Share

Pemaksaan Demi Kebaikan

Kedatangan Argani membuat Khaysan dan Melody spontan memisahkan diri. Khaysan tampak santai saja dan menyapa juga mempersilakan Argani duduk di sofa. Sedangkan Melody masih bergeming di tempat dengan malu yang tak terbendung.

“Ayah sudah mengetuk pintu beberapa kali. Tapi, tidak ada jawaban. Ternyata kalian sedang asyik sendiri,” sindir Argani yang sudah duduk di sofa panjang yang tersedia di ruang kerja Tama. “Kamu tidak lupa kalau kita akan membahas pekerjaannya hari ini, ‘kan?”

“Tentu saja aku ingat. Tapi, tiba-tiba aku kedatangan tamu. Jadi, aku harus mengurusnya dulu,” sahut Khaysan seraya mengerling jahil ke arah Melody.

Melody hanya memasang ekspresi cemberut tanpa menjawab. Khaysan membuat namanya semakin tercoreng di hadapan sang ayah. Argani pasti berpikir jika dirinya sengaja datang untuk menggoda Khaysan. Padahal sebenarnya ia ingin meluapkan amarah pada lelaki itu.

Melody yang hendak beranjak pergi mengurungkan niatnya karena melihat beberapa orang yang sepertinya akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status