Beranda / Romansa / Menikahi Suami Kembaranku / Bab 3 : Menolak bulan madu

Share

Bab 3 : Menolak bulan madu

Penulis: ELOVA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-10 16:37:41

Bab 3 : Menolak bulan madu?

"Sayang, kau semakin cantik saja. Aku mencintaimu," ucap Alex sembari mengarahkan bibirnya pada Tira.

Namun, Tira menutupi wajah Alex dengan kedua tangannya kemudian berbisik ke telinga Alex, "Sabar, nanti aku akan berikan apa yang kau mau. Ini bukan waktunya, sayang." Tira langsung bangkit dengan posisi berdiri. Sementara Alex masih tidur terlentang di lantai.

"Sayang ... kenapa kau membuat aku semakin penasaran?" kata Alex sedikit berteriak.

Tira mendengar suara dari pintu, Ia pastikan jika yang Ia dengar itu adalah seseorang yang membuka kunci. Tira yang takut namun harus berpura-pura santai, langsung melambaikan tangannya pada Alex saat Ia berdiri di daun pintu untuk memastikan pintunya tidak di kunci.

"Dadah, Sayang. Bergegaslah, kita akan sarapan!" Ucap Tira pada Alex.

Tira pun langsung pergi setelah menutup pintu kamarnya. Saat keluar dari kamar, Tira langsung mencari keberadaan ayahnya pagi itu. Ia mencari ke seluruh penjuru ruangan hingga Ia berpapasan dengan Bu Mira.

"Bu, mana bapak?" tanya Tira dengan wajah serius.

"Kamu nanyain bapak ada apa? Apa ada masalah? Tira, rambutmu belum kau sisir. Bersikaplah selayaknya perempuan!" Ucap Bu Mira menesehati.

Tira yang mengabaikan, langsung membuat Bu Mira hendak melakukan sesuatu pada Tira. Bu Mira mencekal tangan Tira dan membawanya ke Kamar Bu Mira.

"Ibu mau ngapain sih?" tanya Tira yang di dudukan oleh Bu Mira di kursi depan meja rias.

"Duduk dan perhatikan saja!"

Tira tak punya pilihan selain menurut apa yang dikafakan oleh Bu Mira. Dan beberapa saat kemudian, Tira telihat cantik saat Bu Mira menyisir rambut dan sedikit memoles wajahnya.

"Kau harus terlihat cantik, kau ini menantu keluarga Andara sekarang. Jangan mencoba-coba untuk lari," kata Bu Mira pada Tira.

"Tapi Bapak mana? Aku mau nagih janji!" Tandas Tira yang masih bersikap tomboy.

"Tisa, pleace! Untuk beberapa hari saja kamu bertahan sampai Bapak menemukan Tira. Mulai sekarang, ibu akan panggil kamu Tira. Beruntung Alex tidak tau jika Tira itu kembar. Kamu harus ingat, hadiah yang Bapak janjikan itu, setelah Tira kembali,"

"Tapi, Bu! Ini tidak adil! Bapak bilang setelah acara selesai?" ucap Tira kesal karena merasa dipermainkan.

"Jika Bapak belikan motor itu sekarang, mana bisa Bapak pegang janjimu untuk tidak mengemudikannya. Sudah! Ayo senyum dan kita sarapan sekarang."

Bu Mira membawa Tira ke ruang makan yang di sana sudah ada Pak Arya dan juga Alex.

"Pagi," sapa Alex pada Tira dengan senyuman.

Tira membalas senyumnya dengan terpaksa karena Ia tak mungkin juga membiarkan semuanya berantakan. Karena dirinyalah yang akan dirugikan

Tira duduk di kursi di samping Alex. Sementara, Bu Mira duduk berseberangan dengan Tira.

Sarapan pagi itu, adalah kali pertama untuk Tira. Karena sepanjang hidupnya, Ia habiskan di kos-kosan kecil pinggiran kota. Ia memang tidak mau menggunakan semua fasilitas yang orang tuanya miliki. Tidak seperti kakaknya yang penurut.

