Share

114. kembali

Penulis: Niniluv
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-01 09:00:27

Mendengar cerita tersebut, Sehan tersentak kaget. Kini banyak pertanyaan mulai muncul di kepalanya.

"Siapa orang yang menolong Liona? Apa kau masih ingat wajahnya? Dan, siapa orang yang menyuruhmu membunuh Liona?"

Matt berusaha mengingat kejadian itu lebih jelas lagi, tapi sayang sekali itu sudah terlalu lama.

"Aku tidak bisa mengingat wajah pria yang menolong Liona saat itu. Tapi aku ingat, dia adalah pria tua. Dan aku tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Dan orang yang menyuruhku untuk membunuh Liona saat itu, adalah orang yang sama yang saat ini juga memintaku untuk melenyapkan Liona."

Mata Sehan kembali membelalak, nyaris tak percaya. "Jadi maksudmu ... orang yang menyuruhmu membunuh Liona saat itu adalah Gretta?"

Matt mengangguk membenarkan. Tangan Sehan seketika mengepal, rahangnya mulai mengeras menahan amarah.

Ternyata sejak kecil nyawa Liona sudah diincar oleh Gretta, bahkan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   115. Bukan Membela Yang Salah

    Liona diam, tak menjawab. Laki-laki itu mulai melangkah mendekat. "Aku menyesal, seharusnya sejak awal aku mengatakan semua ini padamu. Tolong maafkan aku Liona."Liona berbalik, kembali menatap Sehan."Kamu tau, selama ini aku tidak pernah penasaran dengan masa laluku. Karena dulu aku tinggal di panti asuhan, aku pikir orang tuaku sudah meninggal karena kecelakaan itu. Aku tidak pernah berniat untuk mencari tau siapa orang tuaku. Tapi setelah tau bahwa ayah adalah ayah kandungku, aku mulai penasaran. Banyak pertanyaan yang entah kemana aku harus mencari jawabannya. Kenapa ayah membenciku? Kenapa aku dulu bisa tinggal di panti asuhan? Aku bahkan mengira, ibu Gretta dan Aoura yang jahat dan telah membuat ayah bersikap seperti itu padaku. Hingga aku ingin melakukan balas dendam pada mereka. Dan ternyata kenyataannya, akulah yang jahat. Ayah membenciku karena ulahku sendiri. Kamu mengetahui semuanya, tapi masih saja mendukungku untuk balas dendam dengan ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   116. Mulai Mencari

    Liona meminum air putih yang baru saja diberikan oleh Sehan. Laki-laki itu dengan telaten menghapus keringat di kening Liona. Dia lalu bertanya memastikan, "apa sudah mendingan?"Liona mengangguk mengiyakan. Dia lalu memberikan segelas air putih sisa minumnya ke Sehan kembali."Akhir-akhir ini kepalaku mudah sakit. Aku tidak tau kenapa."Sehan meletakan segelas air putih di tangannya ke atas meja. Dia semakin khawatir dengan kondisi Liona saat ini. "Pasti kau sedang banyak pikiran. Tenangkan lah dirimu, dan perbanyak istirahat."Liona mengangguk menurut. "Sebenarnya hari ini aku ingin mengajakmu ke panti asuhan, tempat kau dititipkan dulu. Matt mengatakan, kemungkinan pria yang menyelamatkanmu waktu itu langsung membawamu ke panti asuhan. Aku sudah minta seseorang untuk datang ke sana dan mencari tau informasi tentangmu, tapi pihak panti tidak mau mengatakannya langsung jika bukan kau yang bertanya. Kemungkinan ini permintaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   117. Mengunjungi Panti Asuhan

