Share

61. Ngidam Aneh

Penulis: Yenika Koesrini
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Papa!"

Suara cempreng itu terdengar berseru di pintu. Seketika Saga, Adela, dan Nayra menoleh. Tampak berlari si cantik Abrina. Bocah itu menangkap paha Saga. Di belakang sang pengasuh ikut menyusul.

"Papa," sapa Abrina terlihat semringah.

Saga sendiri tidak kalah bahagia. Pria itu gegas membopong Abrina. Dirinya menciumi pipi sang putri dengan gemas. Maklum sudah lebih dari dua minggu keduanya tidak saling bertemu.

"Bina habis dari mana, Sayang?" tanya Saga lembut. Di sampingnya, Dela ikut mencubit pipi Abrina dengan gemas.

"Mbak," sahut Abrina seraya menunjuk suster pengasuhnya.

"Habis dari mini market, Pak. Buat beli susu." Gadis pengasuh itu memberi tahu.

Ketika Saga akan berbicara lagi, tiba-tiba perutnya mengeluarkan bunyi. Sepertinya cacing-cacing di dalam sana sedang protes minta jatah makan mereka.

"Kayaknya Papanya Abrina kelaparan ini," ledek Nayra sedikit menipiskan bibir.

"Banget, Nay," balas Saga sejujurny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikah Atau Disewa?   62. Saga Kian Jadi

    Dela menghembus napas mendengar permintaan Saga. Baginya ini terlalu melunjak. Andai sang suami sedang dalam keadaan tidak lemah, dia ingin membentak pria itu keras-keras."Del, aku butuh air teh hangat," pinta Saga kembali mengulang."Harus teh hangat buatan Nayra?" cibir Dela gemas. Dia masih menahan rasa gondoknya."Iya, Del, teh hangat buatan Nayra emang yang paling cocok buat perut aku.""Tapi ini masih pagi banget, Ga," tukas Dela kian keki, "gak ada adab banget kalo tiba-tiba aku suruh Nayra buatin teh untuk kamu. Ingat juga, dia itu istri orang sekarang. Istrinya Azriel. Pemuda yang udah kamu pilih untuk mendampingi hidupnya Nayra." Dela bercerocos panjang saking gemasnya.Saga terdiam mendengar omelan istrinya. "Oke, jika itu memberatkan kalian semua ya sudah ... gak usah saja," putusnya legowo."Ya iyalah kamu harus sadar diri," sela Dela masih senewen, "kalo kam

  • Menikah Atau Disewa?   63. Romantisme Nayra-Azriel

    Nayra tengah berkutat dengan wajan dan kompor. Dua jam yang lalu Azriel mengirimkan pesan. Lelaki yang sudah menemani hidupnya selama beberapa bulan ini memintanya untuk membuat spaghetti.Sementara setengah jam yang lalu, Davi sang adik meminta Nayra untuk membuat banyak makanan. Pemuda itu ingin mengenalkan seorang gadis pada kakaknya. Nayra yang antusias tentu sangat senang mendengarnya.Itu berarti Davi sudah bisa move on dari Bela. Dan Bela cukup merasa senang. Karena menurutnya, Bela membawa pengaruh buruk untuk Davi.Nayra ingat sekali, Davi sering meminta uang dalam jumlah yang banyak demi bisa berkencan dengan Bela. Gadis yang katanya paling cantik di kampusnya Davi. Tidak segan-segan Davi menggelapkan uang kuliahnya untuk membelikan Bela sebuah ponsel di hari ulang tahunnya.Puncaknya adalah saat Davi meminjam mobil Ryan saat dating dengan Bela. Davi yang belum mahir berkendara harus menabr

  • Menikah Atau Disewa?   64. Bersatu Memang Indah

    "Nay, kamu masih di situ?" Dela menegur ketika mendapati Nayra terbengong tanpa mau menjawab permintaannya."Eum ... iya, Mbak.""Mau, ya, dateng ke sini? Kasihan Saga dari pagi perutnya belum keisi apa-apa," bujuk Dela serius."Aku izin dulu sama suami ya, Mbak," sahut Nayra sembari melirik ke arah Azriel. Sang suami sendiri mengangkat alis dengan maksud ada apa?"Tapi serius datang lho," ujar Dela setengah memaksa."Insya Allah," balas Nayra kalem, "udah dulu ya, Mbak, aku nerusin makan dulu. Assalamualaikum."Nayra mematikan sambungan telepon begitu Dela menjawab salamnya."Kenapa sih?" Azriel yang penasaran langsung melontarkan pertanyaan."Mas Saga katanya tadi siang pingsan saat presentasi.""Terus?""Mbak Dela bilang dia pengen banget makan bubur ayam buatan aku."

