine diculik."

Zora tertegun. "Apa?! Siapa yang melakukannya?"

"Itu yang sedang kucari tahu," jawab Noah, melepaskan tangan Zora dari lengannya dengan paksa. "Aku tidak bisa tinggal diam. Aku harus menemukannya sebelum terlambat."

Zora menatapnya dalam diam. Di balik keterkejutannya, ada sesuatu yang berkecamuk dalam benaknya.

"Noah..." suara Zora lebih pelan. "Apa aku bisa membantumu?"

Noah menatapnya tajam. "Jangan ikut campur, Zora. Ini bukan urusanmu."

Zora mengepalkan tangannya. Noah tidak menyadari kalau dirinya baru saja membuat Zora semakin curiga dan juga semakin bertekad untuk tidak membiarkan Jasmine kembali.

Sementara itu, Noah sudah kembali fo
Ndraa Archer

hai maaf hari ini aku cuma bisa update satu bab. boleh gaK Kalian tinggalkan jejkak di komentar biar aku semangat. aku juga sedih , siapa tau kalian mau dukung novel ini dengan kirim gem. kalau gak salah setiap kalian baca selama 30 menit dapat gem gratis satu. mudahan gemnya bisa di kirim buat dukung buku ini biar gak tengelam aku semangat update.

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   172. Jejak yang Hampir Hilang

    "Periksa semua orang yang punya urusan denganku. Siapa pun yang mungkin punya dendam atau motif mencelakai Jasmine." Perintah Noah"Mengerti," jawab Miguel cepat. "Tapi Noah... ada satu hal lagi.""Apa?" tanya Noah.Miguel memperhatikan sekitar lalu kembali menjawab panggilan Noah, dia menjelaskan hal penting itu. "Salah satu anak buahku melaporkan bahwa ada seseorang yang mengawasi Raflesia Hills beberapa hari terakhir. Seorang pria dengan luka di pelipisnya, dan menurut deskripsi, dia bukan orang lokal. Bisa jadi ini lebih besar dari yang kita duga."Noah mengepalkan tangannya lebih erat."Cari tahu siapa dia. Dan Miguel..." suara Noah merendah, penuh ancaman. "Jika sesuatu terjadi pada Jasmine, aku akan memastikan mereka membayar mahal."Miguel mengerti betul apa maksud Noah. Tanpa menunggu lebih lama, ia segera mengerahkan timnya untuk mempercepat pencarian.Sementara itu, Noah berusaha tetap tenang. Namun, pikirannya tidak bisa berhenti membayangkan kemungkinan buruk. ’Dimana Jas

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   173. Bayangan dalam Kegelapan  

    Jasmine menggigit bibirnya, menahan gemetar di tangannya yang terikat. Kepalanya masih terasa berat akibat efek obat yang diberikan penculiknya. Namun, ia berusaha tetap sadar dan berpikir jernih.Ia tidak boleh panik. Ia harus mencari celah. "Ke mana kalian akan membawaku?" tanya Jasmine, mencoba menggali informasi.Pria bertubuh besar yang berdiri di depannya hanya terkekeh rendah. Ada tatapan meremehkan dalam matanya, seolah Jasmine bukan ancaman sama sekali."Kau tidak perlu tahu," jawabnya datar. "Yang jelas, seseorang telah membayar mahal untuk memastikan kau tidak kembali."Pernyataan itu membuat dada Jasmine semakin sesak. ’Seseorang membayarnya? Siapa yang begitu menginginkan dirinya menghilang?’Pikiran itu berputar dalam benaknya. Ia mencoba menganalisis kemungkinan pelakunya. ’Zora? Tidak, meskipun Zora membencinya saat ini karena cemburu, wanita itu tidak akan sampai menyewa orang untuk menculiknya. Lalu siapa?’’Mungkinkah ini berkaitan dengan masa lalu Noah? Atau masa l

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO     174. Jasmine  Melompat ke Laut  

