Home / Rumah Tangga / Menjadi Cantik Setelah Talak 3 / Bab 48. Kemesraan di Apartemen

Share

Bab 48. Kemesraan di Apartemen

Author: NonaRich
last update Last Updated: 2025-02-02 18:45:50

"Mas. Kenapa nggak pernah bilang soal pembangunan rumah?" todong Hanifa ketika ia dan sang suami sudah memasuki salah salah satu unit apartemen mewah milik Respati.

Bahkan, wanita itu baru tau jika sang suami memiliki apartemen seperti ini. Sungguh, ada begitu banyak hal yang ternyata belum diketahui Hanifa mengenai sang suami.

"Harusnya ini kejutan buat kamu, tapi tadi saat di meja makan, Mas malah keceplosan. Bukan maksud Mas untuk menyembunyikan hal seperti ini ke kamu. Mas hanya ingin memberikan kejutan untuk istri Mas yang paling cantik ini." Respati mengusap lembut pipi Hanifa untuk menenangkan wanita itu. Ia takut jika sang istri akan berpikir buruk dan merasa tak dihargai karena pembahasan sebesar ini justru tidak diberitahu sebelumnya.

Hanifa menghela napas. "Aku tinggal serumah dengan mertua pun nggak masalah, Mas. Yang penting ada kamu di dalamnya." Wanita itu hanya terlalu sayang dengan uang suaminya. Membangun rumah perlu biaya yang sangat besar.

Terlebih lagi, dia tak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 49. Tidak Mau Diputuskan

    "Istri kedua?" tanya Respati dan Widya sontak saja mengangguk dengan heboh. "Kamu gimana, Sayang?" lanjut Respati yang kini sedang bertanya pada sang istri.Hanifa masih begitu santai menghadapi kekasih mantan suaminya ini yang makin ke sini semakin tak tau malu. "Ya terserah kamunya saja, Mas. Toh aku juga punya pilihan, menjadi satu-satunya atau mantan istri," balas Hanifa dengan santai. Respati pun terkekeh dan sontak saja langsung memberikan satu kecupan di pipi Hanifa. Sang empu yang diperlakukan seperti itu oleh suaminya pun mulai menyeringai puas ketika melihat Widya yang sedang menahan amarah. "Mas tidak mungkin membuang berlian seperti kamu hanya karena kerikil sungai, Sayang. Mas sama sekali tidak ada niatan untuk menikah lagi. Satu saja sudah lebih dari cukup. Mungkin nanti jika ada yang mendaftar, barangkali boleh kalau mendaftar jadi ART!"Mampus kau Widya. Hanifa sangat puas sekali ketika mendengar penuturan dari sang suami. Suaminya ini bukan seperti Abimana yang beg

    Last Updated : 2025-02-02
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 50. Kekasih Super Matre

    "Hutangnya berapa? Angsurannya juga berapa?" tanya Abimana dengan wajah kusutnya. "Lima puluh juta. Setiap minggu harus bayar dua juta setengah!"Astaga. Uang dari mana itu? Abimana bahkan sudah tidak punya pekerjaan sekarang ini. Rasanya, lelaki itu ingin menangis kencang detik ini juga. Kenapa hidup selalu tak berpihak kepadanya?"Sebentar. Saya masuk ke dalam dulu!" ujar Abimana hingga membuat dua rentenir itu mengangguk.Wajah Abimana sudah tak bisa dikondisikan lagi. Dia berjalan dengan langkah lebarnya menemui Widya yang sudah gelisah tak karuan di ruang tamu. "Buat apa hutang lima puluh juta ke rentenir, hah?" tanya Abimana sarkas. "Buat perawatan, Mas. Sudah sana kamu bayar. Aku nggak mau keluar. Takut!" cicit Widya semakin membuat kadar emosi Abimana semakin meningkat.Tanpa ba bi bu lagi, lelaki itu langsung menarik kuat kalung emas yang Widya kenakan hingga membuat sang empu mengerang kesakitan."Mas Abi. Kamu apa-apaan, sih? Sakit, Mas!" pekik Widya yang tak dipedulikan