  • Menikah Atau Disewa?   1. Ingin Punya Anak

    "Saga, umur Ibu semakin tua. Kamu anak satu-satunya Ibu," tutur wanita yang tahun ini genap berusia lima puluh lima tahun. "Kamu udah sepuluh tahun nikah, tapi kok ya Dela gak hamil- hamil. Malah sibuk kerja terus," keluh wanita yang terlihat cantik walau muka sudah banyak titik kerut."Dela memang gila kerja, Bu." Saga mencoba membela istri tercintanya."Ya, tapi buat apa?" Ibunya Saga menukas gemas, "kita banting tulang itu buat nyenengin anak. Lah istrimu lucu. Gila kerja sampai rela harus tanda tangan kontrak menunda kehamilan sampai bertahun-tahun. Buat apa?" Wanita berkhimar biru muda mendesah kecewa. "Lagian duit dari kamu memang tidak cukup?" Matanya menatap tajam sang putra."Menjadi model sudah menjadi impian Dela dari kecil, Bu." Lagi-lagi Saga membela sang istri. Saga memang sangat mencintai istrinya. Apa pun keinginannya sebisa mungkin Saga penuhi. Salah satunya yaitu menunda kehami

  • Menikah Atau Disewa?   2. Gadis Itu Bernama Nayra

    Saga tersenyum melihat Nayra bersikap sewot padanya. Beberapa kali ia mendapati gadis itu mendelik tajam, saat merasa dirinya tengah dipandangi oleh Saga. Saga sendiri melihat waktu. Saatnya berangkat kerja. Perlahan pria dua puluh delapan tahun itu melangkah mendekati Nayra. "Hanya satu tahun, Nay." Saga sedikit berbisik agar perkataannya tidak didengar oleh pemilik rumah makan ini. Lelaki tambun yang duduk di meja kasir itu kerap kali melayangkan pandangan pada karyawannya. Bapak paruh baya itu sebenarnya tidak suka pada Saga. Karena kedatangan lelaki gagah itu pasti selalu menarik perhatian Nayra. Nayra yang rajin akan selalu tertarik melayani Saga dengan baik. Bos Nayra tidak suka. Namun, karena Saga adalah pelanggan setia. Bahkan kerap membawa anak buahnya makan di sini, maka pria gempal i

  • Menikah Atau Disewa?   3. Beban Nayra

    Nayra menggeliat. Semalaman dia tidak tidur. Pikirannya kacau. Bagaimana bisa dia mendapat banyak uang dalam waktu yang cukup singkat.Tidur yang kurang tentu membuat Nayra malas untuk bangun. Gadis itu merenung kembali. Mencari jalan keluar untuk semua masalahnya.Pusing karena tidak menemukan solusi, Nayra mendesah. Namun, hari semakin siang. Akhirnya Nayra mengabaikanmalas. Gadis itu beranjak dari ranjang. Kakinya mengayun ke kamar mandi. Walau pusing Nayra harus bekerja.Nayra sudah berpikir semalaman. Dia akan mencoba meminjam uang pada Bapak Abdul. Walau sedikit sangsi karena hutangnya pada pria baik itu juga belum lunas.Beberapa bulan lalu tekanan darah tinggi nenek meningkat. Wanita sepuh itu harus dilarikan ke rumah sakit. Nayra terpaksa meminjam uang pada Bapak Abdul untuk membayar biaya rumah sakit nenek selama seminggu.Beruntung Bapak Abdul orang yang baik. Lelaki itu tidak p

