Sesudah memandikan anak-anak tak lama ku dengar suara mobil mas Rian.
"Assallamualaikum sayang, aku pulang."Walaikumsalam, sayang gimana tadi udah beres semua? Tanya sintia kepada rian yang saat itu tiba dirumah."Aman terkendali sayang, sayang ambilin mas minum dong. Hari ini cuacanya panas sekali, mas pengen jus jeruk buatin ya.Ia mencolek daguku dengan rayuan."Iya sebentar, aku kebelakang dulu."Bik, anak anak dimana? Terdengar mas Rian bertanya ke bik Nina."Selesai mandi,makan dan main mereka tidur lagi tuan."Oh gitu ya bik ya udah, nih ada sedikit rezeki buat bik Nina, dan ini titip buat pak joko ya bik. Ini sebagai bentuk bonus buat kalian, semoga makin rajin dan betah kerja disini ya bik."MasyaAllah terimakasih tuan, semoga rezeki tuan dan nyonya makin berkah aamiin..."Aamiin, hari ini bik Nina boleh berbelanja apa aja, sekalian ajak pak joko . Urusan rumah dan anak anak biar saya sama nyonya yang atur, karna hari ini ulangtahun nyonya jadi kalian bisa santai [dengan suara sedikit pelan]."Baik tuan, sekali lagi terimakasih.Tak lama Sintia pun membawa jus yang dibuatnya tadi."Kalian ngomongin apaan sih? Kok serius banget."Tidak ada apa kok sayang, aku meminta bik Nina dan pak Joko membeli keperluan cake yang kurangTadi pas dijalan pulang aku lupa singgah ke supermarket. Jadi minta tolong bik Nina."Pak Joko mana bik?"Ada dibelakang tuan, mau saya panggilin?"Iya bik tolong panggilin pak Joko ya.~~~~~Tak lama pak joko pun datang,"Ada apa tuan manggil saya?"Pak Joko tolong anterin bik Nina ke supermarket ya, buat beli beberapa perlengkapan kue yang kurang."Oke tuan, siap laksanakan.Mereka berdua pun pergi dengan mengendarai mobil mas Rian.Dan tinggal lah Rian dan Sintia diruangan tengah. Sementara itu anak anak mereka masih tertidur.~~~~"Sayang, kekamar bentar yuk. Mumpung anak anak masih tidur."Mau ngapain sih mas, semalem baru aja dikasih jatah. Jawabku meledek."Ayok ikut aja, dia merangkulku, dengan tubuh kekarnya lalu menggendongku menuju kamar kami.Tubuhku direbahkan kekasur."Tunggu sebentar ya sayang, aku ke kamar mandi sebentar".Dan ia mencium keningku.Sintia hanya menggangguk, dan tak lama ia keluar dengan membawa 1 box set perhiasan."Suprise, happy birthday istriku tercinta. Kado mewah untuk orang yang spesial dalam hidupku.Semoga makin dewasa dan tetap menjadi ibu dan istri yang baik, buat aku dan anak kita."Ihhh... mas, ini perhiasan yang sejak lama aku inginkan. Makasih ya sayang.Sintia langsung mencium bibir Rian dengan ekspresi kegirangan."Gimana kamu suka kado nya ?"Suka banget banget sayang... aaa makasih sekali lagi udah beliin aku perhiasan ini."Kalau suka cium lagi dong, dengan menyodorkan pipinya meminta untuk menciumnya lagi."Sayang mas mau lagi yang kayak semalem. Heheh"Sayang ini masih siang, takut kalau anak-anak bangun gimana?"."Hemm iya deh iya, malem ya hehe."Huh dasar, emang gak pernah puas kamu tuh mas."Gak apa dong,kan sama istri sendiri."Awas aja kamu macem-macem diluar sana ya. Aku potong terong kamu. Ancam sintia kepada rian dengan meledek."Ih ga mungkin lah sayang, aku kan cintanya cuma sama kamu aja.Jawab rian menggombal."Mas gak laper? Aku udah masakin buat kamu menu kesukaan kamu."Oh iya mas hampir lupa,padahal tadi perut mas laper sekali. Kok pas liat istri cantik hilang rasa lapernya ya?Lagi lagi pria bertubuh kekar ini menggombal."Tuh tuh.. mulai deh gombal lagi, ayok turun kita makan bareng. Mumpun anak anak belum bangun."Ayok sayang, mas ganti baju dulu ya. Kamu turun aja ke bawah duluan."Iya mas, aku tunggu dibawah ya.Sintia menyajikan lauk pauk yang ia masak bersama bik Nina tadi diatas meja.Rian turun kebawah dan mereka menyantap makan siang bersama.Saat sedang asik makan, terdengar bunyi bel.