Beranda / Romansa / Menikahi Suami Kembaranku / Bab 5 : Keberadaan Tira

Share

Bab 5 : Keberadaan Tira

Penulis: ELOVA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-10 16:38:58

Bab 5 : Keberadaan Tira.

Setelah dua hari, Tisa dibawa oleh Alex ke rumhnya sesuai dengan titah Bu Sani. Alex sungguh tak sabar ingin meminta hak-nya.

Sementara bagi Tisa, hari itu adalah hari yang sangat Ia takutkan. Ia membayangkan jika Alex akan merenggut keperawanannya. Sungguh, Ia membayangkan hal yang paling Ia takutkan dalam hidupnya.

Bu Sani sudah menyiapkan kamar di lantai atas untuk Alex dan Tira. Bu Sani sungguh antusias saat Ia menyambut kedatangan Tira.

"Selamat datang, Tira. Kamu adalah satu-satunya menantu keluarga Andara. Ibu senang sekali hari ini," ucap Bu Sani saat menyambut kedatangan Tira.

Pak Joni dan Bu Sani menyambut keduanya dengan sajian makan siang yang sudah tersaji di meja makan. Walaupun Tira merasa canggung, tapi Ia berusaha untuk menjalankan perannya. Semuanya hanya demi satu unit motor gede seharga rumah.

Tisa melempar senyum kala diajak makan bersama. Ia sadar, mungkin untuk beberapa hari ke depan, Ia harus memainkan karakter Tira seapik mungkin.

Saat melihat makanan, semua menu makanan tak satupun yang Ia suka. Dan Ia harus tetap memakannya.

"Ibu masak semua ini sepesial buat kamu. Untuk menyambut kedatanganmu sama Alex. Makanan ini adalah makanan yang Alex rekomendasikan," kata Bu Sani.

Bu Sani mencukil nasi dan mengambilkan ikan bakar lengkap dengan sambal ke piring Tisa.

"Selamat makan, semuanya." Kata Bu Sani.

"Ibu kayak bahagia banget dapat mantu kayak Tira. Antusias banget dari tadi," ucap Pak Joni sedikit menggoda istrinya.

"Iya dong, Pah. Aku 'kan bisa bawa dia ke acara arisan dan aku mau pamerin kalo menantuku ini super duper pinter masak, cantik dan baik hati. Pokoknya menantu idaman deh, pasti mereka syirik sama aku."

"Ibu ini, emang Tira barang apa? Dipamerin segala," tutur Alex terkekeh.

Mereka pun makan bersama. Suasana hangat keluarga itu membuat Tisa sedikit merasa bersalah karena Ia telah membohongi semuanya.

Saat mereka makan, tidak ada makanan yang bisa Tira makan kecuali sayur. Tisa memang tak suka protein tinggi. Ia cenderung lebih suka makan sayur yang akan membuat badannya sehat dan kuat dalam bela diri.

Bu Sani diam-diam memperhatikan Tira yang hanya makan sayur. "Ikan dan sambalnya nggak enak ya?" tanya Bu Sani.

"Enak kok, Bu."

"Enak gimana? Kamu belum nyicip."

Akhirnya, Tisa pun terpaksa memakan ikan demi rahasianya tetap aman. 'Kenapa harus gue yang ngalamin semua ini? Tiap hari makan ikan? Gue gak bisa bayangin badan gue nantinya bakal kayak gimana,' batinnya.

***

Sementara itu, Pak Arya sedang berusaha mencari tahu dimana keberadaan putrinya itu. Ia memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan Tira.

"Pokoknya, dalam dua hari kalian semua harus menemukan Tira. Apapun caranya, aku tidak perduli!" Ucap Pak Arya.

Pak Arya tak bisa melibatkan polisi dalam pencarian ini. Ia takut jika berita hilangnya Tira, akan sampai ke telinga Pak Joni yang akan berakibat buruk pada dirinya.