Sarapan pagi itu, berjalan lancar walaupun Tisa tak nyaman dengan gerakan-gerakan yang sedikit diatur.

"Nak Alex kapan mau bulan madu?" celetuk Bu Mira tiba-tiba menanyakan hal itu pada Alex.

Tira sampai tersedak ketika makan karena mendengar apa yang ditanyakan oleh Bu Mira. Makanan yang ada dalam mulutnya berhamburan keluar, hingga Alex langsung menepuk-nepuk punggung bagian atas dan memberi Tira minum.

"Pelan-pelan kalo makan!" Ucap Pak Arya pada Tira.

"I-iya," jawab Tira singkat. Setelah itu, semuanya kembali makan hingga Bu Mira meneruskan pertanyaannya.

"Jadi, kalian belum memutuskan untuk bulan madu?" tanya Bu Mira lagi.

'Ibu apa-apaan sih? Dia 'kan tau kalo gue ini Tisa bukan Tira! Tapi masih aja bahas ranjang!' Kesal Tira yang bisa diungkapkan dalam hati.

Alex dan Tira saling bertatapan. Alex bingung karena miliknya masih terluka akibat tendangan yang diberikan oleh Tira pagi tadi.

"Soal itu, aku mau urus dulu karena aku mau bawa Tira ke luar negeri."

"Semoga secepatnya ya," kata Bu Mira pada Alex.

"Oh ya, hari ini Alex mau ajak Tira ke rumah Andara. Boleh?"

"Ya ampun, Tira udah jadi milikmu. Kamu bawa aja, nggak usah pake izin segala," kata Pak Arya terkekeh.

"Maaf, Pak. Kebiasaan, lupa kalo sekarang kita udah nikah."

Alex tak henti-hentinya menatap wajah cantik Tira. Ia merasa jika wajah Tira semakin cantik saja setelah Ia nikahi.

Detik berikutnya, Alex pun mengajak Tira untuk pergi ke rumah kedua orang tuanya. Tira langsung mengekor Alex saat Alex mengajaknya.

Namun, pada saat Alex masuk ke mobil Ia malah terkejut karena Tira tidak membawa Tas seperti biasanya. Akhirnya, pada saat Tira masuk mobil Alex langsung menegurnya.

"Honey, kamu lupa Tasmu. Bukannya kau tak akan pernah bisa pergi jika tanpa tas itu?" celetuk Alex pada Tira.

Tira sedikit terbengong dan Ia pun pergi mengambilnya walaupun Ia tak tahu apa maksud Alex.

"Ribet banget jadi Tira. Pergi-pergi harus bawa Tas segala," gumamnya sembari tergesa.

Tiba-tiba saja, Bu Mira menegur Tira dengan membawa Tas di tangannya.

"Kamu pasti cari ini, iya 'kan?" Ucap Bu Mira saat Tira hendak pergi.

"Iya, Bu. Alex yang mau aku bawa Tas. Katanya Tira nggak bisa pergi kalo nggak bawa Tas. Ribet banget!"

"Yasudah, kamu bersikap baik ya sama keluarganya. Awas, jangan buat Ibu dan Bapak malu!" Kata Bu Mira sembari memberikan tas selempang berwarna merah muda itu pada Tira.

Tira pun langsung pergi lagi ke mobil dan kembali duduk seperti tadi.

"Udah? Kamu siap?" tanya Alex.

Tira menganggukan kepalanya. Ia memutuskan untuk tidak banyak bicara karena takut salah.

Sepanjang perjalanan, tentu saja Alex merasa jika Tira sedikit aneh.

"Honey, kamu kok diem terus? Kamu belum siap ketemu sama ayah dan ibu mertuamu ya?" tanya Alex menebak nebak apa yang tengah dipikirkan oleh Tira.

"Apa karena kita nggak jadi bulan madu ya? Honey, punyaku kamu tendang. Jadi, dia belum pulih deh." Lanjut Alex lagi.

