Share

Awal Petaka

Author: Er_zhi.zhii
last update Last Updated: 2024-03-24 21:03:10

Rombongan kerajaan sudah hampir sampai. Yanwei memerintah semuanya untuk bersiap menyambut raja. Saat rombongan kerajaan tiba, Lan Yanwe dan Ruyan maju menyambut sendiri.

"Hormat pada Yang Mulia." ucap Yanwei dan Ruyan serentak.

Mereka berdua dan yang lainnya membungkuk memberi hormat. Raja Xiao Xing menyuruh mereka berdiri. Yanwei mempersilahkan Raja Xiao Xing masuk dan duduk di tempat yang sudah di sediakan.

"Yang Mulia kami sudah menyiapkan sebuah penampilan untuk menyambut anda." ucap Yanwei yang duduk di samping raja.

Para penari keluar, membentuk formasi tari. Musik pun di putar, para penari menari dengan sangat luwes. Di pertengahan penampilan, waktu Yira untuk muncul. Yira masuk dengan riasan cantik menggunakan cadar pada wajahnya.

Dia memberi hormat kepada Raja, tersenyum dengan cantik. Pesonanya membuat seluruh ruangan terpesona, tak terkecuali Xieyun yang berdiri di belakang Raja. Xieyun baru pertama melihat penampilan Yira yang seperti itu, hingga Xiyun tidak bisa mengedipkan matanya.

Yira melenggak-lenggok mengikuti alunan musik. Tariannya menghipnotis seluruh ruangan, pesona Yira di dukung dengan aura Rubahnya menjadi sangat dominan. Bahkan mampu membuat seorang Raja jatuh hati di buatnya. Saat tariannya selesai Yira tersenyum tipis menatap Xieyun yang masih terpana.

'Cantik.' gumam Xieyun tanpa sadar.

Setelah Yira keluar area, para penonton tersadar sudah tersihir oleh kecantikan Yira. Mereka memberi tepuk tangan meriah untuk penampilan Yira. Yanwei yang ikut terpesona merasa ada gejolak tumbuh di hatinya, namun dia berusaha menghilangkan rasa itu.

"Bagaimana Yang Mulia?" tanya Yanwei.

"Sungguh menakjubkan, aku sangat senang dengan penampilan ini. Terutama yang tadi." jawab Raja Xiao memuji Yira.

Raja Xiao membisikan bahwa dia ingin bertemu dengan Yira, Yanwei menyetujui permintaan Raja Xiao. Yanwei memerintahkan Ruyan menyiapkan ruangan khusus untuk raja. Ruyan mengangguk dengan raut cemburu dan kesal. Tidak berapa lama Ruyan kembali.

"Ruangan sudah siap." ucap Ruyan.

"Mari Yang Mulia." ucap Yanwei mengarahkan.

Di dalam ruangan sudah ada Yira yang berdiri menunggu. Yira membalikkan tubuhnya lalu memberi hormat kepada Raja. Raja memuji kecantikan Yira, membuat Xieyun terbakar kecemburuan di belakang Raja.

Raja duduk, kemudian Yira menuangkan segelas teh untuk Raja dan segelas lagi untuk Yanwei. Yira mundur dan berlutut di hadapan raja. Kemudian Yanwei menjelaskan bahwa dia dan Yira berencana membantu menyelesaikan masalah Walikota dan Sekte Lan yang akan berkhianat.

'Mereka? kenapa Yira tidak memberi tahuku.' batin Xieyun.

Xieyun menatap Yira ingin meminta penjelasan. Karena situasi yang sudah mendesak, Yira terpaksa menerima kesepakatan itu tanpa sepengetahuan Xieyun. Kemudian mereka membuat rencana, mereka akan mengumpulkan banyak bukti dahulu setelah itu di serah di depan umum.

Rencana itu di setujui Raja. Selama Raja tinggal di kota, Yanwei meminta agar Raja tidak memperlihatkan kecurigaannya kepada Walikota. Yira juga angkat bicara bahwa dia bisa membantu mencari bukti.

