Share

Part 44

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-24 19:55:01

Perumahan itu tidak kalah asri dengan lingkungan tempat tinggal Bu Rahma. Bedanya di lingkungan rumah Willy pagarnya menjulang tinggi-tinggi. Seolah kesan individualisme-nya sangat kentara.

Kamalia menyuruh Dev berhenti di rumah nomer 19-A. Kebetulan di depan pagar sudah ada dua mobil yang terparkir. Dan pintu pagar telah terbuka. 

Devin dan Kamalia turun dari mobil. Baru sampai depan pagar, Yana berlari menyambutnya. Memeluk erat Kamalia. Netra mereka berkaca-kaca. 

"Terima kasih ya, Mas. Telah nganterin best friend saya datang ke sini," ucap Yana sambil menyalami Dev.

Pria itu tersenyum ramah.

Di sana telah hadir beberapa orang yang langsung memeluk Kamalia, ketika wanita itu selesai mengucap salam.

Willy yang ngobrol dengan salah satu teman segera berdiri. Rona wajahnya menjelaskan apa yang ada dihatinya. Antara bahagia dan terluka.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Lia memang yg cocok buat Dev, jarak umur yg lumayan menjadikan mereka melengkapi. Dev butuh wanita yg ceria spt Lia apa adanya dan polos. Lia butuh laki² dewasa yg mengayomi. Klop sudah. Dev waktu itu memergoki Eva dan Ragil selingkuh di kamar kost Eva.
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
eva bukan gadis baik" donk yaa . speertinya dev melihat yg dilakukan eva dan ragil di kos sannya
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
sepertinya eva bener" nyakitin dev dgn pengkhianatan yg luar biasa..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 45 Holiday

    Tepat jam tiga sore mereka memasuki kamar Hotel Crown. Dev memilih lantai sembilan dengan kamar deluxe room.Mahal tidak apa-apa asalkan membuat nyaman istrinya. Apalagi Kamalia terlihat sangat lelah setelah menempuh perjalanan dua jam dari rumah Willy."Capek, ya? Sini Mas pijitan." Dev mendekati istrinya yang tengah berbaring."Jangan dipijit, Mas. Diusap-usap saja kayak gini." Kamalia memberikan contoh dengan mengusap sendiri pinggangnya.Dev melakukan seperti yang Lia contohkan. Pertama diajak bicara masih nyambung, lama-lama suaranya tidak terdengar. Ternyata Kamalia telah terlelap.Setelah menyelimuti kaki istrinya Dev segera membuka koper untuk mengambil baju ganti karena ia ingin mandi lebih dulu.Tepat jam empat lebih tiga puluh menit Kamalia terbangun. Itu pun setelah dibangunkan Dev karena harus salat ashar.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 46

    Hingga dini hari Dev masih terjaga. Ada yang dipikirkan hingga susah terlena. Tidak seperti biasanya, setiap selesai bercinta pasti akan mudah terlelap.Dev memperhatikan perut yang membulat di balik selimut. Kemudian di usapnya pelan. Setelah mengecup ia kembali rebah.Sampai saat itu, ia tidak sanggup menceritakan apa yang terjadi di kamar kos Eva beberapa tahun yang lalu. Cukup hanya dirinya saja yang tahu.Suara desah napas dan erangan menjijikkan itu masih bisa diingat jelas hingga sekarang. Di hari Senin siang, ketika matahari terik bersinar. Saat kawasan kosan itu sepi.Nekat Dev mengetuk pintu, cukup lama menunggu hingga Eva dengan rambut kusut membuka pintu kamar. Eva kaget, wajahnya pucat pasi dan kebingungan. Dev lantas pergi tanpa berkata apa-apa.Cinta pertamanya yang berakhir tragis. Tapi ... sudahlah, sekarang semua terbayar manis dengan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 47 Ngidam

    Langit cerah di pagi itu. Suasana pantai belum ramai. Kafe juga banyak yang belum buka.Dev dan Kamalia bertelanjang kaki berjalan di atas pasir. Angin pagi berhembus menyapa mereka."Mas, apa karena wajahku mirip Mbak Eva yang membuat Mas menyukaiku?""Tidak. Bagiku wajah kalian sama sekali tidak mirip. Cantikan kamu," jawab cepat Dev.Kamalia tersenyum sambil memandang jauh ke ujung timur. Matahari perlahan merangkak naik. Tangannya masih digenggam erat oleh suaminya. Ia tersenyum bukan karena tersanjung, tapi tidak percaya kalau wajahnya dibilang tidak mirip sang kakak. Padahal kata orang-orang itu mereka sangat mirip. Tapi ... sudahlah, untuk apa diperdebatkan."Habis dari liburan kita langsung pulang ke vila, 'kan?""Kita pulang ke rumah Mama dulu. Sebab Minggu depan ada sidang di pengadilan. Mas juga ada urusan dengan Yaksa. Daripada

