Beranda / Romansa / Menikahi CEO (INDONESIA) / 82. Perseteruan Baru

Share

82. Perseteruan Baru

last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-23 23:13:39

       Jay membungkuk. Memungut satu pecahan kaca. Ia menggenggam erat kaca itu hingga melukai telapak tangannya. Dibelakang sudah berdiri beberapa orang yang harus bertanggungjawab atas kejadian yang sudah terjadi.

      Jay menggertakkan giginya. Ia menatap tajam ke arah jendela yang sudah rusak. Sebenarnya ia gusar. Khawatir sekaligus marah tapi Jay hanya menunjukkan kemarahannya.

“Apa ini cara kerja dari keamanan ditempat ini?” pekik Jay. “Dalam 10 menit, kalian harus mengetahui di mana Istriku. Kalau tidak, leher kalian yang akan membayar akibatnya!”

      Semuanya terdiam. Mereka lalai padahal Jay sudah meminta pihak restoran untuk mengosongkan tempat dalam 2 jam. Perintahnya hanya dianggap sebagai lelucon. Uang mereka terima tapi bekerja tidak sesuai prosedur.

      Jay marah dan mengancam para

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Veni Sinaga
udah gitu lamalama up nya
goodnovel comment avatar
Veni Sinaga
wkwk masalah muluu
goodnovel comment avatar
Reifan A
mkin rumit, mls bca lgi.. sori thor bye
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   83. Sebuah Kabar

    Sudah 2 hari sejak pertemuan Kaira dengan Orthela. Tidak ada apapun yang terjadi kecuali kesehatan Kaira yang mulai terganggu. Orthela tenggelam seperti ditelan oleh kegelapan. Kaira sering merasakan kesehatannya tidak stabil. Dimulai dari ia sering lupa bahkan hal-hal kecil seperti waktunya sarapan atau sekedar setelah mandi untuk berganti pakaian.‘Aku kenapa, ya? Apa aku terlalu lelah?’ batin Kaira. Waktu yang Kaira lewati dalam ingatannya terus berjalan mundur. Ia yang duduk santai menunggu Ziel keluar dari kelas tiba-tiba tampak bingung. Seingatnya, dia sedang duduk bersama Jay menikmati teh hangat dipagi hari.“Akkkkkkk!” rintih Kaira. Ia memegang kepalanya yang terasa nyeri. Kaira tidak menceritakan kondisinya. Ia hanya menghubungi Keysana untuk menemaninya periksa ke dokter. Saat Kaira terlihat pucat, Keysana yang sudah sampa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   84. Pilihan

    Lily menyampaikan sebuah kabar yang sama sekali tidak pernah Jay bayangkan sebelumnya. Ia langsung meraih kunci mobil dan melangkah dengan sangat cepat. Berlari. Iya. Seperti itulah keputusan yang Jay ambil tanpa memperdulikan ruangannya yang terbuka lebar dan banyak sekali file rahasia. Lily menutup pintu ruangan Jay dan menguncinya. Ia memberikan kunci itu pada Rasya.Hah... Hah... Hah... Jantungnya tidak berhenti berdebar. Bukan debaran cinta layaknya seseorang yang sedang mabuk asmara tapi kali ini adalah debaran kekhawatiran. Sepanjang jalan, kakinya terus menginjak pedal gas. Meluncur melewati beberapa kendara lain, Perasaannya berkecamuk melebihi kalah tender. Kaira adalah dunianya, nafasnya dan juga hidupnya. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Jay teru

