Home / Romansa / Menikah Dengan Pria Gila / Bab 41. Menurutmu, Aku Bagaimana?

Share

Bab 41. Menurutmu, Aku Bagaimana?

Author: Nychinta
last update Last Updated: 2025-03-23 19:04:11
Senyuman terlukis jelas di wajah Gandha saat ini, namun Lisa masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Kamu ... mendengarkanku?" Suara Gandha membuat Lisa tersadar kalau barusan bukan hanya ada dalam khayalannya saja.

Jelas Lisa yang masih terkejut ini masih belum bisa berkata-kata.Detik berikutnya, Gandha meraih tangan Lisa, membuat pertahanannya runtuh.

“Maaf membuatmu sangat terkejut dengan pernyataanku barusan, tapi … aku tidak akan memaksamu, Lis." Gandha menarik napas dalam. Tatapannya begitu dalam.

"Lagipula, aku tidak ingin terburu-buru," sambung pria itu lagi. Membuyarkan pikiran Lisa yang sempat terdiam cukup lama.

Lisa menunduk, dia tidak tahu bagaimana melukiskan kata-kata yang tepat untuk pria ini. Dia juga butuh waktu dan tidak mau salah arti dengan perasaannya sendiri.

Barusan dia memang kagum, hanya saja kalau secepat ini ... dia takut kalau sebenarnya hanya manipulasi pikirannya saja.

Dia kemudian menatap Gandha dengan wajah yang cukup serius
Nychinta

kalo menurut temen-temen bagaimana? 😆😆

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
marathon,serasa bacanya,tapi suka suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 42. Mengharap Pada Suami

    Gandha yang bertanya balik membuat Lisa menegakkan kepalanya. "Itu aku ... aku tidak bisa menebaknya." Lisa berkata jujur sambil menggigit bibirnya. "Maaf aku tidak bermaksud untuk-" “Jangan minta maaf, wajar kalau kamu berpikir begitu." Gandha menanggapinya dengan santai. "Tapi ... aku punya prinsip untuk tidak melakukan hal seperti itu jika bukan dengan istriku, karena aku tidak ingin terlibat banyak masalah karena skandal semacam ini.” Mendengar kata-kata 'istri' keluar dari mulut Gandha tiba-tiba saja wajah Lisa sedikit memanas, sebelum Gandha menyadarinya, dia kembali bertanya, “Apa orang tua Mas tidak sibuk untuk mencarikan Mas jodoh? Misalnya menjodohkan dengan anak rekan bisnis atau semacam itu lah, karena setahuku orang-orang kaya akan melakukan pernikahan untuk membesarkan lagi usaha mereka.” Gandha langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Itu ….” “Pasti pernah, kan?” Entah kenapa Lisa menjadi sedih mendengarnya, tiba-tiba ada ketakutan yang menjalar ke dalam ha

    Last Updated : 2025-03-23
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 43. Aku Akan Mencobanya

    Namun, detik berikutnya, Gandha membisikkan sesuatu di telinga Lisa. “Katakan padaku, apa kamu menyukaiku?”Hal ini sontak membuat mata Lisa terbuka lebar, wajahnya langsung merona tanpa bisa dicegah! Ini sangat memalukan!!!Gandha masih memeluknya, hanya saja saat ini Gandha tersenyum dengan memiringkan sedikit kepalanya, dia terlihat sedang menggoda Lisa yang makin salah tingkah dan sangat malu.“Itu … aku ….” Lisa mendorong kuat tubuh Gandha hingga membuat jarak di antara keduanya, wajahnya benar-benar merah seperti udang rebus.“Terima kasih sudah mau mencoba membuka hatimu untukku.” Senyuman Gandha ini makin membuat Lisa luluh.“Itu …,” ucap Lisa terputus, dia tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Semuanya nampak samar, tetapi hal yang tidak kabur mulai terbuka jelas. Fakta penting yang cukup menarik. Benar Dia menyukai Gandha, mungkin dia juga sudah jatuh cinta dengan pria itu secara tidak dia sadari.“Mas jangan bicara yang aneh-aneh, aku ke dalam dulu!” Lisa beru

    Last Updated : 2025-03-24
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 44. Pengakuan

