Share

13. Putus

Seketika itu Fikri dan Udin langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Tuan mudanya itu.

“Kenapa kalian tertawa ada yang lucu?” tanya Fajar sedikit kesal.

“Maaf Tuan, habisnya Tuan ngomong sendiri nanti dikira nggak waras loh, kenapa nggak berbagi sama kita Tuan, kita ini biar bagaimana pun juga sudah berpengalaman dalam urusan cinta buktinya kami berdua sudah punya buntut,” jawab Udin seketika.

“Memang kalian tahu apa itu cinta?” tanya Fajar lagi.

“Kata orang cinta itu buta, tidak mengenal kasta maupun usia, ada juga yang bilang ibaratnya Tuan adalah durinya Non Tari bunga mawarnya, atau jika Tuan lebahnya Non Tari madunya, kira-kira begitu sih!” ucap Fikri tersenyum.

“Saya ini masih bingung dengan mami, hari ini kita pulang ke Jakarta hanya untuk membahas kapan kami melangsungkan pernikahan!”

“Sedangkan saya hanya bertemu dia bisa di hitung jari. Memang dia wanita mandiri dan juga cantik tetapi hati saya tidak ada ketertarikan seperti ...”

“Saya tahu apa yang dipikirkan Tuan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status