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   85. Kemarahan

    Pilihan sulit. Sekujur tubuh Jay lemas tanpa tenaga. Ia harus memilih untuk menggugurkan kandungan Kaira demi kebaikannya. Jay tidak tahu apa yang harus ia pilih. Semuanya terasa sangat sulit.“Anda sudah membaca semuanya. Akan saya jelaskan,” ujar Dr. Crombe.“...” Jay hanya diam mematung. Otaknya tidak bekerja sama sekali.“Saya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Ada satu titik ditubuh Nyonya yang terbuka. Titik itu disebabkan oleh tusukan sebuah suntik.”Deg... Deg... Deg... Tubuh Jay semakin bergetar. “Itu artinya—““Benar. Seperti dugaan Anda, Tuan. Nyonya sengaja dicelakai oleh orang lain. Titik itu adalah sumber racun yang merusak otak Nyonya.” Tangan Jay mengepal. “Apa tidak ada pilihan lain?” tanya Jay.“Hanya ada satu ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   86. Kembalinya Grace

    Tempat pertama yang Grace datangi adalah kantor Jay. Ketika ia sampai, Jay tidak ada di sana. Grace menghampiri ke rumah tapi tidak ada siapapun di sana yang bisa Grace ajak bicara bahkan Kaira sekali pun tidak nampak dipelupuk matanya.“Hah!” desah Grace. “Sebenarnya mereka ke mana?” gumam Grace. Bersamaan dengan niat kepergiannya, Jay kembali. Jay langsung menghentikan mobilnya ketika melihat Grace berada di depan gerbang rumahnya. Jay menggertakkan giginya. Bagaimana bisa ia melihat lagi wajah Grace.“Setelah 6 jam, akhirnya aku bertemu denganmu,” kata Grace. Jay tidak turun dari mobil. Ia hanya menurunkan kaca mobilnya. Ekspresi pada wajahnya sangat tidak enak dipandang oleh mata.“Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku bisa ada di sini. Kau akan lebih terkejut lagi kalau kau mende

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   87. Orthela dan Rencananya

    Grace kembali ke rumah Orthela. Alamat yang sudah Loreta berikan untuknya. Grace datang tanpa persiapan. Ia hanya datang dengan keyakinan sesuai alur yang akan Tuhan takdirkan.“Grace, bukankah ada satu minggu untukmu bebas?” tanya Loreta.“Tidak ada yang ingin aku nikmati,” jawab Grace. Tidak ada siapapun di rumah. Loreta, Paul dan juga Orthela pergi. Grace belum diberi tugas olehnya. Kesempatan bagi Grace untuk menemukan obat penawar. Ia tidak peduli kalau dirinya sedang dalam pengawasan atau Orthela sudah memasang jebakan.Tap... Tap... Tap... Kakinya melangkah cepat memasuki kamar Paul. Sebelum masuk ke dalam neraka, Grace sudah mengetahui keahlian setiap penghuninya. Di dalam kamar paul, Grace mulai mencari formula untuk menetralkan racun yang ada ditubuh Kaira. Grace men

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   88. Pengorbanan

    Jay dihubungi oleh rumah sakit untuk segera datang. Ia langsung bergegas, padahal ia baru saja menemukan cara untuk menemukan penawarnya. Hanya saja, Jay lebih mementingkan untuk datang dan mendengarkan apa ucapan Dr. Crombe.“Dokter sudah menunggumu,” ucap Keysana.“Aku langsung ke sana.” Jay langsung berlari dan menuju ruang Dr. Crombe. Ternyata tidak hanya ada Dr. Crombe saja, tapi ada Dr. Sansan.“Anda sudah datang, Tuan. Silahkan duduk!” pinta Dr. Crombe.“Apa ada sesuatu yang—““Anda tenang dulu. Silahkan Anda minum terlebih dahulu.” Dr. Sansan menenangkan Jay yang sangat gelisah. Di atas meja sudah ada sebuah obat. Jay tidak mengetahui obat apa itu. Ia tidak bisa berfikir jernih. Mungkin karena ia belum siap menerima apa yang akan ia dengar.“Se