[Ting..tung...]"Siapa ya mas datang bertamu siang-siang gini?"Iya siapa ya? Perasaan mas gak ada janji sama siapa-siapa dirumah."Biar mas aja yang bukain.Pria itu meninggalkan nasi yang sedang ia santap dan menuju pintu depan."Maaf anda cari siapa?"Siang pak, saya kurir mau ngantar paket ini untuk ibu Sintia."Paket dari siapa bang?"Maaf pak kalau itu saya kurang tau, saya cuman disuruh anter doang."Kalau gitu saya pamit dulu pak, permisi.."Mari silahkan bang.~~~~~"Siapa yang dateng mas?Tanya sintia sambil menyantap makan siangnya."Kurir yang nganter paket, tapi ga tau dari siapa, nih kayaknya buat kamu.Rian sambil menyodorkan kado ke arah Sintia."Siapa sih yang ngirim, aku buka apa gak ni mas?"Buka aja kali aja dari temen kamu yang lain.Sintia pun membuka paket yang diantar tadi.Dan ternyata isinya dress tidur, gelang dan beberapa foto pernikahan Sintia dan juragan suryo dulu. Saat membuka kado tersebut sontak ia kaget."Mas, liat isinya. Juragan Suryo yang mengirim ini. Sintia sontak saja shock saat melihat isinya."Apa sih sebenernya motif orang itu selalu mengganggu kamu. Mana nomer teleponnya biar aku telpon. Akan aku tanya mau nya apa! Jawab Rian dengan kesal."Sebentar mas aku ambil handphone dulu dimeja ruang tengah Sintia melangkah ke arah ruang tengah untuk mengambil ponselnya."Ini mas nomernya. Rian pun langsung mengetik nomor juragan suryo lalu menelponnya.[Hallo apa betul ini dengan pak suryo? Saya Rian suaminya Sintia.Maaf sebelumnya apa maksud anda mengirim paket itu kepada istri saya? Mau anda apa!][Masih nanya mauku apa, ya mau ku istrimu itu kembali kepelukanku lagi!][Anda jangan macam- macam ya pak, Jangan coba buat ganggu keluarga saya!][Hahah oh tidak bisa, selagi sintia belum jatuh kepelukanku, aku tidak akan bisa berhenti, camkan itu!]Lalu juragan suryo mematikan telpon tersebut."Sialan! Berani beraninya dia mengancamku.Rian dengan kesar menghentakkan meja sehingga membuat sintia yang sedang menyendok makanan kaget."Astafirullahalazim, sayang istrifar tenangkan dirimu dulu. Kamu kenapa ? Pak suryo bilang apa sehingga bikin kamu kesel gitu?."Ya Allah, maafkan mas sayang. Mas gak sadar . Kesal mas dengar perkataan pak suryo. Dia mengancam mas,katanya dia ga akan berhenti gangguin kamu kalau kamu gak kembali sama dia,itu ga akan terjadi sayang! Tak akan mas biarkan siapapun menganggu rumah tangga kita.~~~~~Tiba-tiba terdengar suara tangisan anak mereka dari dalam kamar."Mas, anak kita bangun.Kamu lanjutin makannya ya, aku mau liat anak-anak dulu .Sintia beranjak pergi menuju kamar anak-anak, dan meninggalkan rian di meja makan.Dan Rian pun melanjutkan makannya. Tak lama kemudian bik Nina dan pak Joko pun pulang."Assallamualaikum""Walaikumsalam, gimana bik sudah selesai berbelanjanya?"Sudah tuan (sambil menenteng tas belanjaannya)"Ya sudah, bik Nina sama pak joko udah makan belum?Kalau belum ayok duduk temani saya, dan makan bersama saya.Rian dan sintia memang sangat humble kepada siapapun meskipun itu pembantu mereka tetap menganggapnya saudara."Sudah bik gak usah sungkan, duduk sini"Beneran tuan? Tanya perempuan umur 45 tahun itu, Ia berdiri tepat disebelah Rian."Iya sini ajak pak joko