Jonathan menatap tak suka pada wanita yang mengaku sebagai kekasih masa kecilnya dulu.
“Aku tidak menyangka jika kamu punya banyak kekasih masa kecil dimasa lalu, Mas? Kita nikah baru sembilan bulan dan sudah ada dua perempuan yang mengaku sebagai kekasih masa kecilmu, kira-kira kedepannya apakah masih ada lagi yang akan datang dan mengaku sebagai pengantin kecilmu, Mas?” Ucap Kalisa lembut akan tetapi memberikan tatap garang dan juga mematikan ke arah suaminya.
“Lalu apakah kamu akan percaya begitu saja dengan apa yang mereka katakan tanpa bertanya terlebih dahulu padaku, istri barbar ku yang cantik dan juga menawan?” Ucap Jonathan kemudian mencium hangat kening istrinya dan semakin memeluk posesif pinggan Kalisa.
“Ternyata kamu disini Serli, Mama cariin kamu dari tadi tau,” ucap wanita paru baya yang baru datang dan tidak mengetahui jika suasananya sangat canggung.
“Kenapa Mama tidak bilang padaku ji
Vote buku ini jika kalian menyukainya. Dan tetap jaga kesehatan kalian ya, salam hangat dan peluk online dari saya🧍♀️
Robert tersenyum sumringah saat melihat ekspresi Desi yang mengedipkan mata beberapa kali yang sepertinya terkejut saat menyentuh juniornya yang sudah mengeras dibalik celana bahannya. “Besar bukan ukuran juniorku,Des,” bisik Robert.‘Dasar Robert sialan dan juga mesum,” batin Desi yang merasa kesal dan langsung meremas dengan kuat sang junior mesum milik Robert.Aaarrgghhh!…. Teriak Robert kesakitan karena ulah Desi yang dengan tidak berperasaan meremas kuat senjata masa depannya.“Enak? Mau tambah lagi gak remasanya?” Ucap Desi sambil mendorong tubuh Robert.“Tega bener kamu ini Des, Kalau sampai juniorku terluka bagaimana?” Ucap Robert yang kini tengah meringkuk sambil memegangi juniornya yang karena ulah oleh Desi.“Itu resiko yang harus kamu tanggung karena sudah berani berbuat mesum padaku.”
“Jika juniorku mudah terbangun, berarti tandanya dia normal dan sedang memasuki masa aktif ingin segera bertempur, sayang,” jawab Bram sambil menaik turunkan alisnya. Anisa menyipitkan matanya melihat suaminya yang menaik turunkan alisnya sambil tersenyum mesum kearahnya. “Muka Kakak sekarang ini terlihat sangat mesum banget tau gak?” Ucap Anisa dan langsung berbalik karena malu melihat tubuh kekar dan bugil suaminya. “Jangan membuat junior menunggu terlalu lama, sayang,” ucap Bram kemudian memeluk istrinya dari belakang dan dengan sengajanya dia menekan juniornya yang sudah keras di pinggang Anisa. “Sebaiknya kita mandi dulu sebelum kita melakukannya, Kak.” “Kenapa harus mandi dulu? Nanti juga badan kita berkeringat dan lengket. Mendingan mandin
“Bersiaplah menerima kenikmatan surga dunia yang akan aku berikan padamu, sayang,” ucap Bram dan langsung menarik pinggulnya dan mendorong kembali sehingga membuat Anisa mendesah panjang tanpa henti.‘Rasanya sangat nikmat sekali, saat junior Kak Bram menyodok dengan kuat, dan semakin lama semakin cepat menapakinya keluar dan memasukinya lagi di bagian intim ku. Dan bahkan saat ini aku bisa merasakan jika juniornya sedang menyemburkan saus mayonesnya kedalam rahimku,” batin Anisa sambil menikmati surga dunia yang tak bisa ia ungkapkan kenikmatannya.Seperti yang dikatakan oleh Bram tadi, dirinya ingin melakukan enam gaya bercinta dengan istrinya malam ini.“Sekarang kita lanjut ke gaya selanjutnya sayang,” ucap Bram dan langsung mengubah posisinya dengan Anisa tidur terlentang diatas tubuhnya dan mempermudah juniornya memasuki gua hangat yang sudah sangat becek dengan cair
Mira yang terbaring diatas tempat tidur sambil bergerak gelisah karena rasa panas mulai menjalar di tubuhnya dan itu sangatlah tidak nyaman baginya.Sedangkan pria yang membawa Mira tadi malah tersenyum licik, dan melihat Mira yang bergerak gelisah diatas ranjang yang terlihat seperti penari ular yang sedang menari diatas kasur.“Wajahmu cukup cantik dan kamu tipe wanita yang aku cari selama ini. Akan tetapi sungguh sangat sayang kamu memiliki sifat mengerikan,” ucap pria itu.Mhh… erang Mira dan perlahan membuka matanya.“Bagaimana perasaanmu, Nona?” Tanya pria itu dan menyingkirkan anak rambut yang mencoba menutupi wajah Mira.“Apakah aku sudah sampai rumah?” Tanya Mira.“Iya,” jawab pria itu.“Sst mmhh… kenapa badanku terasa sangat panas dan juga perasaan aneh apa ini yang m
