Share

Bab 2

Penulis: Aaliyah Zoya
Lengan Viola juga terkena bara panas dari panggangan yang terjatuh. Saat dia berusaha membantuku, lengannya tidak sengaja tersentuh bara tersebut.

"Jessy, aku tahu kamu nggak suka aku, tapi kamu nggak perlu sengaja melempar bara ini ke lenganku."

Setelah kata-katanya terucap, semua mata langsung tertuju padaku. Tatapan mereka penuh dengan tuduhan.

"Jessy, kamu kejam sekali. Kami tahu kamu nggak pernah suka Viola, tapi kamu nggak seharusnya melakukan hal seperti ini!"

Aku memejamkan mata sejenak, lalu membuka kembali untuk menatap Viola. Dia tampak tidak stabil dan bersandar pada Jasper dengan air mata yang berlinang.

Orang-orang di sekitarnya jelas termakan oleh aktingnya dan makian kepada diriku semakin keras, "Wanita jahat, kenapa kamu nggak tenggelam saja waktu di laut tadi?"

Aku berkata dengan suara tenang, "Viola, jangan coba-coba memfitnahku ...."

Belum sempat aku selesai membela diri, Jasper sudah memotong dengan suara tegas, "Cukup!"

Dia menatap lengan Viola yang memerah karena luka bakar, alisnya berkerut dalam-dalam. "Kamu yang meletakkan bara itu di lengan Viola. Kenapa sekarang malah memutarbalikkan fakta?"

Aku membuka mulut, tapi hanya tertawa kecil penuh ironi. "Jadi, apa pun yang dia katakan, itu pasti benar? Aku bilang aku nggak pernah melakukan itu. Apa kamu bakal percaya sama aku?"

Aku menatap mata Jasper dengan tajam, tapi dia membalasnya dengan dingin, "Kalau kamu salah, seharusnya kamu minta maaf!" katanya dengan nada penuh penekanan. "Cepat minta maaf sama Viola!"

Tatapan Jasper tidak lagi terlihat adanya cinta. Rasa sakit dari luka bakar di kakiku terasa semakin menyiksa, tetapi hatiku terasa lebih dingin.

Waktu berlalu, dan orang-orang di sekitarku mulai kehilangan kesabaran. Tatapan mereka seperti menuntutku.

Aku menunduk melihat luka di kakiku. Aku hanya ingin segera pergi untuk mengobati lukaku. Akhirnya, aku tertawa sinis dan berkata, "Baiklah, aku minta maaf."

Dengan langkah tertatih-tatih, aku mendekati Viola dan Jasper sambil menahan rasa sakit di kakiku yang parah. Aku menatap tajam ke mata Jasper dan berkata dengan suara dingin, "Sudah puas?"

Ruangan itu langsung sunyi, tidak ada yang berani berkata apa pun. Aku berbalik dan mulai berjalan ke arah mobil, air mataku mengalir deras tanpa bisa kutahan.

Melihatku yang begitu tenang dan kehilangan semangat, Jasper tiba-tiba merasa panik. Dia mengikuti langkahku menuju mobil.

Ketika dia mencoba meraih tanganku, aku langsung menepisnya dengan tegas. "Aku sudah lompat ke laut, sudah minta maaf. Sekarang, apa aku pergi mengurus luka di kakiku yang terbakar ini?"

Awalnya aku tidak ingin menunjukkan rasa tertekanku, tetapi kata-kata yang akhirnya keluar dipenuhi dengan kesedihan. Aku mengerutkan alis menatap Jasper. Sampai sejauh mana kamu ingin menghancurkanku demi Viola?

Jasper tampak ragu. Bulu matanya bergetar ringan, bibir tipisnya sedikit terbuka, seolah ingin mengatakan sesuatu.

Namun, begitu melihat keadaanku yang menyedihkan, dia menghentikan niatnya. Tenggorokannya bergerak, lalu dia berkata dengan suara rendah, "Jessy, aku nggak bermaksud menyuruhmu melakukan apa pun."

