Beranda / Romansa / Menikahi Mayat Palsu CEO / Bab 10. Pergi berlayar.

Share

Bab 10. Pergi berlayar.

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Apa yang harus kulakukan dengan uang ini," ucap Irsan kepada istrinya. Mereka sudah sampai di rumah kecil yang mereka sewa pertahun.

Maya terdiam sembari menatap tas yang terisi penuh itu. Uang asli. Satu-satunya putri yang ia cintai dijualnya tanpa sadar. Airmata menetes dari kedua netranya.

"Marilah pergi membeli sebuah rumah dan berlayar seperti yang dikatakan Tom," ucap Maya dengan lirih.

Mereka hanya bisa mempercayai bahwa Nyonya Emma akan menjaga Angel dengan baik.

"Anak gadis pasti akan menikah suatu saat. Sebagai orang tua, kita juga sudah tidak mampu menentang apa pun tanpa kekuasaan," ucap Irsan dengan lirih.

"Marilah pergi membeli sebuah rumah, kemudian kita berlayar, menikmati masa tua kita," lanjutnya yang kemudian mendapat persetujuan dari istrinya.

Kedua pasangan yang sudah berumur itu saling berpelukan dengan sedih. Mereka hanya bisa mendoakan semoga Angel diperlakukan dengan baik.

***

"Lepaskan aku! Mengapa Mama dan Papa belum juga datang untuk menjemputku?" Isak ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Thien Dea Zee
lg seru termunci lg kesel tau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 11. Mati lampu lagi

    Kedua mata Zacky menatap tanpa berkedip. Layar tv di depannya merekam bagaimana Angel dengan santai membuka pakaiannya kemudian menukarnya dengan lingerie yang baru saja diberikan oleh kepala pelayan."Setidaknya pakaian ini pas di tubuhku, hhmm ... kemeja jelek kebesaran saja pelit sekali dipinjamkan. Sudah meninggal masih juga pelit. Apakah enggak sekalian dikuburkan saja pakaiannya?" Terdengar suara gadis barbar itu mengomel sembari mematut dirinya di cermin.Zacky memperbesar hasil tangkapan layar. Memperhatikan dengan detail lekuk-lekuk tubuh yang ditampilkan layar. Zacky menelan liurnya sendiri."D-dia sungguh cantik dan seksi. Menarik sekali!" ucap Zacky sambil tersenyum. Ia sudah tidak sanggup menahan gairah akibat halusinasinya sendiri.Dua wanita penghibur segera dibawa Tom untuk menghadap Zacky yang menghubunginya saat itu juga.Kedua wanita itu tertunduk dengan gemetaran, menunggu Zacky memberikan instruksi. Zacky menenguk minuman beralkohol untuk meredam rasa sakitnya aki

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 12. Lima jawaban dalam setengah jam.

    Zacky membaringkan dirinya di samping Angel. Memeluk si gadis barbar dari belakang. Menhirup aroma wangi menguar dari kisi-kisi rambutnya. Tak ada niat sedikit pun bagi pria itu untuk melecehkan gadis tersebut. Ia malah menyelimuti tubuh Angel. Walaupun dalam hati, pria itu menahan gairah alami yang sudah membuat kepalanya mulai berdenyut. Tapi, ia tidak ingin gadis barbar itu tiba-tiba bangun dan berkelahi dengannya lagi. "Aku tidak akan menganggap gadis polos sepertimu sebagai penghibur. Lagipula, bagian feminim-mu ternyata kecil," ucap Zacky sambil meraba beberapa bagian tubuh Angel. Meremasnya dengan pelan. "Hmmm, lembut, tapi tidak cukup untuk menaikkan seleraku," bisik Zacky di telinga Angel. Gadis polos itu sudah tertidur dengan nyenyak. Tidak merasakan apapun. Kalau Angel sudah tertidur memang seperti itu. Semua otak dan pikirannya benar-benar istirahat total. Tapi, tiba-tiba gadis itu memutar tubuhnya, memeluk Zacky seperti sedang memeluk boneka besar. Kaki kecilnya dile

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 13. Semakin aneh.