sekalian, sayang kalau makanan sebanyak ini kalau gak habis kan. Entar malam bik Nina ga usah masak saya mau ajak Nyonya makan diluar"."Baik tuan".Mas joko sini, bapak ngajak kita makan bersama."Serius mbak e, allhamdulilah makasih ya tuan Rian".Dan mereka pun makan bersama.Setelah selesai makan, bik Nina langsung membereskan piring-piring dan meja.Tak lama Sintia datang dengan menggendong kedua anaknya."Mas udah selesai makannya? Maaf ga bisa nemanin kamu makan sampai selesai, anak-anak tiba-tiba nangis."Iya sayang gak apa kok, mas mau mandi habis itu kamu mandi ya. Mas mau ajak kamu sama anak anak keluar."Oke sayang. Rian pun beranjak ke kamarnya untuk mandi, sementara Sintia dan anak anaknya sedang bermain di ruang tengah.Setelah Rian selesai mandi, sintia pun mandi.Mas, aku mandi dulu ya. Tolong liatin anak anak bentar.Oke sayang, sini Kimi dan Jimi sama papa mainnya.Ujar rian.Tak selang berapa lama Sintia juga sudah siap dan mereka memutuskan untuk keluar.Bik, titip rumah ya. Saya,sintia dan anak-anak mau keluar sebentar.Baik tuan, ucap bik Nina yang sedang sibuk beberes didapur.~~~~~~Mereka menuju ke salah satu mall dengan mengendarai mobil. Ketika diperjalanan tiba-tiba mobil yang mereka kendarai mengalami bocor ban. Dan terhenti secar
"Pak mobilnya sudah siap, ujar montir tersebut sambil mengemas perkakasnya."Oh iya terimakasih mas, sambil mengeluarkan uang dua ratus ribu dari saku celananya."Gak ada uang pas aja pak, saya gak ada kembalian."Tidak apa mas ambil aja semua,terimakasih sudah membantu kami."Terimakasih ya pak, semoga bapak dan keluarga dimurahkan rezekinya, Aamiin"Dan montir tadi pun pergi meninggalkan lokasi, dan disusul oleh Evan yang harus kembali ke toko. Sintia dan Rian beserta anak-anak mereka masuk ke mobil dan menuju mall.sesampainya di mall Rian dan Sintia memutuskan untuk naik kelantai dua untuk mengajak anak-anaknya bermain beberapa permainan.setelah itu mereka melanjutkan untuk makan .saat Rian hendak membayar makanan yang mereka pesan tadi, Sintia berteriak histeris melihat anaknya yang bernama Kimi tiba-tiba hilang di kursinya.Anakku hilang, tolong mbak anak saya hilang teriak Sintia kepada pelanggan yang sedang makan.kok bisa hilang mbak,emangnya tadi dimana"tadi saat saya perg
Diawali dengan kebangkrutan perusahaan Orangtuanya. Yang mengharuskan Sintia untuk dijodohkan dengan orang yang tidak dia cintai. Terlebih lagi yang akan menikahkannya adalah seorang pria yang berumur 60 tahun lebih tua dari nya. "Menikahlah nak dengan juragan suryo".Tiba-tiba tubuhku kaku mendengar perkataan papa yang menyuruhku untuk menikah dengan juragan suryo.Cobaan datang ke keluarga kami saat papa dikabarkan sedang mengalami kebangkrutan perusahaan. "Engga pah, sintia ga mau nikah sama pak suryo. Itu ga akan terjadi pa! Mana mungkin aku menikah dengan pak suryo sementara pria itu adalah seorang duda anak 3 yang terpaut usia denganku 40 tahun" "Dari pada aku menikah dengannya mendingan aku lari saja dari rumah ini!! Mah, sintia ga mau nikah sama juragan suryo mah.. tolong pujuk papa" Aku berusaha menolak dan sambil memeluk mama dan menangis dipelukannya, karena papa tetap memaksaku untuk menikah dengan juragan suryo orang kaya raya yang memiliki perkebunan,sawah dan kontraka