Pandangan penuh kewaspadaanku tertuju padanya. Dia menelan ludah dengan gelisah, lalu berjalan mendekat dan meletakkan tangannya di atas perutku.

Udara malam yang dingin sedikit menghangat oleh sentuhan telapak tangannya. Nada bicaranya melunak, "Kamu tahu bagaimana sifat Viola. Mengalah sedikit padanya nggak ada salahnya, 'kan?"

"Lihat kakimu sekarang, semua ini hanya karena kamu lagi marah. Kamu bahkan hampir melupakan anak kita di dalam kandungan."

Aku memejamkan mata dan air mataku berderai tanpa henti. Rasa sedihku terlihat jelas dan tak bisa lagi kusembunyikan. Dengan suara serak, aku bertanya, "Apa anak kita masih ada di hatimu?"

Dia terdiam dan tampak bingung, lalu mencoba menjawab dengan nada menenangkan, "Tentu saja ...."

Namun, sebelum dia selesai berbicara, seorang pria dari kelompok itu berlari mendekat dengan tergesa-gesa. "Jasper, gawat! Viola sedang berjalan ke arah laut!"

Kami langsung melihat ke arah laut mengikuti arah pandangan pria itu. Viola terlihat berjalan perlahan menuju air, bibirnya bergetar, menggumamkan sesuatu.

"Jessy pasti marah padaku karena hari itu dia masuk ke laut. Kalau aku juga masuk ke laut, Jessy pasti nggak akan marah lagi." Dia meneteskan air mata, wajahnya penuh kesedihan. "Dengan begitu, Jasper nggak akan berada dalam posisi sulit lagi."

Ekspresi Jasper langsung berubah. Dia berdiri dengan cepat tanpa bisa menyembunyikan rasa khawatir dan paniknya. "Dia sudah gila ya?! Dia nggak bisa berenang!" katanya keras.

Jasper segera berjalan ke arah kursi pengemudi mobilku. Aku yang berdiri di samping, langsung meraih ujung celananya dengan marah. "Kamu gila, Jasper!" teriakku.

"Mobil itu adalah hadiah pernikahan dari ayahku! Kalau kamu bawa ke laut, mobil itu akan rusak!"

Jasper tertawa dingin dan sinis. "Jessy, kamu yang gila. Di hadapan nyawa seseorang, kamu masih memikirkan mobilmu!"

Aku semakin marah, suaraku bergetar karena emosi. "Kenapa, Jasper?! Kenapa?! Hanya karena dia bertingkah manja, aku harus kehilangan mobilku? Hanya karena dia cinta pertamamu, aku harus menanggung akibat atas semua tindakannya?!"

Entah kata-kataku yang mana yang membuat Jasper marah besar, tetapi ekspresinya langsung berubah dingin. Dia mendorongku dengan keras, membuatku terhuyung ke belakang, lalu masuk ke mobil dan pergi meninggalkanku.

Luka di betisku terus mengeluarkan darah, beberapa bagian bahkan sudah dipenuhi lepuhan. Perutku mulai terasa sakit lagi dan penglihatanku perlahan menjadi kabur.

Akhirnya, aku tidak mampu lagi menahan diri dan jatuh pingsan.

Bab terkait

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 3

    Aku masih ingat saat awal kami bersama. Pernah suatu kali, saat pertemuan dengan teman-temannya, aku tidak sengaja terjatuh ke sungai.Meski Jasper tidak bisa berenang, dia tetap nekat mengambil pelampung dan melompat ke sungai untuk menyelamatkanku. Dia memelukku erat dan kami bersama-sama berjuang menuju tepian.Saat itu, aku merasa kami seperti keluar dari kegelapan bersama. Sejak saat itu, aku yakin dialah orang yang tepat untukku. Kemudian, kami saling mencintai dan menikah.Mereka selalu berkata, jangan pernah menjalin hubungan dengan seseorang dari teman dekat. Dulu aku tidak percaya dan berpikir bahwa Jasper benar-benar mencintaiku. Namun, setelah Viola muncul kembali, aku akhirnya tersadar.Viola adalah cinta pertama Jasper. Semua pemahamannya tentang cinta berasal darinya. Aku yang terbutakan oleh cinta, belajar berenang agar Jasper tidak khawatir, bahkan mengiriminya foto setelah berhasil menyelam.Saat dia memujiku, aku tidak pernah menyangka bahwa suatu hari kemampuan ini

