Share

54

Author: Quinby
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Pagi ini Gladis berangkat ke kantor di antar oleh sang suami. Entah kenapa perasaan Nathan selalu tidak enak setelah mendengar kabar jika Gladis akan pergi ke Bangkok siang ini.

Nathan memberanikan diri untuk menyentuh lengan sang istri, namun nyatanya respon Gladis malah seperti terkejut hingga reflek menarik lengannya.

Kedua alis Nathan mengerut melihat respon Gladis sedemikian rupa. Tidak salah lagi, istrinya itu sudah sangat berubah dan cenderung menghindari dirinya.

"Ada apa? Kenapa kau kaget seperti itu?"

Gladis menggigit bibir bawahnya, entah kenapa sejak merencanakan pelarian itu Gladis seperti merasa ketakutan setiap Nathan mengajaknya bicara.

Dan siapa sangka Nathan menyadari perubahan sikap Gladisa hingga membuatnya kembali menarik tangan istrinya itu untuk ia genggam.

"Bisakah kau batalkan saja keinginanmu ke Bangkok hari ini? Atau bisakah hanya Tiara dan timmu yang lainnya saja yang berangkat ke sana?" Pinta Nathan penuh harap.

Sejenak Gladis termenung mend
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mengharap Cinta Sepupuku    55

    Sial, kenapa kau baru bicara sekarang hah?" Nathan mencengkeram kuat Bahu Yuda dengan tatapan membunuh, Yuda tak melawan namun ia menahan sakit akibat cengkeraman Nathan yang semakin kuat. "Karena saya sendiri juga baru tau tuan. Tadi saat saya memeriksa data semua penumpang ternyata di sana ada nama Nona Clara Hadiatmaja di sana. Saya pikir anda sudah mengetahuinya lebih dulu, bukannya nona Clara selalu mengatakan semuanya pada anda? Atau jangan-jangan dia sering kali membohongi anda seperti ini---" "Diam ,Yuda!" Bentak Nathan , lalu pria itu berusaha untuk mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celana. Hingga ia memutuskan untuk melakukan panggilan Vidio pada adik sepupunya itu, namun. Sepertinya Clara enggan untuk mengangkatnya. Tak berselang lama, sebuah pesan pun masuk dan Clara lah pengirimnya. "Maafkan aku kak, aku sedang sibuk dan mungkin beberapa hari ini tidak akan bisa kau hubungi!" Saat membaca pesan itu, Nathan mengerutkan keningnya Hingga membuat Yuda

  • Mengharap Cinta Sepupuku    56

    Dari kejauhan, Dua pria tadi juga melihat kedatangan Clara yang kini tengah berjalan ke arah Gladisa. Namun buru-buru keduanya menutupi wajah mereka menggunakan masker, dan yang satunya berlagak seakan sibuk menghubungi seseorang. Dua pria itu lantas memotret kedatangan Wanita cantik itu untuk dokumentasi saat memberikan laporan nanti. Wajah Gladis nampak dingin tanpa expresi saat melihat adiknya itu tanpa tau malu berani muncul di hadapannya. Hingga pada saat gadis itu menarik lengannya, barulah Gladis Menepis tangan Adik nakalnya itu, yang entah kebetulan atau tidak juga ada di Bangkok bersamaan dengan dirinya. "Hai kak, apa kabar?" Sapa Clara, namun tatapan wajahnya tidak menemukan kedamaian. Malah justru menunjukan Aura permusuhan yang amat ketara. "Tidak usah basa-basi! Sedang apa kau di sini?" Mendengar itu, sontak Clara tersenyum licik seakan tengah mencemooh pertanyaan Gladis padanya. "Aku adalah model terkenal kak. Wajar saja aku ada di sini untuk bekerja!" Ja

  • Mengharap Cinta Sepupuku    57

    "Di mana Kak Nathan?" Tanya Clara, lalu perlahan gadis itu menarik secara kuat lengan Gladisa agar lebih mudah merapatkan tubuhnya dengan sang kakak. "Kau jangan macam-macam Glad! Mana mungkin kak Nathan perhatian itu padamu? Pasti kau sedang merencanakan sesuatu untuk menipuku kan?" Clara berkacak pinggang, hingga matanya terus menahan ke arah Gladis dan juga Tiara. Tiara yang sejak tadi diam, pada akhirnya memutuskan untuk bicara. "Maaf Nona, Tapi apa yang di katakan Nona Gladisa memang benar! Dua orang pria itu sejak tadi memang mengikuti Kami atas perintah Tuan Nathaniel sendiri. Jadi, jika anda tidak percaya, silahkan hubungi tuan Nathaniel sendiri!" "Kau" Clara mengangkat tangannya tinggi-tinggi seakan ingin menampar Tiara. Grep Tiba-tiba Tangan Clara di cekal oleh seorang pria yang tadi sempat ia lihat tengah sibuk berbicara dari sambungan telpon, meskipun ponselnya terbalik. Dan di sana tidak hanya pria itu saja, namun ada pria yang satunya lagi tengah berd