    Jasmine mengatur napasnya, menenangkan debar jantungnya yang berpacu. Ia tahu, satu kesalahan saja bisa berakibat fatal. Pria di hadapannya, dengan wajah penuh luka dan sorot mata tajam, jelas bukan orang yang bisa diajak negosiasi.Namun, Jasmine tidak bisa hanya duduk diam. Ia harus mencari cara keluar dari situasi ini."Kemana kau akan membawaku?" tanyanya, berpura-pura lemah.Pria itu terkekeh rendah, lalu meraih pergelangan tangannya yang masih terikat. "Kau tidak perlu tahu, tapi seseorang akan datang menjemputmu. Dan percayalah, itu bukan seseorang yang ingin kau temui."Jasmine merasakan keringat dingin di tengkuknya. Ia semakin yakin ini bukan penculikan biasa. Ada skenario lebih besar yang melibatkannya, dan ia tidak punya waktu untuk menunggu penyelamatan.Di luar, angin semakin kencang. Ombak mengguncang kapal, membuatnya sedikit oleng. Dari celah jendela kecil, Jasmine melihat langit yang mulai mendung.’Badai? Ini mungkin satu-satunya kesempatan!’ seru Jasmine dalam hati

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   175. Di Antara Kesadaran, Jasmine  

    Noah duduk di samping tempat tidur, jemarinya masih menggenggam tangan Jasmine yang dingin. Napas perempuan itu lemah, dadanya naik turun dengan ritme yang lambat.Sudah hampir satu jam sejak mereka menyelamatkannya dari laut, tetapi Jasmine belum juga sadar.Setiap detik terasa begitu lambat. Noah menatap wajah Jasmine yang pucat, bibirnya kebiruan karena kedinginan."Cepat sadar, Jasmine," gumam Noah, hampir seperti doa.Pram berdiri tak jauh dari sana, menyandarkan tubuhnya ke dinding dengan tangan terlipat di dada. Matanya yang tajam mengamati Noah, membaca setiap ekspresi pria itu."Dokter bilang dia butuh istirahat," ujar Pram akhirnya.Noah tidak menoleh. "Aku tahu."Pram mendesah pelan. "Kau bisa keluar sebentar. Aku akan menjaganya."Noah akhirnya menoleh, menatap Pram dengan tajam. "Aku tidak akan pergi ke m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   176.  Bisikan Bahaya

    Malam semakin larut. Cahaya lampu di dalam kamar redup, memberikan suasana yang tenang, tetapi di dalam hati Noah, ketenangan itu tidak ada. Ia masih duduk di samping Jasmine, memperhatikan wajah perempuan itu yang kini tertidur lelap.Setiap kali mengingat Jasmine hampir kehilangan nyawanya, sesuatu di dalam dirinya terasa mendidih. Amarah, ketakutan, dan rasa bersalah bercampur menjadi satu. Ia mengepalkan tangannya, berusaha mengendalikan perasaan yang semakin kacau."Kau harus lebih waspada, Noah." Suara Pram memecah kesunyian.Pria itu masih berdiri di dekat jendela, menatap keluar ke hamparan laut yang tenang setelah badai.Noah mendongak, menatap Pram dengan sorot tajam. "Apa maksudmu?"Pram menghela napas panjang sebelum berbalik menatap Noah. "Ini bukan hanya soal Jasmine. Ini soal siapa yang ada di balik semua ini. Aku rasa kau tahu lebih banyak dari yang kau katakan."

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   177. Amarah di Balik Luka

    Setelah perjalanan panjang dan menegangkan, akhirnya kapal mereka bersandar di Pelabuhan Selatan Arthaloka, AirplaGer. Malam masih pekat, tapi aktivitas di pelabuhan tak pernah benar-benar berhenti. Cahaya lampu-lampu dermaga berpendar, menerangi gelombang air yang beriak pelan.Saat pintu kapal terbuka, paramedis yang telah menunggu segera membawa Jasmine ke dalam ambulans. Noah ikut masuk ke dalam kendaraan medis itu, menggenggam tangan Jasmine yang lemah. Matanya tak pernah lepas dari wajah perempuan itu, penuh kekhawatiran yang semakin menghimpit dadanya.Zora yang juga berada di dermaga penuh cemas, ia kemudian bersama Pram ikut dalam mobil lain, duduk dengan gelisah. Ia menghubungi seseorang melalui ponselnya, memastikan semua persiapan di rumah sakit telah siap. Tak peduli seberapa besar kebenciannya terhadap situasi ini, satu hal yang ia tahu: bayi yang dikandung Jasmine harus selamat.***Setibanya di Rumah Sakit Internasional Romanove, tim medis segera membawa Jasmine ke rua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   178. iasat Vanesia Bulharm