Setelah rencana selesai, Yira kembali ke pekerjaannya begitupun Xieyun. Raja pergi menginap di Rumah Walikota agar tidak menimbulkan kecurigaan. Bisa saja raja mencabut jabatan Walikota namun jika tanpa bukti itu akan membuat kekecewaan pada rakyat.

Keesokan harinya....

Yira keluar pagi-pagi sekali, hal itu dilihat oleh Ruyan. Yira keluar sendiri, dia membeli makanan dan mainan. Tanpa sadar ada yang mengikuti Yira dari belakang.

Yanwei melihat Yira masuk ke sebuah penginapan. Dia mengikutinya hingga ke depan kamar. Dia mendengar Yira dipanggil mama oleh anak kecil, membuat Yanwei terkejut.

"Yira! bagaimana bisa kamu meninggalkan anakmu di sini sendirian." ucap Yanwei dengan nada keras.

Yanwei menerobos kamar Wang Lin, membuat Si anak ketakutan dan bersembunyi di balik tubuh Yira. Yira mengerutkan dahinya, kenapa orang menyebalkan itu mengikutinya. Yira hanya mendiamkan Yanwei dan lanjut mengurus Wang Lin.

"Yira, kamu...." ucapan Yanwei teropotong

"Kamu apa? Dia bukan anakku. Dia adalah saksi mata kesepakatan Walikota." ucap Yira.

Yanwei terkejut, dia sedikit merasa bersalah sudah menuduh Yira. Dia kemudian meminta maaf, Yira tidak menggubrisnya. Yira lanjut menyuapi Wang Lin dan bermain bersamanya.

"Mama dia siapa?" tanya Wang Lin menunjuk Yanwei.

"Dia? Dia paman yang menyebalkan. Jangan hiraukan dia." Jawab Yira.

Perkataan Yira tidak dimasukan hati oleh Yanwei. Yanwei tersenyum melihat sifat keibuan Yira, dia semakin jatuh hati pada wanita di depannya itu. Yanwei duduk, terus melihat Yira yang masih mengurus Si anak seperti anaknya sendiri.

"Mama kenapa wajahmu masih sangat muda dan cantik?" tanya Si anak dengan polos.

"Benarkah? Itu karena aku masih berusia 17 tahun." jawab Yira.

Jawaban Yira membuat melongo Yanwei, pasalnya sifat keibuan Yira sudah seperti orang sudah sangat dewasa. Selain itu Yanwei hampir pupus harapan, usianya terpaut jauh dengan Yira. Tahun ini Yanwei berusia 30 tahun.

Setelah selesai Yira pamit kepada Si anak, kemudian dia segera kembali ke rumah hiburan. Saat sampai Yira sudah di tunggu oleh Ruyan di depan pintu. Dia langsung menarik rambut Yira kasar, Yira ditarik ke dalam ruangan yang penuh orang dan mendorongnya.

Yira dipermalukan dan difitnah bahwa dia adalah seorang mata-mata. Ruyan itu membuat Yira di lempari oleh para penari lain. Bahkan Yira dipermalukan oleh pelanggan pria yang mabuk di sana.

"Hei gadis cantik, sebaiknya tidur bersamaku." ucap pria mabuk sambil memegang dagu Yira.

Yira yang merasa di lecehkan menampar keras pria mabuk tersebut. Pria itu tidak terima dan langsung memukul balik Yira hingga bibirnya berdarah. Suasana langsung hening. Saat pria itu akan menginjak Yira Yanwei datang tepat waktu menyelamatkannya.

Dia memukul balik pria mabuk tadi dan mengusirnya. Yanwei membantu Yira yang tergeletak di lantai dengan wajah acak-acakan. Kemudian Ruyan membuka suara memfitnah Yira.

"Yanwei dia adalah mata-mata. Aku melihatnya keluar diam-diam pagi tadi." ucap Ruyan.

Yanwei tidak menggubris ucapan Ruyan, dia menggendong Yira ke kamarnya yang diikuti oleh Ruyan. Saat sudah di dalam kamar Ruyan terus saja memfitnah Yira. Hal itu membuat Yanwei merasa marah.

"Cukup!" bentak Yanwei.

