Share

75. Bencana

**

Beberapa minggu berikutnya terlewat tanpa insiden yang berarti. Tidak ada teror yang terjadi lagi, menandakan keberadaan Inara dan Aylin di rumah barunya, tidak diketahui oleh orang-orang yang kerap bermaksud jahat. Dalam hal ini, Riani dan Jessica.

Bahkan Inara berani mengajak putri kecilnya jalan-jalan ke taman kota di dekat-dekat sana jikalau sedang bosan di rumah.

“Asal jangan terlalu jauh dan terlalu lama di luar,” titah Gavin pagi ini, saat Inara minta izin untuk belanja ke supermarket yang tidak jauh dari kawasan rumahnya.

“Hanya belanja, Papa. Lagian supermarketnya hanya satu blok dari rumah. Aku jalan kaki saja sama Aylin, ya?”

Gavin mengernyit tidak setuju. “Minta antar Rendra, Sayang.”

“Nggak perlu, Papa. Kami jalan kaki saja, biar sehat.”

“No! Aku punya lebih dari cukup bawahan untuk sekedar mengawalmu belanja.”

“Sayang, aku serius. Aku pengen date berdua sama Aylin.”

Gavin masih terpaku dengan wajah keberatan. Ia menghela napas kemudian. “Berjanjilah, kamu nggak akan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status