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 4

    Jasper tidak tahu bahwa Jessy sudah lama meninggalkan rumah.Di tengah percakapan santai dengan teman-temannya, salah satu dari mereka berkata, "Sudah lama sekali kita nggak mencicipi masakan Jessy."Jasper mengangguk pelan. Ya, selama bertahun-tahun, Jessy selalu menjadi kebanggaannya di dapur, bahkan setelah memenangkan penghargaan sebagai koki terbaik. Dengan paras cantik dan keahliannya, orang-orang sering bercanda menyebutnya sebagai "dewi dapur".Mendengar hal itu, Jasper tak sadar menundukkan kepala dan tersenyum kecil, membayangkan sosok Jessy yang sibuk memasak di dapur.Dia berpikir, 'Baiklah, mungkin aku harus memberikan penjelasan kepadanya tentang mobil itu. Lagi pula, mobil itu sudah aku kirim untuk diperbaiki.' Dia yakin, Jessy akan menerima permintaannya seperti biasa dan mencari cara untuk memperbaiki suasana.Namun, ketika mereka tiba di rumah, semuanya terasa tidak biasa. Teman-temannya duduk di sofa sambil menunggu Jessy keluar dari dapur seperti biasanya. Namun, ti

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 5

    Aku tidak tahu apa yang terjadi di kamar setelah Jasper kembali ke rumah. Yang kutahu hanyalah saat aku memeluk ibuku, semua rasa lelah dan sakit yang kurasakan seolah menghilang dalam sekejap.Ayahku mengusap dahiku dengan lembut dan tersenyum tipis sambil berkata, "Bagus, kamu sudah kembali."Air mata yang nyaris jatuh, kutahan dengan susah payah. Aku teringat bagaimana ayahku menentang pernikahanku dengan Jasper dulu. Aku bahkan bertengkar hebat dengan keluarga demi menikah dengannya.Sekarang saat kupikirkan lagi, tak ada masalah keluarga yang tak bisa diselesaikan jika kita saling mengerti.Keesokan paginya, aku bangun dan mendapati raut wajah ibuku tampak tidak biasa. Aku meletakkan sendokku dan bertanya, "Ibu, ada apa?"Mata ibuku masih sedikit merah. Dia menggelengkan kepala, tetapi tidak menjawab. Aku semakin khawatir. "Ibu, kalau Ibu nggak kasih tahu aku, aku akan semakin cemas," kataku, lalu beralih ke ayahku."Ayah, mungkin Ayah bisa kasih tahu aku?"Ayahku tampak tidak sen

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 6

    Viola masuk ke rumah dengan senyum di wajahnya. "Jasper, aku takut kamu lagi dalam suasana hati yang buruk, jadi aku datang hari ini untuk membantu masak untuk Pak Jodi dan istrinya," katanya dengan nada manis.Langkahku berhenti dan aku menutup pintu perlahan sambil menatap Jasper dengan tajam. Ekspresi Jasper langsung berubah menjadi tidak senang. "Untuk apa kamu datang ke sini?" tanyanya dingin.Viola tidak menyangka bahwa Jasper yang selama ini selalu memperlakukannya dengan lembut, kini berbicara dengan sikap yang sama sekali berbeda. Dia menepuk dadanya, mencoba terlihat menenangkan."Jasper ...," katanya sambil meraih lengan Jasper. "Kenapa kamu galak sekali? Aku cuma mau membantu."Namun, Jasper dengan cepat menarik lengannya. "Nggak usah. Aku nggak butuh bantuanmu. Kamu pergi saja," katanya tegas.Kata-kata itu membuat kami semua menoleh ke arah pintu ketika terdengar bunyi bel.Aku melihat Jasper dan Viola, lalu berkata, "Kalau kalian sudah memutuskan begini, sebaiknya aku ng