Saat papa mengalami kebangkrutan perusahaan, papa sering menemui pak suryo untuk meminjamkan uang untuk membayar hutang perusahaan yang cukup banyak. Lama kelamaan hutang papa pun menumpuk hingga papa tidak bisa membayarnya. Itulah alasan papa menyuruhku untuk menikah dengan pak suryo sebagai gantinya. Hatiku hancur ,tak habis pikir papa tega melakukan itu kepadaku. Menukarkan aku asal hutangnya lunas . Mama pun tak mampu membela dan berbuat banyak, setiap kali mama berbicara papa selalu bertindak kasar dan memukuli mama. "Mas,jangan anak kita sebagai gantinya biar lah aku yang menanggung nya. Bahkan jadi budaknya seumur hidup pun aku sanggup asal jangan anak kita yang jadi korbannya pah, jawab mama " Plakk.... bunyi tamparan mengenai pipi mama "Enak saja kamu, aku sudah sepakat akan tetap menikahkan Sintia dengan pak suryo aku malu jika ingkar janji. "Kamu jangan macam-macam ya mah, kamu mau aku masuk penjara dan kalian akan jadi gembel nanti nya!! "Kesepakatan kami sudah bula
Ayo bawa aku yan, kita kawin lari saja!! "Itu tidak mugkin terjadi sin, aku sangat menghormati orang tua mu.. dan tidak mau ngecewakan ibu dan ayahku, mereka memerlukan aku. Dan itu bukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah . "Kamu yang tenang ya, jangan gegabah . Besok sepulang sekolah aku mampir kerumah kamu untuk berbicara dengan papa . "Sekarang kita pulang yuk, hari udah hampir malam , nanti mama khuatir cariin kamu... Aku hanya menggangukan kepala sebelum pulang kami berpelukan, tak terasa air mataku menetes lagi.. tak sengaja aku liat raut wajah rian yang sangat sedih pasti dia terpukul mendengar apa yang aku ceritakan . Kamipun berpisah setiba dirumah aku diberhentikan papa.. "Dari mana saja kamu sin, dari tadi ditelpon gak diangkat.. kata mama kamu pergi ke toko buku ,kok sampe jam segini baru pulang!! Iya pah aku tadi ke toko buku, cari buku pelajaran buat besok namun buku nya banyak habis jadi aku keliling cari buku ditoko lain. Rupanya mama memberi alas
"Baiklah kalau gitu,tapi aku minta tolong pastikan lagi sintia agar mau menikah denganku kalau tidak kamu tahu kan apa yang terjadi dengan keluarga kalian! Juragan suryo mengancam papa ,papa pun hanya mengangguk dan tertunduk. "Aku berlari ke kamar, dan juragan suryo pun berpamitan untuk pulang. Pada malam harinya,saat makan malam. Tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut papa baik pun aku, suasana seketika hening . Selesai makan malam aku membantu mama membersihkan meja dan mencuci piring . Selesai membantu mama aku kembali ke kamar dan tertidur. Keesokan pagi nya alarm ponsel ku berdering menunjukan pukul 06:00 wib dan aku bergegas bangun lalu mandi untuk bersekolah. Selesai mandi dan bersiap aku turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat sekolah . Mama menyiapkan aku sarapan roti selai kacang dan susu kesukaanku. Saat aku ingin menyantap makanan papa tiba-tiba mengajakku berbicara. "Sin,gimana kamu setujukan setelah lulus sekolah menikah dengan juragan suryo. Papa
Diawali dengan kebangkrutan perusahaan Orangtuanya. Yang mengharuskan Sintia untuk dijodohkan dengan orang yang tidak dia cintai. Terlebih lagi yang akan menikahkannya adalah seorang pria yang berumur 60 tahun lebih tua dari nya."Menikahlah nak dengan juragan suryo".Tiba-tiba tubuhku kaku mendengar perkataan papa yang menyuruhku untuk menikah dengan juragan suryo.Cobaan datang ke keluarga kami saat papa dikabarkan sedang mengalami kebangkrutan perusahaan.Engga pah, sintia ga mau nikah sama pak suryo. Itu ga akan terjadi pa! Mana mungkin aku menikah dengan pak suryo sementara pria itu adalah seorang duda anak 3 yang terpaut usia denganku 40 tahun""Dari pada aku menikah dengannya mendingan aku lari saja dari rumah ini!! Mah, sintia ga mau nikah sama juragan suryo mah.. tolong pujuk papa"Aku berusaha menolak dan sambil memeluk mama dan menangis dipelukannya, karena papa tetap memaksaku untuk menikah dengan juragan suryo orang kaya raya yang memiliki perkebunan,sawah dan kontrakan.Sa
