Share

Bab 2

Author: Ashana
last update Last Updated: 2024-12-16 19:32:05
Aku hanya tersenyum dan tidak menghiraukan mereka.

Aku tidak perlu membuktikan kebenaran. Sekalipun aku membuktikan, orang yang tidak mau percaya, juga tidak akan percaya.

Ada kakak baik hati yang memberikan dana kepada ibuku.

Ibuku bertanya, "Dari mana kamu punya uang? Mungkinkah kamu melakukan hal yang aneh-aneh? Aku nggak butuh uang kotor ini."

Meski berkata demikian, ibuku enggan melepaskan uangnya.

Dari kakak baik hati itu, ibuku baru tahu bahwa hanya mereka yang punya kualifikasi pendidikan yang bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan punya peluang lebih besar untuk menghasilkan banyak uang.

Setelah mempertimbangkannya, ibuku mengizinkanku bersekolah keesokan harinya.

Dia bahkan menangis keras di kantor kepala sekolah. "Meski aku miskin dan harus mengemis, aku juga harus membiarkan putriku bersekolah."

Penonton langsung terharu.

Aku hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Penonton mulai berdiskusi. "Aku juga pernah memukul putriku sebelumnya, tapi itu semua karena tekanan finansial dan ketidakberdayaan."

"Si ibu tanggap juga. Setelah tahu pentingnya belajar, dia langsung membiarkan putrinya bersekolah."

"Apa susahnya belajar? Kalau aku punya orang tua yang memperlakukanku dengan baik, aku pasti akan bekerja keras."

Dari layar, terlihat kehidupan Nomor 1 dan ibunya terus berlanjut.

Di hari pertama sekolah, tepat pada upacara pengibaran bendera, ibuku menangis dan berlutut di lapangan. Dia bilang kondisi yang dimiliki putrinya kurang baik dan memohon kepada guru agar lebih menjaganya.

Nomor 1 berdiri di samping. Ibunya berlutut, dia pun ikut berlutut.

Ibu memegang celana guru dan tidak melepaskannya. Dia juga ikut memegang celana guru dan tidak melepaskannya.

Siswa lain langsung memandang ibuku dan Nomor 1.

Ibu baru mau berdiri setelah semua guru memberikan sumbangan.

Ibu menepuk punggung Nomor 1. "Ibu rela kehilangan harga diri hari ini, bersedia menanggung semua kesulitan agar kamu bisa bersekolah. Kamu harus ingat dengan kebaikan ibumu."

Penonton yang menyaksikan adegan itu terdiam.

Setelah beberapa saat, barulah ada yang berbicara. "Sebenarnya, orang-orang yang seperti ini baru bisa melangkah lebih jauh. Banyak orang yang disandera secara langsung, tapi masih bersikeras menyelamatkan harga diri."

"Tonton terus saja. Aku yakin gadis kecil ini juga bisa mengubah takdirnya dengan belajar."

Tidak banyak yang menanggapi perkataan itu.

Banyak orang yang memandangiku dengan simpati.

Aku teringat dengan masa kecilku. Ibuku selalu bilang, dia telah bekerja keras. Jadi, aku harus belajar giat agar ibuku bisa tinggal di rumah besar dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Saat itu, aku masih belum memahami apa itu hikmat duniawi. Aku tidak mengerti mengapa guruku tidak menyukaiku dan teman sekelasku juga membenciku.

Di saat aku duduk di bangku SMP, harga diriku baru muncul. Saat itulah, rasa sakit yang sesungguhnya dimulai.

Kehidupan dalam SD Perdana terlintas di layar.

Setiap semester, kakak baik hati akan memberikan uang kepada Nomor 1. Pihak sekolah juga mengatur pekerjaan bersih-bersih untuk ibuku. Dengan begitu, ibuku memiliki sumber penghasilan tetap.

Walau sikap guru terhadap Nomor 1 agak dingin, juga tidak ada teman sekelas yang mau berteman dengannya.

Namun, Nomor 1 lulus dari SD Perdana dengan nilai bagus dan berhasil masuk kelas penting di daerah tersebut.