  • Mengharap Cinta Sepupuku    58

    "Nyonya, anda mau kemana?" teriak salah satu pengawal yang melihat Gladisa berlari pergi. ia hendak mengejar wanita itu, namun langkahnya terhalang sebuah troli yang tiba-tiba muncul di hadapannya hingga membuatnya terjatuh. BRAK "Ayo cepat berdiri, kejar Nyonya Muda!" Ajak pengawal yang sudah mematikan ponselnya setelah sempat melaporkan kejadian ini kepada Asisten Yuda. "Tadi Tuan marah, karena kita membiarkan Nona Clara mendekati Nyonya!" jelasnya sambil membantu temannya untuk berdiri. "What? goblok, kenapa malah ngomong begitu?" sarkas pria satunya. "Ya mana aku tau? kan biasanya tuan tidak terlalu perduli pada istrinya!" Skakmat, Faktanya apa yang di ucapkan salah satu pengawal itu benar adanya. maka dari itu tidak salah jika mereka berfikir kalau Gladis tak akan melakukan perbuatan sejauh ini. Sementara itu, tanpa keduanya sadari. ada seseorang pria dengan memakai pakaian lengkap khas seorang petugas nampak tersenyum Smirk ke arah keduanya yang sudah berlari pergi.

  • Mengharap Cinta Sepupuku    59

    Gladis yang Menunduk ketakutan, terus berdoa di dalam hati agar dua pria yang berdiri di hadapannya itu tidak akan menyeretnya untuk kembali ke Jakarta. "Berdiri Gladisa Hadiatmaja!" Deg. Jantung Gladis berdebar dengan sangat kencang, saat mendengar Suara yang begitu familiar di telinganya itu. Suara seseorang yang akhir-akhir ini terus membantunya, seseorang yang selalu bersikap seenaknya, namun menjadi garda terdepan saat dirinya mengalami masalah. Dengan cepat Gladis mendongakkan kepalanya, menatap ke pada dua pria tampan bertubuh tinggi dan kekar tersebut. Namun anehnya salah satu dari mereka malah menggunakan seragam ala petugas bandara. "Kak Valdo, Kak Edgar " Lirih Gladisa dengan wajah yang terkejut sekaligus bahagia. saat melihat kedua pria yang memang selalu ada untuknya itu berada di hadapannya. Bahkan wanita itu terus memanggil nama keduanya untuk memastikan jika yang ia lihat saat ini adalah nyata. "Bangun Glad!" Valdo mengulurkan sebelah tangannya untuk m

  • Mengharap Cinta Sepupuku    60

    "Dasar bodoh. kenapa menjaga satu orang saja mereka tidak becus hah?" Teriak Nathan sambil melempar ponselnya ke lantai. Lemparan yang sangat kuat hingga membuat Benda itu sampai hancur tak berbentuk. Yuda yang menyaksikan itu semua sampai menghela nafasnya gusar, Tidak ada raut kasihan sama sekali di wajahnya karena menurutnya ini adalah karma yang harus di tanggung oleh Nathan yang sudah sering kali menyakiti Istrinya. "Ku harap setelah ini anda akan sadar dan tidak akan berbuat semaunya lagi Tuan!" Gumam Yuda, lalu ia berusaha untuk menenangkan Tuannya agar tidak kembali menghancurkan barang-barang yang ada di Ruangannya. "Tuan, saya mohon tenanglah!" Ucap Yuda, sembari berusaha mendekat ke arah Nathan yang tengah mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, seakan ingin menghajar seseorang yang berada di hadapannya. dan apesnya lagi orang itu adalah dirinya. "Nathaniel, Berhenti merusak properti kantor ini!" Teriak Tuan Aiden yang tiba-tiba saja masuk ke ruang kerja putranya.