"Lo itu ... maksud aku, kamu kok bisa tau apa yang lagi aku pikirin?" tanya Tira berbohong, padahal Ia diam karena Ia tak ingin banyak kesalahan dalam bicara.

"Maaf ya, kamu bisa nunggu 'kan?" Tanya Alex merasa bersalah.

"It's okay." Jawabnya sembari menganggukan kepalanya.

Alex tiba-tiba saja menghentikan mobilnya dan membawa Tira ke sebuah toko perhiasan. Tira yang bingung, hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Alex saja.

"Honey, kamu pilih dua ya!" Titah Alex.

"Pilih apa?" tanya Tira polos. Ia tak tau apa yang tengah dikatakan oleh Alex.

"Kamu 'kan harus kasih hadiah buat ibuku. Kok kamu lupa? Bukannya kalian dah sepakat untuk bertukar hadiah setelah kita menikah? Kamu kok jadi pelupa sih?"

"Oh, iya. Soal itu, maaf ya. Mungkin aku memang pelupa akhir-akhir ini."

Saat Tira tengah memilih perhiasan, Ia melihat seseorang dari kaca tepat di hadapannya yang berada di toko perhiasan itu. Seseorang yang tengah mengambil fotonya diam-diam. Tira yang pemberani, tak mengadukannya pada Alex ia pamit untuk mengejarnya.

"Mas, aku mau ke toilet dulu ya. Kamu aja yang pilih. Aku titip tas aku ya," kata Tira menitipkan Tasnya dan Ia menuju ke arah Toilet.

Sengaja Tira pergi sendiri ke Toilet untuk memancing orang yang memotretnya itu agar semakin dekat dengannya. Dan saat tiba di Toilet, Tira membalikan badannya kemudian Ia berjalan mengejar orang yang mengamatinya itu.

Tira mengejar dengan sepatu high heels hingga Ia merasa tak bisa lagi mengejarnya karena tak sanggup. Karena kesal, Tira langsung mencopot sepatunya dan melemparkannya sekuat tenaga pada pria yang Ia duga mengambil foto dirinya.

"Tira,"

***

Bab terkait

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 4 : Curiga

    Bab 4 : Curiga.Tira terkejut karena seseorang menegurnya setelah Ia melemparkan sepatu pada pria yang Ia duga sebagai mata-mata musuh yang mengincarnya. Karena Tira adalah salah satu dari anggota club motor gede di kota itu.Saat Tira menoleh, Ia dapati Alex yang tengah membelalakan matanya. Ia heran, karena Tira sebelumnya tidak pernah bertindak demikian."Tira, sepatu kamu, bukannya kau sangat sayang pada semua barang-barangmu? Bahkan, kau rela jalan kaki tanpa sepatu itu saat melewati kubangan air. Tapi kenapa kau lempar?" tanya Alex yang yang masih menatap Tira keheranan."Itu ... karena pria tadi ... mengintip. Ya, dia mengintip saat aku tengah ada di tolilet. Aku harus menjaga milikku yang kini sudah menjadi milikmu." Jawab Tira terbata-bata.Alex langsung memeluknya dan meminta maaf karena Ia pikir, dirinya lalai dalam menjaga Tira."Nggak papa, Mas. Aku baik-baik aja kok," kata Tira yang lega karena Alex mempercayai alasannya.Karena Alex tengah membelikan perhiasan, Ia langs

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 5 : Keberadaan Tira

    Bab 5 : Keberadaan Tira.Setelah dua hari, Tisa dibawa oleh Alex ke rumhnya sesuai dengan titah Bu Sani. Alex sungguh tak sabar ingin meminta hak-nya.Sementara bagi Tisa, hari itu adalah hari yang sangat Ia takutkan. Ia membayangkan jika Alex akan merenggut keperawanannya. Sungguh, Ia membayangkan hal yang paling Ia takutkan dalam hidupnya.Bu Sani sudah menyiapkan kamar di lantai atas untuk Alex dan Tira. Bu Sani sungguh antusias saat Ia menyambut kedatangan Tira."Selamat datang, Tira. Kamu adalah satu-satunya menantu keluarga Andara. Ibu senang sekali hari ini," ucap Bu Sani saat menyambut kedatangan Tira.Pak Joni dan Bu Sani menyambut keduanya dengan sajian makan siang yang sudah tersaji di meja makan. Walaupun Tira merasa canggung, tapi Ia berusaha untuk menjalankan perannya. Semuanya hanya demi satu unit motor gede seharga rumah.Tisa melempar senyum kala diajak makan bersama. Ia sadar, mungkin untuk beberapa hari ke depan, Ia harus memainkan karakter Tira seapik mungkin. Sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 6 : Berubah setelah menikah