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   89. Pengorbanan 2

    Brak!“Akh! Uhuk... Uhuk... Uhuk...” Grace memegang perutnya yang ditendang Orthela. Dari mulutnya, keluar darah segar karena ia tempental dan menabrak sisi meja.Plak! Plak! Ortela menarik rambut Grace. Ia menamparnya berkali-kali. Tapi tidak ada rintihan sakit atau permohonan untuk sekedar meminta ampun.“Meski kau sudah menghilangkan semua jejak, apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau sudah mengambilnya untuk sample?” gertak Orthela tanpa melepaskan rambut Grace.“Hahahaha... Aku juga sudah tahu akan berakhir seperti ini.”“Aku melepaskanmu, bukankah seharusnya kau membalas budi padaku?” Mata Orthela mendelik, menatap tajam seakan-akan ia akan menelan Grace hidup-hidup. Grace tidak merasa takut karena sejak awal, dia sudah siap.“Apa ini yang kau sebut sebagai kebebasan?&rd

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   90. Penyesalan

    “Key, Rasya, aku titip Kaira dan Ziel,” ujar Jay.“Kau mau ke mana? Bukankah pengobatan Kaira hampir selesai?” tanya Keysana.“Ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Setelah kembali nanti, aku sendiri yang akan menjelaskannya pada Kaira.” Rasya hanya diam saja. Jay meminta Rasya supaya tetap berada di rumah sakit untuk menjaga situasi di sana. Jay menggenggam erat surat dari Grace yang di dalamnya ternyata ada chip milik Orthela. Jay berfikir kalau ia tidak bisa sepenuhnya lepas tangan dalam masalah ini dan menyerahkannya pada Delon. Kenangan pahit Delon, tragedi, trauma, masih membekas jelas. Jay tidak ingin malah Delon yang terseret lebih dalam lagi. Langkah dan tindakan Jay cepat. Ia berharap kedatangannya jauh lebih dulu dibandingkan Delon di kediaman Orthela.“Delon, aku ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25

Bab terbaru

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   95. Keluarga Kecil (Tamat)

    Sebuah kesepakatan akhirnya terjalin setelah Jay dan Loreta saling berjabat tangan. Rasya bisa menghela napasnya sedikit lega membiarkan Tuannya itu pergi bersama Loreta.Perjanjian itu akan terpenuhi setelah Loreta mempertemukan Jay dan Kaira. Lalu, Jay melepaskan Orthela untuk kembali ke negara asalnya.Perseteruan sudah cukup membuat kacau. Loreta tidak ingin semuanya berlanjut semakin jauh karena banyak hal yang terbengkalai karena masalah yang tidak juga kunjung selesai.Loreta membawa Jay pergi ke tempat pemakaman. Pria tersebut menyipitkan matanya heran sembari melirik curiga ke arah Loreta.“Apa yang kau rencanakan dengan membawaku ke sini?” tanya Jay. Bariton suara yang tegas itu, membuat sekujur tubuh Loreta merinding.“Anda jangan salah paham, Tuan. Saya membawa Anda ke sini bukan tanpa sebab,” ujar Loreta.Dari pandangan yang cukup jauh, terlihat dua orang sedang menghadap ke salah satu makam yang tidak asing. Jay berlari tidak sabar ingin segera memeluk wanita yang be

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   94. Di mana Istriku?

    "Jangan mendekat!" teriak Kaira. Rasanya cukup mengerikan. Kaira menjadi ketakutan. Ia berusaha pergi meski cukup sulit, tapi Orthela sudah lebih dulu memegang kendali kursi rodanya."Kenapa kau tkut? Bukankah aku sudah cukup membuatmu tenang? Kau bahkan sudah melihat bagaimana aku sangat menyesal," kata Orthela. Ia bahkan tidak merubah ekspresinya. Tetap terlihat sangat menyedihkan."Pergi! Aku memiliki keluargaku sendiri, Orthela. Aku tidak akan pernah pergi denganmu. Tidak akan pernah!" teriak Kaira."Bagaimana kalau Ziel sudah bersamaku? Apa kau tetap akan menolakku?""Apa? Kau menyandera Ziel? Orthela, dia tidak tahu apapun. Ziel msih anak-anak." Pada dasarnya, Kaira bukan wanita yang pandai mengumpat atau berkata kasar. Ia hanya berteriak meluapkan emosinya dengan kata-kata yang masih tertata dengan lembut."Aku tahu kalau kau akan menolakku. Maafkan

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   93. Pergilah Bersamaku!