  • Mengharap Cinta Sepupuku    61

    Setelah Menerima kemarahan Daddy-nya, Nathan memutuskan untuk pergi langsung ke Bangkok untuk mencari istrinya. ia berharap jika Gladisa tidak benar-benar pergi meninggalkan dirinya, Mungkin inilah alasan kepada pada saat itu ia tidak rela melepaskan Gladis untuk pergi. "Tuan, Mereka belum menemukan keberadaan Nyonya." "Dasar bodoh, Sebenarnya apa kerja mereka? masak iya menjaga satu orang wanita saja mereka tidak bisa?" Nathan yang begitu kesal pada akhirnya menjambak rambutnya sendiri karena frustasi, hingga detik ini mereka belum bisa menemukan istrinya padahal sudah hampir 6 jam Gladis menghilang. Istrinya itu bak hilang di telan bumi karena jejaknya sama sekali tak bisa terlacak meskipun semua CCTV sudah anak buahnya periksa. "Tuan, Apa anda tidak merasa aneh dengan kasus hilangnya Nyonya muda? maksudku hilangnya Nyonya ini seperti ada konspirasi, bagaimana bisa nona hilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun padahal jika di telisik lebih dalam, tentunya nyonya tidak aka

  • Mengharap Cinta Sepupuku    62

    Clara yang baru saja selesai melakukan Fashion show, kini berada di ruang ganti untuk membenahi penampilannya. "Hais, kenapa baju ini sempit sekali sih? masak iya berat badanku bertambah?" Oceh Clara, Lalu saat ia ingin kembali memakai Lipstiknya tiba-tiba lipstik itu tak sengaja terjatuh saat ingin ia buka. "Ck. kenapa pakai jatuh segala sih?" Geram Clara, Namun mau tidak mau ia tetap harus mengambilnya sendiri, karena saat itu asisten pribadinya sedang menyiapkan Baju kedua yang harus di pakainya. Namun saat Clara ingin mengambil Lipstik itu, Ia di kagetkan dengan adanya sepasang sepatu yang saat ini tengah berdiri di hadapannya. Meskipun sedikit Takut, Clara berusaha memberanikan diri untuk mengangkat Kepalanya untuk melihat siapa yang saat ini berdiri di hadapannya. Deg Clara dapat bernafas dengan Lega saat melihat ternyata Nathan lah yang berdiri di hadapannya. Wanita itu mengelus dadanya yang tadi sempat berdetak tak karuan karena mengira sepasang kaki itu milik

Latest chapter

  • Mengharap Cinta Sepupuku    147

    Setelah kejadian di ruang rawat Valdo, Gladys mengajak Nathan untuk menemui anak mereka di apartemen yang ia sembunyikan selama ini. "Ini gedungnya?" Nathan mendongakkan kepalanya untuk melihat gedung pencakar langit yang ada di hadapannya. sejenak ia takjub, Valdo benar-benar memperlakukan Gladys dan putranya begitu baik. Bahkan ia saja malu, ia yang merupakan ayah kandung Brian bahkan tidak menyadari keberadaan putranya selama ini. Pantas saja Valdo nampak begitu marah padanya, bahkan mengancam akan kembali memisahkan mereka jika sampai ia berani menyakiti Gladys dan putra mereka. "Ayo masuk!" Entah sejak kapan Gladys, keluar dari mobilnya, yang jelas Nathan melihat adik sepupunya itu sudah berjalan menjauh dari mobilnya. "Glad, tunggu!!" Nathan berteriak, mengejar langkah kaki Gladys sembari mempersiapkan hati bertemu dengan sang putra, untuk pertama kalinya dalam keadaan sadar. Mengingat pertama kali mereka bertemu, ia tak mengenali jika Brian kecil adala

  • Mengharap Cinta Sepupuku    144

    Tanpa keduannya sadari, Nathan ternyata berada di ambang pintu dan mendengar semua yang mereka bicarakan tadi. Meskipun sesak, ia yakin inilah saatnya ia menjelaskan semuanya kepada Gladys dan juga semua orang yang mempercayai kisahnya yang hilang ingatan. Ceklek Mendengar pintu di buka, Valdo reflek melihat ke arah pintu sementara Gladys, langsung mengangkat kepalanya lalu menoleh ke arah sumber suara. Pada saat yang bersamaan masuklah Nathan dari arah pintu dengan ekspresi wajah tengang. "Apa aku mengganggu? jika iya, aku akan pergi!" Ucap Nathan tak enak hati sudah mengganggu kebersamaan Gladys dan Valdo, Meskipun ia memiliki tujuan untuk menjelaskan kesalah pahaman dan kebohongannya selama ini, ia tak boleh egois untuk memaksakan keinginannya. "Tidak perlu dan kemarilah!" Pinta Valdo, sembari menggerakkan jari telunjuknya untuk meminta Nathan mendekat padanya. Melihat itu, Nathan melangkah mendekat meskipun hal itu malah membuat Gladys memalingkan muka tak ku