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 7

    Orang tuaku yang marah melihat semua fitnah itu, berniat untuk membalas secara online. Namun, komentar-komentar mereka tenggelam oleh gelombang besar opini publik yang mendominasi internet.Teman-temanku khawatir dengan kondisi mentalku. Meski aku tetap pergi ke toko setiap hari seperti biasa, mereka merasa aku mulai rapuh. Sampai akhirnya seorang pelanggan datang dan menghinaku secara langsung di toko, teman-temanku benar-benar melarangku untuk kembali bekerja.Komentar kejam terus berdatangan, mengatakan aku mungkin akan memanipulasi apa yang dimakan pelanggan.Saat itu, muncul sebuah video Viola. Dalam video itu, dia dan Jasper tampak akrab dan serasi.Dalam video tersebut, aku tampak "tidak tahu malu" berada di antara mereka berdua. Akhirnya, Viola berbicara "jujur" kepada publik, mengatakan bahwa saat dia dan Jasper saling mencintai dulu, akulah yang datang merebut Jasper darinya.Viola menambahkan, meski awalnya dia ingin mempertahankan hubungan mereka, dia akhirnya memilih untuk

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 8

    Setelah aku mengunggah video itu, tidak lama kemudian Viola menelepon."Jessy, apa hakmu mengunggah video yang ada aku di dalamnya tanpa izinku?" tanyanya dengan nada penuh kemarahan.Aku tertawa sinis, "Nggak akting lagi ya? Viola, pasti capek ya main drama setiap hari."Di ujung telepon, aku mendengar dia menarik napas panjang. Lalu, dengan suara terpaksa, dia bertanya, "Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau menghapus video itu?"Aku tersenyum tipis sambil menunduk, lalu langsung menutup telepon tanpa menjawab pertanyaannya. Aku tidak perlu melihatnya untuk tahu bahwa ekspresi Viola pasti sangat buruk saat ini.Sejak aku mengunggah video itu, aku kembali ke restoranku dan melayani tamu yang telah memesan tempat sebelumnya.Teman-temanku mengatakan bahwa Viola sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah dan telah bertengkar hebat dengan Jasper. Bahkan kelompok teman mereka yang dulu mendukung Viola kini menjauhinya.Aku mendengar bahwa saat keluar rumah, Viola mendapatkan hinaan yang

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 9

    Setelah kejadian itu, baik Jasper maupun Viola sepenuhnya menghilang dari hidupku. Kabarnya, Viola meninggalkan kota ini karena tidak mampu lagi menghadapi serangan dari dunia maya yang terus menghantamnya.Sementara itu, restoranku semakin berkembang. Aku hanya memanfaatkan lahan kecil dengan dapur yang besar dan membatasi jumlah makanan yang dibuat setiap hari. Ketika ingin bekerja, aku akan pergi. Jika lelah, aku akan berhenti dan beristirahat.Secara perlahan, aku mulai membawa makanan yang kubuat untuk kedua orang tuaku. Ibuku tersenyum sambil berkata, "Jessy yang dulu sudah kembali."Seperti biasanya, ayahku tidak lupa memberikan nasihat. "Semua sudah berlalu. Tapi, dari pengalaman ini, terbukti bahwa nggak peduli seberapa sulit pun situasinya, selama kita masih bisa berpikir, selalu ada peluang untuk bangkit kembali."Aku dan ibuku saling tersenyum, mengangguk seakan sepakat dengan kata-katanya.Aku pikir, Jasper tidak akan pernah muncul lagi dalam hidupku. Namun, suatu hari, ib

