Share

55. Dorongan Primitif

Mei terbangun karena sebuah tangan membelai-belai bokongnya yang telanjang tapi kemudian meremasnya dengan kuat. “Junaa, ... jangan rese!” omel Mei sambil menggeliat bangun, namun tangan itu malah bergerak meremasi bagian tubuhnya yang lain lagi. Dan pada saat Mei membuka lagi mulutnya untuk mengomel, bibir Juna sudah keburu membungkamnya dengan ciuman yang panas dan dalam.

“Please. Badan gue rasanya remuk redam,” keluh Mei saat Juna mulai menindih tubuhnya. Mei heran bagaimana bisa pria ini masih memiliki stamina setelah apa yang mereka lakukan semalaman. Bahkan Mei masih merasakan nyeri yang menyengat di area kewanitaannya yang telah ditembus Juna dalam percintaan mereka yang pertama.

“Elu wajib olahraga rutin mulai sekarang. Bercinta itu butuh energi dan stamina yang stabil, Maemunah. Jangan pasrah diam-diam aja kayak gedebog pisang. Come on, mana Mei yang erotis macam penari gurun semalam?”

Mei mencubit pinggang Juna dan membuat pria itu terkekeh dan berguling dari atas tubuhnya
Indy Shinta

Jangan lupa, klik Vote. Dan simpan novel ini di pustakamu, yaa :)

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
hahahaaa mei g sadar ngucapin cinta k Juna .padahal Juna denger dn sadar klo mei ngucapin cinta nya .juna juga bengong bener apa g ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status