Baiklah kalau gitu,tapi aku minta tolong pastikan lagi sintia agar mau menikah denganku kalau tidak kamu tahu kan apa yang terjadi dengan keluarga kalian!Juragan suryo mengancam papa ,papa pun hanya mengangguk dan tertunduk."Aku berlari ke kamar, dan juragan suryo pun berpamitan untuk pulang.Pada malam harinya,saat makan malam. Tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut papa baik pun aku, suasana seketika hening . Selesai makan malam aku membantu mama membersihkan meja dan mencuci piring . Selesai membantu mama aku kembali ke kamar dan tertidur.Keesokan pagi nya alarm ponsel ku berdering menunjukan pukul 06:00 wib dan aku bergegas bangun lalu mandi untuk bersekolah.Selesai mandi dan bersiap aku turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat sekolah .Mama menyiapkan aku sarapan roti selai kacang dan susu kesukaanku.Saat aku ingin menyantap makanan papa tiba-tiba mengajakku berbicara."Sin,gimana kamu setujukan setelah lulus sekolah menikah dengan juragan suryo.Papa jamin hidup
"Pak mobilnya sudah siap, ujar montir tersebut sambil mengemas perkakasnya."Oh iya terimakasih mas, sambil mengeluarkan uang dua ratus ribu dari saku celananya."Gak ada uang pas aja pak, saya gak ada kembalian."Tidak apa mas ambil aja semua,terimakasih sudah membantu kami."Terimakasih ya pak, semoga bapak dan keluarga dimurahkan rezekinya, Aamiin"Dan montir tadi pun pergi meninggalkan lokasi, dan disusul oleh Evan yang harus kembali ke toko. Sintia dan Rian beserta anak-anak mereka masuk ke mobil dan menuju mall.sesampainya di mall Rian dan Sintia memutuskan untuk naik kelantai dua untuk mengajak anak-anaknya bermain beberapa permainan.setelah itu mereka melanjutkan untuk makan .saat Rian hendak membayar makanan yang mereka pesan tadi, Sintia berteriak histeris melihat anaknya yang bernama Kimi tiba-tiba hilang di kursinya.Anakku hilang, tolong mbak anak saya hilang teriak Sintia kepada pelanggan yang sedang makan.kok bisa hilang mbak,emangnya tadi dimana"tadi saat saya perg
Setelah selesai makan, bik Nina langsung membereskan piring-piring dan meja.Tak lama Sintia datang dengan menggendong kedua anaknya."Mas udah selesai makannya? Maaf ga bisa nemanin kamu makan sampai selesai, anak-anak tiba-tiba nangis."Iya sayang gak apa kok, mas mau mandi habis itu kamu mandi ya. Mas mau ajak kamu sama anak anak keluar."Oke sayang. Rian pun beranjak ke kamarnya untuk mandi, sementara Sintia dan anak anaknya sedang bermain di ruang tengah.Setelah Rian selesai mandi, sintia pun mandi.Mas, aku mandi dulu ya. Tolong liatin anak anak bentar.Oke sayang, sini Kimi dan Jimi sama papa mainnya.Ujar rian.Tak selang berapa lama Sintia juga sudah siap dan mereka memutuskan untuk keluar.Bik, titip rumah ya. Saya,sintia dan anak-anak mau keluar sebentar.Baik tuan, ucap bik Nina yang sedang sibuk beberes didapur.~~~~~~Mereka menuju ke salah satu mall dengan mengendarai mobil. Ketika diperjalanan tiba-tiba mobil yang mereka kendarai mengalami bocor ban. Dan terhenti secar