    Lisa dengan malu-malu mengangguk. Hal itu jelas membuat Gandha tersenyum makin lebar pagi hari ini.“Terima kasih Lis, aku senang sekali mendengarnya.” Gandha berkata dengan penuh semangat.“Lalu … mas mau mengatakan apa?” tanya Lisa dengan cepat agar suasana canggung baginya ini cepat berlalu.Gandha masih tersenyum lebar."Mas, aku tanya mas mau bilang apa tadi?""Ah maaf aku terlalu senang. Kupikir kamu mau menjadi istriku yang sesungguhnya." Gandha terkekeh ringan."Tapi, aku memang istrimu, kan? Kita tidak sedang bermain nikah kontrak seperti di drama seri loh." Kali ini Lisa berkata dengan santai, membuat Gandha makin menyukai acara sarapan pagi bersama hari ini.“Ehm ... Lis," ucap Gandha pelan, "selama Pak Linggo tidak ada nanti, apa kamu bisa bantu aku untuk menjaga tokonya kalau aku ada urusan keluar?” tanya Gandha dengan wajah serius pada Lisa.Mendapati pertanyaan barusan membuat Lisa mengerutkan keningnya lalu dia mengangguk. Lisa segera menghubungkan semua masalah Gandha

    Last Updated : 2025-03-24
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 45. Kehidupan yang Bagaimana?

    Gandha terpaku. Pengakuan itu menghantamnya seperti ombak besar yang tiba-tiba muncul di laut yang tenang. Jantungnya berdegup kencang, dan ia nyaris tak percaya apa yang baru saja didengarnya. Tangannya, yang refleks memeluk erat tubuh Lisa, kini sedikit melemah. Ia butuh memastikan semuanya bukan sekadar khayalan.“Lisa …,” gumamnya lirih, berusaha mengurai pelukan itu untuk menatap wajah istrinya. Namun, Lisa menahannya.“Jangan lepas dulu,” bisik Lisa dengan nada mengayun, terdengar cukup manja untuk ukuran Lisa yang dia tahu selama ini wanita itu adalah orang yang cukup serius.Lisa memejamkan mata sejenak, masih meletakkan dagunya di pundak pria itu dengan tangan memeluk erat leher Gandha. “Aku mau sebentar lagi seperti ini,” ucapnya lirih.Gandha menelan ludahnya. “Kamu … Kamu sedang tidak berusaha membuatku senang, kan?” tanyanya hati-hati, seperti takut jawabannya akan menghancurkan detik-detik indah ini. Dia bisa merasakan kalau Lisa perlahan menggeleng tanpa berkata apa-apa

    Last Updated : 2025-03-25
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 46. Berita Bagus Untukmu

    Suasana sedikit menegang, tetapi Lisa langsung mencubit lengan Gandha pelan, menahan tawa. “Jangan terlalu percaya diri, Tuan Muda Gandha Wongso!”Hal itu membuat Gandha sedikit menjerit dengan suara yang terdengar menggoda, "Aw! Kamu benar-benar nakal!""Ih, lagian apaan sih nanya begituan!" Lisa mengalihkan pandangnya dan terkekeh ringan.Keceriaan ini benar-benar membuat hubungan keduanya makin lebih dekat. Tentu saja, tidak perlu dijelaskan Kehidupan yang dimaksud oleh Lisa adalah kehidupannya bersama dengan Gandha.***Saat siang harinya, seperti yang dikatakan oleh Gandha sebelumnya pada Lisa, dia juga sering keluar guna menyelesaikan urusannya, yang Lisa tidak bertanya lebih jauh urusan apa itu.Hubungan mereka tumbuh begitu cepat dalam waktu singkat.Gandha benar-benar sangat berbeda dengan pria yang dia tahu sebelumnya. Pria itu juga terlihat sangat romantis, bahkan terkesan spontan saat memuji dan membuat perasaan Lisa makin berbunga-bunga.Lisa mulai memahami karakter Gandh

    Last Updated : 2025-03-25
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 47. Berita Bagus?

    Lisa penasaran apa yang dimaksud oleh Gandha, tetapi dia tidak bertanya lagi, karena sudah pasti dia akan memberitahukannya segera.Mereka akhirnya berkumpul di lantai atas, duduk di sofa yang sudah tua. Gandha dan Lisa duduk berhadapan dengan Linggo dan Bastari.Kedua pria paruh baya itu saling pandang saat akan memulai pembicaraan. Seolah-olah memberi isyarat siapa yang akan memulai duluan.Hal ini tentunya membuat Lisa penasaran dan akhirnya dia tidak tahan untuk berbicara lebih dulu.“Sebenarnya ini ada apa, ya, Pak?” tanya Lisa kepada kedua orang yang ada di depannya, lalu Lisa melihat ke arah Gandha. “Mas, katanya ini berita bagus, tapi kenapa sepertinya suasananya tidak terlihat hal yang bagus?”Jelas terlihat kegelisahan di wajah Lisa saat ini.Gandha menghela napas panjang sebelum menjawab. Tatapannya tak lepas dari Lisa, pandanganya cukup rumit.Lisa lalu melihat kembali ke arah Linggo dan Bastari seolah-olah meminta penjelasan lebih, namun keduanya diam.Gandha kemudian ang