  • Mengharap Cinta Sepupuku    143

    Setelah dua hari, Clara juga terbangun dari koma. wanita itu begitu terkejut saat mendapati kakinya tak dapat di gerakan sama sekali. apalagi kedua tangannya ternyata di borgol sehingga membuatnya semakin kesulitan untuk bergerak. "Tidak, Kenapa kakiku? kenapa aku di borgol?" Teriakan Clara membuat tuan Nando dan Nyonya Juita berlari masuk ke dalam ruang rawat Clara. Dan hal itu membuat Clara sempat shock hingga menghentikan tingkahnya. "Mom, Dad," Gumamnya sembari menahan tangis. sudah hampir enam tahun, Clara tak melihay kedua orang tuannya begitu pula tuan Nando dan Nyonya Juita, yang sudah begitu lama tidak melihat Clara setelah kejadian pengusiran enam tahun yang lalu. Di mana putri angkat mereka itu sudah bertindak di luar batas hanya demi memenuhi ambisinya. Clara yang ketahuan ingin meracuni kakaknya sendiri agar batal menikahi tunangannya yang tidak lain adalah Nathaniel, yang merupakan kakak sepupu mereka sendiri. Opsesi Clara terhadap Nathan membuatnya teru

  • Mengharap Cinta Sepupuku    142

    Mendengar namanya di panggil, Gladys langsung menoleh ke arah Nicholas sama halnya dengan Nathan. Meskipun cukup terkejut dengan kemunculan Nicholas, namun Gladys bisa bernafas dengan lega karena lampu di atas ruang operasi berubah warna menjadi hijau. dan itu artinya jika operasi sudah berjalan dengan lancar. Gladys yang tak sabar menunggu Nicholas berjalan mendekat, Akhirnya memutuskan untuk ikut berjalan menuju Nicholas, hingga Akhirnya keduanya berdiri saling berhadapan dengan canggung. "Nick, bagaimana keadaan Kak Valdo?" Wajah Gladys memancarkan Aura kesedihan yang mendalam sehingga membuat Nicholas begitu Khawatir. "Nona, apa anda baik-baik saja?" Tanya nya sembari menelisik tubuh Gladys dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Apa maksudmu? Tentu saja Aku baik-baik saja." Sembari menjawab pertanyaan Nicholas, Gladys ikut menelisik tubuhnya sendiri seperti hal yang di lakukan Nicholas barusan. Namun entah kenapa Nicholas merasa jika Gladys tengah tak baik-baik sa

  • Mengharap Cinta Sepupuku    141

    Gladys sempat membeku, meskipun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.. Namun telinga dan otaknya masih begitu peka mendengar setiap kalimat yang di lontarkan Yuda. "kau bilang apa tadi? coba ulangi!!" Perintah Gladys sembari bangkit dari kursinya dan kini sudah melangkah mendekati Yuda yang terkejut dengan keberadaan nya di sana. "Tuan," Gumam Yuda seolah membeku di tempatnya berdiri saat ini. "Mom," Panggil Brian. Dan panggilan itu sukses membuat Gladys kembali berbalik, lalu duduk berjongkok di depan sang putra dengan membelai kepalanya. "Sayang, Brian pulang dulu sama Aunty Tiara Ya!!" Ucapnya sembari melirik ke arah Tiara yang berdiri tak jauh darinya. "Tapi Mom, Brian ingin melihat ayah." Ucap bocah kecil itu sembari menahan tangis. "Nanti jika Ayah sudah siuman, Mom janji akan meminta Aunty Tiara dan Uncle Nicholas untuk membawa Brian ke mari! jadi, lebih baik Brian pulang dan beristirahat di apartemen saja ya!!" Setelah mengatakan itu, Gladys mencium k

