Share

Kegelapan

"Ini yang kau mau, huh!? Keributan ini yang kau inginkan?!"

Prang.

Suara teriakan dan benda pecah bergantian memekakkan telinga. Setiap malam, tiada pernah sekalipun pertengkaran demi pertengkaran berhenti terjadi di rumah kecil dan sangat sederhana itu.

Di dalam kamar yang gelap gulita, Zane kecil duduk bersimpuh sambil memeluk kedua lutut mungilnya. Tubuhnya bergetar hebat, suara tangisnya bahkan nyaris tak terdengar.

"Jangan menyebutku wanita hina! Kau jauh lebih hina karena tak pernah mempedulikan anak dan istrimu!"

"Anak haram pembawa sial itu bukanlah anakku!"

"Tutup mulutmu, Bajingan! Kau yang menghamiliku dan merusak masa depanku!"

"Ibu ..." isak Zane lirih dengan hati sakit.

Tangisnya semakin menjadi tatkala suara baku hantam itu kemudian berganti suara jeritan menakutkan. Zane masih ingat betul, suara-suara benda tumpul dan pecah belah terus silih berganti hingga akhirnya pintu kamarnya terbuka.

"Nendra."

"Ibu."

Zane bangkit dan berlari memeluk ibunya yang berdiri lem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status