Sesudah memandikan anak-anak tak lama ku dengar suara mobil mas Rian."Assallamualaikum sayang, aku pulang."Walaikumsalam, sayang gimana tadi udah beres semua? Tanya sintia kepada rian yang saat itu tiba dirumah."Aman terkendali sayang, sayang ambilin mas minum dong. Hari ini cuacanya panas sekali, mas pengen jus jeruk buatin ya.Ia mencolek daguku dengan rayuan."Iya sebentar, aku kebelakang dulu."Bik, anak anak dimana? Terdengar mas Rian bertanya ke bik Nina."Selesai mandi,makan dan main mereka tidur lagi tuan."Oh gitu ya bik ya udah, nih ada sedikit rezeki buat bik Nina, dan ini titip buat pak joko ya bik. Ini sebagai bentuk bonus buat kalian, semoga makin rajin dan betah kerja disini ya bik."MasyaAllah terimakasih tuan, semoga rezeki tuan dan nyonya makin berkah aamiin..."Aamiin, hari ini bik Nina boleh berbelanja apa aja, sekalian ajak pak joko . Urusan rumah dan anak anak biar saya sama nyonya yang atur, karna hari ini ulangtahun nyonya jadi kalian bisa santai [dengan suar
"Keesokan paginya sekitar pukul 06:00 wib, sebelum melakukan aktifitas didalam rumah aku memutuskan untuk jogging sebentar disekitaran rumah.Saat ingin melangkahkan kaki ke luar rumah, tak sengaja aku temukan selembaran surat dan bunga yang bertulis " Untuk bidadariku". Aku pun bertanya-tanya dari siapa ini? Apakah mas Rian membelinya untukku? Ujarku dalam hati.Lalu ku bawa bunga itu kedalam rumah dan meletakkannya diatas meja ruang tamu. Kemudian aku melanjutkan untuk berolahraga sendirian.Setelah selesai jogging aku masuk kerumah, sembari menunggu keringat kering lalu aku pun memutuskan untuk mandi.Selesai mandi aku menuju ke dapur melihat bik Nina sedang asyik mencuci piring."Pagi bik.. sapaku kepada wanita yang lama mengabdi dirumah kami."Eh non, pagi juga non. Baru habis jogging ya, tanya bik Nina."Iya bik nyempetin sebentar buat olahraga. Oh ya anak anak belum bangun ya bik?"Belum non, kayaknya kecapean mereka semalem puas bermain, nyenyak sekali tidurnya . Jadi saya gak
Selesai merekap kami beres-beres lalu menuju rumah untuk menjemput anak-anak dan mertuaku.Sesampai dirumah kami langsung makan di salah satu restoran.Kami memesan Seafood saus padang, ayam bakar dan tomyam.Entah kebetulan atau memang sudah takdir, lagi lagi aku harus bertemu dengan juragan Suryo untuk kesekian kalinya.Posisinya tetap disebelah meja kami, sontak aku kaget kenapa sih harus ketemu sama orang tua itu."Mas, kita pindah meja lain aja yuk. Liat tu disebalah kita ada siapa. Bisikku kepada mas Rian."Udah gak apa sayang disini aja, lagian ditempat lain udah penuh semua. Gak apa apa kamu santai aja sayang, dia gak mungkin akan melakukan sesuatu disini.Aku mengangguk, tak lama kemudian pelayan pun datang membawa makanan yang kami pesan tadi. Mungkin entah sengaja atau memang musibah hari itu .Tomyam panas yang dibawa pelayan tadi tumpah dimeja kami dan nyaris mengenai badanku. Dikarenakan ulah salah satu anak buah juragan Suryo sengaja menyenggol pelayan tersebut.Mujur tid
Besok atau lusa, anda sudah bisa pulang mas. Pulihkan dulu tenaganya ya."Baik sus terimakasih, setelah mas Rian dan aku sarapan. Tak lama kedua mertuaku sampai rumah sakit."Nak gimana keadaanmu . Tanya ibu mertuaku kepada mas Rian."Allhamdulilah bu, udah sedikit membaik. InsyaAllah besok atau lusa sudah bisa pulang kata suster."Syukurlah nak, kamu istirahat yang total ya sampai betul-betul pulih, jika sudah sembuh jangan langsung kerja dulu."Tapi buk ,kalau tidak ada aku bagaimana keadaan toko-tokoku.Aku berdalih. "Mas, kan ada aku. Aku bis kok menghandle toko kita. Yang penting kamu harus bener-bener pulih. Ujarku kepada mas Rian."Iya, Sintia kan ada Rian, dia pasti bisa mengurus usaha kalian. Biar anak-anak ibu yang urus.Ibu juga rindu kepada kedua cucu ibuk.Ayah mertuaku juga berdalih, " iya yan, ayah sama ibu ada disini. Nanti kami juga akan membantu mengurusmu. Udah jangan banyak celoteh lagi yan.Keesokan harinya mas Rian pun diperbolehkan pulang. Kami berempat pulang ke