    Last Updated : 2025-02-03
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 51. Gaya Elit, Ekonomi Sulit

    Hanifa mengedikkan bahu dengan acuh. Dia sama sekali tak merasa tersaingi oleh Widya yang sok sekali mengatakan ingin membeli emas melebihi dirinya. Wanita itu kembali sibuk memilih kalung emas yang ada di hadapannya. Sementara Widya langsung menarik kuat tangan Abimana supaya ikut mendekat ke arah Hanifa. Sang empu hanya bisa pasrah saja lantaran tak mau berdebat lagi. Dia harus menjaga martabatnya di depan Hanifa. Jangan sampai Hanifa merasa ilfeel pada dirinya. "Kamu mau yang mana, Sayang?" tanya Respati seraya memeluk pinggang Hanifa dengan posesif.Abimana yang melihatnya tentu saja kepanasan sendiri. Begitu juga dengan Widya yang merasa sangat iri. "Kayaknya yang ini saja, Mas. Tidak usah terlalu berat gramnya," balas Hanifa dan seketika Widya tertawa mengejek. "Di mana-mana itu perempuan kalau di suruh beli emas pilih yang super berat timbangannya. Emas bagus loh buat investasi di masa depan. Sayang banget lelaki tampan seperti Mas Pati justru dapat istri bodoh yang nggak

    Last Updated : 2025-02-03
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 52. Bulan Madu (1)

    "Mas. Aku mau bulan madu kayak Hanifa. Sudah dibelikan satu set emas, mau di bawa bulan madu lagi!" rengek Widya yang begitu iri. Sayangnya, Abimana justru mendengus geli. Ada-ada saja kekasihnya ini. Halal saja belum, malah pengen bulan madu. "Sudah, jangan mikirin bulan madu. Kamu sana pergi ke dapur bantu Mama masak sekalian belajar. Aku masih menguatkan mental buat ikhlas kalau Hanifa bakal hamil anaknya Respati. Dengan begitu, aku bakal langsung ngerebut Hanifa dan menikahinya!" ujar Abimana dengan lesunya.Widya sontak saja mendengus dan langsung pergi menuju dapur kediaman kedua orang tua Abimana, karena memang semalam mereka menginap di sini. "Pas banget, calon mantu datang ke dapur. Sini bantu Tante buat kupas bawang!" Santi yang melihat keberadaan Widya pun langsung memekik penuh kesenangan.Kandidat menantu idaman bagi Santi masih dipegang kuat oleh Widya. Meskipun sang anak kerap kali mengeluh ini dan itu, tapi tetap saja wanita paruh baya itu masih terus ingin mempert

    Last Updated : 2025-02-03
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 53. Bulan Madu (2) Maldives

    Hanifa mengerjapkan mata setelah hampir dua jam lamanya terlelap usai melayani sang suami di atas ranjang. Respati memang langsung merealisasikan ucapannya ketika mereka baru tiba di bandara beberapa jam yang lalu. Alhasil, baru sampai resort, lelaki itu langsung menyerang sang istri hingga membuat Hanifa kelelahan dan berakhir tertidur.Bangun-bangun dia sudah tak mendapati keberadaan sang suami. Gegas saja wanita itu berjalan tertatih menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekitar setengah jam berlalu, Hanifa sudah siap dengan gaun satin tanpa lengan. Dia melihat sosok suaminya yang sedang berada di luar. Lebih tepatnya di area kolam renang yang berhadapan langsung dengan hamparan lautan.Senyum Hanifa mengembang. Gegas saja dia melangkahkan kakinya untuk mendekati sang suami."Selamat malam, Masku, Sayang!" sapa Hanifa seraya memeluk sang suami dari belakang. Tak lupa, wanita itu melabuhkan beberapa kecupan di pundak sang suami yang mana, lelaki itu sekarang ini sama sekali