    "Bagaimana aku bisa memikirkan pertanyaan hanya dalam waktu setengah jam?" tanyaku dengan mulut yang terisi penuh."Sambil makan pula!" gerutuku, masih sambil menyuap sesendok bubur ke mulutku.Kepala pelayan itu hanya tersenyum dengan penuh arti. Sesekali ia melirik jam di dinding."Pertanyaan pertama," ucap bu Martha. Aku berpikir sejenak. "Uhm, mengapa Ayah dan Ibuku belum menjemputku?" Bu Martha segera mencatat pertanyaanku kemudian berkata, "Pertanyaan kedua." Aku melirik wajah kepala pelayan yang datar itu. Bu Martha hanya menatapku tanpa ekspresi."Mengapa kalian masih menahanku?" Sekali lagi kulihat, kepala pelayan itu mencatat dengan serius."Pertanyaan ketiga," ucapnya ketus. Aku memasukkan sesuap bubur ke mulutku sambil berpikir."Apa tugasku yang tadi kamu bilang?" Kepala pelayan itu menganggukkan kepalanya masih sambil menulis. Sesekali ia melirik jam di dinding."Pertanyaan keempat, silahkan! Tersisa 5 menit lagi" "Hah?" Aku tersedak makananku. Wanita paruh baya itu sam

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 14. Kebebasan

    "Aku benar-benar bosan di ruangan ini!" teriakku dengan keras sembari mengedor pintu. "Ahhh, sia-sia," ucapku sambil memijit tanganku yang sakit akibat mengedor pintu terus.Aku melirik jam di dinding. "Pukul 11 siang," ucapku sambil kembali merenggangkan tubuhku yang kaku.Tak lama kemudian, pintu terdengar dibuka dari luar. Dua orang pelayan yang sama masuk ke kamar. Bu Martha menenteng dua kantong bungkusan dari kertas yang kelihatannya mewah. Pelayan satunya lagi membawa makanan di atas nampan.Kepala pelayan menyerahkan dua bungkusan besar untukku, sementara pelayan satunya mulai menyusun makanan di meja untuk makan siangku."Silahkan menikmati makan siang, Nyonya muda. Aku akan membantu Nyonya memakai bantal perut palsu, Nyonya akan kami bawa keluar jalan-jalan," ucap bu Martha sambil tetap menunjukkan wajahnya yang datar.Aku segera melahap makan siangku. Aku tidak bertanya terlalu banyak lagi karena aku sudah sangat bosan terkurung di sini. Kulihat bu Martha mengeluarkan baran

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 15. Kartu hitam tanpa limit.

    Bu Martha masuk ke dalam mobil hitam yang mewah, aku merasa senang sekali dapat keluar dari kamar si*lan itu. "Ughh," ucapku sambil menarik nafas dalam-dalam. Aku membentangkan kedua tanganku ke samping kiri dan kanan sehingga perut kecilku nampak jelas membuncit kecil walaupun dari jarak lima meter.Aku duduk di dalam mobil, seorang pria kekar duduk di depan samping supir. Sepertinya pria tinggi itu adalah pengawal yang diutus untuk menjagaku. Kulihat pria itu memakai masker hitam dan kaca mata hitam serta memakai topi hitam. Semua pakaiannya berwarna hitam."Hmmm, sok bodyguard," gumamku dengan suara kecil.Mobil dijalankan perlahan. Aku menatap keluar kaca jendela mobil dengan pandangan kosong. Gedung-gedung yang mencakar langit sama sekali tidak menarik bagiku.Hiruk pikuk kota Jakarta menjadi santapan sehari-hari. Tapi, aku tidak peduli dengan hal itu semua. Aku memandang kartu hitam yang diberikan tadi, membolak-balik kartu tipis itu."Kamu boleh membeli apapun yang kamu inginka

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 16. Gadis barbar kelelahan.

    Kulihat pria tinggi itu melirik ke kiri dan ke kanan dengan buru-buru. Mencari butik yang menjual pakaian hamil."Di sana!" seru Bram sambil menunjuk ke sebuah butik di ujung pusat perbelanjaan itu. Kami bertiga mengikuti langkahnya yang memang cepat, mungkin karena kakinya yang panjang.Sosok tinggi itu cepat sekali masuk ke dalam butik, berbicara kepada penjaga butik kemudian mulai menunjuk berbagai rak."Ahh, kemarilah," ucap Bram dengan nafas menderu.Aku memandangnya dengan bingung kemudian beralih memandang petugas butik yang tersenyum ramah kepadaku."Rak di sini untuk usia kehamilah 3 bulan, di sebelahnya untuk usia kehamilan 6 bulan. Kemudian rak paling samping adalah untuk usia kehamilan 9 bulan," ucap penjaga butik dengan ramah.Aku mengelilingi rak yang ditunjukkan tadi, memilah-milah mana yang ingin kucoba. "Semuanya bagus-bagus," ucapku kepada penjaga butik sambil melirik ke arah Bram yang melihat jam tangannya dengan gelisah."Apakah dia sudah mau pulang kerja? Apakah d

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 17. Tidak ada makan malam!