Pak Arya membuat tim khusus untuk mencari keberadaan Tira. Tak tanggung-tanggung, Ia mengerahkan tiga tim yang terdiri dari lima orang per-tim dikerahkannya untuk mencari keberadaan Putrinya itu.

Pak Arya yang punya kedudukan tinggi, pastinya sangat mudah menemukan Tira. Namun kali ini, banyak hambatan yang Ia temukan saat dirinya mencari keberadaan Tira.

Beberapa hari kemudian, pak Arya tengah sibuk bekerja, tiba-tiba saja Ia mendapatkan kabar dari orang suruhannya.

"Pak, saya melihat Tira di bawa dengan menggunakan mobil yang mengarah ke sebuah tempat hiburan malam."

"Apa?!" Pak Arya terkejut, Ia sampai mengepalkan tangannya karena geram.

"Siapa pelakunya?!" Tegas Pak Arya saat beranya.

"Sa-saya belum tau, Pak."

Pak Arya menggebrak meja kerja hingga jantung yang mendengar suara gebrakan meja itu dipastikan akan copot saat itu juga.

"Kenapa kalian memberi kabar hanya sebagian saja?! Jika kalian melihatnya, kenapa kalian semua tidak mengejarnya?!" Teriak Pak Arya penuh amarah.

Pak Arya maju satu langkah lebar dan meremas kerah baju orang yang tengah membawa kabar itu. "Cari dia, dan bunuh pelakunya!" Pak Arya langsung menghempaskan orang itu hingga Ia pergi karena takut.

Pak Arya geram karena dirinya merasa dipermainkan. Ia memang memiliki banyak musuh, karena bisnis ilegalnya.

***

Sementara di rumah, Tira tengah duduk sendirian di kamar melihat pantulan wajahnya di cermin. Memikirkan keberadaan Tira yang sangat menyulitkan dirinya.

Tiba-tiba saja, dering ponsel membuyarkan lamunannya dan Ia langsung mengangkat telepon karena itu panggilan dari ayahnya.

"Malam, Pak. Ada apa?" tanya Tira.

"Bapak dapat kabar jika Tira dibawa oleh kelompok orang tak dikenal ke arah timur dari tempat kita tinggal, apa kamu bisa kerahkan komunitasmu?" Ucap Pak Arya dari seberang telepon.

"Tapi apa Bapak yakin jika Tira diculik?"

"Iya, menurut perkataan anak buah Bapak, memang begitu."

"Tira."

Tisa langsung mematikan ponselnya dan menoleh pada Alex yang muncul tiba-tiba hingga Ia berpikir jika penyamarannya telah tamat jika Alex mendengar apa yang Ia katakan pada ayahnya.

"Se-sejak kapan kamu disana?" tanya Tira.

Alex mendekat pada Tira, merengkuh kedua pundaknya hingga Tira berdiri. Alex mendekat lagi pada Tira, hingga Tira mundur beberapa langkah menuju arah pintu kamar. Alex masih maju beberapa langkah mendekat pada Tira, hingga Tira menempel pada pintu kamar.

Alex terus mendekat hingga Tira pun merasa takut, 'mati gue!' Tisa memejamakan matanya karena Ia seperti hendak disakiti oleh Alex.

Alex menempelkan bib*rnya pada kening Tira hingga Tira langsung membelalakan matanya. 'Kampret! Beraninya dia ambil kesucian gue!' Batin Tisa hanya bisa kesal saat Alex mengecupnya. Hanya mengecupnya.

"Aku sudah sembuh," ucap Alex langsung menarik pergelangan tangan Tisa sampai ke atas ranjang.

"Ini adalah malam yang akan bersejarah bagi kita," ucap Alex antusias.

"Kita akan membuat Tirex malam ini," katanya penuh antusias juga.

"Tirex?"

"Iya, Tirex itu Tira sama Alex." Jelasnya langsung memeluk Tisa. Namun, Tisa menolak tubuhnya.