  • Menikah Atau Disewa?   4. Tekad Saga

    Nayra menyusuri jalanan dengan pikiran kosong. Dia benar-benar buntu. Kepulangannya pasti amat dinantikan oleh nenek dan Davi.Namun, bagaimana bisa pulang jika uang untuk bayar sewa rumah saja belum ia dapatkan. Nayra mendesah. Gadis itu merasa amat bingung. Tidak bisa dibayangkan jika besok dia dan keluarga harus harus angkat kaki dari kontrakan itu."Terus kami harus pergi ke mana?" keluhnya pada diri sendiri.Beban Nayra terasa menghimpit dada. Sungguh menyesakan. Otaknya kian dibuat pusing saat memikirkan dari mana mencari uang untuk bayar ganti rugi mobilnya Rian. Apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan uang puluhan juta dalam waktu yang singkat? Sementara gaji dia hanya cukup untuk makan saja.Pikiran Nayra terus berkecamuk. Otaknya melalang buana entah ke mana. Dia tidak berkonsentrasi saat menyusuri jalan. Dirinya juga sembarangan menyeberang

  • Menikah Atau Disewa?   5. Nasihat Nenek

    "Baiklah ...." Saga narik napas untuk memantapkan hati, "akan kunikahi kamu dengan sebaik-baiknya, tanpa ada kontrak," putusnya bertekad.Nayra ternganga. "Nikah itu gak untuk main-main, Ga.""Aku serius ingin punya anak, Nay," sahut Saga sambil meraih tangan Nayra. "Dan hanya dari kamu, aku bisa mendapatkannya."Nayra terhenyak. "Dari sekian banyak wanita, kenapa kamu justru memilih aku?" tanya gadis itu penasaran."Karena aku sudah mengenal kamu dengan baik." Lagi-lagi Saga meraih tangan Nayra. Namun, gadis itu menepis. "Kamu wanita yang baik. Dan aku membutuhkan wanita yang baik untuk melahirkan penerusku."Nayra menelisik manik hitam nan tegas itu. Mencoba mencari kebohongan pada mata itu. Nyatanya Nayra hanya melihat kesungguhan di dalamnya."Lalu bagaimana jika nanti cinta tumbuh di antara kita?" Mata Nayra mengerjap pelan, "aku tidak mau pernikahan kita menyakiti is

Bab terbaru

  • Menikah Atau Disewa?   64. Bersatu Memang Indah

    "Nay, kamu masih di situ?" Dela menegur ketika mendapati Nayra terbengong tanpa mau menjawab permintaannya."Eum ... iya, Mbak.""Mau, ya, dateng ke sini? Kasihan Saga dari pagi perutnya belum keisi apa-apa," bujuk Dela serius."Aku izin dulu sama suami ya, Mbak," sahut Nayra sembari melirik ke arah Azriel. Sang suami sendiri mengangkat alis dengan maksud ada apa?"Tapi serius datang lho," ujar Dela setengah memaksa."Insya Allah," balas Nayra kalem, "udah dulu ya, Mbak, aku nerusin makan dulu. Assalamualaikum."Nayra mematikan sambungan telepon begitu Dela menjawab salamnya."Kenapa sih?" Azriel yang penasaran langsung melontarkan pertanyaan."Mas Saga katanya tadi siang pingsan saat presentasi.""Terus?""Mbak Dela bilang dia pengen banget makan bubur ayam buatan aku."

  • Menikah Atau Disewa?   63. Romantisme Nayra-Azriel

    Nayra tengah berkutat dengan wajan dan kompor. Dua jam yang lalu Azriel mengirimkan pesan. Lelaki yang sudah menemani hidupnya selama beberapa bulan ini memintanya untuk membuat spaghetti.Sementara setengah jam yang lalu, Davi sang adik meminta Nayra untuk membuat banyak makanan. Pemuda itu ingin mengenalkan seorang gadis pada kakaknya. Nayra yang antusias tentu sangat senang mendengarnya.Itu berarti Davi sudah bisa move on dari Bela. Dan Bela cukup merasa senang. Karena menurutnya, Bela membawa pengaruh buruk untuk Davi.Nayra ingat sekali, Davi sering meminta uang dalam jumlah yang banyak demi bisa berkencan dengan Bela. Gadis yang katanya paling cantik di kampusnya Davi. Tidak segan-segan Davi menggelapkan uang kuliahnya untuk membelikan Bela sebuah ponsel di hari ulang tahunnya.Puncaknya adalah saat Davi meminjam mobil Ryan saat dating dengan Bela. Davi yang belum mahir berkendara harus menabr