"Yanwei kamu...membentakku demi dia?" ucap Ruyan tidak menyangka.

"Tutup mulutmu jika kamu tidak tahu kebenarannya!" ucap Yanwei.

"Kebeneran apa? itulah kebenarannya dia adalah mata-ma...." uacap Ruyan terhenti.

Plakkk!

Yanwei yang sudah kehabisan kesabaran langsung menampar Ruyan keras. Tamparan itu membuat bekas merah di pipi Ruyan. Dia menangis menahan perih di pipinya.

"Yira adalah orang Raja Xiao Xing, dia di sini untuk mengungkap kejahatan Walikota. Kamu tahukan apa yang akan terjadi jika kamu mencelakai Yira!" bentak Yanwei.

"Apa kamu tidak punya kerjaan lain selain mempermalukan wanita lain karena lebih cantik?! Aku sudah terlalu memanjakanmu, ini semua salahku." Bentak Yanwei.

Ruyan yang mendengar setiap kalimat dari mulut Yanwei, merasa sakit hati. Dia tidak menyangka Yanwei bisa mengatakan hal seperti itu padanya demi membela wanita baru. Sedangkan dia sudah menemani Yanwei selama delapan tahun. Ruyanpun keluar dari ruangan.

"Yanwei, kamu sudah keterlaluan." ucap Yira.

"Birkan saja, nanti aku akan meminta maaf padanya." jawab Yanwei sambil mengobati luka Yira.

'Kejam juga mulut orang menyebalkan ini.' batin Yira sambil melirik Yanwei.

Di Kamarnya, Ruyan menangis dan mengobrak-abrik seisi ruangan. Dia melempar semua benda yang ada di kamarnya hingga pecah. Kejadian tadi membuat dendam Ruyan sangat mendalam.

"Yira aku akan membunuhmu!" teriak Ruyan sambil membanting sebuah Vas bunga.

'Yira tunggu pembalasanku.' gumam Ruyan.

Related chapters

  • Menentang Dunia   Hilangnya Saksi Mata

    Hampir Seminggu tinggal, rombongan kerajaan kembali ke kerajaan. Setelah Yanwei, Ruyan dan Yira mengantar rombongan, mereka melakukan kegiatan masing-masing. Yira yang sedang menjamu pelanggan, melihat Ruyan keluar. Yira tidak menghiraukan itu, pasti setiap orang memiliki kesibukan sendiri. Saat sore menjelang. Yira diberitahu bahwa ada seorang pria berwajah dingin, mengenakan pakaian berwarna hitam berpadu dengan coklat mencarinya. Yira mengangguk dan segera menemui orang itu. "A-yun, kenapa kamu datang?" tanya Yira. "Tidak apa-apa, besok bisakah kita keluar?" Xieyun bertanya balik. "Em... baiklah, aku akan ijin atasanku." jawab Yira. "Aku akan menunggumu di kedai biasa." ucap Xieyun sebelum pergi. Yira mengangguk lalu masuk melakukan pekerjaannya. Yira yang lama tidak bertemu Xieyun merasa senang bisa bertemu lagi. Yira melihat Ruyan kembali dengan pakaian kotor. Dia tidak ambil pusing, Yira kira Ruyan mungkin jatuh di jalan. 'Oh iya, bagaimana bisa Xieyun kesini begitu cepat

    Last Updated : 2024-03-25
  • Menentang Dunia   Petaka

    'Apakah anak itu sudah mati?' Ruyan bertanya pada Si pria. Suara Ruyan terdengar hingga ke dalam kamar. Yira yang mendengarnya melepas pelukan Xieyun. Dia ingat Ruyan membencinya. Yira yang terbawa emosipun mengira Ruyan yang menculik Wang Lin. Yira lekas membuka pintu langsung menampar Ruyan, hal itu membuat Si pria tadi kabur. Yanwei yang melihat pria itu kabur menyuruh penjaga rumah hiburan mengejarnya dan menangkapnya hidup-hidup. "Apa yang kamu lakukan padanya?!" bentak Yira. "Melakukan apa? aku tidak tahu." ucap Ruyan. Ruyan terus dipukuli oleh Yira, namun Ruyan tidak mau mengakui apapun. Mereka saling beradu kekuatan, Ruyan menggunakan pisau terbangnya untuk melawan Yira, sedangkan Yira mengeluarkan pedangnya. Untungnya Yanwei dan Xieyun menghentikan mereka sebelum ada pertumpahan darah. "Jadi kamu punya anak haram? Sungguh murahan!" ujar Ruyan. "Tutup mulutmu!" bentak Yira yang tersulut emosi. "Kalian tenanglah!" Bentak Yanwei. Yanwei melerai mereka sambil menengahi m