    "Arrgh ... ampun, Tuan. Tolong lepaskan aku!" teriak seorang wanita penghibur yang dibawa Tom kepada Zacky, sementara satu teman lainnya sudah pingsan di lantai.Zacky melepaskan wanita itu dan menamparnya dengan keras. Bibir wanita itu langsung robek. Wanita dengan tubuh polos itu terduduk di lantai berkarpet indah itu sambil menangis kesakitan.Zacky memperlakukan mereka dengan kasar. Zacky kesal karena hasrat terdalam dari diri Zacky tidak terselesaikan, walaupun wanita penghibur yang dicarikan oleh Tom sudah mirip-mirip dengan Angel."Pergi kalian semua!" teriak Zacky sembari bergerak ke kamar mandi. Wanita itu segera memungut pakaiannya dan menarik temannya dalam rangkulan, melangkah dengan tertatih-tatih meninggalkan kamar yang sudah penuh dengan aura dingin Zacky.Sekali lagi pria itu tidak sanggup menuntaskan gairahnya. Dia begitu bingung dengan keadaan yang dialami olehnya."Apakah aku sudah mulai melemah?" gumamnya dalam hati sembari membenamkan dirinya ke dalam bathtub beri

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bab 18. Empat bulan lagi.

    "Aku lapar!" teriakku dengan keras sembari mengedor pintu."Aku sudah tahu apa salahku, tapi kalian tidak boleh dong langsung mengunciku tanpa memberiku makan!" seruku dengan lantang. Berusaha agar orang mengurungku mendengarkannya."Aku bukan binatang peliharaan kalian!" ucapku sembari menangis. Aku benar-benar lapar, aku memegang perutku yang sudah mulai terasa nyeri.Aku memang tidak bisa menahan lapar. Asam lambungku akan naik dan akhirnya aku akan mual dengan keringat dingin membasahi tubuhku.Sudah dua jam aku berteriak, tetapi hukuman benar-benar dijalankan. Tidak ada yang singgah melihatku. Dengan putus asa aku berbaring kembali ke ranjang. Menutupi diriku dengan selimut karena keringat dingin mulai menyerangku.Aku mencoba tidur dan berharap besok aku akan diberikan sarapan.***"Apa yang terjadi?" tanya Emma Sanjaya-ibunda Zacky. Wanita paruh baya itu baru saja kembali ke mansion karena dinas di luar kota menggantikan tugas suaminya yang sudah meninggal dunia.Zacky Sanjaya

Bab terbaru

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   (Revisi: Bab 107 sd 110)

    Hallo para pembaca setiaku, mohon maaf atas kesalahan penerbitan Bab yang saya lakukan tanpa sengaja sehingga keseruan Anda terganggu oleh Bab yang hilang yaitu Bab 107 sampai dengan 110. Sebagai penghargaan dan permintaan maaf dari saya, Bab 107 sd 110 ini saya lampirkan di sini dan Bab ini GRATIS tanpa perlu pembelian koin. Terima kasih atas kesetiaan Anda untuk membaca cerita ini. Jangan lupa singgah ke akun saya untuk cerita seru lainnya. Salam Pembaca, Bab 107 Aku menundukkan kepala untuk melihat bagian dadaku yang sudah basah. "Astaga," pekikku lalu menutup bagian yang terekspos dengan kedua tangan dan merasa malu. Aku segera memutar tubuh dan menghadap ke arah lain, membelakangi Zacky. Namun, petir sepertinya bekerjasama dengan Zacky. Suara yang menggelegar membuatku terkejut dan memeluk Zacky dengan gemetaran. "Eh." Suara Zacky yang ikut terkejut karena petir tersebut dan dia pun memelukku dengan erat. "Angel," panggil Zacky dengan lembut setelah suara petir mereda.