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 1

    "Splash ...." Sebuah suara percikan yang besar terdengar ketika aku didorong dari kapal pesiar ke dalam laut. Di dalam air, segalanya mendadak menjadi sunyi.Pikiranku dipenuhi wajah mereka yang berdiri di atas kapal saat aku didorong. Semua ini hanya karena mereka sedang berlibur dan kalung yang diberikan Jasper kepada Viola jatuh ke laut.Suamiku, Jasper, langsung mengusulkan agar aku, satu-satunya yang bisa berenang, turun untuk mencarinya.Rasa asin memenuhi mulutku, membuatku tak bisa membedakan mana air laut dan mana air mata.Perutku mulai terasa sakit dan mencengkeram dengan kuat.Aku menggelengkan kepala dan berusaha untuk tetap sadar. Demi anakku, aku harus bertahan hidup. "Jasper, angkat aku ke atas!" Aku berteriak sekuat tenaga ke arah kapal, tapi suaraku hampir tidak terdengar.Salah satu pria di samping Jasper berteriak padaku, "Kalung itu adalah peninggalan ibunya Viola, Jessy. Tolong temukan dulu sebelum naik!"Suaranya tidak terlalu keras, tetapi terdengar jelas di tel

Bab terbaru

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 9

    Setelah kejadian itu, baik Jasper maupun Viola sepenuhnya menghilang dari hidupku. Kabarnya, Viola meninggalkan kota ini karena tidak mampu lagi menghadapi serangan dari dunia maya yang terus menghantamnya.Sementara itu, restoranku semakin berkembang. Aku hanya memanfaatkan lahan kecil dengan dapur yang besar dan membatasi jumlah makanan yang dibuat setiap hari. Ketika ingin bekerja, aku akan pergi. Jika lelah, aku akan berhenti dan beristirahat.Secara perlahan, aku mulai membawa makanan yang kubuat untuk kedua orang tuaku. Ibuku tersenyum sambil berkata, "Jessy yang dulu sudah kembali."Seperti biasanya, ayahku tidak lupa memberikan nasihat. "Semua sudah berlalu. Tapi, dari pengalaman ini, terbukti bahwa nggak peduli seberapa sulit pun situasinya, selama kita masih bisa berpikir, selalu ada peluang untuk bangkit kembali."Aku dan ibuku saling tersenyum, mengangguk seakan sepakat dengan kata-katanya.Aku pikir, Jasper tidak akan pernah muncul lagi dalam hidupku. Namun, suatu hari, ib

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 8

    Setelah aku mengunggah video itu, tidak lama kemudian Viola menelepon."Jessy, apa hakmu mengunggah video yang ada aku di dalamnya tanpa izinku?" tanyanya dengan nada penuh kemarahan.Aku tertawa sinis, "Nggak akting lagi ya? Viola, pasti capek ya main drama setiap hari."Di ujung telepon, aku mendengar dia menarik napas panjang. Lalu, dengan suara terpaksa, dia bertanya, "Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau menghapus video itu?"Aku tersenyum tipis sambil menunduk, lalu langsung menutup telepon tanpa menjawab pertanyaannya. Aku tidak perlu melihatnya untuk tahu bahwa ekspresi Viola pasti sangat buruk saat ini.Sejak aku mengunggah video itu, aku kembali ke restoranku dan melayani tamu yang telah memesan tempat sebelumnya.Teman-temanku mengatakan bahwa Viola sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah dan telah bertengkar hebat dengan Jasper. Bahkan kelompok teman mereka yang dulu mendukung Viola kini menjauhinya.Aku mendengar bahwa saat keluar rumah, Viola mendapatkan hinaan yang

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 7

    Orang tuaku yang marah melihat semua fitnah itu, berniat untuk membalas secara online. Namun, komentar-komentar mereka tenggelam oleh gelombang besar opini publik yang mendominasi internet.Teman-temanku khawatir dengan kondisi mentalku. Meski aku tetap pergi ke toko setiap hari seperti biasa, mereka merasa aku mulai rapuh. Sampai akhirnya seorang pelanggan datang dan menghinaku secara langsung di toko, teman-temanku benar-benar melarangku untuk kembali bekerja.Komentar kejam terus berdatangan, mengatakan aku mungkin akan memanipulasi apa yang dimakan pelanggan.Saat itu, muncul sebuah video Viola. Dalam video itu, dia dan Jasper tampak akrab dan serasi.Dalam video tersebut, aku tampak "tidak tahu malu" berada di antara mereka berdua. Akhirnya, Viola berbicara "jujur" kepada publik, mengatakan bahwa saat dia dan Jasper saling mencintai dulu, akulah yang datang merebut Jasper darinya.Viola menambahkan, meski awalnya dia ingin mempertahankan hubungan mereka, dia akhirnya memilih untuk