    Bab 6 : Berubah setelah menikahTira disekap di sebuah ruangan mewah. Hanya saja, Ia tak bisa menikmati kemewahan itu karena Ia tak lebih dari seorang tawanan. Ya, Tira diculik dan sepertinya akan dirudapaksa."Dia masih pingsan?" tanya seseorang di luar ruangan tempat Tira disekap."Iya, Bos. Dia masih pingsan akibat obat bius. Mungkin, besok pagi baru dia akan sadar kembali.""Baiklah! Jaga dia baik-baik. Dan kabari aku jika ada hal yang dia butuhkan!" Seorang pria berkharisma dengan rambut panjang di ikat rapih, memakai jas berwarna hitam yang Ia tenteng di tangan kanannya terlihat gagah. Pria itu juga lekas memakai kaca mata hitam kemudian pergi setelah memberikan anak buahnya perintah.***Sementara itu, matahari pagi sudah menerobos masuk melalui celah kecil kamar Tira. Ya, rumah mewah dan mertua baik adalah idaman setiap wanita. Namun, tidak dengan Tira karena sedari semalam Ia tak bisa tidur dengan nyenyak hingga dirinya malah tidur di sofa.Alex membuka matanya karena ada se

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 7 : Pergi dngan amarah

    Bab 7 : Pergi dengan amarahSemua pasang mata melihat pada Tira sampai Tira merasa tak enak hati saat ponsel itu bergetar dalam genggaman tangannya."Bukan siapa-siapa kok," jawabnya pada Bu Sani. Ia buru-buru menyimpan ponselnya ke dalam tas. Namun, dering ponsel itu lagi-lagi berdering dan Tira memutuskan untuk mematikan ponselnya saja.'Maaf, aku pasti akan jelaskan semuanya nanti. Tunggu aku,' batinnya. Tira langsung memasukan ponsel ke tas kecil yang Ia bawa. Ia memang berusaha berlatih seperti Tira yang lebih feminim dan mengurangi memakai celana jeans yang sangat disukainya, Karena Ia tak mau mengacaukan semuanya.Makan pagi itu berjalan dengan sangat menegangkan bagi Tira. Namun, Ia berusaha terlihat santai dengan menyeruput teh hijau hangat yang disiapkan Ibu mertuanya.Pak Joni berpamitan pada semuanya untuk pergi ke kantor. Ia menaruh harapan tinggi pada Tira, mengingat Alex sangat pemalas dalam bekerja. Ia berharap, setelah menikah dengan Tira, putranya itu bisa berubah.S

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 8 : Perubahan sikap

    Bab 8 : Perubahan sikapBu Mira terkejut mendengar perkataan suaminya yang dinilai kasar. Tidak sepantasnya Pak Arya mengatakan hal itu. Ia maju satu langkah kemudian menarik tangan Pak Arya yang masih memegangi telepon."Ada apa?! Katakan! Aku harus tau apa yang sedang terjadi? Kedua anakku pergi gara-gara kau! Pasti gara-gara kau!" Pekiknya pada Pak Arya. Bu Sani menjatuhkan dirinya, lemas karena takut kehilangan kedua putrinya."Diam saja! Kau tidak akan mengerti!" Pak Arya kembali mengetikan sesuatu pada ponselnya, seperti memerintah seseorang. Namun, kali ini Ia hanya memerintah lewat pesan karena jika bicara lewat telepon, jelas Bu Sani akan mengetahui apa yang sebenatnya terjadi.Bu Sani masih duduk di lantai. Memanjangkan kakinya, raut wajah putus asa ia tunjukan tak lain agar suaminya segera membereskan semuanya."Bangun! Aku akan segera menyelesaikannya! Tunggu saja!" Kata Pak Arya sembari melihat ke arah Bu Sani yang masih duduk di lantai.Bu Sani berdiri kemudian menatap t

