Share

Bab 249

"Rugi ... apa?"

Yogi tersenyum, "Nggak apa-apa kalau kamu nggak membayar imbalannya sekarang, kamu bahkan nggak mau membayar bunga?"

Matanya tertuju pada bibir Cindy.

Dia ingin mencium Cindy.

Cium saja sana, apa maksudnya menatap Cindy dengan tersenyum samar?

Cindy menahan napas dan berkata setelah beberapa detik, "Bukankah Pak Yogi selalu mengambil apa pun yang diinginkan sendiri?"

"Dulu memang begitu, tapi sekarang, aku ingin melihat kamu berinisiatif."

Cindy hanya merasa dia semakin mahir dalam menyiksa Cindy. Cindy cemberut dan berkata, "Ini di luar."

Yogi menurunkan payung untuk menutupi mereka, "Dengan begini, bukankah nggak terlihat?"

Singkatnya, Cindy harus menciumnya.

Jari-jari Cindy meringkuk di balik lengan bajunya dan terkepal erat.

Cindy menghela napas, di bawah tatapan penantiannya, Cindy akhirnya berjinjit dan mencium sudut mulutnya.

Dia langsung menjauh setelah menyentuh bibir Yogi.

Mata Yogi menjadi suram, ketika Cindy hendak pergi, dia langsung memeluk pinggang Cindy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status