“Mmm … berisik banget sih,” ucap Mira yang merasa terganggu dan langsung menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya karena bunyi alarm yang sangat berbisik berhasil membangunkan Mira yang tidur dengan sangat nyenyak dalam pelukan Andrew. Melihat Mira yang merasa terganggu dengan suara berisik alarm yang sengaja dinyalakannya membuat Andrew merasa terhibur dengan keajaibannya. Andrew Holland adalah sosok pria tampan dan juga menawan yang mempunyai darah campuran Jerman Indo. “Good Morning, Honey,” ucap Andrew dan seketika membuat Mira mendongak ke atas dan mendapati Andrew yang sedang merekam melalui ponselnya sambil tersenyum manis melihat wajah terkejut dan juga bau bantal Mira. Mira menelan saliva dan matanya berkedip beberapa kali ketika dia mengingat kejadian semalam. “Ternyata ini bukan mimpi,” lirih Mira dan bisa didengar oleh Andrew. Andrew meletakan ponselnya dan langsun
Desi yang menatap bengis Robert yang seenak jidatnya mengurungnya di kamar dengan alasan sudah memesan makanan untuknya dan akan segera diantar ke kamarnya. Tapi kenyataannya dia belum memesan makanannya sehingga membuat Desi merasa kesal dan juga marah pada robert karena harus menahan lapar.“Sebenarnya kamu kesambet setan apa sih, Robert? Makin hari tingkahmu semakin aneh dan juga nyebelin banget,” ucap Desi to the point.“Kesambet setan bucin,” jawab Robert yang kini mulai jujur didepan Desi.“Setan bucin? Lah emang kamu bucin in siapa? Calon istrimu yang misterius itu?” Ucap Desi yang masih saja lemot berfikir dan juga tidak peka dengan perasaan Robert terhadapnya.“Astaga, kenapa aku bisa menyukai wanita jutek, lemot dan juga tidak peka sepertinya,” ucap Robert yang merasa frustasi dengan tingkat berpikir Desi yang lemot jika menyangkut masalah per
Hanya sekali tarik saja Robert sudah berhasil merobek dres yang dikenakan oleh Desi. Mata Robert tertuju pada dua gunung yang menjulang tinggi yang masih diselimuti bra warna putih dengan motif renda-renda dan celana dalam tipis yang senada dengan warna branya. Desi menggelengkan kepalanya dan rasa takut mulai memasukinya, saat melihat sorot mama Robert yang bagaikan serigala yang menatap lapar pada mangsanya. Wajah merah padam yang sudah terbawa emosi dan juga api cemburu yang membuat Robert terlihat sangat menakutkan bagi Desi. “Aku mohon jangan lakukan ini padaku, Robert,” ucap Desi memohon sambil menangis ketakutan saat Robert mengikat kedua tangannya keatas pada sandaran tempat tidur. Robert sama sekali tak menanggapi perkataan Desi, dia malah semakin marah dan langsung mencium bibir desi dan meremas gunung kembarnya yang masih dalam keadaan terbungkus. ‘Aku tidak menyangka akan mendapatkan perlak
Bram yang mengetahui jika istrinya tidak menyukai kehadiran dari wanita yang digandeng oleh sepupu iparnya, langsung menggenggam tangan istrinya dan membisikkan sesuatu padanya.Anisa menoleh dan melihat suaminya yang sepertinya paham dengan perasaannya yang menyukai kehadiran Mira.“Gadis malang mana lagi yang berhasil kamu paksa, Andrew?” Tanya Surya Papa dari Anisa.Andrew bukannya menjawab dia malah tersenyum manis sambil melihat wajah kesal dan jutek Mira yang terpaksa mengikutinya.“Ditanya bukannya jawab malah senyum-senyum kaya orang gila kamu ini,” ucap Anisa.“Om, Tante dan sepupuku yang paling cantik dan juga baik hati. Perkenalkan dia adalah wanita yang aku pilih untuk menjadi pendamping hidupku dan juga ibu dari anak-anakku kelak,” ucap Andrew yang mengenalkan Mira sebagai calon istrinya.Mendengar perkataan dari Andrew baru