Banyak penonton yang menghela napas lega.

"Nggak peduli seperti apa lingkungannya, nggak akan menghalanginya menjadi orang berbakat."

"Nomor 1 sangat giat belajar."

"Kalau terus seperti ini, Nomor 1 pasti akan lebih sukses dari putrinya."

"Benar. Nomor 1 terlihat seperti orang berkemauan keras dan nggak akan terpengaruh oleh orang lain."

Suamiku memandangku dengan pandangan meremehkan. "Andai aku tahu kondisi keluargamu yang sesungguhnya, aku juga nggak akan menikahimu."

Putraku juga menutupi hidungnya. "Memalukan sekali punya ibu sepertimu. Masa kecilmu begitu miskin. Kamu masih ingin aku menjadi miskin sepertimu."

"Akan ada giliran kalian nantinya," kataku dengan acuh tak acuh.

Dari layar, siaran langsung masih terus berlanjut. Kehidupan seperti apa yang bisa dicapai ibuku jika dia berada dalam situasiku.

Iuran sekolah tidak dipungut. Aku hanya membutuhkan buku, akomodasi, dan biaya hidup bulanan selama duduk di bangku SMP.

Namun, ibuku sempat ragu karena ada yang berniat menjodohkanku.

Hal ini juga berarti ibuku akan menerima mahar dalam jumlah besar.

Related chapters

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 3

    Saat duduk di bangku kelas satu SD, aku sudah berusia delapan tahun. Jadi, setelah lulus SD, aku sudah berusia empat belas tahun.Pencari jodoh dari desa sebelah menunjuk ke televisi. "Orang zaman dahulu sudah punya anak di usia seperti ini.""Aku bisa membiayai semua yang kamu butuhkan selama tiga tahun SMP. Tapi setelah lulus SMP, kamu harus menikah. Bagaimana?""Bukannya aku ingin menasihatimu. Anak dari pedesaan nggak akan bisa mengikuti perkembangan di kota. Anak perempuan nggak perlu belajar tinggi-tinggi seperti anak laki-laki. Tiga tahun kemudian, bagaimana kalau kamu nggak bisa lulus ujian? Bagaimana kalau ada yang menghamilimu? Saat itu, kamu nggak akan mendapatkan apa pun."Sekilas, ibuku tampak tidak setuju.Beberapa hari kemudian, saat kakak baik hati yang selalu memberikan uang menanyakan situasiku.Ibuku baru mengatakan ingin aku bertunangan.Kakak itu terkejut. Dia mencari temannya dan memutuskan untuk terus menyokongku.Ibuku baru merasa puas dan menolak pencari jodoh

    Last Updated : 2024-12-16
  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 4

    Semua penonton kebingungan."Kenapa?""Dia bahkan nggak bisa bertahan sampai masuk SMA ataupun ujian masuk universitas?"Dalam sistem, nilai kimia dan fisika Nomor 1 yang buruk telah memberikan jawaban kepada semua orang.Sebenarnya, jika dia mempelajari fisika dan kimia dengan giat dan lebih banyak menghafal, dia masih bisa mempelajari sesuatu.Namun, mana mungkin orang seperti ibuku, yang terbiasa menarik simpati dan menipu orang untuk mendapatkan uang, akan berjuang keras, menerima pahitnya kehidupan, dan rajin belajar?Ketika menghadapi kesulitan, dia sudah terbiasa mengandalkan bantuan orang lain.Oleh karena itu, Nomor 1, yang berisi kesadaran ibuku, memilih untuk menyerah setelah dia tidak bisa mempelajarinya lagi.Jika ada dorongan dan bantuan dari guru ataupun teman sekelas, Nomor 1 mungkin bisa menjadi lebih baik. Sayangnya, Nomor 1 tidak punya teman.Sistem memutar ulang apa yang terjadi ketika aku masih SMP. Aku berbeda dengan Nomor 1.Aku memiliki harga diri yang kuat. Ora

    Last Updated : 2024-12-16
  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 5