Suster pun datang menghampiriku."Maaf buk apa benar ini dengan ibu sintia, sebelumnya kami ingin memberitahukan bahwa pak rian kehabisan darah.Jadi segera harus mencari pendonor yang sesuai darahnya dengan pak rian.Seketika perasaanku pun lemah mendengarkan apa yang dikatakan suster tadi.Dimana aku akan mencarinya ? Ujarku."Baik sus, saya akan segera mencari pendonor untuk mas rian.Aku pun langsung mengambil ponsel dan menghubungi Rita.["Rit, tolong bantu aku carikan pendonor untuk mas rian. Mas rian kecelakaan rit. Ia memerlukan banyak darah.Kamu bisa bantu aku kan rit.][Apa rian kecelakaan ? Baik sin kamu tenang dulu ya . Aku akan segera menelepon kelly dan tomi untuk meminta mereka cari pendonor untuk rian.Kamu yang sabar ya , sekarang kamu lagi dirumah sakit mana sin. Biar aku kesana ][Aku dirumah sakit cipta pratama rit.]["Oke aku segera kesana sin, tunggu aku.]Setiba rita dirumah sakit kami pun berpelukan."Rit, aku takut mas rian kenapa kenapa . Aku hanya punya dia
"Yank, kamu yang sabar istifar sayang ..Berkali2 mas Rian memelukku,jenazah papa pun langsung di bawa kerumah.Keesokan hari nya papa dimakamkan tepat disebelah kuburan mama , saat dipemakaman aku melihat sosok pria yang tak asing bagiku.Memakai kacamata hitam,jas hitam dan memakai topi. Saat aku menoleh ke arahnya sontak ia kaget dan langsung pergi.Setelah pemakaman selesai kami pun memutuskan untuk pulang kerumah. Setiba di rumah aku langsung bersih2 mandi dan sambil bermain dengan kedua anak ku.Saat sedang asik bermain, mas Rian pun menghampiri kami.Heeyy, anak2 papa asyik bener mainnya sini sayang cium papa dulu , kata mas Rian kepada anak-anak. Kami bermain bersama kedua anakku sampai mereka mengantukDan aku pun memanggil bibi untuk membawa anak-anak ke kamarnya untuk tidur.Setelah itu saat anak-anak tidur, aku dan mas Rian mengobrol.Aku bilang ke dia bahwa tadi saat dipemakaman ada seorang pria yang mencurigakan sedang mengawasi kami disana."Mas, kamu tahu gak tadi saat
Dua bulan telah berlalu aku pun resmi bercerai dengan Mas Suryo .Akhirnya aku bebas dari rumah tangga yang toxic. Selang 4 bulan, Rian mengajakku menikah dan meminta restu kepada mama dan papa.lalu kami pun menikah di usia 2 bulan pernikahan aku positif hamil. Rian mama dan papa semuanya ikut bahagia.Beberapa bulan berlalu aku melahirkan sepasang anak kembar yang diberi nama Sinta dan Rama. Kami hidup damai dan bahagia usaha Mas Rian berkembang dengan pesat, sementara Mas Suryo masih mendekam dipenjara.3 tahun kemudian saat keluarga kami adem ayem, anak-anak yang lucu dan makin hari makin aktif.Kami dikejutkan dengan kabar duka kepergian mama, hatiku sangat hancur dan terpukulMama yang sangat aku sayangi dan aku cintai sudah pergi meninggalkan kami.Setelah kepergian mama, kondisi sakit jantung yang diderita papa semakin parah, dokter menyarankan kami untuk selalu pantau perkembangan papa.Kini papa ikut tinggal denganku dan mas rian serta kedua anak-anak kami.Tiba-tiba hari ini k