Hati Yovan bergetar, dia menatap lurus ke arah Quinn, "Aku nggak bermaksud begitu!"Dia tidak merasa bahwa dirinya tidak bersalah. Dia selalu merasa bersalah pada Yenni, jadi dia berpikir untuk lebih menjaga Yenni!Dia tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan asmara dengan Yenni.Quinn tersenyum mengejek, "Kamu tahu sendiri apa kamu bersungguh-sungguh atau nggak. Orang-orang di sekitarmu bisa melihat dengan jelas karena mereka nggak buta."Zohan membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Sinta masih fokus melindungi putranya dan terus menuduh Quinn."Memangnya kenapa kalau Yovan yang salah? Laki-laki dan perempuan pada hakikatnya berbeda. Dia tahu dia yang bersalah, jadi dia bersikap baik pada Yenni. Kamu bahkan nggak bisa memahami ini, kualifikasi apa yang kamu miliki untuk menjadi istri anakku?!""Jadi kalian memanggilku ke sini hari ini karena berpikir aku nggak memenuhi syarat untuk menjadi Nyonya Muda Keluarga Larkspire. Apakah kali
Saat ditarik ke dalam mobil, Quinn masih tidak bisa bereaksi."Bolehkah kita pergi begitu saja?"Quinn bertanya dengan gelisah. Hingga saat ini, Quinn masih belum mengetahui apa yang sedang terjadi.Yovan tersenyum meyakinkan, "Nggak masalah, selama ada aku, aku akan melindungimu. Aku nggak berani bilang aku nggak akan pernah membiarkanmu menderita karena ibuku, tapi aku akan selalu bersamamu, juga akan menghadapi dan menyelesaikan masalah bersamamu."Quinn menatapnya dengan emosi campur aduk."Quinn, aku nggak tahu bagaimana menjelaskannya kepadamu, aku juga nggak tahu bagaimana cara memberitahumu agar kamu bisa memahami apa yang aku pikirkan. Tapi, Quinn, aku benar-benar nggak pernah berpikir untuk menceraikanmu.""Aku tahu aku memiliki temperamen yang buruk dan aku menyakitimu, tapi percayalah padaku. Saat menyakitimu, aku juga menderita. Setelah aku menyakitimu, aku menyesalinya, tapi ada hal yang nggak bisa kukendalikan.""Saat aku memikirkanmu bersama pria lain, saat aku memikirk
Karena Ellie ada di sini, acara makannya cukup damai.Sebelum keduanya pergi, Ellie menarik Quinn, "Biar suamimu pergi dulu, berikan informasi kontak kamu biar aku bisa menghubungimu!"Quinn memandang Yovan, Yovan tersenyum dan berkata, "Aku tunggu di mobil.""Sepertinya dia sudah banyak berubah sekarang." Ellie tampak berpikir.Quinn tersenyum, "Apa ada yang ingin kamu katakan?""Apa terlihat begitu jelas?" Mata Ellie berkedip, dia tampak polos.Quinn tersenyum, "Katakan saja, jangan terlalu khawatir.""Oke, kalau begitu aku akan katakan yang sebenarnya. Yovan takut kamu nggak bisa melupakannya, jadi dia membawamu ke sini agar aku bisa mencerahkanmu." Ellie melirik ke arah Quinn, "Kamu nggak percaya 'kan?""Kalau itu terjadi di masa lalu, aku juga nggak akan percaya. Lagi pula, dia sudah banyak berubah dari sebelumnya. Ini kedua kalinya, nggak, pertama kalinya aku melihatnya begitu tertarik pada seseorang."Quinn merasa sedikit bingung, jadi dia tidak menyela dan hanya mendengarkan de
Quinn tersenyum, "Dia memang memiliki ketampanan yang bisa menggoda orang."Quinn masih ingat pertama kali dia melihat Yovan, dia takjub.Melihat ekspresi Ellie, Quinn bertanya-tanya apakah Ellie menyukai ketampanan Yovan pada pandangan pertama dan mulai naksir dia."Hehe, lihat itu, ketika kamu berbicara tentang dia, kamu masih tersenyum, itu berarti kamu masih mencintai dia. Sekalipun kamu kesal, kamu masih menaruh harapan padanya."Wajah Quinn menegang dan tersenyum menghilang."Sudah terlambat untuk disembunyikan sekarang, aku sudah tahu." Ellie tertawa."Quinn, kamu nggak keberatan kalau aku memanggil namamu 'kan!"Quinn menggelengkan kepalanya, Ellie melanjutkan, "Nggak ada yang masalah yang nggak bisa berlalu. Beri dia kesempatan dan beri dirimu kesempatan. Walaupun kamu nggak percaya padanya, kamu harus memikirkan dirimu, kamu cukup cakap dan bisa menempati tempat paling penting di hatinya.""Aku ...."Quinn sedikit gugup dan tidak yakin pada diri sendiri. Apakah Quinn benar-be