Jonathan melihat istrinya yang berbalik dan menunjukan wajah yang penuh harap dan sangat menantikan jawabannya. Melihat suaminya yang malah terlihat bingung dan tak kunjung menjawab membuat Kalisa mengerti kemudian menghela nafas berat dan menyimpulkan jika suaminya masih belum menemukan nama untuk si kembar yang sebentar lagi akan segera lahir. “Sudah aku duga jika Mas Nathan masih belum menemukan nama untuk si kembarkan?” ujar Kalisa dengan nada kecewa dan memejamkan matanya untuk menutupi kekecewaannya serta kesedihannya. Mendengar nada suara kecewa dari istrinya membuat Jonathan menjadi tak tega.“Sebenarnya aku sudah menemukan nama untuk si kembar, akan tetapi aku masih ragu apakah nama itu akan cocok dan juga bagus untuk mereka nanti,” ujar Jonathan ragu.“Benarkah kamu sudah menemukan nama untuk mereka? Coba katakan padaku nama apa yang sudah Mas buat untuk si kembar?” ucap Kalisa yang kembali ceria lagi dan mengusap lembut wajah suaminya.Jonathan menelan ludahn
Kesal karena ucapannya dipotong begitu saja disaat dirinya ingin meluapkan kegelisahannya semenjak menonton serial tv yang saat ini tengah naik daun. Dengan tak berperasaan Kalisa menggigit jari telunjuk suaminya yang ditempelkan pada bibirnya.“Argh!” erang Jonathan dan tangan satunya mengepal kuat untuk menahan rasa sakit pada jari telunjuknya akibat perbuatan istrinya.Mawar yang menyaksikannya hanya bergidik ngeri melihat putranya yang sedang kesakitan. ‘Aduh kasihan benar kamu Jonathan. Semoga kamu bisa menjadi lebih sabar lagi menghadapi sikap Kalisa yang mudah marah semenjak mengandung buah hatimu,” batin Mawar yang menatap iba putranya yang sedang menahan sakit pada jarinya akibat gigitan dari menantunya.Kalisa bukannya merasa bersalah melihat suaminya yang kesakitan dengan mimik muka memerah sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Dia malah cuek dan hendak berdiri dari
Perlahan mata mata sipit yang sudah tertutup kini sudah terbuka dan langsung mendapati sosok Dimas yang tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Bulu lentik yang sudah lama tidak bergerak mengikuti kelopak matanya kini bergerak naik turun. Baik Nana dan juga Dimas hanya diam dan saling melihat tanpa mengucapkan sepatah kata.Nana yang melihat wajah khawatir Dimas menjadi menarik sudut bibir tipisnya dengan sorot mata seolah-seolah mengatakan jika dirinya baik-baik saja.Firda yang merasa heran dengan sikap Dimas yang tak biasanya tidak menjawabnya saat diajak bicara akhirnya memutuskan mendekatinya. ‘Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka berdua sih? Yang satunya berlari keluar dan yang satunya lagi hanya berdiri dan menatap serius ke arah Nana,” batin Firda kemudian menoleh ke putrinya.Terkejut sudah pasti saat melihat anak bungsunya yang sudah lama tidak membuka matanya kini sudah membuk
“Apa kau tidak punya mulut untuk menjawab pertanyaanku, Dimas? Asalkan tau saja ya, sebenarnya aku sangat muak setiap akhir pekan selalu melihat wajah cuek dan sangat menjengkelkan darimu,” ucap Robert dengan ketus.“Ini anak udah dewasa tapi sifat dan pemikirannya masih saja seperti anak kecil. Pantas saja Desi selalu menolakmu karena sifat kekanak-kanakan mu ini,” ucap Firda dan menjewer telinga putranya.“Aw …. Sakit ini telingaku, Mah,” ucap Robert sambil memegangi telinga yang masih saja dijewer oleh mamanya.Dimas yang melihat Robert mendapat jeweran dari mamanya menjadi tersenyum puas kemudian dia menoleh pada sosok Nana yang masih tetap betah memejamkan matanya selama tujuh bulan lebih. Rasa rindu ingin melihat mata hitam berbinar yang selalu ditunjukkan oleh Nana dan juga senyum manis nan menggoda menghiasi bibir tipisnya.‘Cepatl