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 9 : Tisa ketahuan

    Bab 9 : Tisa ketahuanPada bagian depan kotak yang dibungkus pelastik hitam itu, tak ada nama pengirimnya di sana. Bahkan setelah Tira membulak balikan kotaknya, tetap saja ia tak menemukannya.'Aku nggak boleh buka kotak ini. Gimana kalo ini ada hubungannya dengan Tira atau bahkan aku? Bisa gawat jika aku membuka kotak ini di depan mereka berdua.' Batinnya.Tiba-tiba saja, Tira memegangi kepalanya. Kemudian memejamkan matanya sejenak dan merebahkan tubuhnya di kursi yang Ia duduki sekarang."Kamu kenapa?" tanya Alex khawatir. Ia langsung mendekat pada Tira dengan sigap."Apa jangan-jangan dia hamil?" Celetuk Bu Sani yang tentu saja membuat Tira mual mendengarnya.Tira langsung membuka matanya lalu kembali duduk. Ia menyilangkan tangannya pada Ibu kemudian berlari ke arah kamar dengan membawa kotak itu.Sementara itu, Bu Sani hanya melihat heran dengan sikap Tira yang malah tiba-tiba seperti itu. Bu Sani pun melihat ke arah Alex yang malah duduk memperhatikan ke arah dimana Tira tadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 10 : Terbongkarnya identitas

    Nab 10 : Terbongkarnya identitas.Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka dan dari sana Alex muncul dengan hanya mengenakan handuk yang Ia gunakan untuk menutupi sebagian tubuhnya."A ...!" Jerit Tira dengan lantang. Sontak saja Tira terkejut melihat Alex yang hanya memakai handuk saja. Tira menutupi matanya dengan kedua tangan dan membalikan badannya saat melihat pemandangan tak biasa. Namun, diam-diam dia membayangkan apa yang Ia lihat. Kulit putih bersih dengan proporsi tubuh kekar di bagian tangan juga perut yang berbentuk persegi bagai roti sobek membuatnya terdiam membisu. 'Nyaris sempurna,' batinnya.Sementara itu, Alex segera memakai pakaian yang buru-buru Ia ambil dari lemarinya. Buru-buru juga Ia pakai celana ketat karena terkejut dengan teriakan Tira."Sudah! Aku sudah ganti baju. Lagian, kenapa kamu nutupin mata sih? Bukannya kita suami istri? Ah, aneh sekali," ucap Alex tampak heran namun Ia langsung merapihkan rambiutnya yang basah."It-itu .. itu karena aku belum terbiasa."

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 11 : Sebuah Perjanjian

    Bab 11 : Sebuah perjanjianTira memilih bungkam dan menunduk. Bahkan manik matanya tak berani melihat pada Ibu mertuanya."Nggak kok, Bu. Kami berdua nggak kenapa-napa. Mari makan," ajak Alex langsung menyambar apa yang ada di hadapannya kemudian Ia makan.Diam-diam Tira melihat Alex dengan ujung matanya dan kembali menunduk berkonsentrasi pada makanan di hadapannya.Semuanya makan malam dengan senda gurau diantara Alex, Bu Sani dan Pak Joni. Berbeda dengan Tira yang sedang merasa takut jika identitasnya terbongkar.'Apa yang harus aku lakukan agar Alex tetap menjaga rahasiaku? Aku harus tau kelemahannnya. Aku tidak ingin Ia tau kalau aku sangat takut semuanya terbongkar. Aish! Jika bapak tau, aku akan mati ditangannya. Dasar kau Tisa! Ceroboh!' Batinnya terus meracau.Dan makan malam pun selesai. Pak Joni meninggalkan meja makan karena ingin bristirahat lebih awal. Sementara Alex pergi lebih dulu tanpa mengatakan apapun dan di sana hanya ada Ibu dan juga Tira."Tira, kamu sedang ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 54 : Malam terindah menjadi bumerang