    Setelah berpelukan dan saling melepas rindu dengan Liona. Wanita itu mempersilakan Sehan dan Liona duduk di ruang tamu, juga menyuguhkan cemilan dan minuman pada sepasang suami istri tersebut. Wanita itu tampak begitu senang dengan kedatangan mereka."Maaf ibu sempat tidak mengenalimu Liona. Kamu sekarang tumbuh menjadi perempuan yang sangat cantik," ucap wanita itu takjub. Pandangannya kini mengarah pada Sehan dan kembali berucap, "kamu juga sudah menikah dengan laki-laki yang sangat tampan. Ibu senang melihatmu tumbuh seperti ini. Kamu pasti sangat bahagia hidup bersama keluarga Atharya."Senyum Liona seketika luntur setelah mendengar kalimat terakhir dari ibu panti tersebut. "Tapi, Liona tidak sebahagia itu hidup bersama mereka."Sehan tertegun."Apa maksudmu berbicara seperti itu Liona?" tanya ibu panti kini mulai khawatir. Namun Liona segera menggeleng, menyembunyikan kesedihannya pada wanita baik hati tersebut. "Liona senang bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   118. Pria Yang Mempertaruhkan Segalanya

    Sebuah kotak kecil wanita itu letakkan di atas meja. Sehan dan Liona mulai memperhatikan kotak yang terlihat kusam tersebut dengan seksama. Ibu panti mulai membukanya. "Pria itu mengatakan, jika Liona sudah menemukan ingatannya kembali, dia pasti akan menanyakan ini padaku. Ternyata benar, dan mungkin ini saatnya ibu memberikan ini padamu."Liona mulai mengambil satu lembar foto yang ada di kotak itu. Matanya seketika membulat saat melihat foto tersebut. Di sana terlihat empat orang, diantaranya adalah dirinya saat kecil, Darwin, ibu kandung Liona, dan juga Atharya. "Ini ... foto keluarga?" ucap Sehan menebak foto yang ada di tangan sang istri. "Pria itu." Ibu panti menunjuk posisi Atharya di dalam foto tersebut. "Dia yang mengantarmu ke sini."Sehan dan Liona serempak tertegun."Kakek?" Liona menatap Sehan dengan sorot tak percaya. "Sehan, apa itu artinya orang yang menolongku saat aku mengalami kecelakaan adalah kakek?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   119. Tidak Enak Badan

    Pagi harinya, Liona bangun kesiangan. Karena tadi malam dia menceritakan pada Sehan bahwa dirinya beberapa hari ini kurang makan, laki-laki itu memutuskan untuk menemaninya tidur di samping Liona.Tapi saat Liona terbangun, dia sudah tak melihat Sehan di sekitarnya. Liona mulai beringsut duduk, sesaat dia memegangi perutnya yang mendadak terasa keram. "Ah, akhir-akhir ini memang ada yang aneh dengan tubuhku."Liona akhirnya memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurnya. Dia kini berjalan keluar kamar untuk mencari sang suami.Dia menemukan Sehan sedang sibuk memasak di dapur. Liona tersenyum samar, dia tidak menyangka kemarin dirinya sangat rindu melihat laki-laki itu berada di sana, sekarang Liona bisa melihatnya kembali.Liona jadi merasa menyesal kemarin sempat marah pada sang suami. Tapi jika dia tidak marah, mungkin Sehan juga tak akan sadar jika apa yang telah dilakukannya adalah hal yang salah. Laki-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   120. Tidak Bisa Meninggalkan

    Cukup lama Liona duduk di sofa ruang tengah, menunggu sang suami yang tadinya pamit keluar rumah untuk membelikannya obat. Kini akhirnya Sehan kembali juga. Laki-laki itu meletakkan beberapa obat yang baru saja dia beli ke atas meja, lalu menuangkan air putih ke gelas untuk sang istri."Liona, aku harus ke perusahaan hari ini. Aku lupa jika aku memiliki jadwal untuk meeting. Tapi melihat kondisimu seperti ini, aku tiga tega untuk meninggalkanmu."Liona tersenyum. Dia berusaha terlihat baik-baik saja walau tubuhnya benar-benar terasa lemas setelah memuntahkan semua isi perutnya barusan. Liona tak mau membuat Sehan terus khawatir dan justru mengorbankan pekerjaan demi dirinya. "Pergilah Sehan, aku akan meminum obat ini. Dan pasti nanti kondisiku akan membaik dengan sendirinya. Lagi pula ini hanya penyakit lambung biasa, karena telat makan. Bukan penyakit yang parah."Sehan menghela nafas berat. "Tapi kau tidak akan mungkin lekas membaik j