"Loh, kenapa?" tanya Alex saat Tisa menolak tubuhnya dengan kuat.

"Honey, aku ... lagi M. Ngerti 'kan?"

"M? M apa? Mau?"

"Bukan! Itu yang tiap bulan itu loh, Mas,"

"Healaaah!" Ucap Alex yang langsung berpura-pura pingsan saat Ia mengerti apa maksud Tira.

"Aku ke Tolilet dulu, bye." Tisa langsung pergi ke Toilet saat itu juga dengan debaran jantung yang seakan mau copot saat itu.

Sementara itu, Alex merasa kecewa karena malam ini Ia gagal menghabiskan malam pertama lagi dengan Tira.

"Gagal lagi!" Alex pun tenggelam dalam selimut tebalnya tanpa menunggu Tira yang pergi ke toilet.

***

Sementara itu, seseorang tengah membius Tira yang kini berada di sebuah rumah mewah di luar kota. Tira tak sadarkan diri dengan tangan masih diikat dengan Tali.

***

Bab terkait

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 6 : Berubah setelah menikah

    Bab 6 : Berubah setelah menikahTira disekap di sebuah ruangan mewah. Hanya saja, Ia tak bisa menikmati kemewahan itu karena Ia tak lebih dari seorang tawanan. Ya, Tira diculik dan sepertinya akan dirudapaksa."Dia masih pingsan?" tanya seseorang di luar ruangan tempat Tira disekap."Iya, Bos. Dia masih pingsan akibat obat bius. Mungkin, besok pagi baru dia akan sadar kembali.""Baiklah! Jaga dia baik-baik. Dan kabari aku jika ada hal yang dia butuhkan!" Seorang pria berkharisma dengan rambut panjang di ikat rapih, memakai jas berwarna hitam yang Ia tenteng di tangan kanannya terlihat gagah. Pria itu juga lekas memakai kaca mata hitam kemudian pergi setelah memberikan anak buahnya perintah.***Sementara itu, matahari pagi sudah menerobos masuk melalui celah kecil kamar Tira. Ya, rumah mewah dan mertua baik adalah idaman setiap wanita. Namun, tidak dengan Tira karena sedari semalam Ia tak bisa tidur dengan nyenyak hingga dirinya malah tidur di sofa.Alex membuka matanya karena ada se

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 7 : Pergi dngan amarah

    Bab 7 : Pergi dengan amarahSemua pasang mata melihat pada Tira sampai Tira merasa tak enak hati saat ponsel itu bergetar dalam genggaman tangannya."Bukan siapa-siapa kok," jawabnya pada Bu Sani. Ia buru-buru menyimpan ponselnya ke dalam tas. Namun, dering ponsel itu lagi-lagi berdering dan Tira memutuskan untuk mematikan ponselnya saja.'Maaf, aku pasti akan jelaskan semuanya nanti. Tunggu aku,' batinnya. Tira langsung memasukan ponsel ke tas kecil yang Ia bawa. Ia memang berusaha berlatih seperti Tira yang lebih feminim dan mengurangi memakai celana jeans yang sangat disukainya, Karena Ia tak mau mengacaukan semuanya.Makan pagi itu berjalan dengan sangat menegangkan bagi Tira. Namun, Ia berusaha terlihat santai dengan menyeruput teh hijau hangat yang disiapkan Ibu mertuanya.Pak Joni berpamitan pada semuanya untuk pergi ke kantor. Ia menaruh harapan tinggi pada Tira, mengingat Alex sangat pemalas dalam bekerja. Ia berharap, setelah menikah dengan Tira, putranya itu bisa berubah.S