    Leon mengerutkan kening. "Huh! Ibu bodoh. Aku nggak mungkin jauh lebih buruk darimu."Aku menggelengkan kepala.Sistem bertanya lagi, giliran siapa selanjutnya.Leon berkata dengan murah hati, "Aku duluan. Ayah dan aku akan menjadi miliarder yang punya kekayaan 40 miliar."Sistem bertanya seperti biasa, "Lalu, menurutmu, aspek mana yang bisa kamu lakukan lebih baik dari orang yang diadili?""Semua aspek. Aku pasti akan menjadi seorang ibu yang lembut dan murah hati. Semua orang di kelas akan iri karena aku punya ibu seperti itu," kata Leon dengan percaya diri."Baiklah. Karena orang yang mengadili masih di bawah umur, ingatanmu nggak akan kuhapus kali ini." Sistem memberikan perlakuan istimewa kepada anak di bawah umur.Detik berikutnya, kesadaran Leon berubah menjadi Nomor 2 versi aku.Sistem mengingatkan. "Demi menghindari pengulangan, Nomor 2 akan memulai perjalanan hidupnya setelah Leon masuk SD."Singkatnya, semua yang terjadi sebelum Leon berusia tujuh tahun akan dirilis ketika F

    Last Updated : 2024-12-16
  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 6

    Nomor 2 tidak mengontrol waktu yang dihabiskan Leon untuk bermain ponsel. Dia masih seorang anak kecil yang tidak punya kemampuan untuk membedakan. Setiap hari, dia menerima banyak informasi yang merangsang, bahkan vulgar dan berbahaya dari Internet.Dia begadang setiap malam sambil bermain ponsel. Setelah mengantuk berat, dia baru tidur. Itu sebabnya, dia tidak bisa bangun keesokan paginya.Leon terlalu banyak menonton video pendek yang menegangkan. Dia bahkan sulit berkonsentrasi saat kelas berlangsung. Nomor 2 juga tidak membimbing studinya Leon. Alhasil, nilai Leon juga mulai menurun.Saat bermain dengan teman sekelasnya, Leon tanpa sadar meniru beberapa adegan vulgar dalam video pendek hingga membuat teman sekelasnya marah.Saat melihat anak-anak dari keluarga kaya di ponsel, dia juga menginginkan mainan mahal dan ingin tinggal di rumah besar. Dia mulai meremehkan kondisi keluarganya sendiri ….Nomor 2 menyadari bahwa dia makin tidak bisa mengatur Leon lagi.Dia bertanya pada diri

    Last Updated : 2024-12-16
  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 7

    Sayangnya, Farel tidak bisa masuk ke dalam dan menghentikan Nomor 2.Dua bulan pertama.Nomor 2 mengambil uang yang dikumpulkan Farel selama bertahun-tahun untuk meningkatkan statusnya. Dia berdandan dan mencari pekerjaan kelas atas. Berusaha untuk menjadi ibu yang diinginkan oleh semua anak saat menghadiri pertemuan orang tua dan guru.Leon belajar dengan giat.Untuk sesaat, rasanya seperti 'seorang ibu yang penuh kasih dan anak yang berbakti'.Namun, setelah dua bulan, keduanya mulai malas.Menjadi siswa dengan nilai bagus ibaratnya menjadi ibu yang anggun. Semuanya membutuhkan tenaga dan uang.Apalagi, sangat melelahkan.Keduanya memutuskan untuk menjadi selebriti internet.Nomor 2 tampak gugup. Lantaran tidak mendengar suara sistem, dia baru merasa lega dan berkata, "Pemikiran ibuku terlalu kaku. Dengan menjadi selebriti Internet, bukankah bisa dengan mudah menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga? Selain itu, juga akan punya reputasi dan status sosial yang baik."Di tempat keja

    Last Updated : 2024-12-16
  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 8