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 6

    Viola masuk ke rumah dengan senyum di wajahnya. "Jasper, aku takut kamu lagi dalam suasana hati yang buruk, jadi aku datang hari ini untuk membantu masak untuk Pak Jodi dan istrinya," katanya dengan nada manis.Langkahku berhenti dan aku menutup pintu perlahan sambil menatap Jasper dengan tajam. Ekspresi Jasper langsung berubah menjadi tidak senang. "Untuk apa kamu datang ke sini?" tanyanya dingin.Viola tidak menyangka bahwa Jasper yang selama ini selalu memperlakukannya dengan lembut, kini berbicara dengan sikap yang sama sekali berbeda. Dia menepuk dadanya, mencoba terlihat menenangkan."Jasper ...," katanya sambil meraih lengan Jasper. "Kenapa kamu galak sekali? Aku cuma mau membantu."Namun, Jasper dengan cepat menarik lengannya. "Nggak usah. Aku nggak butuh bantuanmu. Kamu pergi saja," katanya tegas.Kata-kata itu membuat kami semua menoleh ke arah pintu ketika terdengar bunyi bel.Aku melihat Jasper dan Viola, lalu berkata, "Kalau kalian sudah memutuskan begini, sebaiknya aku ng

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 5

    Aku tidak tahu apa yang terjadi di kamar setelah Jasper kembali ke rumah. Yang kutahu hanyalah saat aku memeluk ibuku, semua rasa lelah dan sakit yang kurasakan seolah menghilang dalam sekejap.Ayahku mengusap dahiku dengan lembut dan tersenyum tipis sambil berkata, "Bagus, kamu sudah kembali."Air mata yang nyaris jatuh, kutahan dengan susah payah. Aku teringat bagaimana ayahku menentang pernikahanku dengan Jasper dulu. Aku bahkan bertengkar hebat dengan keluarga demi menikah dengannya.Sekarang saat kupikirkan lagi, tak ada masalah keluarga yang tak bisa diselesaikan jika kita saling mengerti.Keesokan paginya, aku bangun dan mendapati raut wajah ibuku tampak tidak biasa. Aku meletakkan sendokku dan bertanya, "Ibu, ada apa?"Mata ibuku masih sedikit merah. Dia menggelengkan kepala, tetapi tidak menjawab. Aku semakin khawatir. "Ibu, kalau Ibu nggak kasih tahu aku, aku akan semakin cemas," kataku, lalu beralih ke ayahku."Ayah, mungkin Ayah bisa kasih tahu aku?"Ayahku tampak tidak sen

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 4

    Jasper tidak tahu bahwa Jessy sudah lama meninggalkan rumah.Di tengah percakapan santai dengan teman-temannya, salah satu dari mereka berkata, "Sudah lama sekali kita nggak mencicipi masakan Jessy."Jasper mengangguk pelan. Ya, selama bertahun-tahun, Jessy selalu menjadi kebanggaannya di dapur, bahkan setelah memenangkan penghargaan sebagai koki terbaik. Dengan paras cantik dan keahliannya, orang-orang sering bercanda menyebutnya sebagai "dewi dapur".Mendengar hal itu, Jasper tak sadar menundukkan kepala dan tersenyum kecil, membayangkan sosok Jessy yang sibuk memasak di dapur.Dia berpikir, 'Baiklah, mungkin aku harus memberikan penjelasan kepadanya tentang mobil itu. Lagi pula, mobil itu sudah aku kirim untuk diperbaiki.' Dia yakin, Jessy akan menerima permintaannya seperti biasa dan mencari cara untuk memperbaiki suasana.Namun, ketika mereka tiba di rumah, semuanya terasa tidak biasa. Teman-temannya duduk di sofa sambil menunggu Jessy keluar dari dapur seperti biasanya. Namun, ti