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 8 : Perubahan sikap

    Bab 8 : Perubahan sikapBu Mira terkejut mendengar perkataan suaminya yang dinilai kasar. Tidak sepantasnya Pak Arya mengatakan hal itu. Ia maju satu langkah kemudian menarik tangan Pak Arya yang masih memegangi telepon."Ada apa?! Katakan! Aku harus tau apa yang sedang terjadi? Kedua anakku pergi gara-gara kau! Pasti gara-gara kau!" Pekiknya pada Pak Arya. Bu Sani menjatuhkan dirinya, lemas karena takut kehilangan kedua putrinya."Diam saja! Kau tidak akan mengerti!" Pak Arya kembali mengetikan sesuatu pada ponselnya, seperti memerintah seseorang. Namun, kali ini Ia hanya memerintah lewat pesan karena jika bicara lewat telepon, jelas Bu Sani akan mengetahui apa yang sebenatnya terjadi.Bu Sani masih duduk di lantai. Memanjangkan kakinya, raut wajah putus asa ia tunjukan tak lain agar suaminya segera membereskan semuanya."Bangun! Aku akan segera menyelesaikannya! Tunggu saja!" Kata Pak Arya sembari melihat ke arah Bu Sani yang masih duduk di lantai.Bu Sani berdiri kemudian menatap t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 9 : Tisa ketahuan

    Bab 9 : Tisa ketahuanPada bagian depan kotak yang dibungkus pelastik hitam itu, tak ada nama pengirimnya di sana. Bahkan setelah Tira membulak balikan kotaknya, tetap saja ia tak menemukannya.'Aku nggak boleh buka kotak ini. Gimana kalo ini ada hubungannya dengan Tira atau bahkan aku? Bisa gawat jika aku membuka kotak ini di depan mereka berdua.' Batinnya.Tiba-tiba saja, Tira memegangi kepalanya. Kemudian memejamkan matanya sejenak dan merebahkan tubuhnya di kursi yang Ia duduki sekarang."Kamu kenapa?" tanya Alex khawatir. Ia langsung mendekat pada Tira dengan sigap."Apa jangan-jangan dia hamil?" Celetuk Bu Sani yang tentu saja membuat Tira mual mendengarnya.Tira langsung membuka matanya lalu kembali duduk. Ia menyilangkan tangannya pada Ibu kemudian berlari ke arah kamar dengan membawa kotak itu.Sementara itu, Bu Sani hanya melihat heran dengan sikap Tira yang malah tiba-tiba seperti itu. Bu Sani pun melihat ke arah Alex yang malah duduk memperhatikan ke arah dimana Tira tadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 10 : Terbongkarnya identitas

    Nab 10 : Terbongkarnya identitas.Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka dan dari sana Alex muncul dengan hanya mengenakan handuk yang Ia gunakan untuk menutupi sebagian tubuhnya."A ...!" Jerit Tira dengan lantang. Sontak saja Tira terkejut melihat Alex yang hanya memakai handuk saja. Tira menutupi matanya dengan kedua tangan dan membalikan badannya saat melihat pemandangan tak biasa. Namun, diam-diam dia membayangkan apa yang Ia lihat. Kulit putih bersih dengan proporsi tubuh kekar di bagian tangan juga perut yang berbentuk persegi bagai roti sobek membuatnya terdiam membisu. 'Nyaris sempurna,' batinnya.Sementara itu, Alex segera memakai pakaian yang buru-buru Ia ambil dari lemarinya. Buru-buru juga Ia pakai celana ketat karena terkejut dengan teriakan Tira."Sudah! Aku sudah ganti baju. Lagian, kenapa kamu nutupin mata sih? Bukannya kita suami istri? Ah, aneh sekali," ucap Alex tampak heran namun Ia langsung merapihkan rambiutnya yang basah."It-itu .. itu karena aku belum terbiasa."