    Farel menjadi bos yang tidak melakukan apa pun. Nomor 3 menjalani kehidupan di mana harus menghasilkan uang dan melakukan pekerjaan rumah tangga selama dua tahun.Nomor 3 akhirnya berhasil mengumpulkan 200 juta. Di tahun ini, Nomor 3 hamil secara tidak terduga.Namun, selama kehamilan, Farel berselingkuh.Farel pernah bilang, jadi istri harus berlapang dada.Jadi, Nomor 3 hanya bisa menahan emosinya. Jika tidak, dia akan gagal.Banyak penonton yang melihat adegan itu dengan geram. "Kesal sekali. Saat ini, seharusnya dia gugurkan bayi dalam kandungannya dan bercerai.""Kak, seleramu dalam menilai pria terlalu buruk. Setelah punya 60 miliar nanti, kamu harus lebih berhati-hati. Jangan tertipu dengan pria seperti itu lagi."Aku mengangguk.Saat menikah dengan Farel, aku selalu menganggap aku tidak layak mendapatkan cinta sejati dan merasa rendah diri.Selanjutnya, aku dikecewakan oleh kerabat terdekatku. Hanya dengan bekerja menghasilkan uang dan berhubungan dengan lebih banyak orang, kit

    Last Updated : 2024-12-16
  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 1

    Sistem kehidupan 'Kamu Hebat, Kamu Maju' sudah muncul seminggu, tetapi belum ada yang berinisiatif untuk mendaftar.Andai yang mendaftar bisa menggantikan hidup orang lain dengan baik, dia akan mendapatkan bonus puluhan miliar. Namun, juga akan menyebabkan kesadaran orang yang diadili menghilang, yang setara dengan kematian.Jika tidak bisa berbuat lebih baik dalam kondisi kehidupan yang sama, maka akan mati.Semua orang takut mati dan juga takut menjadi pelaku yang membunuh orang lain.Tak disangka, aku akan menjadi kelinci percobaan pertama.Aku dibawa duduk di barisan depan oleh robot. Semua kamera fokus menyorotiku.Ibuku, suamiku, dan putraku semuanya menghindari pandanganku.Melihat ekspresi bersalah mereka, aku pun bertanya, "Kalau kalian berada di posisiku, apa kalian pikir bisa lebih baik dariku?"Ibuku membuang muka. "Tentu saja! Aku sudah memberimu pendidikan terbaik. Agar kamu menghasilkan banyak uang dan masuk universitas. Tapi kamu bahkan nggak bisa melakukannya dengan ba

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 8

    Farel menjadi bos yang tidak melakukan apa pun. Nomor 3 menjalani kehidupan di mana harus menghasilkan uang dan melakukan pekerjaan rumah tangga selama dua tahun.Nomor 3 akhirnya berhasil mengumpulkan 200 juta. Di tahun ini, Nomor 3 hamil secara tidak terduga.Namun, selama kehamilan, Farel berselingkuh.Farel pernah bilang, jadi istri harus berlapang dada.Jadi, Nomor 3 hanya bisa menahan emosinya. Jika tidak, dia akan gagal.Banyak penonton yang melihat adegan itu dengan geram. "Kesal sekali. Saat ini, seharusnya dia gugurkan bayi dalam kandungannya dan bercerai.""Kak, seleramu dalam menilai pria terlalu buruk. Setelah punya 60 miliar nanti, kamu harus lebih berhati-hati. Jangan tertipu dengan pria seperti itu lagi."Aku mengangguk.Saat menikah dengan Farel, aku selalu menganggap aku tidak layak mendapatkan cinta sejati dan merasa rendah diri.Selanjutnya, aku dikecewakan oleh kerabat terdekatku. Hanya dengan bekerja menghasilkan uang dan berhubungan dengan lebih banyak orang, kit

