Sikap Yogi acuh tak acuh, "Kalaupun ada keadaan darurat, dokter dan perawat ada di sana. Kalau mereka bahkan nggak bisa menanganinya, apa yang bisa kamu lakukan di sana?"Cindy dibawa kembali ke Pantai Timur olehnya tanpa bantahan apa pun.Di sisi lain, Yona mengendarai mobil menuju Pantai Timur dan melihat mobil Yogi diparkir di lantai bawah dari kejauhan. Yona sangat gembira dan hendak menemuinya.Detik berikutnya, Yona melihat Cindy keluar dari mobil dan mengikuti Yogi masuk.Yona tertegun dan tersengal detik berikutnya.Hah!....Di kamar tidur utama, Yogi membuka lemari, meliriknya, mengambil sepotong piama lama Cindy dan melemparkannya ke Cindy, "Mandi sampai bersih."Kemudian dia mengambil ponsel dan meninggalkan kamar.Cindy menghadap lemari dan meremas pakaian di tangannya. Cindy baru saja keluar dari kondisi mencemaskan Nasnah, tapi jatuh ke dalam kecemasan lain.Setelah operasi selesai, Yogi ingin meminta imbalannya, Cindy tidak punya alasan untuk menolak ....Jendela kamar
Yogi akhirnya membuang muka dan mendorong sepiring iga ke depan Cindy, "Bukankah kamu sangat suka kemarin? Aku memintanya untuk membuat hidangan yang serupa."Itu dipesan khusus untuk Cindy, dia tidak berniat memakannya.Cindy mengatupkan bibirnya dan mengangkat mangkuk sup, "Biarpun ini kesepakatan kita, aku tetap ingin berterima kasih kepada Pak Yogi. Tanpamu, operasi ibuku nggak akan berjalan lancar."Yogi menghela napas ringan, "Berterima kasih dengan menggunakan makanan yang kupesan?"Cindy berkata dengan santai, "Nanti aku traktir Pak Yogi makan."Yogi melirik ke arah Cindy, lalu mengambil mangkuk sup dan "bersulang" dengan Cindy."Oke, aku ingat itu."....Usai makan, Cindy berinisiatif membersihkan meja dan membawa piring ke wastafel untuk dicuci.Sambil mencuci, Cindy memikirkan bagaimana cara berbicara yang wajar dan memberi tahu Yogi bahwa dia ingin kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Nasnah?Ketika Cindy selesai mengatur kata-katanya dan keluar dari dapur, Yogi tidak ada
Yogi tertegun lalu menjawab.Nada panik Yona terdengar dari seberang sana, "Pak Yogi! Pak Yogi! Aku, aku sedang mengemudi dan sepertinya aku nggak sengaja menabrak seseorang. Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan?"Yogi mengernyit, "Di mana kamu?""Aku ...." Cindy melaporkan posisinya dan berkata dengan nada terisak, "Pak Yogi, aku takut sekali, aku takut ...."Yogi mematikan air dan berkata, "Jangan takut, aku akan pergi sekarang."Dia meninggalkan kamar mandi dan berganti pakaian. Sebelum keluar, dia kembali menatap wanita di tempat tidur, tapi pergi tanpa ragu.Pintu ditutup dengan sedikit keras, Cindy terbangun sebentar.Cindy mungkin tahu Yogi keluar, tapi Cindy terlalu mengantuk, jadi dia berbalik dan tertidur lagi.Sebelum tertidur lagi, Cindy berpikir, "Dia keluar, itu bagus sekali."Cindy tidur sampai sekitar jam sembilan keesokan harinya.Pantai Timur kosong, Yogi belum pulang.Cindy mandi dan hendak pergi, tapi saat itu, dia menerima panggilan telepon dari Yogi.