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 11 : Sebuah Perjanjian

    Bab 11 : Sebuah perjanjianTira memilih bungkam dan menunduk. Bahkan manik matanya tak berani melihat pada Ibu mertuanya."Nggak kok, Bu. Kami berdua nggak kenapa-napa. Mari makan," ajak Alex langsung menyambar apa yang ada di hadapannya kemudian Ia makan.Diam-diam Tira melihat Alex dengan ujung matanya dan kembali menunduk berkonsentrasi pada makanan di hadapannya.Semuanya makan malam dengan senda gurau diantara Alex, Bu Sani dan Pak Joni. Berbeda dengan Tira yang sedang merasa takut jika identitasnya terbongkar.'Apa yang harus aku lakukan agar Alex tetap menjaga rahasiaku? Aku harus tau kelemahannnya. Aku tidak ingin Ia tau kalau aku sangat takut semuanya terbongkar. Aish! Jika bapak tau, aku akan mati ditangannya. Dasar kau Tisa! Ceroboh!' Batinnya terus meracau.Dan makan malam pun selesai. Pak Joni meninggalkan meja makan karena ingin bristirahat lebih awal. Sementara Alex pergi lebih dulu tanpa mengatakan apapun dan di sana hanya ada Ibu dan juga Tira."Tira, kamu sedang ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 12 : Siapa kau sebenarnya?

    Bab 12 : Siapa kau sebenarnya?Manik mata Tisa masih terbelalak saat menerima pesan itu. Bibirnya dengan otomatis merekah saat menatap layar ponselnya. Sesekali manik matanya membayangkan sesuatu. Namun akhirnya Ia buru-buru mematikan ponselnya dan memasukannya ke dalam tas yang rencananya akan Ia bawa. Kemudian, Tisa berjalan ke arah luar rumah. Tisa menuruni anak tangga dengan tergesa, dan tak sengaja kakinya terpeleset dikarenakan terlalu terburu-buru saat turun.Tira terpelintir hendak jatuh ke lantai bagian bawah anak tangga. Namun, dengan sigap Alex menangkap tubuh mungilnya. Menyentuh pinggang Tisa hingga sesuatu terasa saat itu.Debaran jantung yang sangat kencang juga manik mata diantara Tisa dan Alex membuat mereka saling melihat wajah masing-masing dengan begitu dekat.'Ah. Dia adik iparku!' Tegas Alex yang langsung melepaskan tangannya yang tadi menyelamatkan Tisa dari bahaya."Aduh!" Pekik Tisa karena jatuh ke atas lantai.'Tega sekali dia menjatuhkanku! Padahal jelas-je

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 13 : Bertemu seseorang

    Bab 13 : Bertemu seseorangTira menundukan kepalanya saat Bu Sani bertanya. Ia juga masih memegang dengan erat tas yang ada di tangannya. Keringat dingin mulai keluar dari sekujur tubuhnya. 'Apa yang harus aku katakan pada Ibu? Dasar ceroboh!' Katanya dalam hati menyesali apa yang baru saja Ia lakukan.Sementara itu, Bu Sani terus maju ke arah dimana Tira berada. Ia berdiri di hadapan Tira kemudian mendongakan wajah Tira dengan hati-hati. Tiba-tiba saja Bu Sani merangkul Tira dengan sangat erat.Sementara, Tira masih bingung dengan apa yang terjadi pada Bu Sani. 'Ini ada apa sih sebenarnya?' Batinnya bertanya-tanya."Kau sempurna, Nak. Ibu tak usah khawatir lagi jika bepergian. Ibu baru tahu kalau kamu itu pandai bela diri. Dimana kamu belajar semua itu?" Tanya Bu Sani yang langsung mengambil tas yang ada pada tangan Tira."Soal itu ..., aku tidak sehebat yang ibu pikirkan." Ucapnya terbata-bata. Ia tak menyangka jika Bu Sani tak mencurigainya. Tira bisa bernapas lega."Ah. Kau ini s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05

Bab terbaru

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 54 : Malam terindah menjadi bumerang

