Share

125. Menutup Akses

Sepanjang jalan, Mei benar-benar tak mengacuhkan Juna meskipun Juna sudah bicara panjang lebar bahwa dia tak ingat jika sapu tangan itu kado dari Raya.

“Dulu itu Raya nggak tahu kalau gue punya banyak sapu tangan, Mei. Jadi sebelum dia kasih kado itu sebenarnya gue udah punya duluan barang yang sama,” Juna meringis ketika teringat lagi betapa dulu Raya menganggapnya seperti orang susah yang tak mampu membeli sendiri barang-barang branded, “dan gue nggak ingat mana yang punya gue sama mana yang dari Raya, jadinya kecampur deh. Gitu loh, Sayang ...,” lanjutnya sambil mengerem saat mobilnya terhadang lampu merah.

Juna menoleh kepada Mei yang masih saja bersedekap sambil membuang tatapannya ke arah jendela. “Mei, udahan dong marahnya. Sumpah gue nggak sengaja. Please? Ngomong dong, Sayang ...,” rengek Juna sambil merangkul pundak Mei yang masih saja terdiam seribu bahasa. Lalu Juna nyengir saat akhirnya Mei menoleh juga padanya.

“Bisa nggak sih elu singkirin semua jejak barang-barang da
Indy Shinta

Terima kasih atas dukungan dan Vote yang diberikan. Happy reading semuanya :)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Trial48801072
waduh, rumah pribadinya si Anton kayak e, masuk jebakan kampret si mei
goodnovel comment avatar
Honif
lanjutkan kak udah tdk sabar nunggunya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status