Share

Minta Maaf

***

"Makanya jangan jail," sungut Rara.

"Baiklah, aku menyerah." Gilang membuka bajunya. Di depan Rara ia copot semua. Hanya menyisakan bokser saja. Setelah itu baju basah dia masukkan dalam mesin cuci.

Rara yang melihatnya menelan ludah, lalu memalingkan muka. Merasa malu sendiri.

"Jangan marah. Aku cuma bercanda. Sudah lama tidak main air," jelas lelaki itu tanpa tahu alasan Rara memalingkan muka. Ia pikir Rara marah karenanya.

Padahal bukan itu. Rara tiba-tiba gugup melihat tubuh Gilang. Matanya seperti tersihit atas keindahan yang belum pernah terjamah itu.

Bagus sekali badannya, pikir Rara sambil menelan ludah.

"Sudahlah. Aku mau kedalam. Lapar." Rara melengos pergi melewati Gilang. Pelan dia tekan dada dan merasa detaknya makin menggila. "Sepertinya aku punya masalah jantung. Secepatnya harus konsultasi."

Di meja makan.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Rara. Diam-diaman di meja makan tidak menyenangkan menurutnya. Biasa Gilang akan menggoda, kadang juga mengedip genit. Tapi saat
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status