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 48

    Jarum jam baru menunjukkan pukul sembilan malam, saat keduanya kembali menikmati percintaan. Beberapa kali panggilan dari sang mama sampai tidak terdengar."Bulan depan ulang tahunmu. Lia mau minta hadiah apa?" tanya Dev setelah beberapa saat selesai menuntaskan hasrat."Mas, sudah memberi banyak untukku. Aku enggak minta apa-apa. Mas, saja harus berhati-hati saat nanti menemui laki-laki yang masih mengincar Mas, itu. Jaga diri baik-baik. Ada aku dan calon anak kita sedang menunggu dan bergantung hidup pada, Mas."Perasaan Dev tersentuh. Dipandangnya mata bening yang tengah menatapnya. "Melihatmu seperti ini, semangat Mas makin membara."Kamalia tersenyum, kemudian menarik selimut hingga sempurna menutup sebatas dada. Dev masih mengambil posisi miring dengan tangan kanan menyangga kepala."Sekarang Mas sadar, kenapa Willy sangat kehilanganmu, bahkan sempat sakit par

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 49 Kisah Seorang Pria

    "Di kebun belakang sana ada buah kelengkeng kalau, Anak, berdua mau?" Bapak pemilik kebun menawari."Ada buah nangka juga. Marilah ikut bapak." Laki-laki itu berdiri, mengambil parang dan karung lalu melangkah ke kebun belakang. Dev dan Kamalia mengikuti."Panggil saya Pak Dullah." Laki-laki itu mengenalkan diri."Saya Dev dan ini istri saya, Kamalia."Pak Dullah mengangguk-angguk sambil terus melangkah.Di sana ada dua pohon kelengkeng yang berbuah lebat dan berbau harum dari buahnya yang sudah masak. Di sebelahnya pohon nangka besar menjulang tinggi dengan buah beraneka ukuran, ada yang masih kecil, sedang, dan besar. Pak Dullah memilih buah kelengkeng yang sudah masak. Kamalia memetik beberapa buahnya yang besar-besar. Dev dengan posturnya yang menjulang terpaksa harus menunduk-nunduk di bawah pohon kelengkeng."Buahnya sudah pada masak kok b

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 50

    Jam satu siang Dev pamitan dan langsung ke proyek. Di sana dia ditunggu Adi dan Galih.Mobil langsung masuk ke lokasi dan berhenti di samping bangunan yang hampir jadi.Beberapa pekerja sedang istirahat di rumah darurat yang di bangun dari asbes dan baja ringan.Adi dan Galih buru-buru menghampiri sebelum Dev keluar dari mobil. Dua orang itu langsung masuk ke mobil dan mengajak Dev pergi. "Kita cari tempat lain untuk bicara, di bangunan kosong depan sana ada anak buah Amran," ajak Adi."Sebenarnya dibayar berapa mereka hingga siang malam mengawasi tempat ini?""Entahlah! Sedikit pun kami tidak ingin menegur mereka. Apalagi pengadilan belum menjatuhkan vonis pada Amran. Ayo, segera pergi, Dev!" ganti Galih yang bicara.Kalau tidak ingat istrinya yang lagi hamil, tidak ingin Dev pergi begitu saja. Ia ingin tahu reaksi anak buah Amran saat bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 51 Kenyataannya yang Terbuka

    Kamalia tersenyum senang ketika tepat jam lima sore mobil Dev memasuki halaman rumah. Ia segera berdiri di dekat tiang teras untuk menyambutnya.Sang suami keluar dari mobil sambil tersenyum. "Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Dev menaiki tiga undakan teras kemudian mencium istrinya. Dari dalam muncul Ben yang membawa kacang asin di toples."Nah, pulang masih utuh, 'kan, Lia. Hmm, cemasmu luar biasa tadi. Hampir saja aku disuruh menyusulmu, Mas," kata Ben sambil duduk di kursi teras."Bener begitu?" tanya Dev sambil merangkul istrinya."Habis, Mas, enggak ngabari sama sekali.""Maaf, Mas sibuk tadi."Keduanya masuk rumah dan terus menuju kamar. Kamalia mengambilkan baju ganti untuk suaminya. Dev segera keluar lagi untuk mandi. Kebetulan kamar Dev tidak ada kamar mandi di dalam. Hanya punya Mama

