Yogi tidak ada fluktuasi emosi, sesampainya di tempat yang dijanjikan dengan Handy, Handy sedang memakan kebab dengan lahap.Yogi memandangnya dan duduk.Handy menunjuk ke arah dokumen di atas meja dan berkata dengan samar, "Baca sendiri informasi yang kamu minta. Aku belum makan apa pun sejak tadi malam. Aku kelaparan.""Apa nggak ada orang di rumah yang bisa memasak untukmu? Bukankah kamu bilang ibumu akan mencari istri untukmu?" Yogi mengambil map lalu memeriksanya dan berkata dengan santai.Handy kehilangan nafsu makan saat teringat wanita tua yang secara paksa pindah ke rumahnya sebagai tunangannya. Dia memasukkan kebab kembali ke kemasannya, lalu mengeluarkan tisu dan menyeka tangan sambil berkata dengan kesal."Dari segi senioritas, aku harus memanggil gadis itu bibi. Dia lima tahun lebih tua dariku, nggak tahu dia sudah bermain dengan berapa pria. Menjadikan dia sebagai istriku ... hanya ibuku yang bisa punya ide itu. Yang ibuku incar hanya warisan dia. Setelah kunikahi wanita
Cindy berkata tanpa perubahan ekspresi, "Kudengar istrimu baru saja melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat lucu. Apa aku bisa lihat?""..." Charleon mengabaikan Cindy, dia masuk ke dalam mobil dan pergi.Namun, alih-alih pulang, dia malah pergi ke hotel untuk menghadiri salon industri.Cindy berstatus sekretaris utama Grup Mega, jadi dia bisa masuk. Namun, Cindy tidak tertarik berbicara dengan orang lain, dia mencari tempat duduk di pojok dan duduk sendirian.Setelah pesta Charleon selesai, Cindy menghampiri dan meminta Charleon untuk menandatangani perjanjian tambahan.Hmm, tidak masalah kalau dia tidak mau tanda tangan. Cindy akan datang lagi besok. Charleon hanya bisa membuang-buang waktu Cindy selama empat hari. Setelah empat hari, Cindy sudah mengundurkan diri.Cindy membuka-buka majalah dengan santai, tiba-tiba dia menyadari ada keributan di sana.Cindy bangkit dan menghampiri, dia melihat Charleon bertengkar dengan seorang wanita.Wanita itu tidak peduli tempat dia berada
Cindy bertanya dengan tenang, "Apa yang akan kamu lakukan dengan Quinn?"Charleon mencibir, "Itu urusanku, nggak ada hubungannya denganmu.""Kalau kamu melakukan sesuatu yang menyakiti Quinn dan merupakan tindakan kejahatan, maka aku adalah kaki tangan kriminal. Tentu saja itu adalah urusanku.""Aku juga ingin membantumu. Kalau tebakanku benar, tugas yang awalnya ditangani dia malah jatuh ke tanganmu karena Pak Yogi lebih menyukai dia dan memihak dia. Dengan kata lain, dia akan menghalangi kariermu, jadi serahkan dia padaku, akan kuurus. Bukankah bagus untukmu kalau berkurang satu pesaing?"Charleon menganalisis semuanya dengan perlahan dan menggoda, seolah tidak ada salahnya.Cindy memikirkannya lalu mengangguk setuju, "Betul, kebetulan aku juga kesal dengan dia."Charleon menyipitkan mata. "Kamu setuju?""Ya, aku akan menelepon sekarang." Cindy mengeluarkan ponsel, menghubungi sebuah nomor dan menunggu lebih dari sepuluh detik sebelum berkata."Bu Quinn, mantan bosmu Charleon meminta
Yogi malam ini sepertinya gregetan dengan pinggang Cindy, dia meninggalkan beberapa bekas gigitan dan bekas cubitan di pinggang Cindy.Ketika dalam keadaan setengah sadar, Cindy mendengar Yogi berkata di telinganya, "Kenapa aku nggak pernah tahu kamu begitu pandai merayu orang?"Cindy mengira orang yang dia bicarakan adalah Charleon. Konyol sekali. Cindy tidak mau menjawabnya. Cindy menutup mata dan membiarkan dia melakukan apa pun yang dia inginkan.Cindy tetap bangun pagi keesokan harinya.Yogi terlalu kejam tadi malam. Cindy merasa sakit begitu bangun dari tempat tidur dan gerakannya agak lambat. Yogi juga bangun, dia melirik ke arah Cindy tanpa bicara dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi.Yogi sangat cepat. Saat Cindy selesai merias wajah dan keluar, Yogi juga keluar. Mereka berdua meninggalkan hotel tanpa bicara apa pun.Sopir Yogi menjemput di depan pintu, Yogi pun masuk ke dalam mobil, "Tunggu sebentar."Cindy meninggalkan hotel dan naik taksi biarpun melihat mobil Yogi