    Rumah Sakit Internasional Romanove dipenuhi aroma antiseptik yang menusuk hidung. Cahaya putih dari lampu-lampu koridor menambah kesan dingin, membuat suasana semakin mencekam. Di dalam kamar VIP, Jasmine terbaring dengan wajah pucat. Selang infus terpasang di tangannya, sementara alat pemantau detak jantung bayi terus berbunyi pelan.Noah duduk di kursi di samping ranjang, matanya tak lepas dari wajah Jasmine yang masih terlelap setelah diberikan obat penenang. Jemarinya menyentuh tangan perempuan itu, mengusapnya perlahan. Rasa bersalah semakin menghimpit dadanya.Zora berdiri di dekat jendela, menyilangkan tangan di depan dada. “Kalau kau berniat mengelak lagi, sebaiknya jangan,” ujarnya dingin, tanpa menoleh sedikit pun.Noah menghela napas berat. “Aku tidak akan mengelak.”Zora menoleh, ekspresinya keras. “Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Diam saja dan menunggu sampai Vanesia berbuat lebih gila lagi?”Noah mengepalkan tangannya. “Aku sudah menyuruh anak buahku menyelidiki

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   179. Ancaman yang Makin Nyata

    Rumah Sakit Internasional Romanove masih sunyi, hanya diisi suara alat-alat medis yang berdetak pelan. Di dalam kamar VIP, Jasmine masih tertidur dengan wajah pucat. Noah tetap duduk di sampingnya, menggenggam tangannya seolah takut kehilangan.Zora masih berada di ruangan yang sama, duduk di kursi dekat jendela. Matanya tak lepas dari Jasmine, meskipun pikirannya sedang penuh dengan ancaman Vanesia yang semakin nyata.Tiba-tiba, ponsel Zora kembali bergetar. Ia segera mengambilnya dan melihat nama kontak yang tertera di layarsalah satu informannya. Ia segera mengangkat panggilan itu. “Ada perkembangan?” tanyanya cepat.“Nona Zora, kami menemukan sesuatu. Vanesia Bulharm tidak hanya menghubungi kelompok kriminal, tapi ia juga diduga menyewa seseorang untuk mengawasi setiap pergerakan Anda dan Tuan Noah.” Laporan anak buahnya, dalam panggilan telepon.Darah Zora mendidih. “Apa maksudmu?!”Tidak lama pria di dalam panggilan itu menjawabanya: “Ada pria mencurigakan yang terlihat di sekit

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   206. Hening yang Terasa Mencekam

    Noah berdiri di ambang pintu kamar hotel, memandang ke arah Jasmine yang duduk diam di sudut tempat tidur. Posisi tubuh Jasmine sedikit membungkuk, matanya tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu yang dalam. Tidak ada ekspresi di wajahnya, hanya keheningan yang mengisi ruangan.Langkah kaki Noah terasa berat ketika ia mendekati tempat tidur, perasaan ragu menggelayuti setiap gerakannya. Begitu dekat, ia perlahan berlutut di depan Jasmine, memegang kedua tangan Jasmine dengan hati-hati, seolah takut jika ia terlalu keras, semuanya akan hancur."Jasmine," suara Noah terdengar lebih lembut dari biasanya, penuh penyesalan. "Aku minta maaf. Aku sangat egois. Aku tidak pernah berniat menyakitimu, tapi aku... Aku hanya takut."Jasmine tetap terdiam, tidak mengangkat wajahnya. Tidak ada reaksi dari dirinya. Hanya hening yang terasa semakin tebal di antara mereka. Noah merasa cemas, namun dia terus memegang tangan Jasmine dengan penuh harap, berharap wanita itu akan menatapnya, memberi ke

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   205. Aku Bertanya… Kau Masih Menginginkanku atau Tidak?