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 7

    Sayangnya, Farel tidak bisa masuk ke dalam dan menghentikan Nomor 2.Dua bulan pertama.Nomor 2 mengambil uang yang dikumpulkan Farel selama bertahun-tahun untuk meningkatkan statusnya. Dia berdandan dan mencari pekerjaan kelas atas. Berusaha untuk menjadi ibu yang diinginkan oleh semua anak saat menghadiri pertemuan orang tua dan guru.Leon belajar dengan giat.Untuk sesaat, rasanya seperti 'seorang ibu yang penuh kasih dan anak yang berbakti'.Namun, setelah dua bulan, keduanya mulai malas.Menjadi siswa dengan nilai bagus ibaratnya menjadi ibu yang anggun. Semuanya membutuhkan tenaga dan uang.Apalagi, sangat melelahkan.Keduanya memutuskan untuk menjadi selebriti internet.Nomor 2 tampak gugup. Lantaran tidak mendengar suara sistem, dia baru merasa lega dan berkata, "Pemikiran ibuku terlalu kaku. Dengan menjadi selebriti Internet, bukankah bisa dengan mudah menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga? Selain itu, juga akan punya reputasi dan status sosial yang baik."Di tempat keja

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 6

    Nomor 2 tidak mengontrol waktu yang dihabiskan Leon untuk bermain ponsel. Dia masih seorang anak kecil yang tidak punya kemampuan untuk membedakan. Setiap hari, dia menerima banyak informasi yang merangsang, bahkan vulgar dan berbahaya dari Internet.Dia begadang setiap malam sambil bermain ponsel. Setelah mengantuk berat, dia baru tidur. Itu sebabnya, dia tidak bisa bangun keesokan paginya.Leon terlalu banyak menonton video pendek yang menegangkan. Dia bahkan sulit berkonsentrasi saat kelas berlangsung. Nomor 2 juga tidak membimbing studinya Leon. Alhasil, nilai Leon juga mulai menurun.Saat bermain dengan teman sekelasnya, Leon tanpa sadar meniru beberapa adegan vulgar dalam video pendek hingga membuat teman sekelasnya marah.Saat melihat anak-anak dari keluarga kaya di ponsel, dia juga menginginkan mainan mahal dan ingin tinggal di rumah besar. Dia mulai meremehkan kondisi keluarganya sendiri ….Nomor 2 menyadari bahwa dia makin tidak bisa mengatur Leon lagi.Dia bertanya pada diri

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 5

    Leon mengerutkan kening. "Huh! Ibu bodoh. Aku nggak mungkin jauh lebih buruk darimu."Aku menggelengkan kepala.Sistem bertanya lagi, giliran siapa selanjutnya.Leon berkata dengan murah hati, "Aku duluan. Ayah dan aku akan menjadi miliarder yang punya kekayaan 40 miliar."Sistem bertanya seperti biasa, "Lalu, menurutmu, aspek mana yang bisa kamu lakukan lebih baik dari orang yang diadili?""Semua aspek. Aku pasti akan menjadi seorang ibu yang lembut dan murah hati. Semua orang di kelas akan iri karena aku punya ibu seperti itu," kata Leon dengan percaya diri."Baiklah. Karena orang yang mengadili masih di bawah umur, ingatanmu nggak akan kuhapus kali ini." Sistem memberikan perlakuan istimewa kepada anak di bawah umur.Detik berikutnya, kesadaran Leon berubah menjadi Nomor 2 versi aku.Sistem mengingatkan. "Demi menghindari pengulangan, Nomor 2 akan memulai perjalanan hidupnya setelah Leon masuk SD."Singkatnya, semua yang terjadi sebelum Leon berusia tujuh tahun akan dirilis ketika F

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 4

    Semua penonton kebingungan."Kenapa?""Dia bahkan nggak bisa bertahan sampai masuk SMA ataupun ujian masuk universitas?"Dalam sistem, nilai kimia dan fisika Nomor 1 yang buruk telah memberikan jawaban kepada semua orang.Sebenarnya, jika dia mempelajari fisika dan kimia dengan giat dan lebih banyak menghafal, dia masih bisa mempelajari sesuatu.Namun, mana mungkin orang seperti ibuku, yang terbiasa menarik simpati dan menipu orang untuk mendapatkan uang, akan berjuang keras, menerima pahitnya kehidupan, dan rajin belajar?Ketika menghadapi kesulitan, dia sudah terbiasa mengandalkan bantuan orang lain.Oleh karena itu, Nomor 1, yang berisi kesadaran ibuku, memilih untuk menyerah setelah dia tidak bisa mempelajarinya lagi.Jika ada dorongan dan bantuan dari guru ataupun teman sekelas, Nomor 1 mungkin bisa menjadi lebih baik. Sayangnya, Nomor 1 tidak punya teman.Sistem memutar ulang apa yang terjadi ketika aku masih SMP. Aku berbeda dengan Nomor 1.Aku memiliki harga diri yang kuat. Ora