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 52

    Amran masuk dengan memakai baju tahanan. Melirik sekilas pada Dev yang tidak bereaksi apapun terhadap pria itu.Hakim menanyakan identitas terdakwa dan apakah sudah menerima salinan surat dakwaan. Setelah Amran menjawab telah menerima surat salinan dan menyatakan dirinya sehat, maka persidangan dilanjutkan.Amran tetap didampingi pengacara meskipun hanya terancam hukuman satu hingga dua tahun penjara. Seorang laki-laki seumuran Pak Marhaen yang mendampingi.Dilanjutkan pembacaan surat dakwaan. Karena Hakim menolak eksepsi yang diajukan Amran pada sidang sebelumnya. Juga tidak adanya saksi yang bisa meringankan Amran, makanya pada sidang kali ini hakim langsung menjatuhkan vonis setahun hukuman penjara dipotong masa tahanan."Bagaimana, Pak Dev? Apa Anda puas dengan vonis setahun penjara untuk saudara Amran?" tanya Pak Marhaen pelan."Ya, tidak apa-apa, Pak. Setahun

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29

Bab terbaru

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 120 Nostalgia (Ending)

    Nostalgia (Ending)Susana Bougenvilla sangat meriah dengan kehadiran kerabat dekat Bu Rahma. Dev mengadakan acara aqiqah untuk anak ketiganya.Teman-teman Dev dari kota juga datang bersama istri dan anak-anaknya. Kerabat dari Kamalia juga datang.Suara anak-anak riang berlarian di halaman vila. Cuaca tidak mendung juga tidak panas. Hawa tetap sejuk dan membuat nyaman.Mbak Mita yang menyukai anak-anak lebih telaten menjaga para keponakannya. Terlebih anaknya Ben yang usianya paling kecil, sering ketinggalan kedua sepupunya yang berlarian di taman yang penuh bunga bugenvil yang beraneka warna."Mas, udah punya dua anak cowok, ceweknya masih satu. Mau nambah lagi, nggak?" tanya Era. "Cukup tiga saja. Kasihan Kamalia," jawab Dev sambil tersenyum."Tapi sebenarnya masih mau lagi, kan?" goda Yaksa."Anak kan rezeki. Kalau di kasih lagi ya mau.""Awas aja kalau masih mau tapi bikinnya sama yang lain. Kan katanya kasihan sama Kamalia. Terus nanti bikin pula sama yang lain," seloroh Adi. Memb

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 119 Sunshine

    Menikahi Pria tak SempurnaSunshine Malam itu Dev dan Kamalia duduk di balkon kamar. Gaffi tidur ikut Mbak Mita dan suaminya, sementara Tisha sudah tidur pulas di ranjang mereka. Gadis kecil itu kelelahan setelah seharian bermain di pantai bersama kakak dan sepupunya."Kenapa tidak bilang sejak kemarin kalau kamu sedang hamil?" tanya Dev sambil merangkul pundak istrinya."Aku juga nggak tahu kalau hamil, Mas. Kemarin aku baru ingat kalau telat datang bulan. Waktu aku cek sudah tampak jelas garis duanya.""Mas bahagia, hanya saja cemas juga tiap kali menjelang persalinan anak-anak kita."Kamalia tersenyum sambil melingkarkan lengan di pinggang suaminya. Di sandarkan kepala di dada bidang Dev. "Yang penting Mas nemani waktu aku lahiran, itu saja sudah jadi mood booster buatku."Dev mengecup kening istrinya. Keduanya menatap langit malam yang bertabur bintang. Di kejauhan terdengar debur ombak pantai yang menghantam batu-batu karang. 🌷🌷🌷Kamalia terbangun tepat jam empat pagi. Yang