    Bab 54 : Malam paling indah menjadi bumerang“Perusahaan Ayahmu bangkrut akibat ulahnya sendiri, Tisa.”“Apa maksud Om?” tanya Tisa bingung dengan apa yang dikatakan olehPak Joni. Pak Joni seolah tak salah dalam hal ini. Pak Joni malah menyalahkan Ayahnya.“Iya, Sa. Ayahmu korupsi di perusahaan kami. Para Investor menarik semua dana yang mereka berikan dan berpindah ke perusahaan Om.”“Benarkah? Apa Om punya buktinya?”Pak Joni langsung mengambil beras dari runagannya dan memberikannya pada Tisa. Tisa melihat memang benar apa yang dikatakan oleh Pak Joni saol Ayahnya itu. “Jika Ayah korupsi, lalu uangnya kemana? Kami nggak pernah loh Om, liat uang segeda ini.”“Entahlah soal itu. yang jelas, Ayahmu sering berurusan dengan Mommy Queen yang seorang Bandar obat-obatan terlarang.”Tisa semakin tercengang mendengarnya. Tubuhnya lemas saat mengetahui soal itu. sedikitpun Ia tak percaya namun itu bukan tanpa bukti. Bukti-bukti foto juga ditujukan oleh Pak Joni. Ingin sekali Tisa percaya pada

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 53 : Apa yang terjadi?

    Bab 53 : Apa yang terjadi?Tisa mengepalkan tangan di bawah meja dan ingin sekali melayangkan beberapa pukulan pada waita iblis itu. Namun, Ia tak mau gegabah karena bisa saja nyawa Ibunya dalam bahaya jika Ia melakukan tindakan seenaknya.Tisa masih bisa menahannya hanya demi keselamatan Ibunya saja. Bahkan Ia tak menyangka kalau Ayahnya mengenal sosok Mommy Queen.“Lepaskan istriku!” pekik Pak Arya dengan tegas. Nada suaranya menggema di ruangan vvip itu. amarahnya memuncak pada saat Mommy Queen menghinanya. Pak Arya menegaskan jika dirinya tak bisa dipermainkan.“Kau menyayanginya?” tanya Mommy Queen dengan ekspresi mengolok Pak Arya.“Bukan urusanmu! Dia Ibu dari anak-anakku! Tak ada alasan bagiku untuk tidak menyayanginya! Urusanmu bukan dengannya, tapi denganku! Lepaskan dia!”“Ha ha ha, siapa kau? Yang berani memerintah Mommy Queen. Tidak semudah itu, Arya dwi pangga!” jawab Mommy Queen dengan manik mata penuh dendam membara. Entah apa yang terjadi pada mereka di masa lalu.“K

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 52 : Sang Penolong

    Bab 52 : Sang penolong. Dalam suasana kerisauan soal Ibunya yang tiba-tiba saja diculik Mommy Queen, ada tamu yang datang ke Rumah Pak Arya. Pak Arya juga masih memejamkan matanya dan Ia belum tau kalau istrinya diculik. Tisa berinisiatip untuk membukakan pintu, sementara Tira menunggu di Sofa. Ia juga penasaran, siapa yang datang ke Rumahnya. Detik berikutnya, Tisa terkejut melihat kedatangan Alex yang begitu tiba-tiba sekali. Tisa langsung mempersilahkan masuk dengan harapan Alex membawa kabar gembira bagi keluarganya. Namun, saat Alex masuk ke Rumah Tira malah berekspresi sebaliknya dari Tisa. Yah, mungkin karena alex yang menunjukan banyak perubahan siakap padanya. Makanya, Tira merasa kecewa dengan Alex. Kali ini, Alex ditemani oleh Rendi saat datang ke Rumah mereka. “Mau ngapain? Bukannya kita udah nggak akan bisa bersatu? Bukannya keluarga kamu menginginkan Tisa?” tanya Tira bernada sinis pada Alex juga menatap tak suka ada Tisa. Tisa hanya menatap sekilas pada Tira. Ia j