    Last Updated : 2025-02-04
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 54. Bulan Madu (3) Kissing On the Beach

    Hanifa beberapa kali menghela napas ketika melihat pantulan dirinya di cermin. Sebentar lagi ia dan sang suami akan pergi ke tepi pantai dan outfit yang ia kenakan justru long dress berlengan panjang pilihan Respati. "Kenapa mukanya cemberut begitu, hm? Sudah cantik begini juga!" Respati datang dan langsung merengkuh erat tubuh Hanifa dari belakang. Lelaki itu mengamati penampilan sang istri yang menurutnya sangat cantik. "Masa mau ke pantai pakai kayak gini, Mas? Kayak mau ke kondangan saja pakai long dress!" gerutu Hanifa. Jangan lupakan, bibir wanita itu sudah merengut.Respati menghela napas. Lelaki itu lekas membalikkan tubuh sang istri hingga kini keduanya saling berhadapan. "Lihat Mas!"Hanifa yang merajuk bahkan justru menoleh ke arah samping. Enggan sekali untuk melihat wajah suaminya yang menurutnya sanga menyebalkan. "Sayang, lihat Mas dulu sini!" Respati memegang dagu sang istri hingga wajah cantik itu ia tolehkan dengan amat hati-hati supaya menatap ke arahnya. "Denga

    Last Updated : 2025-02-04
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 55. Morning Kiss

    Hanifa sudah melupakan semua rasa sesak di dada ketika mengingat semua tentang kedua orang tuanya yang dengan tega membiarkan dia sendirian sejak kecil. Bahkan, wajah keduanya saja sudah wanita itu lupakan sejak lama.Sekarang, waktunya bersenang-senang untuk menikmati bulan madu dengan sang suami. Malam ini pun Hanifa berniat untuk menyenangkan sang suami. Wanita itu sudah berada di dalam kamar mandi dengan membawa satu set lingerie pemberian dari Kusuma. Lingerie kali ini ia pilih warna hitam. Sangat kontras dengan warna kulitnya yang lumayan putih untuk ukuran orang Indonesia yang kebanyakan berkulit kuning langsat. Mungkin juga karena dia selalu rutin perawatan selama proses perceraiannya dulu sampai sekarang ini. "Dek. Masih lama di dalam kamar? Nanti masuk angin, loh!" Suara Respati menggema seraya tangannya sibuk mengetuk pintu kamar mandi.Lihatlah, hal sekecil ini saja Respati sudah bisa membuat Hanifa tersenyum cerah. Lelaki itu selalu bisa membuat jantung istrinya berdeta

    Last Updated : 2025-02-05
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 56. Kissing and Jealous

    Baru saja membuka pintu balkon, keduanya sudah disuguhi dengan pemandangan menara eiffel yang begitu memanjakan mata. Hanifa tersenyum sumringah seraya merentangkan tangan menikmati semilir angin yang berhembus di pagi hari. Respati yang tadinya berada di samping, kini langsung berpindah ke belakang tubuh sang istri. Memeluk wanitanya dengan begitu erat. Sang empu yang mendapat serangan mendadak pun justru memilih untuk menyenderkan tubuhnya di pundak sang suami."Mas. Aku bahagia, terima kasih banyak. Sekalinya ke luar negeri, aku bisa mengunjungi tempat indah seperti ini. Apalagi saat di Maldives lalu. Semuanya sangat indah." Suara Hanifa mendayu membuat Respati tersenyum lebar. "Tidak perlu berterima kasih. Sebisa mungkin Mas akan buat kamu bahagia, Sayang!" bisik lelaki itu seraya memberikan beberapa kecupan di pipi sang istri. Keduanya sama-sama menikmati moment indah lewat balkon hotel yang harga sewanya sangat fantasy. Beberapa saat kemudian, Respati dan Hanifa sudah siap