    Suasan itu akhirnya mencair ketika Juan membuka suara.Juan menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Sepertinya aku harus berterima kasih padamu karena sudah menjemput Jasmine. Aku hampir berpikir harus mengantarnya pulang sendiri."Nada suaranya terdengar santai, tapi Noah bisa merasakan sindiran halus di dalamnya.Noah tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak benar-benar hangat. "Terima kasih karena sudah menemani istriku, Juan. Tapi sekarang, dia akan pulang denganku."Jasmine bisa merasakan ketegangan di antara kedua pria itu. Ia tahu Noah sedang menahan diri.Jasmine pun buru-buru melangkah ke arah mobil dan membuka pintu. "Ayo pergi, Noah."Noah tidak langsung masuk. Ia masih menatap Juan sejenak sebelum akhirnya berkata,"Jangan mengganggunya lagi, Juan."Juan tersenyum tipis. "Aku tidak pernah mengganggunya. Aku hanya member

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   204. Kenapa kau datang menjemputku?

    Jasmine mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Angin malam berhembus pelan, membuat lampu-lampu jalan berpendar lembut di kejauhan."Aku baik-baik saja," jawabnya akhirnya."Benarkah?" Juan menyipitkan matanya, seolah mencoba menembus kebohongan yang mungkin tersembunyi di balik kata-kata Jasmine. "Kalau kau baik-baik saja, kenapa aku merasa ada kesedihan di matamu?"Jasmine terkesiap. Kata-kata Juan begitu menusuk, seolah menggali sisi hatinya yang selamaini ia coba tutupi.Jasmine menghela napas dan menatap Juan dalam-dalam. "Aku hanya menjalani hidupku sesuai dengan keadaan yang ada. Tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, Juan."Juan tersenyum miris. "Jadi kau benar-benar akan terus bersama Suamimu?"Jasmine menggigit bibirnya. Ia tak bisa menjawab pertanyaan itu dengan pasti.Juan mengejutkan di kalima

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   203. "Kafe Starheaven. Aku tunggu di tempat biasa."

    Jasmine kembali ke hotel sendirian. Langkahnya terasa ringan di luar, tapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Entah kenapa, mendengar Noah akan menemui Zora membuatnya sedikit tidak nyaman.Ia duduk di tepi ranjang, memandangi bayangannya di cermin. Tangannya mengusap perutnya yang mulai membesar. "Aku tidak boleh memikirkan ini terlalu jauh. Seperti yang Noah bilang, kita hanya terikat dalam kontrak."Tapi... benarkah hanya kontrak?Sementara itu, di tempat lain, Noah tiba di apartemen Zora. Wanita itu sudah menunggunya di ruang tamu dengan ekspresi serius. Sebotol wine terbuka di meja, tapi gelas di depannya masih penuh. Sepertinya, ini bukan pertemuan biasa."Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Noah langsung.Zora menatapnya dengan mata tajam. "Kau mulai berubah, Noah."Noah menyandarkan punggungnya, ekspresinya tetap datar. "Aku tidak mengerti maksu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   202. Kau Terlalu Banyak Bertanya Tentang Masa Laluku. Kenapa?  

    ”Bagaimana Noah kenapa kau diam? Apakah aku juga orang asing bagimu?” ulang Jasmine, menatap Noah tajam.Noah menoleh padanya, menatapnya dengan intens. Lalu, senyum kesal tersungging di bibirnya. Jasmine tahu dia sengaja mengumpan Noah untuk bertindak, dan pria itu akhirnya menanggapinya."Awalnya, aku tidak suka keberadaanmu," aku Noah, dengan jujur. "Tapi ternyata kamu berbeda."Tanpa peringatan, Noah mencondongkan tubuhnya dan mengecup bibir Jasmine singkat, membuatnya terkejut.August yang melihat itu langsung tertawa. "Wow, wow. Apa aku harus pergi agar kalian bisa menikmati waktu berdua?" godanya.Jasmine hanya bisa menunduk, sementara Noah kembali menyandarkan tubuhnya di kursi dengan ekspresi santai, seolah tidak terjadi apa-apa.Tapi dalam hatinya, Jasmine tahu... ada sesuatu yang mulai berubah di antara mereka. Sesuatu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   201. Kenapa Dia Tiba-Tiba Ingin Bertemu?