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 48. Tidak Sesederhana Itu

    Lisa menunduk. Sebelah tangannya mengepal erat di atas pahanya. Rasa kecewa dan marah bercampur menjadi satu. Namun, di balik kekecewaannya, dia mencoba menahan diri.Sejujurnya dia juga tidak mengharapkan harta warisan ayahnya, hanya saja, dia tidak menyangka kalau ibu tirinya sudah melangkah sejauh itu. "Aku tidak menduga kalau Ibu benar-benar berbuat hal semacam ini."Namun, belum sempat larut dalam kekecewaan yang dalam itu, Linggo mengeluarkan amplop besar bewarna coklat yang berisi surat-surat penting dari dalam tas yang dia bawa.“Ini surat-surat hak kepemilikan rumah dan juga kebun milik Pak Duha, Lisa.” Lisa mengernyit, bukankah Bu Ida sudah menjualnya, lalu kenapa bisa ada dengan Pak Linggo?"Ini … apa maksudnya, Pak?" Dia memandangi dokumen itu dengan tatapan bingung, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Gandha.Ada tatapan rumit yang terukir di wajahnya, dia memang tidak sekolah sampai perguruan tinggi seperti yang dikatakan oleh Ibunya, tetapi dia tidak juga bodoh untuk

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 49. Sebelumnya 1

    Satu minggu sebelumnya.Linggo duduk di kursi kayu di depan Gandha, dengan alis yang berkerut tanda kebingungan. Suasana di toko miliknya ini menjadi mendadak hening, hanya suara kipas angin tua yang berputar pelan mengiringi percakapan mereka. Dia terkejut saat Gandha meminta pertolongan padanya."Apa Nak Gandha yakin mau melakukan semua ini?" tanya Linggo akhirnya, suaranya berat dan sedikit ragu.Gandha mengangguk dengan pasti. "Aku yakin, Pak. Aku sudah memikirkan ini. Lagipula, aku sudah berjanji pada almarhum Pak Duha sebelum ini untuk tidak membuat putrinya bersedih."Linggo menarik napas dalam seolah-olah meyakini sekali lagi kalau anak muda yang duduk di depannya serius. "Tapi, bukankah lebih baik kamu mencari tahu dulu tentang semua yang terjadi padamu alih-alih mencari semua fakta terkait masalah di kampung itu?”Gandha tersenyum singkat lalu mendesah pelan kemudian berkata, “Seperti yang kukatakan sebelumnya, Pak, selain aku punya janji pada Pak Duha aku juga berjanji pada

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 77. Bertindak Terlalu Jauh

    Beberapa hari berlalu, hubungan keduanya makin dekat, dan yang cukup berbeda saat ini adalah bahwa mereka sudah tidur dalam kamar yang sama. Ya, tentu saja selama ini, Gandha menghormati Lisa untuk tidak menyentuhnya sampai istrinya itu benar-benar siap, tetapi setelah kejadian waktu itu, mereka benar-benar sudah bercampur satu sama lain.“Selamat pagi, Cantik!” sapa Gandha saat melihat istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi.Lisa hanya tersenyum mendengarnya, Gandha selalu saja bisa membuatnya jatuh cinta setiap hari. Namun, pagi ini Gandha sudah sangat rapi dengan pakaian formalnya, hal ini membuat Lisa terkejut. Pasalnya, selama ini Gandha tidak pernah berpakaian formal seperti sekarang ini.“Mas … mau kemana?” tanya Lisa.“Ah, iya, semalam aku dihubungi oleh calon klien dari luar negeri untuk membicarakan masalah kerjasama terkait produk yang mereka sukai gagasan Pak Bastari itu. Aku mau bilang dari semalam cuma kamu sudah tidur lebih dulu." Gandha berkata santai."Oh," j

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 76. Sama Pertama

    Ida terdiam saat Yasmin berteriak dengan keras.“Bu, Mas Andrian itu bilangnya ada urusan penting jadi dia cepet-cepet pergi, jadi Ibu jangan salah sangka dulu.” Yasmin membela Andrian.“Kamu yakin? Setelah semuaya tadi terjadi, kamu yakin si Andrian bicara begitu artinya dia benar-benar ada urusan?" Ida berkata dengan pelan kali ini, membuat Yasmin kembali berpikir ulang."Bisa jadi dia berusaha untuk menyelidiki semuanya. Bisa gawat kita kalo semuanya terbongkar! Apalagi uang kita akan tergerus kalau kita harus bayar pengacara.” Ida memperingatkan Yasmin/Yasmin memegang kepalanya merasa sangat frustrasi. “Ah!!!” teriaknya kesal. “Jadi, kita harus bagaimana, Bu?”“Kamu harus terus buat Andrian jangan sampai menyelidiki semuanya sendiri,” ucap Ida, suaranya kali ini jauh lebih tenang dibanding beberapa menit yang lalu. “Kamu harus tetap

