Share

Bab 48b

“Makan dulu ya. Nih Pizza pesenanmu...” ujar Gilang sambil meletakkan tas kerjanya di meja. Lalu pria itu keluar kamar untuk mencuci tangan, sebelum kemudian masuk kembali ke kamar untuk membuka bungkusan pizza.

“Aku nggak tahan, Mas. Kita ke dokter sekarang....” ujar Sekar. Tangannya sibuk memegang perut, bingung dengan rasa sakit yang diraskannya.

Sakit itu berbeda dengan saat datang bulan. Kalau datang bulan, dia bisa menekuk tubuhnya untuk menahan rasa yang melilit. Sementara, dengan perut gendut, dia tak berdaya.

“Iya, tapi kamu makan dulu nih pizzanya. Kamu pucet banget,” sahut Gilang. Lelaki itu khawatir kalau nanti saat dibawa ke dokter, istrinya itu malah jatuh pingsan di jalan. Karena dia akan memboncengkan dengan motornya.

“Aku bikin teh manis dulu.” Gilang meninggalkan Sekar ke dapur. Pria itu sedikit panik, karena tak biasanya Sekar seperti itu. Wajahnya sampai pucat seperti mayat.

“Kamu tadi nggak makan, Dik?” tanya Gilang sambil memberikan segelas teh panas. Di
ET. Widyastuti

Yuk, sambil menunggu update, jangan lupa mampir ke cerita BEST SELLERku yang lain ya: BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA. Semoga suka....

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
gilang tu giliran ma sakina aja peka hahaha gk enak mmg klo suami gk bucin kekita gk djadikan ratu, kasian kamu sekar lebih pekaan arfan, tpi syg jodohnya bkn arfaan
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
gilang trll cuek bgt .... gemes.... mn tuh mulut serg pedes... untung sekar dah biasa....
goodnovel comment avatar
Tyafia Potter
Sekar, bisa gak suaminya dituker aja sama yang lebih peka gitu? gemes aku tu sama si Gilang ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status