    Bab 54 : Malam paling indah menjadi bumerang“Perusahaan Ayahmu bangkrut akibat ulahnya sendiri, Tisa.”“Apa maksud Om?” tanya Tisa bingung dengan apa yang dikatakan olehPak Joni. Pak Joni seolah tak salah dalam hal ini. Pak Joni malah menyalahkan Ayahnya.“Iya, Sa. Ayahmu korupsi di perusahaan kami. Para Investor menarik semua dana yang mereka berikan dan berpindah ke perusahaan Om.”“Benarkah? Apa Om punya buktinya?”Pak Joni langsung mengambil beras dari runagannya dan memberikannya pada Tisa. Tisa melihat memang benar apa yang dikatakan oleh Pak Joni saol Ayahnya itu. “Jika Ayah korupsi, lalu uangnya kemana? Kami nggak pernah loh Om, liat uang segeda ini.”“Entahlah soal itu. yang jelas, Ayahmu sering berurusan dengan Mommy Queen yang seorang Bandar obat-obatan terlarang.”Tisa semakin tercengang mendengarnya. Tubuhnya lemas saat mengetahui soal itu. sedikitpun Ia tak percaya namun itu bukan tanpa bukti. Bukti-bukti foto juga ditujukan oleh Pak Joni. Ingin sekali Tisa percaya pada

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 53 : Apa yang terjadi?

    Bab 53 : Apa yang terjadi?Tisa mengepalkan tangan di bawah meja dan ingin sekali melayangkan beberapa pukulan pada waita iblis itu. Namun, Ia tak mau gegabah karena bisa saja nyawa Ibunya dalam bahaya jika Ia melakukan tindakan seenaknya.Tisa masih bisa menahannya hanya demi keselamatan Ibunya saja. Bahkan Ia tak menyangka kalau Ayahnya mengenal sosok Mommy Queen.“Lepaskan istriku!” pekik Pak Arya dengan tegas. Nada suaranya menggema di ruangan vvip itu. amarahnya memuncak pada saat Mommy Queen menghinanya. Pak Arya menegaskan jika dirinya tak bisa dipermainkan.“Kau menyayanginya?” tanya Mommy Queen dengan ekspresi mengolok Pak Arya.“Bukan urusanmu! Dia Ibu dari anak-anakku! Tak ada alasan bagiku untuk tidak menyayanginya! Urusanmu bukan dengannya, tapi denganku! Lepaskan dia!”“Ha ha ha, siapa kau? Yang berani memerintah Mommy Queen. Tidak semudah itu, Arya dwi pangga!” jawab Mommy Queen dengan manik mata penuh dendam membara. Entah apa yang terjadi pada mereka di masa lalu.“K

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 52 : Sang Penolong

    Bab 52 : Sang penolong. Dalam suasana kerisauan soal Ibunya yang tiba-tiba saja diculik Mommy Queen, ada tamu yang datang ke Rumah Pak Arya. Pak Arya juga masih memejamkan matanya dan Ia belum tau kalau istrinya diculik. Tisa berinisiatip untuk membukakan pintu, sementara Tira menunggu di Sofa. Ia juga penasaran, siapa yang datang ke Rumahnya. Detik berikutnya, Tisa terkejut melihat kedatangan Alex yang begitu tiba-tiba sekali. Tisa langsung mempersilahkan masuk dengan harapan Alex membawa kabar gembira bagi keluarganya. Namun, saat Alex masuk ke Rumah Tira malah berekspresi sebaliknya dari Tisa. Yah, mungkin karena alex yang menunjukan banyak perubahan siakap padanya. Makanya, Tira merasa kecewa dengan Alex. Kali ini, Alex ditemani oleh Rendi saat datang ke Rumah mereka. “Mau ngapain? Bukannya kita udah nggak akan bisa bersatu? Bukannya keluarga kamu menginginkan Tisa?” tanya Tira bernada sinis pada Alex juga menatap tak suka ada Tisa. Tisa hanya menatap sekilas pada Tira. Ia j