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 75. Perseteruan Ida dan Yasmin

    Ida yang mengawasi dari jauh kejadian tadi sangat tercengang dengan apa yang dilihatnya. Dia tidak menyangka pria yang bersama dengan Lisa saat ini adalah pria gila yang dijuliki olehnya saat di kampung!"Ini tidak mungkin!" dia berdesis pelan."Bagaimana pria itu bisa menjadi seperti itu?" Ida berkata pada dirinya sendiri. Entah kenapa tiba-tiba tubuhnya mendadak bergetar.Beberapa kali dia melihat pria itu dari balik tembok dan memastikan, kalau dilihat lagi itu memang benar pria gila itu, tapi … kenapa bisa sampai seperti itu. Pun dari kejauhan dia melihat anaknya dan Andrian terlihat terlibat percakapan yang cukup serius.Lalu, detik berikutnya Gandha membawa Lisa pergi dari tempat itu ke arah mobil mewah lainnya."Apa dia benar-benar kaya?" Ida kembali tercengang dan menebak-nebak sendiri.Namun tidak ingin berlarut-larut dalam keterkejutannya ini, dia lalu melihat wanita yang bersama dengan Lisa tadi menuju ke mobil mewah tempat dimana

  • Menikah Dengan Pria Gila   bab 74. Aku Menjadi Milikmu

    Di dalam mobil itu, terlihat Lisa sedang mengatur ritme napasnya, lalu setelah lebih tenang Lisa melihat ke arah Gandha yang sejak tadi pandangannya tak lepas dari istrinya sambil menopang dagu di tangannya.“Mas, kenapa Mas memukul Mas Andrian?” Pertanyaan Lisa barusan langsung membuat wajah Gandha tidak suka.“Kenapa, kamu bilang?” jelas terlihat rautan di kening pria itu.“B-bukan begitu, maksudku bagaimana kalau misalnya mereka melaporkan Mas Gandha karena kekerasan seperti yang dikatakan Yasmin tadi?" Lisa berkata dengan nada yang cukup khawatir."Di sana itu banyak kamera pengawas dan juga bisa membuat bukti untuk melaporkan hal ini. Bukankah ini akan sangat merepotkan?” Lisa menambahkan lagi karena tidak ingin Gandha salah paham

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 73. Sangat Mengejutkan

    Yasmin segera menghampiri Andrian dan membantunya untuk berdiri, tetapi mereka sama-sama terpaku, tubuh mereka membeku saat mata mereka menangkap sosok pria yang berdiri dengan tatapan tajam dan postur tubuh penuh dominasi.“Jangan ikut campur kamu!” Teriak Yasmin pada Lisa dan Gandha. Hanya saja Andrian tidak banyak bicara, dia akhirnya mengenali dengan jelas siapa pria yang baru saja memukulnya ini. Ada rasa tidak percaya tapi tetap dia tahan.Lisa menyeringai, tatapannya menusuk, penuh perhitungan. “Ah, adikku sayang, apa kamu tidak mengenalinya?” katanya, nada suaranya menyentak Yasmin.Hal itu membuat Yasmin mengernyitkan keningnya."Apa sekarang suamiku sudah terlalu berbeda? Bukankah dia sudah mengatakan kalau aku ini istrinya?"Angin bertiup, membawa gelombang ketegangan yang menyesakkan. Yasmin merasakan jantungnya berdebar lebih cepat, 'Apa mungkin?! Bahkan pria ini sangat jauh berbeda!'"Apa kalian lupa aku ini istri siapa?" Lisa berkata dengan nada tenang, tatapan matanya

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 72. Jangan Sentuh Istriku!