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   121. Belum Siap

    Liona mulai mengambil potongan buah yang baru saja Sandra kupaskan. Dia sempat ragu saat ingin memakan buah tersebut, namun Liona berusaha mencobanya. Dan dugaannya salah, dia tidak mual saat memakan buah segar tersebut. Setelah berhasil memakan tiga potongan buah apel, Liona merasa perutnya sedikit lebih nyaman. Mungkin karena perutnya yang sejak kemarin kosong kini terisi kembali, Liona senang rasa lapar yang dia rasakan sejak tadi bisa terobati dengan memakan buah yang dibawakan Sandra barusan. Melihat menantunya memakan buah yang dia kupaskan dengan lahap, Sandra tersenyum. "Sehan bilang tadi kamu belum makan. Benar kah?" Liona mengangguk ragu. "Apa tidak ada makanan di rumah?" tanya Sandra memastikan. Liona segera menggeleng tak membenarkan. "Tadi Sehan sudah memasak sup untuk Liona, tapi Liona belum memakannya ma." "Kenapa?" tanya Sandra penasaran. Dia kemudian menatap ke arah dapur, lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   122. Hamil

    Setelah Sandra pulang dari rumahnya, Liona langsung pergi ke apotik untuk membeli test pack. Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Liona bergegas pulang dan langsung menuju kamar mandi. Liona masih berharap apa yang dikatakan Sandra tadi tidak benar. Dia masih belum siap untuk menerima kehamilannya jika benar itu terjadi, bahkan Liona tidak pernah berpikir sejauh itu. Namun harapan Liona tak terkabulkan, setelah melakukan test, dua buah garis merah terpampang jelas di test pack tersebut. Tubuh Liona lemas seketika melihat hal itu, dia terduduk di atas kloset sambil menatap test pack yang dia pegang dengan sorot tak percaya. "Ini pasti mimpi kan?" Liona langsung menampar pipi kirinya dengan cukup keras, hingga membuat dia meringis menahan sakit. "Ternyata bukan mimpi? Akh!" Liona frustasi. Kini pikirannya teringat pada sang suami yang juga belum pulang. Liona takut. "Bagaimana aku mengatakan ini pada Sehan? Apa dia mengijin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   219. Bahagia - End

    Enam tahun kemudian ...Rumah keluarga Wiratama kini tampak ramai. Para tamu undangan mulai berdatangannya, dan banyak anak kecil membawa hadiah.Tepat hari ini, Arsen Wiratama berusia genap lima tahun. Semua orang merayakan ulang tahunya dengan kegembiraan. "Okey, selanjutnya adalah acara potong kue!"Semua anak dan para tamu undangan bertepuk tangan dengan meriah, saat sang MC membacakan urutan acara selanjutnya. "Potong kuenya!""Potong kuenya!"Sorak anak-anak yang ada di sana. Dibantu dengan sang papa dan mamanya, Arsen mulai memotong kue ulang tahun di hadapannya. "Baik, kuenya sudah dipotong. Sekarang, Arsen ingin memberikan suapan pertama kuenya ke siapa ya?" tanya MC membuat semua orang di sana jadi penasaran tak sabar. Arsen menoleh ke kenan dan kirinya sesaat, mulai bingung."Arsen pasti ingin memberikan suapan pertama pada mama kan?" bisik Liona berusaha merayu putra kecilnya te

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   218. Hukuman

    Ke esok harinya, Sehan dan Galen duduk di jok belakang mobil. Sedangkan Dua pria berbadan kekar kekar duduk di jok depan mereka, dan satu pria itu mengemudikan mobil.Di depan mobil mereka, juga ada satu mobil lain yang menunjukan arah sekaligus mendampingi Sehan dan Galen.Setelah cukup lama, mereka telah sampai di sebuah bangunan beton yang tampak kusam. Menuju ke sana memerlukan waktu hampir tiga jam, letakkan memang sangat jauh dari pusat kota.Dua bodyguard yang ada dalam mobil tersebut keluar lebih dulu, lalu berdiri di sisi mobil, dan mengawasi sekitarnya.Sehan tak langsung keluar, dia menoleh ke samping, menatap sang kakak. "Kak Galen tidak mau menemuinya bersamaan langsung denganku?"Galen menggeleng. "Aku akan berbicara dengannya setelah kau selesai. Aku hanya ingin memarahinya karena sudah berani membuat kakiku tidak berfungsi, sedangkan kamu pasti banyak hal yang ingin dibicarakan bukan?"Sehan mengangguk m