    Last Updated : 2024-03-25
  • Menentang Dunia   Perjamuan Kerajaan

    Yira masuk ke kamar Ruyan. "Ada apa?" tanya Yira. "Duduklah!" ucap Ruyan. Yira duduk di kursi yang sudah Ruyan sediakan. Ruyan mempertanyakan kembali tentang balas dendam kepada sekte Dantian. Dia sedikit ragu, karena kekuatan sekte tersebut tidak bisa dibuat mainan. YIra tersenyum dan meyakinkan Ruyan bahwa mereka akan berhasil membelas dendam yang mereka tanggung selama ini. Yira mendekat dan memberitahu bahwa dia memiliki seseorang yang bisa membantu. Kemudian mengungkap rahasia kepada Yira. "Sekte Dantian memiliki anak setengah dewa." ucap Ruyan. "Aku tahu." singkat Yira. "Kamu tahu, baigaimana bisa kamu setenang ini?" tanya Ruyan sambil mengerutkan keningnya. "Ruyan, tenanglah! Dia hanya setengah dewa bukan dewa." ucap Yira. Ruyan mengubah posisinya yang semula rebahan menjadi duduk bersandar. Dia mengingatkan Yira untuk tidak meremehkan musuh. Yira mengangguk dan tersenyum, karena dia sudah memiliki cara sendiri untuk meleawan sekte biadab itu. Yira menatap Ruyan lalu

    Last Updated : 2024-03-26
  • Menentang Dunia   Misi Penyelamatan

    Lan Yanwei memandu jalan menuju kediaman sekte Lan. Dari ibu kota, letak sekte Lan lumayan agak jauh. Mereka berjalan di tengah hutan karena hutan ini memisahkan antara ibu kota dengan sekte tersebut. "Kita hampir sampai, kita istirahat dulu." Ucap Yanwei. Mereka semua setuju, Xieyun dan Yanwei berburu hewan untuk dijadikan makanan. Yira yang menunggu merasa kekuatannya bergejolak lagi, kemudian dia bersila untuk memusatkan energinya. Dalam sekejap Yira kembali melayang dan berjuang untuk menerobos ranah tingkat empat. Selama Yira di kota Mille Ova, dia sering bertarung dan mengaktifkan seni beladirinya. Itu membuat kultivasi Yira perlahan naik level hingga akhirnya dia menerobos. Yanwei yang kembali lebih dulu terlihat panik melihat keadaan Yira. Yanwei berlari ingin menyelamatkan Yira, namun saat sudah dekat dia terpental jatuh. Xieyun yang melihat usaha Yanwei segera menghentikannya. Kemudian Xieyun menjelaskan. "Yira sedang menerobos, cahaya biru yang mengelilinginya adalah e

    Last Updated : 2024-03-27
  • Menentang Dunia   Mengambil Alih

    Yira merasa kebingungan setelah memasuki mimpi Yinwei. Dia melihat banyak orang terbunuh, dia merasakan suasana seperti sedang berada di medan perang. Dia melihat bangunan yang mirip dengan aula pertemuan di kerajaan Ignis Ventus. Yira melihat Yinwei yang terduduk sambil menangis, Yira melihat apa yang Yinwei lihat. Yira tercengang saat melihat seorang wanita yang merupakan ibu Yanwei adalah adik dari Raja Xioa. Wanita itu bernama Xiao Shuxin, dia melawan sekelempok orang sambil membawa Yinwei yang berumur empat tahun. 'Wang Haotian?' Gumam Yira Ternyata Wang haotian sudah menyukai ibu Yinwei sejak lama, namun Shuxin memilih menikah dengan Lan Xunji. Hal itu membuat Wang Haotian marah dan menerobos, membantai hampir seisi kerajaan. Demi melindungi Yinwei, Shuxin mengorbankan nyawanya. 'Inikah yang membuatnya mejadi orang yang begitu kejam?' Batin Yira melirik Yinwei. Saat itu Raja Xiao sedang mengantar putranya ke kediaman sekte Rubah Apuyurac untuk dilatih. Sehingga dia datang te