    “Nyonya?" Yasmin berkata dengan nyaris berbisik."Mbak apa kamu sudah dijual sama pria gila itu dan menjadi simpanan pria kaya?!” tanya Yasmin dengan nada pilu. “Mbak sudah Mbak, ayo kita pulang saja, aku dan ibu masih mau menerima Mbak Lisa kok, ayo Mbak kita mulai lagi dari awal dan–”“Yasmin hentikan mulut kotormu itu!" Lisa membentak dengan suara yang cukup keras."Iyam ayo kita pergi, buang-buang waktu kalau harus meladeni orang seperti itu," tambah Lisa lagi."Dan kamu Mas Andrian ….” Lisa tidak melanjutkan kalimatnya, dia menggantungnya begitu saja, menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatap Andrian dengan tatapan yang cukup rumit.“Mas, bantu aku untuk membuat Mbak Lisa pulang dong, Aku yakin sekali pasti dia saat ini sedang dikuasai oleh pikiran buruk karena pengaruh pria gila yang menjadi suaminya itu.” Suara Yasmin terdengar sayup-sayup di telinga Lisa.Hal ini jelas membuat Iyam menjadi heran apalagi saat ini Lisa mengatur ritme napasnya untuk mengolah emosinya agar tidak

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 71. Dia Jadi Nyonya?

    Lisa terkejut lantaran bertemu dengan Andrian di tempat ini. Pria itu menatap Lisa dengan pandangan kecewa yang terasa sangat dalam. “Ternyata benar, kamu adalah orang yang sangat jahat dengan keluargamu sendiri. Aku Kecewa padamu, Lis” Lisa mengernyitkan keningnya heran. 'Kenapa pria ini tiba-tiba berkata seperti itu?' tanya Lisa dalam hati. Akan tetapi, detik berikutnya dia membalas ucapan Andrian barusan dengan tatapan tajam, menyadari pasti semua ini berkaitan dengan Ibu dan juga saudara tirinya. Siapa lagi yang bisa memutar balikkan fakta dalam waktu singkat! Apalagi saat ini dia melihat ke sekitar kalau Ibu Ida yang mengikutinya tadi sudah tidak terlihat. “Mas,” ucap Lisa dengan suara berat dan berjalan mendekati pria itu. “Kuberikan saran padamu untuk berhenti mendengarkan sebelah, cepat atau lambat semua akan terbuka." Lisa berkata dengan suara bergetar. "Dan ... Satu hal lagi, yang ingin aku beritahukan padamu, yang seharusnya kecewa itu adalah aku. Aku benar-benar kece

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 70. Kenapa Ada Dia?

    Pernyataan pria itu sontak membuat Lisa terkejut."Apa yang Mas bilang barusan?" tanyanya sekali lagi, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar.Gandha memintanya untuk belanja apapun yang ia mau. Bagi Lisa, itu terdengar seperti mimpi yang terlalu indah untuk jadi kenyataan. Bukankah hampir semua wanita menginginkan hal semacam ini?Dulu, ia pernah punya harapan yang sama. Tapi itu hanya sebatas angan yang akhirnya ia kubur dalam-dalam. Dan sekarang, Gandha—pria yang ia anggap jauh dari hal seperti ini—mengucapkannya padanya.Bagaimana mungkin ia tidak bahagia?“Lanjutkan saja, Sayang," ucap Gandha dengan santai."Kata orang-orang yang kudengar, belanjamu tidak menarik kalau kamu masih melirik tag price," lanjut Gandha lagi.Hal ini tentu membuat Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Pria ini benar-benar ...!"Dan jangan lupa tunggu aku di sana, aku sudah di jalan untuk menjemputmu.” Setelah Gandha mengatakan hal itu, pria itu memutuskan sambungan teleponnya. Wajah Lisa ber

  • Menikah Dengan Pria Gila   Bab 69. Aku Menjamin Isi Kartumu

    Beberapa saat sebelumnya, di dalam mobil.[Mas aku bertemu dengan Ibu dan Yasmin dan sepertinya mereka sedang mengikuti mobil kami, aku sudah bilang dengan Tono untuk berputar-putar dulu tidak langsung pulang ke rumah.]Pesan itu dikirim Lisa untuk Gandha. Dia tahu, suaminya sedang tenggelam dalam urusan yang pasti tidak sepele. Karena itu, Lisa memilih menahan diri—tidak ingin mengganggu dengan hal-hal kecil. Tapi sampai akhirnya dia memutuskan melangkah ke mall mewah ini pun, belum ada kabar balik dari Gandha.Beruntungnya sesaat setelah dia masuk ke dalam mall ini, ponselnya berdering, nama “Suami Gila” terpampang di layarnya. Lisa mengulas senyum lebar.“Lisa! Kamu nggak apa-apa?" Jelas terdengar suara Gandha terdengar panik saat ini."Aku tidak apa-apa-""Apa yang mereka lakukan padamu? Apa kamu terluka?" potong Gandha cepat."Aku-""Sekarang kamu di mana? Apa masih sama Iyam dan Tono?” Suara Gandha di seberang telepon terdengar panik, bertubi-tubi melemparkan pertanyaan tanpa men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status