    Tiga hari Kaira menghilang. Orang yang paling tertekan dan hampir gila adalah Jay. Jay yang tidak pernah menggunakan kekuasaannya, sekarang menekan semua orang untuk mencari Kaira sampai Kaira ditemukan. Nyonya Luna membawa Ziel pergi. Ziel yang tidak tahu apa-apa, tidak boleh terkecoh dengan keadaan yang ada. Orthela tidak memiliki niatan buruk. Racun yang sudah masuk ke dalam tubuh Kaira adalah buatan dari orangnya. Meski sudah mendapatkan penawar, tapi masih ada satu penawaran lagi yang harus hati-hati dan perlahan disuntikan ke dalam tubuh Kaira."Ini di mana?" gumam Kaira. Kaira terbangun dari tidurnya yang cukup panjang. Kepalanya terasa berdenyut dan berkunang-kunang. Tempat itu sangat asing, apalagi seseorang yang menatapnya."Kau sudah sadar? Syukurlah. Aku bisa mengembalikanmu tanpa rasa bersalah," ucap Orthela."Kau!" pekik Kaira."Jangan terlalu banyak gerak dan bicar

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   92. Menebus Kesalahan

    Kaira belum sadar setelah pengobatan. Tapi, kondisinya berangsur-angsur membaik. Tuan Alrecha dan Nyonya Luna, akhirnya mengetahui kalau keadaan sedang kacau saat ini. Keysana menemani Kaira sembari mengasuh Ziel. Rasya sibuk mengurus gugatan untuk Orthela dan Jay sekeluarga, mengurus pemakaman Grace karena keluarga Grace, semuanya sudah mengakhiri hidupnya sendiri."Grace, sejauh ini..." Jay terdiam dengan kedua matanya yang sembab. "Sejauh ini, aku tidak membencimu. Kau menunjukkan perubahan yang sangat besar. Sebagai rasa terima kasihku, aku akan merawat rumah terakhirmu," lanjutnya. Nyonya Luna mengusap-usap punggung Jay. Jay yang sedang bersimpuh menaburkan bunga di atas gundukan tanah yang masih basah, tangannya terus saja gemetar. Tuan Alrecha tidak banyak bicara. Ia cukup paham dengan perasaa

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   91. Kematian

    Jay masuk ke dalam rumah Orthela. Dia menggendong Grace yang sudah tiada. Tidak hanya itu, Paul yang datang berniat membawa Grace tapi dia malah menjadi sasaran utama kemarahan Jay. Jay menarik kerah kemeja yang Paul kenakan. Jay sudah membuat wajah dan tubuh Paul memar, terluka, berdarah, kesakitan, merintih dan memohon.Srek! Srek! Srek! Suara tubuh Paul yang diseret paksa membuat Delon, Orthela dan Loreta terperanjat kaget. Mata mereka terbelalak lebar. Lantai yang Jay lewati, dibanjiri oleh darah yang mengalir dari Paul dan juga Grace. Wajah Jay suram. Sorot matanya begitu tajam. Delon menelan salivanya karena baru kali ini dia melihat ekspresi iblis dari aura Jay. Jay yang ia kenal sebagai suami yang sangat lembut dan hangat tapi kali ini, ekspresinya begitu kejam.“Menarik!” ujar Jay