  • Menikah Atau Disewa?   62. Saga Kian Jadi

    Dela menghembus napas mendengar permintaan Saga. Baginya ini terlalu melunjak. Andai sang suami sedang dalam keadaan tidak lemah, dia ingin membentak pria itu keras-keras."Del, aku butuh air teh hangat," pinta Saga kembali mengulang."Harus teh hangat buatan Nayra?" cibir Dela gemas. Dia masih menahan rasa gondoknya."Iya, Del, teh hangat buatan Nayra emang yang paling cocok buat perut aku.""Tapi ini masih pagi banget, Ga," tukas Dela kian keki, "gak ada adab banget kalo tiba-tiba aku suruh Nayra buatin teh untuk kamu. Ingat juga, dia itu istri orang sekarang. Istrinya Azriel. Pemuda yang udah kamu pilih untuk mendampingi hidupnya Nayra." Dela bercerocos panjang saking gemasnya.Saga terdiam mendengar omelan istrinya. "Oke, jika itu memberatkan kalian semua ya sudah ... gak usah saja," putusnya legowo."Ya iyalah kamu harus sadar diri," sela Dela masih senewen, "kalo kam

  • Menikah Atau Disewa?   61. Ngidam Aneh

    "Papa!"Suara cempreng itu terdengar berseru di pintu. Seketika Saga, Adela, dan Nayra menoleh. Tampak berlari si cantik Abrina. Bocah itu menangkap paha Saga. Di belakang sang pengasuh ikut menyusul."Papa," sapa Abrina terlihat semringah.Saga sendiri tidak kalah bahagia. Pria itu gegas membopong Abrina. Dirinya menciumi pipi sang putri dengan gemas. Maklum sudah lebih dari dua minggu keduanya tidak saling bertemu."Bina habis dari mana, Sayang?" tanya Saga lembut. Di sampingnya, Dela ikut mencubit pipi Abrina dengan gemas."Mbak," sahut Abrina seraya menunjuk suster pengasuhnya."Habis dari mini market, Pak. Buat beli susu." Gadis pengasuh itu memberi tahu.Ketika Saga akan berbicara lagi, tiba-tiba perutnya mengeluarkan bunyi. Sepertinya cacing-cacing di dalam sana sedang protes minta jatah makan mereka."Kayaknya Papanya Abrina kelaparan ini," ledek Nayra sedikit menipiskan bibir."Banget, Nay," balas Saga sejujurny

  • Menikah Atau Disewa?   60. Tidak Sadar

    "Pak Saga, nasi gorengnya sudah siap ini," ujar Bik Yati tergopoh-gopoh menghampiri pasangan suami istri itu."Gak, makasih, Bik," tolak Saga pelan.Pria itu bangkit dari duduknya. Ketika Saga hendak mengecup kening Adela, sang istri menahan dadanya."Yakin gak sarapan di rumah?" tanya Adela berusaha membujuk suaminya."Gak, Del, nyium aromanya saja tadi aku udah enek," balas Saga seraya menarik pinggang langsing Dela."Tapi kan Bik Yati sudah selesai masaknya. Udah gak kecium itu bumbu tumisya, Ga," bujuk Adela tidak patah semangat."Tetap saja aroma bumbunya nusuk hidung aku, Del."Adela menghempas napas dengan berat. Dirinya mendepak pelan tubuh sang suami yang sudah menempel padanya."Ya udah, Bik, kamu saja yang temani aku makan pagi," ajak Dela merajuk.Wanita tinggi semampai itu menarik lengan sang asisten rumah tangganya meninggalkan ruang tengah."Del!"Adela tidak menggubris pang