  • Mengharap Cinta Sepupuku    140

    "Brian," Teriak Gladys hingga membuat fokus Valdo teralihkan. Namun siapa sangka, Clara tiba-tiba menghujamkan sebuah belati tepat mengenai perut Valdo yang berakibat tumbangnya tubuh sang dokter ke atas tanah. Bruk Tubuh Valdo jatuh dengan bersimbah darah, sementara Clara yang tadinya di kira pingsan ternyata hanya berpura-pura agar Valdo lengah. "Ayah, " Brian berteriak memanggil Valdo. "Valdo," Sementara Nathan dan Gladys Nathan berteriak memanggil Valdo agar menghindar, namun sayangnya Clara lebih dulu menyerangnya hingga pria bertubuh tegap itu tak sempat menghindar. Nathan Memutuskan untuk berlari menuju ke arah Valdo, dan karena itu pula Clara yang terlanjur panik akhirnya memutuskan untuk kabur. Nicholas pun melakukan hal yang sama. Namun sebelumnya, ia memberikan Brian kepada ibunya agar lebih aman. "Nicho, selamatkan Valdo!!" Pinta Gladys dengan tangan memohon. Sementara Valdo hanya bisa menganggukkan kepalanya dan akan berusaha sebisa mungkin untuk

  • Mengharap Cinta Sepupuku    139

    "Lepaskan dia!" Valdo berteriak membentak Clara yang sedang berusaha untuk menangkap Brian. Bocah itu menangis ketakutan sementara Clara terus berusaha untuk menariknya masuk ke dalam Mobil. Melihat itu, Valdo langsung bergegas mendekat demi bisa menyelamatkan Brian dari wanita gila seperti Clara. sementara Gladys, wanita itu baru saja keliat dari ruang kerjanya setelah melakukan meeting dengan beberapa Client yang ingin memakai jasa desainnya untuk di kenakan pada acara special mereka. "Nona," Tiara berteriak, sembari berjalan cepat ke arah Gladys. Hal itu membuat Gladys sedikit heran, mengingat wajah Tiara yang di landa kepanikan. "Ara, ada apa?" Tanya Gladys sesampainya Tiara di dekatnya. Sementara Tiara, Wanita tengah berusaha untuk menetralkan nafasnya karena terlalu panik. Melihat itu, Gladys tentu saja tidak tinggal diam dan memilih menggiring Tiara untuk masuk ke ruangannya dan mengambilkannya minuman terlebih dahulu. "Minum lah!" Ucap Gladys sembari ik

  • Mengharap Cinta Sepupuku    138

    Nathan yang baru keluar dari toilet, memutuskan untuk berjalan mendekati Gladys yang masih terduduk di atas Ranjang dengan wajah Shock. "Kak, kau masih di sini? tumben." Celetukan keceplosan. Namun agaknya Gladys tak berniat meralat ucapannya karena merasa jika yang ia katakan memang lah benar, dulu Nathaniel selalu meninggal kan dirinya seusai bercinta. jadi, hal ini adalah hal langka yang baru pertama kalinya di lakukan oleh sang mantan suami setelah pernikahan mereka. Namun sayangnya hal itu terjadi setelah mereka berpisah, hingga Gladys tak bisa berbuat apa-apa jika sampai ingatan Nathan pulih sehingga melupakan memori tentangnya saat ini. "Kenapa? aku suamimu, kenapa kau bicara seperti itu?" Nathan duduk di bibir ranjang, Sehingga tatapan keduanya kini bertemu. Hati Gladys bergetar mendengar ucapan itu keluar dari bibir Nathan, ingin sekali ia berteriak jika mereka sudah bukan pasangan suami istri lagi. namun, Ia tak punya cukup keberanian untuk mengambil resiko

  • Mengharap Cinta Sepupuku    137

    "Glad" Panggil Nathan, saat Gladys baru saja masuk ke dalam rumah mereka. "Ya" Jawab Gladys acuh tak acuh. "Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya sembari memegang bahu Gladys, lalu menelisik tubuh sang istri dari ujung kaki hingga ujung kepala, pria itu memastikan jika keadaan wanita itu baik-baik saja. "Aku baik-baik saja kak, jangan khawatir. Maaf, aku harus ke kamar!" Ucap Gladys, sembari menepis tangan Nathan dari bahunya. "Tapi Glad, Kata Tiara, tadi Clara datang ke butikmu. sebenarnya apa yang ia lakukan di sana?" Deg Gladys, langsung menghentikan langkahnya karena terkejut. bukan terkejut karena Nathan tau jika Clara datang ke butiknya? namun terkejut karena Nathan menanyakan apa tujuan Clara datang ke butiknya. apakah itu berarti Nathaniel, sudah mengingat siapa Clara? Gladys, langsung berbalik kembali menatap ke arah Nathan dengan ekspresi wajah curiga. "Kak tau soal Clara?" Deg Kini giliran Nathan yang terkejut mendengar pertanyaan dari Gladys, pria itu b

DMCA.com Protection Status