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   90. Penyesalan

    “Key, Rasya, aku titip Kaira dan Ziel,” ujar Jay.“Kau mau ke mana? Bukankah pengobatan Kaira hampir selesai?” tanya Keysana.“Ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Setelah kembali nanti, aku sendiri yang akan menjelaskannya pada Kaira.” Rasya hanya diam saja. Jay meminta Rasya supaya tetap berada di rumah sakit untuk menjaga situasi di sana. Jay menggenggam erat surat dari Grace yang di dalamnya ternyata ada chip milik Orthela. Jay berfikir kalau ia tidak bisa sepenuhnya lepas tangan dalam masalah ini dan menyerahkannya pada Delon. Kenangan pahit Delon, tragedi, trauma, masih membekas jelas. Jay tidak ingin malah Delon yang terseret lebih dalam lagi. Langkah dan tindakan Jay cepat. Ia berharap kedatangannya jauh lebih dulu dibandingkan Delon di kediaman Orthela.“Delon, aku ber

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   89. Pengorbanan 2

    Brak!“Akh! Uhuk... Uhuk... Uhuk...” Grace memegang perutnya yang ditendang Orthela. Dari mulutnya, keluar darah segar karena ia tempental dan menabrak sisi meja.Plak! Plak! Ortela menarik rambut Grace. Ia menamparnya berkali-kali. Tapi tidak ada rintihan sakit atau permohonan untuk sekedar meminta ampun.“Meski kau sudah menghilangkan semua jejak, apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau sudah mengambilnya untuk sample?” gertak Orthela tanpa melepaskan rambut Grace.“Hahahaha... Aku juga sudah tahu akan berakhir seperti ini.”“Aku melepaskanmu, bukankah seharusnya kau membalas budi padaku?” Mata Orthela mendelik, menatap tajam seakan-akan ia akan menelan Grace hidup-hidup. Grace tidak merasa takut karena sejak awal, dia sudah siap.“Apa ini yang kau sebut sebagai kebebasan?&rd

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   88. Pengorbanan

    Jay dihubungi oleh rumah sakit untuk segera datang. Ia langsung bergegas, padahal ia baru saja menemukan cara untuk menemukan penawarnya. Hanya saja, Jay lebih mementingkan untuk datang dan mendengarkan apa ucapan Dr. Crombe.“Dokter sudah menunggumu,” ucap Keysana.“Aku langsung ke sana.” Jay langsung berlari dan menuju ruang Dr. Crombe. Ternyata tidak hanya ada Dr. Crombe saja, tapi ada Dr. Sansan.“Anda sudah datang, Tuan. Silahkan duduk!” pinta Dr. Crombe.“Apa ada sesuatu yang—““Anda tenang dulu. Silahkan Anda minum terlebih dahulu.” Dr. Sansan menenangkan Jay yang sangat gelisah. Di atas meja sudah ada sebuah obat. Jay tidak mengetahui obat apa itu. Ia tidak bisa berfikir jernih. Mungkin karena ia belum siap menerima apa yang akan ia dengar.“Se

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   87. Orthela dan Rencananya

    Grace kembali ke rumah Orthela. Alamat yang sudah Loreta berikan untuknya. Grace datang tanpa persiapan. Ia hanya datang dengan keyakinan sesuai alur yang akan Tuhan takdirkan.“Grace, bukankah ada satu minggu untukmu bebas?” tanya Loreta.“Tidak ada yang ingin aku nikmati,” jawab Grace. Tidak ada siapapun di rumah. Loreta, Paul dan juga Orthela pergi. Grace belum diberi tugas olehnya. Kesempatan bagi Grace untuk menemukan obat penawar. Ia tidak peduli kalau dirinya sedang dalam pengawasan atau Orthela sudah memasang jebakan.Tap... Tap... Tap... Kakinya melangkah cepat memasuki kamar Paul. Sebelum masuk ke dalam neraka, Grace sudah mengetahui keahlian setiap penghuninya. Di dalam kamar paul, Grace mulai mencari formula untuk menetralkan racun yang ada ditubuh Kaira. Grace men

DMCA.com Protection Status