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 3

    Saat duduk di bangku kelas satu SD, aku sudah berusia delapan tahun. Jadi, setelah lulus SD, aku sudah berusia empat belas tahun.Pencari jodoh dari desa sebelah menunjuk ke televisi. "Orang zaman dahulu sudah punya anak di usia seperti ini.""Aku bisa membiayai semua yang kamu butuhkan selama tiga tahun SMP. Tapi setelah lulus SMP, kamu harus menikah. Bagaimana?""Bukannya aku ingin menasihatimu. Anak dari pedesaan nggak akan bisa mengikuti perkembangan di kota. Anak perempuan nggak perlu belajar tinggi-tinggi seperti anak laki-laki. Tiga tahun kemudian, bagaimana kalau kamu nggak bisa lulus ujian? Bagaimana kalau ada yang menghamilimu? Saat itu, kamu nggak akan mendapatkan apa pun."Sekilas, ibuku tampak tidak setuju.Beberapa hari kemudian, saat kakak baik hati yang selalu memberikan uang menanyakan situasiku.Ibuku baru mengatakan ingin aku bertunangan.Kakak itu terkejut. Dia mencari temannya dan memutuskan untuk terus menyokongku.Ibuku baru merasa puas dan menolak pencari jodoh

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 2

    Aku hanya tersenyum dan tidak menghiraukan mereka.Aku tidak perlu membuktikan kebenaran. Sekalipun aku membuktikan, orang yang tidak mau percaya, juga tidak akan percaya.Ada kakak baik hati yang memberikan dana kepada ibuku.Ibuku bertanya, "Dari mana kamu punya uang? Mungkinkah kamu melakukan hal yang aneh-aneh? Aku nggak butuh uang kotor ini."Meski berkata demikian, ibuku enggan melepaskan uangnya.Dari kakak baik hati itu, ibuku baru tahu bahwa hanya mereka yang punya kualifikasi pendidikan yang bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan punya peluang lebih besar untuk menghasilkan banyak uang.Setelah mempertimbangkannya, ibuku mengizinkanku bersekolah keesokan harinya.Dia bahkan menangis keras di kantor kepala sekolah. "Meski aku miskin dan harus mengemis, aku juga harus membiarkan putriku bersekolah."Penonton langsung terharu.Aku hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa.Penonton mulai berdiskusi. "Aku juga pernah memukul putriku sebelumnya, tapi itu semua karena tekana

  • Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah   Bab 1

    Sistem kehidupan 'Kamu Hebat, Kamu Maju' sudah muncul seminggu, tetapi belum ada yang berinisiatif untuk mendaftar.Andai yang mendaftar bisa menggantikan hidup orang lain dengan baik, dia akan mendapatkan bonus puluhan miliar. Namun, juga akan menyebabkan kesadaran orang yang diadili menghilang, yang setara dengan kematian.Jika tidak bisa berbuat lebih baik dalam kondisi kehidupan yang sama, maka akan mati.Semua orang takut mati dan juga takut menjadi pelaku yang membunuh orang lain.Tak disangka, aku akan menjadi kelinci percobaan pertama.Aku dibawa duduk di barisan depan oleh robot. Semua kamera fokus menyorotiku.Ibuku, suamiku, dan putraku semuanya menghindari pandanganku.Melihat ekspresi bersalah mereka, aku pun bertanya, "Kalau kalian berada di posisiku, apa kalian pikir bisa lebih baik dariku?"Ibuku membuang muka. "Tentu saja! Aku sudah memberimu pendidikan terbaik. Agar kamu menghasilkan banyak uang dan masuk universitas. Tapi kamu bahkan nggak bisa melakukannya dengan ba

DMCA.com Protection Status