Ekspresi Yogi segera menjadi dingin dan bertanya, "Kapan?"Cindy berkata dengan tenang, "Kata dia tadi malam."Tadi malam Cindy memang "dilecehkan".Namun, apakah pelakunya Charleon atau bukan, tidak ada yang lebih tahu selain Yogi.Yogi memandang Quinn. "Apa yang kamu lihat?""Aku ... aku ...." Wajah Quinn sedikit memucat, dia baru menyadari bahwa Cindy tidak bercanda!Quinn cemas dan berkata, "Cindy! Omong kosong apa yang kamu bicarakan!"Cindy membalas, "Kenapa bilang aku bicara omong kosong? Bukankah kamu bilang pada rekan-rekan tentang apa yang terjadi antara aku dan Charleon adalah benar? Kamu bercerita dengan yakin, biarpun aku nggak mengingatnya sama sekali, rekan-rekan percaya padamu, tentu saja aku juga percaya padamu."Quinn tidak pernah menyangka Cindy akan menanganinya seperti ini!Gosip bisa tercipta hanya dengan berbicara saja, orang yang terlibat sulit untuk menjelaskannya, kalaupun Cindy menjelaskannya, sebagian orang tetap saja tidak percaya.Quinn hanya ingin merusak
Saat ini, lantai 19 sangat ramai dikerumuni karyawan Grup Mega.Polisi melihat kamera pengawasan hotel dan membuktikan bahwa Charleon dan Cindy pergi ke pertemuan yang diadakan di ruang perjamuan hotel tadi malam. Charleon juga pergi lebih awal. Setelah dia pergi, Cindy belum pergi. Waktu keduanya tidak cocok. Tidak mungkin terjadi sesuatu.Quinn yang menyebarkan rumor!Quinn terus berjuang, "Lanjut lihat! Cindy pasti melakukan sesuatu! Rumah Cindy di Kota Shigo. Dia nggak pulang tidur malah menginap di hotel, pasti ada yang nggak beres. Biarpun bukan Charleon, pasti ada orang lain!"Ketika ditonton lagi videonya, terlihat adegan Cindy ditarik ke atas oleh Yogi.Wajah Cindy tanpa ekspresi. "Yang penting membuktikan bahwa kamu berbohong. Masalah kapan aku meninggalkan hotel, apa hubungannya denganmu?"Quinn menggertakkan gigi. "Kamu takut! Lanjut lihat! Ayo semua lihat! Lihat apa yang dilakukan Cindy!"Saat Cindy mempertimbangkan bagaimana menangani masalah ini, Yogi berkata, "Masalahny
Cindy kembali ke tempat duduknya, rekan-rekannya datang untuk menghibur Cindy dan meminta maaf, mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak mempercayai kata-kata Quinn.Cindy bilang itu tidak masalah.Tidak seperti biasanya, Melly tidak mendekat. Dia duduk sendirian di tempat duduknya, kepalanya tertunduk, entah apa yang dia lakukan, terlihat agak kesal.Melly sangat ingin membantu Cindy mengklarifikasi rumor tersebut, jadi dia meminta pengurus rumahnya pergi ke hotel untuk mengambil video dari kamera pemantau. Benar, dia selangkah lebih cepat dari polisi dalam mendapatkan video dari kamera pemantau.Namun, Melly tidak menyangka akan melihat Yogi di kamera pemantau, mereka berdua masuk lift bersama, naik ke atas dan masuk kamar.Senaif apa pun Melly, dia bisa membayangkan apa yang akan dilakukan pria dan wanita saat memasuki kamar hotel berduaan.Melly merasa dikhianati oleh Cindy.Jelas-jelas Cindy yang membawa Melly ke sisi Yogi dan menjodohkan Melly dengan Yogi. Bagaimana bisa Cindy me
Cindy mengulurkan tangan dan menyentuh jepit rambut, lalu berkata, "Hmm."Dari pada mengatakan bahwa ini adalah hadiah untuk Cindy, lebih baik mengatakan bahwa dia segera membangun citra agar para bos di kapal pesiar mengetahui siapa dia dan kemampuan Grup Mega.Sederhananya, Cindy kembali menjadi alatnya, "alat" baginya untuk menunjukkan statusnya.Steve membuang muka dan menyesap koktail perlahan.Teman di sebelahnya mengernyit. "Apa kamu juga tertarik dengan jepit rambut itu? Kamu serius sekali."Steve tersenyum, "Ya, aku suka."Teman berkata, "Benar-benar tertarik? Lalu, kenapa kamu nggak ikut menawar tadi? Apa itu Yogi dari Keluarga Walker? Keluarganya memang sangat berkuasa, apalagi beberapa tahun terakhir ini, perkembangannya sangat pesat, tapi Keluarga Suhendra di barat kota juga nggak kalah. Kalau kamu bersikeras mendapatkan jepit rambut itu, belum tentu kalah."Steve tersenyum. "Nggak masalah, masih ada banyak waktu."Temannya memandangnya, lalu melihat ke arah Yogi dan Cindy
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n