Share

152. Doa Yang Terkabul

**

“Satu jam?”

Gavin bertanya kepada Rendra yang sedang berkutat dengan kemudi di sampingnya. Pertanyaan yang sesungguhnya retorik, sebab ia hanya sekedar memastikan bukannya benar-benar bertanya.

“Cukupkah waktu satu jam perjalanan untuk menyelamatkan istriku, Ren? Dan bagaimana jika dia tidak berada di tempat yang sedang kita tuju ini?”

“Kita sedang menuju ke tiga tempat sekaligus, Tuan. Dan Nona sudah pasti ada di salah satunya. Anda tidak boleh ragu dan harus memegang afirmasi ini. Kita akan menjemput Nona dalam keadaan selamat.”

Gavin merasa dadanya sesak. Mobil melaju dalam kecepatan tinggi, namun ia pikir benda ini tidak bergerak. Ingin rasanya menanamkan afirmasi seperti yang dikatakan Rendra barusan, namun begitu sulit. Pikiran buruk terus berkejaran menghantui pikirannya.

“Kita sudah berada pada setengah perjalanan, Tuan. Sebentar lagi sampai.”

Gavin bergeming mendengar informasi itu. Ia tidak begitu yakin, saat ini sedang menuju ke mana. Di luar hari sudah beranjak menggel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status