    Last Updated : 2025-02-06

Latest chapter

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 106. Pakaian Seksi Widya

    Hanifa dengan telaten mengobati memar yang menghiasi wajah sang suami. Sementara Respati sejak tadi hanya bisa menatap lekat ke arah sang istri yang sama sekali tak pernah pamrih. Sialnya, dia bahkan sudah melukai hati wanitanya ini. "Sakit, Mas? Maaf, ya, kalau sakit, Mas tahan dulu!" ujar Hanifa begitu lembut Wanita itu sudah mengesampingkan ego untuk tidak memikirkan lebih dulu segala hal menyakitkan yang Respati berikan tadi. Sebagai seorang istri yang baik, dia harus bisa mengayomi suaminya. "Kamu lebih sakit, tapi masih bisa tanya begitu ke Mas, Dek? Mas menyesal, Dek. Maafkan Mas!" lirih Respati seraya mendesis pelan ketika memarnya terasa sakit.Hanifa melempar senyum. "Nggak papa. Akunya saja yang kasar. Maaf, ya, kalau aku tadi kasar. Aku cuma nggak suka dibilang ini dan itu oleh orang lain yang bahkan belum tau aku ini siapa," balas Hanifa dengan hati legowo.Detik itu juga, Respati langsung memeluk istrinya dengan begitu erat dan sesekali melabuhkan kecupan di kening.

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 105. Maaf, Sayang

    "Lepas!" datar Hanifa seraya menyentak kasar tangan Respati.Hal ini sukses membuat Anisa terkejut bukan main. Dia menatap intens ke arah pasangan itu. Sepertinya, sedang ada perselisihan di antara mereka. "Dek. Mas minta maaf—""Buat apa minta maaf? Mas nggak salah, kok. Harusnya aku sadar diri nggak usah pergi ke sana. Supaya aku nggak direndahin sama orang dan juga supaya nggak dibentak-bentak sama suami sendiri!" lirih Hanifa memotong ucapan Respati.Sebenarnya, wanita itu sama sekali tidak mau membahas hal ini didepan mertuanya. Salahkan saja Respati yang justru memancing mereka untuk membahas hal iniAnisa pun semakin mengerutkan kening. Apalagi ketika mendengar penuturan dari sang menantu yang terdengar sangat menyayat hati."Kalian kenapa? Pati. Hanifa kamu apakan, hah?" tegas Anisa yang suaranya sangat tidak bersahabat. Hanifa terisak hebat yang seketika membuat Anisa semakin naik pitam. Respati pun bingung hendak berbuat apa. Mau kembali memeluk sang istri, tapi sang empu

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 104. Bentakan Respati

    "Loh, ngapain kamu ke situ? Itu loh punya calon istrinya Mas Pati. Dengan kata lain, suatu saat nanti itu punya saya, Delina Nugraha!" tegas wanita itu yang ternyata namanya Delina Nugraha. Pergerakan tangan Hanifa yang ingin membuka pintu kontrakan pun sontak saja terhenti. Ia menatap malas ke arah penghuni baru yang sialnya berada tepat di samping rumah kontrakan yang memang dikhususkan untuknya. Hanifa kembali tak menggubris dan hendak membuka pintu lagi. Sayangnya, Delina justru menarik kasar tubuh sang empu yang beruntungnya masih bisa menjaga keseimbangan. "Kamu itu apa-apaan, sih? Sudah dibilang jangan ke situ! Budeg apa gimana? Pergi sana!" usir Delina. Tidak tau saja jika wanita yang sedang di usir ini adalah ibu kontrakan dua puluh pintu yang salah satunya sedang dia tempati. "Mbak yang apa-apaan? Ini tempat saya, jadi saya bebas mau keluar masuk. Toh, saya juga punya kunci!" Hanifa yang kepalang dongkol tentu saja langsung mengangkat kunci kontrakan yang ia punya. Hal