    August mengeluarkan sebotol wine terbaiknya dari rak kayu di sudut ruangan. Ia tersenyum sambil menunjukkan botol itu ke arah Jasmine."Sebagai tamu kehormatan, kau harus mencoba ini, Jasmine. Ini koleksi spesialku, hanya aku sajikan untuk orang-orang yang berarti bagiku," katanya dengan bangga.Jasmine tersenyum sopan, tapi sebelum ia sempat menolak, Noah dengan cepat mengangkat tangan, menghentikan August."Dia tidak bisa minum, August," suara Noah terdengar tegas. "Jasmine sedang hamil. Saat ini sudah di bulan ke 5."August mengerutkan kening, lalu tatapannya bergeser pada Jasmine sebelum kembali menatap Noah dengan ekspresi penuh pemahaman."Begitu rupanya," gumam August sambil mengembalikan wine itu ke tempatnya. "Baiklah, aku akan membuatkan sesuatu yang lebih cocok untuk ibu hamil. Jus segar dan beberapa makanan ringan. Aku tahu wanita hamil sering merasa lapar, apalagi ji

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   200. Sahabat Lama dan Kenangan di Kampus

    Jasmine menatap takjub ke arah meja yang dipenuhi berbagai hidangan laut. Aroma gurihnya begitu menggoda, dan tampilan setiap hidangan tampak begitu menggugah selera.Matanya berbinar saat ia menoleh ke arah August. "Ini semua terlihat luar biasa. Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Bisa kau jelaskan satu per satu?" tanyanya antusias.August tertawa kecil sebelum mulai menunjuk ke beberapa hidangan di hadapannya. "Ini adalah grilled lobster dengan saus lemon butter, yang di sebelahnya itu paella seafood khas Mediterranean. Lalu, ada king crab dengan saus pedas, dan ini hidangan spesialku, scallop dengan saus krim truffle."Jasmine mengangguk penuh kagum. "Semuanya terlihat lezat," gumamnya.Noah yang duduk di sampingnya tersenyum tipis. "Daripada hanya mengagumi, lebih baik kau langsung mencicipinya."Tanpa ragu, Jasmine mulai mencicipi satu per satu. Setiap gigitan terasa begi

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    199. Kesepakatan di Tepi Pantai

    Jasmine menatap Noah dengan serius, suaranya tegas, tidak menyisakan ruang untuk perdebatan."Ingat, Noah Dirgantara. Aku tidak ingin mengambil posisi Zora. Aku hanya ingin kita menikmati kebersamaan ini selama kita masih terikat dalam kontrak. Jika kau melakukan hal yang tidak kusukai terhadap Zora, jangan salahkan aku jika aku akan meninggalkanmu selamanya."Noah menatapnya dalam diam, ekspresinya sulit ditebak. Matanya yang tajam seperti meneliti setiap sudut wajah Jasmine, seolah mencari celah untuk membantah. Namun, akhirnya, ia menghela napas panjang dan mengangguk."Baiklah," katanya akhirnya. "Aku akan mengikuti keinginanmu. Sampai bayi kita lahir, kita akan kembali ke kehidupan semula, sesuai perjanjian. Soal takdir setelahnya, itu urusan nanti."Jasmine tersenyum kecil, merasa lega dengan jawaban itu. Ia tahu Noah bukan tipe pria yang mudah menurut, tetapi setidaknya kali ini, ia berhasil m

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   198. Antara Hati dan Kontrak Profesional.

    Mata Noah menajam. Ia tahu ada sesuatu di balik ucapan Jasmine. “Jasmine… apa yang Zora katakan padamu?”Jasmine tidak menjawab. Sebaliknya, ia menarik selimut dan membenamkan wajahnya di dalamnya. “Tidak ada.”Namun, Noah tidak akan membiarkan itu berlalu begitu saja. Ia menarik tubuh Jasmine ke dalam pelukannya, memaksanya menatap matanya. “Zora mengancammu?”Jasmine masih terdiam, tetapi Noah tahu bahwa jawabannya adalah ‘iya.’Pria itu mengepalkan tangan. Rasa marah mulai membakar dadanya. Jika Zora berani menyentuh Jasmine atau bayinya, ia tidak akan tinggal diam.Namun sebelum ia sempat mengatakan sesuatu, Jasmine lebih dulu berbisik, “Noah… jangan lakukan sesuatu yang bodoh…”Noah menatapnya dalam, lalu menghela napas. Ia tahu bahwa Jasmine takut.Deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status