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   217. Pernikahan Aoura

    Di sebuah gedung besar, sebuah pesta pernikahan dilaksanakan dengan tema yang begitu sangat sederhana. Tamu undangan hanya terbatas, yaitu para rekan kerja dan sahabat-sahabatnya dari mempelai pria. Reno dan Aoura berdiri berdampingan, bersalaman dan menyambut para tamu dengan ramah.Hingga kedatangan Darwin bersama anak dan mantunya, berhasil mengalihkan perhatian semua orang di sana. Beberapa orang yang dilalui oleh mereka tersenyum menyapa. Tentu karena kebanyakan tamu undangan di sana adalah karyawan Wiratama group, jadi mereka begitu menghormati Darwin dan Liona, terutama Sehan.Melihat tiga orang penting itu berjalan ke arahnya, tangan Aoura mendadak berkeringat dingin. Dia lalu menyenggol lengan Reno di sampingnya, dan berbisik protes. "Kau juga mengundang ayah?""Tentu saja, bagaimana pun dia juga pernah menjadi ayah untukmu. Kita harus menghargainya dengan mengundangnya ke pernikahan kita," jelas Reno berusaha membuat Aoura pah

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   216. Membujuk

    Satu Minggu kemudian. Liona dan Sehan sudah berpakaian rapi, bersiap untuk berangkat ke acara pernikahan Aoura dan Reno. "Sudah siap?" tanya Sehan memastikan saat sang istri baru saja keluar dari kamar. Liona tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan. "Kalau begitu, kita berangkat sekarang."Sehan dan Liona berjalan keluar rumah. Saat ini mereka sudah berada di rumah mereka sendiri. Sehan memutuskan untuk kembali ke rumah mereka dua hari lalu, setelah Sehan berhasil meyakinkan Joana bahwa keadaannya sudah membaik.Mobil yang mereka tumpangi kini mulai melaju, meninggalkan halaman rumah. Tak langsung menuju gedung acara pernikahan, Sehan dan Liona meminta sang suami untuk mengantarkannya lebih dulu ke rumah Darwin. "Bukankah ayah pasti juga diundang oleh Aoura?" tanya Liona penasaran.Sehan menoleh sesaat, lalu kembali fokus pada jalanan di hadapannya. "Entahlah, aku juga tidak tau. Bahkan setelah meninggalkan rumah ayahmu, seperti

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   215. Ingatan Itu sudah lama kembali

    Setelah sampai di depan kamar yang mereka sewa. Sehan menurunkan Liona dari gendongannya. Laki-laki itu kemudian membuka pintu di hadapannya menggunakan key card yang baru saja dia kantongi.Setelan pintu terbuka, Liona masuk lebih dulu ke dalam sana, diikuti Sehan di belakangnya. Perempuan itu mengedarkan pandangannya ke sekitar, memperhatikan ruangan tersebut dengan seksama. "Sepertinya tidak ada yang berubah, ini masih sama seperti saat aku datang ke sini pertama kalinya."Sehan menghentikan langkahnya di samping sang istri, dia menatap wajah Liona yang tampak bahagia itu sesaat, sebelum akhirnya ikut memperhatikan sekitarnya dengan seksama. Sehan memang tidak pernah merubah tampilan ruangan itu. Sejak dulu masih sama, tetap begitu-begitu saja. Namun Sehan tak pernah bosan dengan tampilan yang seperti itu. "Lagi pula, aku jarang ke sini lagi setelah menikah denganmu. Dulu, aku menyewa kamar ini untuk tempat istirahatku, ji