Cindy membuka kontrak, melirik sekilas dan mengernyit saat melihat rasio yang mereka negosiasikan.Harga ini jauh lebih rendah dari harga pasar, bagaimana mungkin Grup Lugas bersedia menandatanganinya?Cindy kembali melihat tanggal penandatanganannya, yaitu beberapa hari setelah pelayaran kapal pesiar Keluarga Sukajo .... Seharusnya Yogi menjanjikan Laskar sejumlah keuntungan di kapal pesiar Keluarga Sukajo, sehingga Laskar bersedia menandatangani kontrak dengannya pada harga yang rendah.Laskar menginginkan Cindy sebagai "tawar-menawar", tapi Cindy tidak menemaninya, jadi Yogi memberinya keuntungan lain?Cindy terdiam dan tiba-tiba menyadari kenapa Yogi meminta Cindy mengerjakan kontrak ini.Niat menyuruh dia mengerjakan kontrak itu palsu, Yogi ingin menggunakan kontrak ini untuk menjelaskan lagi kepada Cindy bahwa di kapal pesiar Keluarga Sukajo, dia tidak berniat memberikan Cindy kepada Laskar.Dari awal sampai akhir, yang dia bicarakan dengan Laskar hanyalah alat tawar-menawar lain
Itu salah Cindy.Gara-gara Cindy tiba-tiba menyebut kamera pemantauan, Yogi memeriksa folder itu untuk memastikan semuanya tertutup, tidak ada yang tersisa, jadi Cindy tidak perlu khawatir.Biarpun video tak tersimpan, tapi kenangan itu membekas di benaknya, dia bisa dengan mudah mengingat hari-hari mereka berhubungan seks, dia melamun beberapa kali saat rapat.Dia langsung pulang menemui Cindy, lalu melihat Cindy tidur di sofa tanpa pertahanan.Cindy memiringkan kepalanya ke satu sisi, memperlihatkan kehalusan dan keindahan leher dan bahunya.Kulitnya putih dan halus, pembuluh darahnya bahkan terlihat samar-samar.Seks adalah hal yang paling primitif dan tingkat rendah, sebelumnya Yogi tidak membuang banyak waktu dan tenaga untuk hal semacam itu, itu hanya solusi biasa untuk kebutuhan biologisnya.Namun, setelah berpisah dengan Cindy selama beberapa bulan, dia baru sadar kalau dia sangat merindukan Cindy.Yogi mengulum bibir Cindy, lalu mengulurkan tangan dan mendorong piama Cindy dar
Saat menggosok jari-jarinya dengan cairan pembersih tangan dan sikat pakaian, Cindy mendongak dan melihat tanda merah di lehernya lewat cermin.Cindy menutup matanya dengan sabar.Cindy hanya bisa berpikir bahwa dengan menggunakan tangan untuk mengatasi kebutuhan Yogi tadi, dia dianggap sudah lolos dari bencana.Cindy membuka matanya lagi, ekspresinya kembali normal.Dia mencuci tangan beberapa kali, menemukan concealer untuk menghapus bekasnya dan mencari sweter berleher tinggi dari lemari untuk dipakai.Saat Cindy melempar piama ke keranjang baju kotor, Cindy melihat baju Yogi di dalamnya, tapi sepertinya bukan baju yang dia pakai kemarin .... Apa baju itu dipakai saat dia keluar tadi malam?Cindy melihat dengan cermat karena melihat noda darah di jaket putih itu, tapi Yogi barusan sepertinya tidak menunjukkan tanda-tanda cedera?Karena penasaran, Cindy mengambil jaket itu dan melihat-lihat. Noda darah itu pasti dinodai orang lain secara tidak sengaja.Kain jenis ini sangat mahal dan
Cindy menoleh, "Aku tidur nyenyak tadi malam, nggak tahu."Yogi menatap Cindy dengan mata suram, setelah menyeka tangan, dia berkata, "Setelah apa yang kamu katakan, bukankah kamu seharusnya bertanya padaku apa yang aku lakukan tadi malam?"Cindy sedikit mengernyit, "Aku dulu juga nggak pernah menanyakan tentang keseharian Pak Yogi 'kan?"Yogi meletakkan handuk dan berkata dengan tenang, "Ke depannya, kamu bisa banyak bertanya."Cindy tidak mengerti, apakah tuntutan Yogi pada alatnya begitu tinggi sekarang?Cindy tiba-tiba merasa "pemandangan Provinsi Jinan" ini tidak menarik.Dia mengangguk dengan santai, "Oke."72 jam, selama 72 jam ini, apa pun yang dia katakan, Cindy bisa menyetujuinya secara lisan.Yogi berdiri dan berjalan ke arah Cindy, "Apa yang kamu lihat?"Dia melirik ke bawah, "Mau naik perahu?"Cindy, "Nggak, hanya melihat sekeliling.""Kalau kamu mau, kuantar ke sana," kata Yogi sambil berbalik dan meninggalkan ruangan itu, tapi Cindy benar-benar hanya melihat-lihat ....C
Kedua orang di perahu itu tanpa sadar menoleh ke arah suara tersebut.Mereka melihat seorang pria dan seorang wanita bersandar di jendela dekat danau.Orang yang berbicara adalah seorang laki-laki, reaksi pertama Cindy adalah mempertanyakan apakah itu suatu kebetulan.Ternyata itu adalah Laskar.Laskar bukan dari Kota Shigo, dia dari Kota Sogo. Dia datang ke Kota Shigo khusus untuk menghadiri jamuan Keluarga Sukajo waktu itu. Cindy tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini. Laskar juga datang untuk makan di restoran Provinsi Jinan itu.Cindy pertama kalinya melihat gadis muda di sebelah Laskar, dia memiliki kecantikan yang luar biasa, bahkan dari jarak yang begitu jauh pun terlihat bahwa fitur wajahnya cantik.Cindy memanfaatkan kesempatan ini untuk melewatkan topik yang hampir menimbulkan konflik, "Pak Yogi, itu Pak Laskar.""Aku lihat." Yogi melirik ke arah Cindy, mengesampingkan niat untuk membuat perhitungan untuk pembantahan Cindy. Dia memerintahkan tukang perahu untuk menepi
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n