Share

Bab 103 - Sebuah Kebohongan

Aku dan Celeste berlari menyusuri koridor, tidak peduli dengan peringatan yang disampaikan oleh setiap suster yang berpapasan dengan kami. Tunanganku sudah menangis sejak berada di dalam mobil. Aku juga ikut gelisah, Biar bagaimana pun, gadis itu telah menolong kekasihku. Aku tidak bisa tidak merasa bersalah andai sesuatu yang buruk terjadi kepadanya.

Keadaan di luar ruang ICU benar-benar kacau. Para pria bertubuh tinggi dan kekar itu tidak lagi menahan diri mereka seperti yang aku lihat semalam. Wajah mereka semua basah oleh air mata, tanpa terkecuali. Aku sampai memikirkan hal yang terburuk telah terjadi. Ternyata tidak. Raven masih hidup dan sedang berjuang antara hidup dan mati. Aku menghela napas lega.

“Apa yang terjadi?” tanyaku kepada Theo. Satu-satunya orang yang masih mampu menahan emosinya. Wajahnya basah oleh air mata, tetapi dia tidak menangis meraung seperti anak buahnya.

“Scarlett,” jawabnya singkat. Hanya satu kata itu saja, aku sudah mengerti.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zahara Letto
kk cepetan up donk
goodnovel comment avatar
Zahara Letto
tes tes teesss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status