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 3

    Aku masih ingat saat awal kami bersama. Pernah suatu kali, saat pertemuan dengan teman-temannya, aku tidak sengaja terjatuh ke sungai.Meski Jasper tidak bisa berenang, dia tetap nekat mengambil pelampung dan melompat ke sungai untuk menyelamatkanku. Dia memelukku erat dan kami bersama-sama berjuang menuju tepian.Saat itu, aku merasa kami seperti keluar dari kegelapan bersama. Sejak saat itu, aku yakin dialah orang yang tepat untukku. Kemudian, kami saling mencintai dan menikah.Mereka selalu berkata, jangan pernah menjalin hubungan dengan seseorang dari teman dekat. Dulu aku tidak percaya dan berpikir bahwa Jasper benar-benar mencintaiku. Namun, setelah Viola muncul kembali, aku akhirnya tersadar.Viola adalah cinta pertama Jasper. Semua pemahamannya tentang cinta berasal darinya. Aku yang terbutakan oleh cinta, belajar berenang agar Jasper tidak khawatir, bahkan mengiriminya foto setelah berhasil menyelam.Saat dia memujiku, aku tidak pernah menyangka bahwa suatu hari kemampuan ini

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 2

    Lengan Viola juga terkena bara panas dari panggangan yang terjatuh. Saat dia berusaha membantuku, lengannya tidak sengaja tersentuh bara tersebut."Jessy, aku tahu kamu nggak suka aku, tapi kamu nggak perlu sengaja melempar bara ini ke lenganku."Setelah kata-katanya terucap, semua mata langsung tertuju padaku. Tatapan mereka penuh dengan tuduhan."Jessy, kamu kejam sekali. Kami tahu kamu nggak pernah suka Viola, tapi kamu nggak seharusnya melakukan hal seperti ini!"Aku memejamkan mata sejenak, lalu membuka kembali untuk menatap Viola. Dia tampak tidak stabil dan bersandar pada Jasper dengan air mata yang berlinang.Orang-orang di sekitarnya jelas termakan oleh aktingnya dan makian kepada diriku semakin keras, "Wanita jahat, kenapa kamu nggak tenggelam saja waktu di laut tadi?"Aku berkata dengan suara tenang, "Viola, jangan coba-coba memfitnahku ...."Belum sempat aku selesai membela diri, Jasper sudah memotong dengan suara tegas, "Cukup!"Dia menatap lengan Viola yang memerah karena

  • Menjadi Bayang Cinta Pertamanya   Bab 1

    "Splash ...." Sebuah suara percikan yang besar terdengar ketika aku didorong dari kapal pesiar ke dalam laut. Di dalam air, segalanya mendadak menjadi sunyi.Pikiranku dipenuhi wajah mereka yang berdiri di atas kapal saat aku didorong. Semua ini hanya karena mereka sedang berlibur dan kalung yang diberikan Jasper kepada Viola jatuh ke laut.Suamiku, Jasper, langsung mengusulkan agar aku, satu-satunya yang bisa berenang, turun untuk mencarinya.Rasa asin memenuhi mulutku, membuatku tak bisa membedakan mana air laut dan mana air mata.Perutku mulai terasa sakit dan mencengkeram dengan kuat.Aku menggelengkan kepala dan berusaha untuk tetap sadar. Demi anakku, aku harus bertahan hidup. "Jasper, angkat aku ke atas!" Aku berteriak sekuat tenaga ke arah kapal, tapi suaraku hampir tidak terdengar.Salah satu pria di samping Jasper berteriak padaku, "Kalung itu adalah peninggalan ibunya Viola, Jessy. Tolong temukan dulu sebelum naik!"Suaranya tidak terlalu keras, tetapi terdengar jelas di tel

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status