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 51 : Penculikan Ibu

    Bab 51 : Penculikan IbuTisa terbengong. Takut salah bicara pada Tira. Di lubuk hatinya, Ia masih menyisakan sedikit rasa cinta untuk Alex. Namun, Ia berusaha menutupinya karena takut Tira terluka."Kok nanya aku?" Ucap Tisa dengan nada candaan saat Tira bertanya pendapatnya soal keinginan Pak Joni dan Bu Sani."Iyalah! Mereka mau kau yang jadi menantunya. Gimana?""Mana bisa aku kepikiran hal seperti itu? Ah! Kau ini!" Tisa menyikut Tira, ingin menegaskan jika dirinya tak punya perasaan sedikitpun pada Alex."Baiklah kalau kau tak suka, ya nggak papa. Yang jelas, aku rasa Alex juga sudah tas cinta padaku. Apalagi, setelah aku kembali.""Apa? Kau merasa Alex seperti itu? Berengsek sekali jika sampai hal itu benar adanya. Lihat saja nanti! Aku akan berikan dia pelajaran jika sampai Ia tak menikahimu. Kau tenang saja, ya?"Tira tak menjawab lagi. Di pikirannya sekarang hanya menginginkan satu hal yaitu kembali menadapatkan perhatian Alex seperti sebelumnya.Tira malah insecure dengan pe

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 50 : Tau semuanya

    Bab 50 : Tau semuanya.Tisa dan Tira duduk di ruang tamu setelah Alex memersilahkan mereka untuk masuk. Sementara itu, Alex pun segera memberitahukan Ibunya jika Tisa dan Tira berkunjung ke rumah mereka.Saat Alex memanggil Ibunya, Bibi membawa sesuatu dari dapur dengan ekspresi kebingungan saat melihat kedua orang wanita cantik dengan penampilan yang berbeda."Silahkan," kata Bibi sembari menyajikan makanan kecil juga minuman di atas meja.Tira hanya membalas senyum pada Bibi, sementara Tisa diam tak bereaksi apa-apa. Saat ingin menegur pun Tisa menahannya. Ia tak ingin menunjukan kedekatannya dengan anggota keluarga Alex. Ia terlalu takut rasa itu kembali hadir, Ia juga menyadari kalau rasa yang baru saja hadir itu akan musnah seketika hanya karena kebodohan Tira.Detik berikutnya, Bu Sani tiba di ruang tamu. Tisa melihat wanita paruh baya itu lemas di atas kursi roda. Manik matanya berkaca-kaca saat Bu Sani memandangi Tisa. Tisa mencoba membuang tatalannya dan memilih melihat ke ar

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 49 : Maaf, aku khilaf!

    Bab 49 : Maaf, aku khilaf!Tisa terbengong mendengar ucapan dari Tira. Ia tak menyangka kalau Tira akan mengatakan hal yang membuatnya gagu apalagi saat Tira seolah memaksanya.Tisa belum menjawab ajakan Tira. Ia hanya mengambilkan makanan dan meletakannya di pangkuan Tira yang sebagian tubuhnya masih ditutupi selimut tebal."Makanlah yang banyak. Buktikan pada Ayah juga kalau kau serius mau membantunya. Jika aku punya cara lain untuk membantu Ayah, aku pasti akan lakukan. Hanya saja, kau tau kan sifat Ayah itu sangat keras. Ia bahkan sampai tega membentak dan memukul jika kita sampai salah langkah.""Bukan itu, Sa. Aku hanya ingin menagih janji Alex padaku. Sebuah janji yang tak akan pernah mungkin aku hapus begitu saja.""Janji?" Lagi-lagi Tisa tertegun, pikirannya menerka apa yang menjadi ganjalan Tira."Tisa, aku bisa saja melepaskan Alex dan bisa juga mencari pria yang jauh lebih kaya juga mapan. Aku mampu melakukannya. Tapi ..," Tira tak melanjutkan kata-katanya. Ia kembali menu