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 118

    "Mas," panggil Amara lirih sambil menggoyangkan tubuh Ben tengah malam itu.Ben menggeliat sejenak sebelum membuka mata dan duduk. "Ya, ada apa.""Perutku tiba-tiba mulas. Di celana dalamku ada sedikit darah."Netra Ben langsung terbuka sempurna, kantuknya seketika hilang. Ia melihat kening Amara yang berpeluh."Tunggu, ya. Aku panggil Mama."Ben melompat dari atas tempat tidur. Ia bergegas untuk membangunkan mamanya.Sejenak kemudian Bu Rahma masuk ke kamar putranya. Sedangkan Ben bersiap mengganti baju dan mengambil tas berisi perlengkapan untuk dibawa ke rumah sakit."Sejak kapan Mara mulai mulas?" tanya Bu Rahma sambil mengusap perut menantunya."Baru saja, Ma.""Ya sudah, jangan panik. Kita ke rumah sakit sekarang. Mama ganti baju dulu. Ben, kamu hubungi Dokter Keni, kalau beliau ada di klinik kita ke klinik saja.""Ya, Ma."Kendaraan sepi di jam satu malam itu. Perjalanan ke rumah sakit jadi cepat dan lancar.Sesampainya di depan ICU, mereka sudah ditunggu dua orang perawat lak

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 117 Liburan

    "Ben, makin hari tambah bulat aja," seloroh Kamalia saat melihat adik iparnya masuk ke dapur di rumah mamanya pagi itu.Ben yang baru datang dari rumah mertuanya tersenyum sambil mengusap perutnya yang berisi. "Jadi keenakan makan ngikutin selera makan Amara. Nantilah, sebulan lagi auto diet ketat. Oh, ya, kapan sampai?""Tadi malam jam sepuluh. Habisnya Mas Dev ngajak berangkat udah jam tujuh malam. Kata Mama, kamu dan Amara nginap di rumah mertua.""Iya, Bapak lagi sakit, makanya kami tidur di sana. Tapi sekarang sudah agak baikan. Cuman demam biasa.""Oh, Alhamdulilah.""Kenapa datang dadakan?""Kami dapat undangan pernikahan Imelda. Undangannya pun dadakan, karena mereka juga enggak ngadain pesta. Cuma ijab qobul aja.""Hmm, baguslah. Akhirnya nikah juga. Gaffi dan Thisa mana?""Habis sarapan kembali main di kamar sama papanya. Kalau Mama lagi belanja."Ben mengambil air minum di dispenser, kemudian duduk dan menghabiskan segelas air putih."Mau sarapan, enggak? Tadi Mbok Tini bik

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 116

    Kehamilan Amara disambut bahagia dua keluarga besar mereka. Nasehat demi nasehat diberikan kepada calon ibu muda itu.Amara sendiri masih tetap kuliah. Tapi dia sudah membatasi diri dengan kegiatan-kegiatan kampus di luar jam kuliah.Kebahagiaan Ben-Amara membuat iri sebagian mahasiswa. Apalagi untuk beberapa mahasiswi yang pernah mengidolakan Ben. "Katanya dulu kamu minum pil, Ra. Kenapa bisa hamil?" tanya Rensi saat mereka duduk di kantin."Iya. Cuman aku minumnya enggak teratur. Soalnya selalu pusing setelah minum pil itu.""Apa enggak kepikiran mau ganti pakai yang lain?""Rencananya mau ganti. Kutunda-tunda akhirnya keburu hamil.""Ya itu rezeki, Ra. Pak Dosen kelihatan bahagia banget gitu."Amara tersenyum sambil mengusap perutnya yang tengah hamil tujuh bulan. Ben memang sebahagia itu, kalau di rumah tak henti-hentinya dia menciumi calon buah hatinya yang masih ada di perut."Setelah kandunganku delapan bulan, aku akan ngambil cuti kuliah, Ren. Sementara aku ngambil cuti satu

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 115 Positif

    Setelah Kamalia beranjak ke belakang membawa mangkuk bekas makan Thisa, Ben berdiri lantas mendekati istrinya. "Ayo, kita ke kota untuk periksa," ajak Ben."Enggak usah, kayaknya aku hanya masuk angin," jawab Amara pelan."Sejak kita menikah, kamu belum haid, 'kan?" Ben jadi mengingat itu. Sebab selama sebulan ini mereka berhubungan tanpa halangan."Selama ini haidku memang enggak teratur." Pria itu mengangguk pelan kemudian kembali berdiri dan melangkah keluar vila. Amara termenung sambil memperhatikan Thisa bermain. Ia jadi teringat pil KB yang diminumnya. Padahal ia meminumnya hampir habis, tapi kenapa ia tidak datang bulan juga?"Ra, sini!" panggil Kamalia setelah turun dari mengambil sesuatu di kamarnya. Amara mendekat, Thisa ditinggal bersama Sawitri."Coba kamu test, kebetulan aku masih punya persediaan test pack."Kamalia memberikan test pack yang masih berbungkus utuh beserta cawan yang biasa dia gunakan untuk menampung urine.Amara memperhatikan cara penggunaannya."Ini