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   S2 Bab 61. TAMAT

    Zacky membaringkan Angel dengan lembut di atas ranjang lalu memeluknya erat-erat."Zacky, jangan ...," ucap Angel dengan wajah merona merah."Katakan, kamu merindukanku?" Zacky menatap kedua mata Angel dalam-dalam.Angel merasakan keintiman yang memang menjadi miliknya, walaupun dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi dia sangat menginginkan pria yang sedang memeluknya ini."Aku merindukanmu, Zacky," ucapnya lalu mencium Zacky dan pria itu membalasnya dengan keintiman yang penuh cinta.Malam panas dijalani mereka, terlepas dari masalah yang ada.***Besok harinya, Zacky terbangun dengan kepala dan tubuh yang segar bugar. Zacky mengelus punggung istrinya yang tertutup selimut lalu mempererat pelukannya."Hmmm, Zacky, aku masih mengantuk," ucap Angel pada saat pria itu hendak berlabuh sekali lagi sebagai aktivitas pria normal.Zacky membenamkan wajahnya dalam-dalam ke ceruk leher Angel. "Kamu wangi dan sangat menggai

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Siapa Deon?

    S2 Bab 60Sam merasa hampa saat melihat Mina yang penuh luka digendong oleh petugas polisi. Hati Sam terasa hancur melihat wanita yang dicintainya menderita. Meskipun tidak bisa berbuat banyak dengan kedua tangannya yang terborgol, dia berjanji dalam hati bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Mina di masa depan. Kedua matanya melirik Angel, tetapi dia tidak menaruh perhatian kepada wanita itu lagi."Mina ... " Sam memanggil dengan suara parau di dalam mobil yang berada agak jauh dari lokasi.Dorongan keras terhadap dirinya sendiri menguat saat petugas polisi menggendong Mina ke brankar dan menyukseskannya masuk ke dalam mobil ambulance. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Mina dengan lebih baik, tetapi dia juga merasa lega karena Mina akhirnya diselamatkan.Dalam kehampaan yang melanda hatinya, Sam memandang perjalanan mobil ambulance yang membawa Mina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan mulai basah. Dia bertekad un

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Tanpa surat perintah!

    S2 Bab 59"Mengapa Dad mengatakan dia tidak berharga?" Sam melayangkan tatapan tajam kepada sang ayah."Memangnya kamu menginginkan seorang Ibu Tiri di usiamu seumur ini?" Johan bertanya sambil menaikkan sudut bibirnya. Memandang Sam dengan penuh tatapan penuh selidik."Pergilah, cari wanita baik-baik. Angel mungkin bisa kamu pertimbangkan, bukankah dia sudah berada dalam genggamanmu? Jangan katakan kamu sudah bosan kepada kelinci percobaan itu!"Usai mengatakan demikian, Johan tertawa sendiri lalu kembali menatap layar komputernya.Sam mengepalkan tangan dan menautkan alis. Dia merasa sia-sia saja mencari Johan. Akhirnya Sam pergi dari sana tanpa mengatakan sesuatu apa pun lagi.Sementara Zacky sudah menunggu dengan tidak sabaran."Gimana, Tuan? Apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya salah seorang anak buah yang menunggu instruksi dari Zacky."Bagaimana dengan Mina? Bukankah dia suruh kita menunggu?""Tidak tahu, T

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Kamu kehilangan wanita yang tidak berharga itu?

    S2 Bab 58"Deon?" Angel terbangun dari tidurnya karena dua insan itu bermain di balkon dan suara mereka cukup menganggu.Sam buru-buru melepaskan dirinya dari Mina dan mereka segera memakai pakaiannya."Kamu sudah bangun, Sayang," sapa Sam dengan lembut sambil duduk di tepi ranjang."Ugh." Angel memegang kepalanya yang terasa berat. "Di mana Deon? Mengapa aku berada di sini lagi?"Mina sudah selesai membereskan pakaiannya, dengan wajah polos, Mina mendekati Angel lalu menggengam tangannya.Angel melihat Mina dan merasa asing, "siapa kamu?"Sam dan Mina terkejut bersamaan, Angel baru saja menunjukkan gelagat seperti tidak bisa mengingat apa pun lagi, padahal dia baru saja bertemu dengan Mina di sore harinya.Mina menyadari bahwa penyakit dalam kepala Angel sudah semakin parah."Angel, bukankah kalian sudah pernah ketemu dan saling berkenalan?" tanya Sam dengan frustasi.Angel menggelengkan kepala lalu menepuk kepal

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Mina ketahuan!