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 51 : Penculikan Ibu

    Bab 51 : Penculikan IbuTisa terbengong. Takut salah bicara pada Tira. Di lubuk hatinya, Ia masih menyisakan sedikit rasa cinta untuk Alex. Namun, Ia berusaha menutupinya karena takut Tira terluka."Kok nanya aku?" Ucap Tisa dengan nada candaan saat Tira bertanya pendapatnya soal keinginan Pak Joni dan Bu Sani."Iyalah! Mereka mau kau yang jadi menantunya. Gimana?""Mana bisa aku kepikiran hal seperti itu? Ah! Kau ini!" Tisa menyikut Tira, ingin menegaskan jika dirinya tak punya perasaan sedikitpun pada Alex."Baiklah kalau kau tak suka, ya nggak papa. Yang jelas, aku rasa Alex juga sudah tas cinta padaku. Apalagi, setelah aku kembali.""Apa? Kau merasa Alex seperti itu? Berengsek sekali jika sampai hal itu benar adanya. Lihat saja nanti! Aku akan berikan dia pelajaran jika sampai Ia tak menikahimu. Kau tenang saja, ya?"Tira tak menjawab lagi. Di pikirannya sekarang hanya menginginkan satu hal yaitu kembali menadapatkan perhatian Alex seperti sebelumnya.Tira malah insecure dengan pe

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 50 : Tau semuanya

    Bab 50 : Tau semuanya.Tisa dan Tira duduk di ruang tamu setelah Alex memersilahkan mereka untuk masuk. Sementara itu, Alex pun segera memberitahukan Ibunya jika Tisa dan Tira berkunjung ke rumah mereka.Saat Alex memanggil Ibunya, Bibi membawa sesuatu dari dapur dengan ekspresi kebingungan saat melihat kedua orang wanita cantik dengan penampilan yang berbeda."Silahkan," kata Bibi sembari menyajikan makanan kecil juga minuman di atas meja.Tira hanya membalas senyum pada Bibi, sementara Tisa diam tak bereaksi apa-apa. Saat ingin menegur pun Tisa menahannya. Ia tak ingin menunjukan kedekatannya dengan anggota keluarga Alex. Ia terlalu takut rasa itu kembali hadir, Ia juga menyadari kalau rasa yang baru saja hadir itu akan musnah seketika hanya karena kebodohan Tira.Detik berikutnya, Bu Sani tiba di ruang tamu. Tisa melihat wanita paruh baya itu lemas di atas kursi roda. Manik matanya berkaca-kaca saat Bu Sani memandangi Tisa. Tisa mencoba membuang tatalannya dan memilih melihat ke ar

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 49 : Maaf, aku khilaf!

    Bab 49 : Maaf, aku khilaf!Tisa terbengong mendengar ucapan dari Tira. Ia tak menyangka kalau Tira akan mengatakan hal yang membuatnya gagu apalagi saat Tira seolah memaksanya.Tisa belum menjawab ajakan Tira. Ia hanya mengambilkan makanan dan meletakannya di pangkuan Tira yang sebagian tubuhnya masih ditutupi selimut tebal."Makanlah yang banyak. Buktikan pada Ayah juga kalau kau serius mau membantunya. Jika aku punya cara lain untuk membantu Ayah, aku pasti akan lakukan. Hanya saja, kau tau kan sifat Ayah itu sangat keras. Ia bahkan sampai tega membentak dan memukul jika kita sampai salah langkah.""Bukan itu, Sa. Aku hanya ingin menagih janji Alex padaku. Sebuah janji yang tak akan pernah mungkin aku hapus begitu saja.""Janji?" Lagi-lagi Tisa tertegun, pikirannya menerka apa yang menjadi ganjalan Tira."Tisa, aku bisa saja melepaskan Alex dan bisa juga mencari pria yang jauh lebih kaya juga mapan. Aku mampu melakukannya. Tapi ..," Tira tak melanjutkan kata-katanya. Ia kembali menu