Saat Quinn kembali ke mobil, Yovan sedang merokok.Ketika dia melihat Quinn mendekat, dia segera keluar dari mobil, melemparkan rokoknya ke tanah, mematikannya, kemudian membukakan pintu penumpang depan untuk Quinn.Quinn meliriknya dan masuk ke dalam mobil.Yovan sangat gembira dan segera memasang sabuk pengaman untuk Quinn, dia takut Quinn akan menyesal dan pindah duduk di belakang.Quinn melihat tatapan cemasnya dan mengingat kata-kata Ellie, tapi tetap diam."Apa kamu ingin jalan-jalan atau ingin pulang sekarang?" Dia bertanya pada Quinn dengan lembut, seolah dia takut kata-kata keras atau nada kasarnya akan membuat Quinn takut.Quinn menggelengkan kepala, lalu berkata, "Aku nggak ingin jalan-jalan, aku juga nggak ingin kembali ke Vila Puspasari."Tangan Yovan yang sedang mengemudi pun menegang, "Apa kamu mau pindah tempat atau kamu nggak ingin melihat Yenni?"Quinn melihat ke luar jendela dan tidak menjawab.Jantung Yovan berdetak kencang, dia tahu biarpun Quinn sedikit menurunkan
Saat dia bangun keesokan paginya, Yovan sudah membuat sarapan dan menunggu Quinn bangun.Melihat Yovan dengan rajin mengepel lantai dan mengelap meja, Quinn bertanya-tanya berapa lama dia bisa bertahan sambil sarapan."Apa kamu akan pergi ke lokasi syuting hari ini?"Setelah Quinn menyelesaikan sarapannya, Yovan juga menyelesaikan pekerjaan rumah. Dia sepertinya bersiap untuk mengantar Quinn ke lokasi syuting. Quinn bertanya dengan ragu, "Apa kamu sudah sarapan?"Mata Yovan berbinar, "Jadi kamu terus memperhatikanku, kalau nggak, bagaimana kamu tahu kalau aku belum sarapan!"" ...."Setelah bangun tidur, sarapannya baru saja disiapkan, dia mengerjakan pekerjaan rumah sementara Quinn sarapan. Apakah Quinn perlu terus memperhatikannya untuk mengetahui bahwa dia belum sarapan?Pada akhirnya, Yovan sarapan, tapi Quinn yang mengemudikan mobil."Kamu nggak perlu terlalu gugup. Aku mengawasimu. Semuanya akan baik-baik saja! Aku melihat gerakanmu cukup terampil, kamu belajar dengan cukup baik
"Suasana hatimu sedang bagus hari ini."Saat istirahat, Yosua mengobrol dengan Quinn dan melihat bahwa wajah Quinn tidak sedingin dan acuh tak acuh seperti sebelumnya.Quinn tersenyum tipis, "Oh ya!"Yosua mengangguk, lalu sepertinya teringat sesuatu, lalu berkata dengan lembut, "Akan ada pertemuan alumni setengah bulan lagi, apa kamu sudah menerima undangannya?"Quinn tampak bingung, "Asosiasi Alumni?""Iya, undangan yang kuterima pagi ini dikirim oleh mantan alumni, tapi aku nggak begitu ingin pergi. Jadi aku tanya apa kamu mau pergi. Kalau kamu pergi, kita ada teman."Quinn menggelengkan kepala, "Aku nggak terima! Kalau kamu nggak ingin pergi, jangan pergi. Kamu bisa tentukan sendiri. Kyle pasti sudah pertimbangkan."Yosua mengangguk, "Kamu nggak perlu terlalu banyak berpikir. Biarpun kamu nggak mendapatkan ijazah, kamu masih siswa sekolah, dengan prestasi kamu saat ini, mereka nggak akan mengabaikanmu. Kurasa dalam dua hari ini undangan akan dikirim."Quinn tertegun sejenak. Quinn
Ini pertama kalinya Quinn datang ke Grup Larkspire. Dia melewati ruang kantor besar dan mengikutinya ke kantor direktur. Sepanjang jalan, Quinn ditatap orang yang tak terhitung jumlahnya.Quinn mendengar ada orang berbicara di belakangnya dan ada orang sedang melihat ke arah Quinn.Sepenggal jalan ini, Quinn menegakkan punggungnya. Bahkan Yovan bisa merasakan kegugupan Quinn.Dia terkekeh dan mendekati Quinn, "Semua adalah orang sendiri, jangan terlalu gugup."Kata-kata lembutnya membuat semua orang di kantor membelalak. Mereka belum pernah melihat direktur seperti itu sebelumnya.Oleh karena itu, Linda kalah dari awal. Quinn ini memang mumpuni. Setelah begitu banyak masalah, Yovan masih bisa memperlakukan dia seperti ini, mungkin dia benar-benar jatuh cinta!Dalam kurun waktu lama setelah hari itu, WhatsApp Grup Larkspire terus menggosipkan mereka berdua. Tapi, mereka semua sedikit menyayangkan karena hal tersebut hanya bisa digosipkan secara internal dan tidak bisa disebarluaskan bah