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 48 : Rumit

    Bab 48 : RumitPak Arya mencengkram pergelangan tangan Tira dan menariknya hingga Tira ada di belakang Pak Arya. Pak Arya juga melentikan jari telunjuknya pada Alex, pertanda memperingati Alex."Aku larang kau temui anakku! Jangan harap kau bisa menemuinya lagi!" Ucap Pak Arya langsung menyeret Tira masuk ke dalam rumahnya.Alex masih berdiri di sana. Menatap nanar kepergian Tira dan juga Pak Arya. Namun, ada keanehan dalam hatinya. Ia sama sekali tak takut akan ancaman Pak Arya. Ia tak takut jika tak akan bertemu lagi dengan Tira karena hatinya kini samar setelah semua yang Ia lewati bersama Tisa.Walaupun Tisa tomboy, Alex tetap merasakan getaran rasa saat bersama dengan Tisa. Entah perasaan apa itu, entahlah. Alex juga belum tau pasti.Alex pun pergi setelah Pak Arya dengan tegas mengusirnya dari pelataran rumahnya. Ia juga masuk ke dalam mobil dan pergi.Sementara itu di dalam rumah, Tira berusaha melepaskan gengaman tangan bapaknya yang kasar. Saat tangan Ayahnya terlepas, ia jat

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 47 : Dilematis

    Bab 47 : Dilematis.Pak Baroto mematikan roko yang baru saja Ia nyalakan. Tangannya meraih pinggang Tira yang mungil setelah itu didudukannya di atas pangkuannya.Tatapan bengis Tira berikan padanya. Tira tak sudi jika harus melayani si tua bangka tak tau diri itu."Ayolah, sayang! Aku ingin mencicipi keperawananmu." Bisik Pak Baroto yang membuat Tira semakin mual dengam ucapannya.Tira memutar otak dan mempunyai sebuah ide berilian. "Okay! Aku mau lima miliar dulu. Gimana? Keperawananku mahal, Dad!" Jawab Tira langsung menghindar agar Pak Baroto penasaran padanya.Tatapan Pak Baroto pada Tira semakin liar. Ia mulai tak sabar dan langsung mengeluarkan ponselnya. Dikirimnya sejumlah uang yang Tira inginkan. Namun setelah itu, barulah Tira mnjalankan rencananya."Om, aku mau ke dapur dulu. Mau buat teh, biar Om puas dan menikmati malam ini." Tira pergi tanpa menunggu persetujuan dari Pak Baroto. Ia membuat minuman itu di pantri hotel dan setelah itu langsung menyajikannya dengan mesra.

  • Menikahi Suami Kembaranku   bab 46 : Wanita malam

    Bab 46 : Wanita malamAlex tergugu saat melihat wanita yang Ia cintai ada di hadapannya namun dalam bentuk lain. Alex memindai ke arah Tira tanpa Tira sadari. Bermesraan seperti wanita nakal. Merayu pria yang menjadi clien dari perusahaannya."Sayang, kau naik saja ke atas." Bisik pak Broto yang suara bisikannya masih bisa didengar jelas oleh Alex. Alex pun berpikir hal lain saat Tira bersikap nakal dan tak tau malu."Tira!" Sapa Alex denan suara tegasnya.Tira mendongak, Ia tak percaya jika Alex yang merupakan satu-satunya pria yang Ia inginkan dalam hidupnya malah memergokinya layaknya seorang wanita nakal.Kedua manik mata Tira langsung mengeluarkan air mata yang berada di ujung matanya saja. Matanya menunjukan jika Iantak berdaya. Tira masih memberikan kode pada Alex, berharap Alex peka dan bisa menolongnya.'Kenapa kamu diam, Ra?' Batin Alex yang melihat Tira malah mundur satu langkah, menjauh dari meja."Kau kenal dia?" Tanya Pak Broto sembari mengarahkan pandangannya pada Tir

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status