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 114

    Sabtu pagi Ben dan Amara berangkat ke rumah kedua kakaknya. Pria itu akan mengajak istrinya ke rumah Mita dan sorenya akan ke vila dan menginap di sana.Bu Rahma yang sebenarnya sangat kangen dengan kedua cucunya menolak ikut saat Ben mengajak. Beliau tidak ingin mengganggu kebersamaan pengantin baru. Beliau bisa pergi lain hari."Kita akan sampai berapa jam perjalanan, Mas?" tanya Amara."Kurang lebih dua jam.""Lumayan jauh, ya?""Nanti kalau sudah terbiasa ke sana, dua jam enggak akan lama."Mereka menikmati perjalanan sambil berbincang. Mengenai apa saja. Tentang kampus, saat keduanya dihadapkan sebagai dosen dan mahasiswi. Banyak yang akhirnya tergali tentang diri masing-masing. Jam sembilan mereka sampai di rumah Mita. Kebetulan dokter Nasir juga ada di rumah. Kedua suami istri itu sedang berkebun di pekarangan belakang ketika Ben dan Amara datang.Segera saja Mita belanja dan masak. Rencana awalnya siang nanti mereka akan kulineran ke luar. Berhubung adik dan iparnya datang, w

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 113 Tentang Kenangan

    "Hai, Ben," sapa Nindy sambil tersenyum ramah.Ben makin erat menggenggam tangan istrinya. Ia melangkah mendekat setelah gemuruh di dadanya mereda."Hai, juga.""Ayo, salim sama Om dan Tante." Nindy menyuruh putrinya untuk menyalami Ben dan Amara.Pria itu menunduk ketika tangan kecil terulur. Amara juga melakukan hal yang sama. Senyumnya merekah saat menyentuh pipi tembam anak Nindy. "Siapa namamu, cantik?""Chika, Tante." Ben memandang Nindy. "Umur berapa?""3,5 tahun.""Sebentar lagi masuk PAUD.""Ya.""Kenalin ini Amara, istriku."Nindy terkejut juga, meski tadi sudah mengira kalau wanita berhijab itu kekasih atau istri Ben.Amara menyalami wanita tinggi semampai di depannya. Ia sebenarnya heran karena sejak tadi wanita itu memperhatikannya."Aku Nindy."Amara mengangguk."Kapan menikah? Kenapa enggak ngundang?""Kami menikah Sabtu kemarin. Belum ada pesta, mungkin nanti setelah Amara wisuda.""Wisuda?""Iya, Mbak. Saya masih kuliah semester tiga." Amara yang menjawab.Nindy menj

  • Menikahi Pria (tak) Sempurna    Part 112

    Amara melipat mukena setelah salat asar berjamaah dengan suaminya dan meletakkan di rak sudut kamar. Kemudian ia duduk di depan meja rias untuk menyisir rambut.Ben mengambil ponsel untuk melihat beberapa pesan masuk.Kamar Ben cukup besar daripada kamar Amara. Ditambah cat warna putih tulang yang menambah kesan luas pada ruangan.Ranjang king size diletakkan mepet ke dinding. Tidak diletakkan tepat di tengah seperti di kamar lainnya. Sepreinya baru dan wangi, warna biru terang dengan bordir bunga di tepinya. "Kapan ujian oral test, Mas?" tanya Amara sambil memandang Ben yang duduk di tepi ranjang."Malam ini kita mulai duluan," jawab Ben santai sambil menatap istrinya.Amara bisa menangkap maksud dari jawaban suaminya dan itu melenceng jauh dari maksud pertanyaan yang sebenarnya.Oral test mewajibkan mahasiswa mengerjakan ujian dengan melakukan tanya jawab langsung dengan dosen.Test itu akan dilakukan secara one by one. Dan ini menjadi ujian yang menegangkan bagi sebagian mahasiswa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status