Sebelum menjawab pertanyaan dari mantan suaminya Santi menarik nafas dan membuangnya perlahan. “Aku pikir kamu sudah melupakan Zian dan juga Rian karena sebentar lagi akan mendapatkan anak dari rahim wanita lain,” ucap Santi dingin dan terdengar tajam. Mendengar penuturan mantan istrinya membuat Jefry terkejut. Karena selama delapan tahun menjalani rumah tangga dengannya, ini pertama kalinya dia mendengar Santi berkata dingin dan juga terdengar tajam. “Mana mungkin aku melupakan mereka, Santi? Mau bagaimanapun mereka berdua darah dagingku dan aku tidak akan pernah melupakan mereka walaupun aku sudah memiliki anak lagi dari Serli. Bahkan aku berharap di masa depan mereka bisa rukun walaupun tidak tinggal satu rumah dan berbeda ibu,” ujar Jefry. “Baguslah jika kamu tidak akan pernah melupakan mereka. Selama istrimu tidak mengacau dan membuat kerusuhan di rumahku lagi, aku akan menutupi dan mengatakan pada anak-ana j
“Aku tidak menyangka jika istrinya Jonathan ternyata berhati dingin dan juga sombong sama seperti suaminya. Aku ingin melihat sampai dimana kalian berdua bisa bersikap sombong terus menerus seperti itu,” ucap Serli kemudian berjalan meninggalkan kediaman Rahendra dengan hati yang panas karena emosi menggebu-gebu yang menguasainya. Kalisa menjadi bengong mendengar perkataan Serli yang mengatainya berhati dingin dan juga sombong. “Kenapa aku merasa tidak suka mendengar perkataan wanita tadi? Dasar pelakor tak tau malu, berani-beraninya dia mengataiku wanita berhati dingin dan juga sombong! Lihat saja jika sampai aku bertemu lagi dengannya, pasti bakal aku hajar sampai babak belur tuh pelakor,” gerutu Kalisa yang tak terima dan merasa kesal. Jonathan yang berada di lantai dan melihat istrinya yang menggerutu menjadi tersenyum dan menggelengkan k
Kalisa menelan saliva melihat suaminya yang memejamkan matanya dengan tangan bergerak maju-mundur mengocok juniornya. ‘Apakah ini yang dilakukan Mas Nathan jika sedang berlama-lama dikamar mandi dalam beberapa hari ini?” batin Kalisa. “Sstt oohh, Kalisa,” desis Jonathan sambil memanggil nama istrinya. Tak tahan melihat keseksian dan pesona roti sobek yang milik suaminya yang sangat menggoda, senyum jahil terukir indah di bibir ranum Kalisa dan berjalan mendekati suaminya yang masih belum menyadari kehadirannya. Jonathan terperanjat dan membuka matanya ketika istrinya dengan diam-diam mendekatinya dan memeluk dari belakang dengan tangan merabai perut sispeknya hingga turun ke pangkal dan memainkan dua bolanya. “Kenapa kamu melakukannya sendiri, Mas? Apakah aku udah tidak menarik lagi sampai kamu mastubasi dikamar mandi?” ucap Kalisa. Jonathan menelan saliva dan seluru
Andrew membuka lebar paha istrinya dan mulai memasukan juniornya yang sudah siap untuk bertempur dan menyemburkan saus kental mayones kedalam rahim istrinya. Oohh…. Desis Andrew saat juniornya perlahan memasuki gua hangat dan licin milik istrinya yang selalu memberikannya kenikmatan dan juga kepuas. Mira menggigit bibirnya dan menikmati momen hangat saat junior suaminya memasuki area paling sensitifnya. “Aku menagih janjimu, Honey,” bisik Andrew kemudian mencium telinga istrinya dan sedikit memberi tiupan untuk membangkitkan gairah istrinya. ‘Memangnya aku punya janji apa dengan pria sinting ini? Perasaan aku tidak pernah menjanjikan apapun padanya,” pikir Mira. “Jangan menggigit bibirmu sendiri, Honey,” ucap Andrew kemudian melumat dengan lembut bibir istrinya dan kedua tangannya meremas gunung kembar. Aahh…. Suara desahan k
Anisa menyenggol Kalisa yang tak berkedip melihat dua orang yang berdiri tak jauh dari mereka. Sedangkan Andrew hanya melihat sekilas wanita yang memiliki mata biru cerah yang mirip dengannya akan tetapi itu bukan warna asli karena wanita itu menggunakan soflen sedangkan Andrew asli yang mewarisi dari papanya. “Kemarilah Abigail,” ucap Andrew pada adiknya dan menyuruh duduk disebelahnya. Wanita bule yang tak lain adalah keponakan dari ibu sambung Andrew pun mengikuti Abigail dan hendak duduk disebelahnya, namun sayang Anisa dengan cepat bergeser duduk disebelah Abigail. “Ternyata kamu udah besar ya, Abigail,” ucap Anisa berbasa-basi dan menguap lembut kepala Abigail. Melihat apa yang dilakukan Anisa tentu saja membuat Arsila geram dan mengepalkan tangan nya unt