  • Menikah Atau Disewa?   59. Masih Ada Rasa

    Pukul lima pagi, Adela dan Saga baru saja selesai shalat subuh berjamaah. Wanita itu sudah mulai menjalankan perintah Allah. Walau pun masih sering bolong-bolong, setidaknya Dela sudah bersedia menjalankan kewajiban tersebut.Usai sholat berjamaah, Adela membuka lemari. Perempuan itu mengambil kaos serta celana training. Dia ingin jalan santai mengitari kompleks.Sebenarnya Adela sangat menyukai olahraga joging. Namun, entah kenapa akhir-akhir ini dirinya mudah lelah. Baru beberapa meter berlari napas Dela sudah terengah-engah.Usai memakai sneaker, Dela keluar kamar. Sebelum menutup pintu, dia menengok sang suami. Saga tengah tengkurap sembari memeluk guling.Dela mengulum senyum melihat gaya tidur sang suami. Saga sering kali menasihatinya agar jarang tertidur setelah subuh. Selain menghambat rezeki juga bisa menganggu penampilan.Namun, nasihat tinggal nasihat. Saga melupakan semua petu

  • Menikah Atau Disewa?   58. Belah Duren

    "Astaghfirullah hal adzim!"Nayra tersentak. Dia membuka mata. Di bawahnya Azriel pun sama terkagetnya. Para sepupu Azriel juga ikut terbangun. Suara mereka mulai riuh rendah melihat posisi Nayra dan Azriel."Ya Allah, Mbak ... kalo mau 'main' mbok ya lihat tempat," tegur Davi sembari menghembus napas, "masa asal nempel aja di sembarang tempat sih? Emang gak malu sama mereka?" imbuh Davi sambil geleng-geleng saking herannya.Mendengar ocehan Davi, sontak Nayra melepaskan diri. Wanita itu gegas bangkit dari tubuhnya Azriel. Sementara sang suami juga ikut bangun untuk duduk.Wajah keduanya sama-sama merona. Tentu saja mereka jengah. Apalagi sepupu Azriel juga pada menggoda."Ranjang kalian baru dan luas, Mbak. Ngapain milih main di sofa yang sempit gini? Di hadapan bocah-bocah juga." Lagi Davi menggeleng heran saat bercerocos."Kalo ngomong itu dijaga ya, Vi!" balas Na

  • Menikah Atau Disewa?   Bab 57 Drama Malam Pertama

    "Selamat, ya," ucap Saga dengan menyunggingkan senyum."Terima kasih," sahut Azriel pun ikut menipiskan bibir.Saga menjabat tangan Azriel dengan tulus. Walau pun masih ada sedikit rasa cemburu melihat Nayra bersanding dengan pria lain. Namun, saat ini Saga sudah mampu mengontrol diri."Jaga Nayra baik-baik," pinta Saga serius, "dia memang selalu terlihat tenang, dan selalu berusaha untuk tidak merepotkan orang. Tapi percayalah, Nayra sama seperti kebanyakan wanita lainnya. Dia juga suka dipuja dan dimanja," pesan Saga layaknya seorang kakak pada adik kandungnya.Di sebelah Azriel, Nayra hanya mengulum senyum."Terima kasih banyak untuk wejangannya," ucap Azriel balas menjabat tangan Saga dengan erat, "Insya Allah aku akan menjaga Nayra dengan sebaik-baiknya," imbuhnya dengan melirik sekilas ke arah sang istri.Saga melepas jabatan tangannya. "Ya udah aku ke Dela dulu, ya," pamitnya kemudian.Pria itu lantas menyusul sang istri

  • Menikah Atau Disewa?   56. Akhirnya Bersatu

    "Sebenarnya aku juga sayang sama kamu, El," ungkapnya tersedu. "Balik ... El!" ratapnya pilu.Suara pengumuman keberangkatan pesawat terbang tujuan Jakarta-Tokyo bergema. Tubuh Nayra terasa lemas. Sungguh ia menyesal.Puas menangis Nayra memutuskan untuk pulang."Nayra!"Langkah Nayra terhenti. Wanita itu langsung balik badan. Sosok Azriel dengan kaca mata hitam melambai padanya. Wanita itu membeku.Takut salah penglihatan, Nayra mengusap air matanya. Benar. Sosok Azriel memang nyata sedang menatapnya.Di ujung sana, Azriel sendiri melepas kacamata hitamnya. Pemuda itu mengangguk saat Nayra memindainya tidak percaya. Bagai ada yang menggerakkan, Azriel merentangkan kedua tangannya.Sementara Nayra, entah apa yang merasuki pikirannya. Dengan mengabaikan rasa malu, wanita itu melangkah maju. Lalu mempercepat langkah, kemudian berlari kencang untuk menghambur

DMCA.com Protection Status