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   214. Reka Adegan

    Setelah pergi dari rumah Reno, Sehan dan Liona kembali melanjutkan perjalanannya. Kini mobil yang Sehan kemudikan telah sampai di depan gedung hotel Wiratama, seperti apa yang Liona minta. Entah, Sehan belum mengerti kenapa istrinya mengajaknya ke sana. "Apa yang sebenarnya kamu rencanakan Liona?" tanya Sehan yang semakin penasaran. Namun Liona masih tak mau menjawabnya, perempuan itu hanya tersenyum saja. Liona kemudian keluar lebih dulu dari mobil, Sehan hanya mengikutinya. Hingga mereka memasuki gedung tersebut, dan Sehan terus mengikuti Liona dari belakang. Perempuan itu berjalan menuju restoran yang ada di lantai dua hotel tersebut. Hingga sampai di salah satu kursi pengunjung yang terletak di dekat jendela kaca gedung tersebut, Liona menarik Sehan dan memaksa laki-laki itu untuk duduk di sana. Sehan yang sejak tadi masih kebingungan, hanya menurut mengikuti apa yang sang istri lakukan padanya. Setelah Sehan duduk di s

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   213. Kado Untuk Ibu Hamil

    Aoura mengarahkan pandangannya pada Sehan sesaat. Tampak terkejut setelah mendengar pertanyaan Sehan barusan. Aoura lalu menatap Reno, meminta penjelasan. Reno paham apa maksud Aoura. Dia menghela nafas pelan sesaat, lalu menjelaskan, "aku sudah mengatakan semuanya pada pak Sehan.""Kenapa kau memberitahu banyak orang?""Pak Sehan adalah orang penting di tempatku bekerja, tidak mungkin aku tidak akan mengundangnya di pernikahan kita," jelas Reno berusaha membuat Aoura paham."Jadi, apa kau tidak berniat untuk mengundangku?" tanya Sehan pada Aoura. Perempuan itu hanya diam. Sehan lalu mengimbuhkan, "jika Reno menikah tanpa memberitahu atasan di perusahaannya, maka dia tidak akan mendapatkan hadiah istimewa dari perusahaan."Aoura menatap Sehan dengan sorot berbinar. Tentu saja saat mendengar kata 'hadiah' suasana hatinya seketika berubah senang. "Benarkah? A-aku pasti akan mengundangmu Sehan."Reno menghela nafas pelan.

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   212. Menemui Kembali

    Seperti apa yang Liona katakan tadi malam. Perempuan itu akan mengajak suaminya ke suatu tempat, pagi ini.Namun sebelum menuju tempat yang Liona maksud, perempuan itu meminta Sehan untuk singgah lebih dulu ke rumah Reno. Sehan tau apa maksud tujuan Liona menemui Reno dan Aoura.Hingga sesampainya di sana. Sehan mengetuk pintu sebuah kontrakan sederhana yang dia singgahi bersama sang istri. Tak lama kemudian, seorang laki-laki keluar dari kontrakan tersebut.Laki-laki itu menatap Sehan dan Liona dengan sorot terkejut. "Pak Sehan? Liona?""Pagi Reno. Apa kedatangan kami menganggu waktumu saat ini?"Reno tak langsung menjawab. Dia justru berpikir sejenak, sambil berusaha menebak apa tujuan sepasang suami istri tersebut datang ke tempat tinggalnya. Terakhir Sehan dan Liona datang ke sana, untuk bertemu dengan Aoura. "Pak Sehan datang sepagi ini ke rumah saya, tentu membuat saya cukup terkejut. Tapi kedatangan pak Sehan sa

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   211. Kehidupan Yang Tenang

    Pintu kamar terbuka, Liona yang saat itu sedang menyisir rambut di depan kaca menoleh sesaat.Sehan tersenyum, lalu menutup pintu kamarnya kembali. Mereka baru saja menyelesaikan makan malam bersama keluarga yang lain, namun setelah selesai Liona langsung ke kamar, sedangkan Sehan masih berbincang dengan Joana dan Galen. "Sudah selesai berbicara dengan nenek dan kak Galen?" tanya Liona memastikan. Sehan mengangguk mengiyakan. Perempuan itu menatap cermin dan melanjutkan menyisir rambutnya. Sehan melangkah menghampiri, lalu memeluk pinggang Liona dari belakang. Sesekali memberikan usapan kecil pada perut buncit sang istri. Membuat Liona seketika menghentikan kegiatannya untuk menyisir rambut. Dia menatap wajah Sehan melalu cermin di hadapannya, senyum bahagia masih terukir di bibir laki-laki itu. Membuat Liona yang menatapnya juga ikut senang."Sepertinya setelah kamu sadar dari koma, kehidupan ini sangat menyenangkan untuk kita berdua.

DMCA.com Protection Status