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 103. Ibu Kontrakan yang Sesungguhnya

    Setelah hampir satu bulan masa pemulihan, Abimana pun sudah kembali berjalan dengan normal. Bahkan, wajahnya yang dulu sempat di perban, sekarang sudah tidak lagi. Perut Widya juga sudah mulai menonjol dan hal itu membuat Abimana semakin muak. Lelaki itu bahkan merencanakan sesuatu supaya bayi yang ada di dalam kandungan Widya bisa luruh begitu saja. "Mas Abi. Aku pengen makan pizza tapi Tante Santi yang buat!" rengek Widya, ketika mereka semua sedang berada di meja makan. Santi langsung menatap bengis ke arah wanita hamil itu. Semakin hari, ada saja permintaan nyeleneh dari Widya. Bahkan, dia seperti tak berpikir jika sekarang ini Abimana sedang menganggur. Pendapatan keluarga kecil itu hanya dari usaha konveksi yang dijalani oleh Banu dan Santi. Sayangnya, beberapa minggu ini penghasilan menurun karena banyak sekali para tetangga yang enggan ke sana. "Makan saja yang ada. Jangan banyak tingkah kamu!" sentak Santi kesal bukan kepalang. Sudah malas dan tidak pernah mau membantu

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 102. Kissing and Ice Cream

    "Sayang—""Mas, kamu tau sendiri, kan, perempuan hamil itu sensitif sekali. Jangankan perempuan hamil, yang tidak hamil saja sangat sensitif kalau lihat beginian. Kamu habis ngapain, sih?" Nada bicara Hanifa mulai bergetar.Wanita itu sepertinya takut jika masa lalu yang buruk akan terulang lagi di saat dirinya baru saja pulih dan merasa bahagia. Respati lekas mendekat dan mulai mendekap erat tubuh Hanifa. Pecah sudah tangisan sang istri. Tangisan yang sangat menyayat hati. "Kamu tau sendiri kalau aku ini anak broken home. Masih kecil ditinggal pisah sama orang tua. Ayah nikah lagi, sementara Ibu pergi ke luar negeri dan sampai sekarang nggak balik lagi. Bahkan, aku juga pernah gagal berumah tangga. Aku nggak bisa dibeginikan, hiks ...."Hanifa mengeluarkan segala keluh kesalnya. Biarkan saja suaminya mengatai dirinya cengeng atau semacamnya. Yang jelas, wanita itu sedikit terguncang. Jemari Respati terulur untuk mengusap air mata Hanifa. Bahkan, sampai sekarang lelaki itu belum m

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 101. Noda Lipstik Siapa?

    Santi menatap sinis ke arah Widya yang sejak pagi tadi sudah leha-leha menonton televisi. Padahal, pekerjaan di dapur masih banyak. Masakan belum rampung semua. Peralatan makan tadi malam pun juga belum di cuci.Seenak jidat wanita hamil itu malas-malasan. Jika dulu Santi selalu membela Widya. Kini, tidak lagi. "Wid. Masak sana, Tante mau bersihin depan rumah!" tegas Santi membuat Widya melotot seraya merengut."Tan, aku tuh lagi hamil. Masa iya Tante suruh masak? Bukannya apa, kalau wanita hamil itu cocoknya di manja!" tegas Widya kesal bukan main. "Masalahnya kamu bukan mantu Tante, ya. Kamu cuma numpang di sini. Sudah tidak kerja di perusahaan. Imbasnya pun juga ke Abi, kemarin dia di pecat sama Renjana, karena menganggap Abi tidak becus jagain kamu yang menjadi wanita gatal begitu," sinis Santi yang ucapannya terlalu pedas. Widya menghela napas. Demi apapun, dia itu jarang bekerja di dapur. Bahkan, untuk bersih-bersih rumah pun dia malas sekali. Maunya leha-leha, tapi uang data