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 48 : Rumit

    Bab 48 : RumitPak Arya mencengkram pergelangan tangan Tira dan menariknya hingga Tira ada di belakang Pak Arya. Pak Arya juga melentikan jari telunjuknya pada Alex, pertanda memperingati Alex."Aku larang kau temui anakku! Jangan harap kau bisa menemuinya lagi!" Ucap Pak Arya langsung menyeret Tira masuk ke dalam rumahnya.Alex masih berdiri di sana. Menatap nanar kepergian Tira dan juga Pak Arya. Namun, ada keanehan dalam hatinya. Ia sama sekali tak takut akan ancaman Pak Arya. Ia tak takut jika tak akan bertemu lagi dengan Tira karena hatinya kini samar setelah semua yang Ia lewati bersama Tisa.Walaupun Tisa tomboy, Alex tetap merasakan getaran rasa saat bersama dengan Tisa. Entah perasaan apa itu, entahlah. Alex juga belum tau pasti.Alex pun pergi setelah Pak Arya dengan tegas mengusirnya dari pelataran rumahnya. Ia juga masuk ke dalam mobil dan pergi.Sementara itu di dalam rumah, Tira berusaha melepaskan gengaman tangan bapaknya yang kasar. Saat tangan Ayahnya terlepas, ia jat

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 47 : Dilematis

    Bab 47 : Dilematis.Pak Baroto mematikan roko yang baru saja Ia nyalakan. Tangannya meraih pinggang Tira yang mungil setelah itu didudukannya di atas pangkuannya.Tatapan bengis Tira berikan padanya. Tira tak sudi jika harus melayani si tua bangka tak tau diri itu."Ayolah, sayang! Aku ingin mencicipi keperawananmu." Bisik Pak Baroto yang membuat Tira semakin mual dengam ucapannya.Tira memutar otak dan mempunyai sebuah ide berilian. "Okay! Aku mau lima miliar dulu. Gimana? Keperawananku mahal, Dad!" Jawab Tira langsung menghindar agar Pak Baroto penasaran padanya.Tatapan Pak Baroto pada Tira semakin liar. Ia mulai tak sabar dan langsung mengeluarkan ponselnya. Dikirimnya sejumlah uang yang Tira inginkan. Namun setelah itu, barulah Tira mnjalankan rencananya."Om, aku mau ke dapur dulu. Mau buat teh, biar Om puas dan menikmati malam ini." Tira pergi tanpa menunggu persetujuan dari Pak Baroto. Ia membuat minuman itu di pantri hotel dan setelah itu langsung menyajikannya dengan mesra.

  • Menikahi Suami Kembaranku   bab 46 : Wanita malam

    Bab 46 : Wanita malamAlex tergugu saat melihat wanita yang Ia cintai ada di hadapannya namun dalam bentuk lain. Alex memindai ke arah Tira tanpa Tira sadari. Bermesraan seperti wanita nakal. Merayu pria yang menjadi clien dari perusahaannya."Sayang, kau naik saja ke atas." Bisik pak Broto yang suara bisikannya masih bisa didengar jelas oleh Alex. Alex pun berpikir hal lain saat Tira bersikap nakal dan tak tau malu."Tira!" Sapa Alex denan suara tegasnya.Tira mendongak, Ia tak percaya jika Alex yang merupakan satu-satunya pria yang Ia inginkan dalam hidupnya malah memergokinya layaknya seorang wanita nakal.Kedua manik mata Tira langsung mengeluarkan air mata yang berada di ujung matanya saja. Matanya menunjukan jika Iantak berdaya. Tira masih memberikan kode pada Alex, berharap Alex peka dan bisa menolongnya.'Kenapa kamu diam, Ra?' Batin Alex yang melihat Tira malah mundur satu langkah, menjauh dari meja."Kau kenal dia?" Tanya Pak Broto sembari mengarahkan pandangannya pada Tir

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status