    S2 Bab 57Senyum indah mengambang di bibir Johan. "Baik, dua juta dollar, atau ada yang berani lebih tinggi lagi?""Tiga juta dollar!" seru pria bertopi yang tidak menyebut namanya. Mina mengarahkan tubuhnya ke pria itu agar dapat merekam dengan jelas."Baik, saudara kita James sudah bersuara, siapa lagi yang berani menindih harga?"Terjadi keheningan tiba-tiba. Harga itu sudah cukup tinggi bagi penemuan yang belum terbuktikan dengan baik.Mereka bahkan tidak memperdulikan apakah Angel, kelinci percobaan itu akan menjadi baik atau malah mengalami kerusakan otak.Mina mengepalkan kedua tangannya dengan marah, sementara Sam merasa tidak berdaya. Dia menyayangi Angel setulusnya dan tidak pernah membayangkan melukai Angel apalagi memakainya sebagai kelinci percobaan.Pena yang dipakai oleh Mina tersambung ke layar tangkapan di ruang kantor Zacky.Zacky mengetatkan rahangnya menyaksikan semua rekaman yang ada di hadapannya saat ini.

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Bisnis rahasia

    S2 Bab 56Sementara itu, di sudut gelap gudang, beberapa anggota mafia lainnya mengawasi situasi dengan ketat, senjata tersembunyi di balik jas mereka. Mereka menjadi bayang-bayang di antara rak-rak penyimpanan yang penuh dengan barang ilegal."Berapa harganya, Thom?" tanya Mark, menyembunyikan ketegangan di balik ekspresinya.Thom memberikan senyuman licik. "Kau tahu harga untuk barang berkualitas, Mark. Lima puluh ribu dollar untuk setiap paket."Mark mengangguk setuju, bahkan tidak menawar sama sekali seolah mereka memang sudah terbiasa dengan harga tersebut llau mengeluarkan sejumlah uang dari saku jaketnya. "Tidak usah banyak, bagi saja dengan yang lain," ucap Mark sambil tertawa. Mereka melakukan pertukaran dengan cepat, sementara bayangan-bayangan di sekitar mereka tetap waspada."Kami menginginkan transaksi cepat dan bersih," ucap Mark, memandang tajam ke arah Thom.Thom hanya mengangguk dan menatap Mark dengan tatapan dingin. "Tentu

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Pertemuan rahasia

    S2 Bab 55"Tidak, kamu jangan salah paham dulu. Mari kita lihat apa yang terjadi nanti. Aku pikir aku juga mencintai Angel."Mina membalikkan tubuhnya dan menatap Sam dengan kecewa. "Baiklah. Kamu kembali kepada Angel dan aku akan kembali kepada Johan, Ayahmu yang suka sekali menyiksaku!"Mina mengatakan demikian lalu berdiri dan memakai pakaiannya."Ayahku menyiksamu?" tanya Sam dengan rasa terkejut.Mina mengangguk lalu mulai terisak dalam tangisan. "Dia tidak pernah puas bila aku tidak pingsan."Sam membulatkan kedua matanya dan merasa kasihan dengan wanita cantik itu. Tubuhnya begitu sempurna untuk disiksa dalam kukungan sang ayah yang gendut dan perut besar.Membayangkan hal itu saja sudah membuat Sam merasa marah."Aku akan memintamu dari Ayah," ucap Sam sambil merangkul kembali Mina dalam pelukannya."Dan hanya menjadikanku sebagai simpanan, sementara kamu akan menjadikan Angel sebagai istrimu?"Mina sengaj

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Jebakan!

    S2 Bab 54Sam dan Mina bersiap-siap untuk menghabiskan waktu bersama di pusat perbelanjaan. Mereka tiba di mal yang ramai dengan lampu berkilauan dan suasana yang hidup. Sam, dengan senyum ceria, berkata kepada Mina."Mina, apa yang ingin kita lakukan dulu? Mungkin kita bisa mulai dari toko pakaian?""Iya, Sam! Aku ingin melihat-lihat koleksi terbaru. Siapa tahu ada yang menarik perhatianku."Mereka berjalan ke arah pusat perbelanjaan, memasuki toko pakaian yang penuh dengan pakaian dan aksesori berwarna-warni. Mina berhenti di depan rak dengan gaun-gaun cantik."Sam, bagaimana menurutmu gaun ini?""Wow, Mina, itu terlihat sangat cantik! Aku yakin itu akan membuatmu terlihat luar biasa."Mina tersenyum, "Aku rasa aku akan mencobanya." Dia mengambil gaun tersebut dan pergi ke ruang pakaian untuk mencoba.Sementara menunggu Mina, Sam melihat toko permainan di seberang lorong."Oh, lihat! Toko permainan! Apakah kamu ingin m

DMCA.com Protection Status