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 100. Trending Topik

    Sejak semalam hingga pagi ini, Respati terus menerus muntah-muntah. Semua anggota keluarganya bahkan sampai panik sendiri. Lelaki itu tak bisa berjauhan dari sang istri. "Kamu kenapa, sih, Mas? Terlalu capek atau gimana? Perasaan kemarin siang masih baik-baik saja dan masih bisa bercanda sama aku." Hanifa tentu saja merasa sangat khawatir dengan keadaan sang suami. "Mau ke rumah sakit saja atau bagaimana?" tawar Anisa yang sama khawatirnya seperti yang di rasakan oleh sang menantu. "Di sini saja sama Nifa. Hirup aromanya Nifa mualnya jadi hilang!" lirih Respati.Jika biasanya lelaki itu sangat berwibawa dan penuh kharisma, berbeda dengan sekarang. Ia tampak terlihat sangat sayu dan pucat. "Lemah sekali, sih, kamu, Pati? Ini tuh namanya morning sickness. Biasanya wanita hamil yang mengalami, tapi ternyata kamu yang gantiin Nifa!" omel sang Nenek yang merasa sebal dengan cucu lelakinya.Respati sama sekali tak membalas ucapan sang Nenek. Lelaki itu sekarang ini sedang sibuk menghiru

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 99. Memuaskan Diri

    Tengah malam, Respati terbangun dan terus menerus menghela napas. Dia tidak bisa tidur tanpa memeluk istrinya. Ini semua gara-gara peraturan nyeleneh dari sang Nenek. Jika bisa, dia ingin memulangkan wanita tua itu ke luar negeri lagi. "Punya istri, tapi kok tidur sendiri? Tidak bisa dibiarkan ini!" Respati akhirnya bangkit dari kamar. Ia lekas berjalan dengan tergesa menuju lantai bawah, lantaran kamar Nenek Laksmi ada di lantai satu. Wanita tua itu tentu saja sudah tak bisa naik turun tangga lantaran tubuhnya sudah ringkih di makan oleh usia. "Pati, mau ke mana?" Respati terkejut bukan main ketika tak sengaja berpapasan dengan sang Mama yang baru keluar dari kamar."Mau nyusulin istri, Ma. Pati tidak bisa tidur kalau tidak peluk Nifa," ujar Respati tanpa ada yang ditutupi.Anisa tertawa geli ketika mendapati anak sulungnya yang sangat bucin seperti ini. "Ya sudah, hati-hati. Kalau perlu, gendong saja Nifa bawa kembali ke kamar kalian. Jangan sampai Nenek kamu bangun, bisa heboh

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 98. Istri Hamil Harus Dimanja

    Widya baru membuka mata setelah beberapa saat pingsan karena kebodohannya sendiri. Wanita itu mendapati keberadaan Abimana yang sebagian wajahnya masih di perban. Bahkan, salah seorang bidan juga ada di sana. "Harusnya Bapak jaga dengan baik kandungan istrinya!" omel bidan tersebut seraya menatap datar ke arah Abimana. Abimana datang, karena tadi sempat ditelepon oleh orang yang menolong Widya ketika pingsan dan pendarahan di taman. Sebenarnya, kontak pertama di ponsel Widya itu Bowo, tapi sialnya lelaki itu sama sekali tak mau mengangkat. Alhasil, mereka memilih kontak Abimana yang berada di daftar favorite kedua di ponsel Widya. "Ibunya juga ada masalah apa? Kalian bertengkar? Mbok ya bisa berpikir dengan baik loh. Sebentar lagi kalian punya anak, tapi kenapa Ibunya justru mengkonsumsi nanas dan obat keras?""Anak saya sudah mati, Bu?" tanya Widya mengabaikan pertanyaan bidan barusan. Bahkan, raut wajah Widya tidak ada sedih-sedihnya dan justru terlihat sangat penasaran. "Syukur

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status