    Last Updated : 2024-03-27
  • Menentang Dunia   Sebuah Fakta

    Setelah perdebatan yang panjang dan melelahkan di sekte Lan, akhirnya Xieyun membawa Yira ke Alam Dewa. Alam Dewa merupakan tempat para dewa dan dewi tinggal, suasana tenang dan udaranya sangat segar berbeda dengan dunia Fana. Kehidupan di Alam Dewa sama dengan Dunia Fana. Ada seorang raja yang memerintah dan memutuskan segalanya, yaitu Kaisar Dewa. Setiap Dewa tingkat satu dan tingkat dua memiliki wilayah kerajaan yang mereka kuasai dan mereka jalankan sesuai aturan masing-masing. Dewa tingkat satu merupakan dewa yang memiliki kekuatan, kekuasaan besar dan dapat bertemu langsung dengan Kaisar Dewa. Rata-rata dari mereka memiliki esensi dewa berupa elemen yang ada didunia. Sedangkan Dewa tingkat dua kekuasaan mereka terbatas dan tak sebesar dewa tingkat satu, selain itu mereka dilarang bertemu Kaisar Dewa secara langsung. 'Alam Dewa aku datang!' Batin Yira Yira mengamati sekitar, tidak banyak yang berubah setelah dia pergi beberapa tahun lalu. Waktu Alam Dewa dengan dunia Fana me

    Last Updated : 2024-03-28
  • Menentang Dunia   Cerita Masa Lalu

    Seorang pengawal dengan tergesa-gesa melaporkan keadaan perbatasan Barat. Perbatasan barat adalah tanggung jawab Xieyun sebagai Dewa tingkat dua dan seorang pemimpin dari seluruh Dewa tingkat dua. Perbatasan barat adalah tempat yang dekat dengan kerajaan Naga miliknya. Xieyun yang mendengar bahwa invasi pasukan Iblis hampir memasuki Kota sontak terkejut. Lebih cepat dari dugaan, invasi Iblis ini menyerang lebih cepat dari waktu yang semestinya. Xieyun segera membawa Yira masuk dan menemui Dewa Agung, dia berpamitan untuk segera pergi. Yira yang mendengar berita ini ikut terkejut, dia kira setelah pengorbanannya Kaisar Iblis tidak akan mengirim pasukan lagi. Hampir 65% pasukan sudah dimusnahkan bersama dirinya. Tidak disangaka, ternyata dalam beberapa tahun saja Kaisar Iblis mampu mengumpulkan banyak pasukan lagi. "Ayah, aku akan berangkat. Aku titipkan dia padamu." Ucap Xieyun meninggalkan ruangan. Xieyun segera pergi mengambil pedangnya, kemudian berangkat menuju medan perang. Yi

    Last Updated : 2024-03-29
  • Menentang Dunia   Boneka

    Yira menahan cakar tajam Songqin menggunakan pedangnya. Seketika Songqin terpental, ketakutan merasakan panas pada tangannya setelah menyentuh pedang. Xueqi dan Jieqin bingung menatap keanehan itu. Yira menatap pedangnya dan tangan Songqin bergantian. Yira menatap Songqin sejenak, dia mengerti apa yang terjadi padanya. Kemudian dia mulai mengarahkan pedangnya ke arah Songqin, dia perjalan perlahan mendekatinya. Songqin terlihat sangat ketakutan. 'Apa yang terjadi?' Gumam Xueqi merasa bingung dengan yang dia lihat. "Tangkap dia! Nanti aku jelaskan." Yira berucap seolah mendengar suara hati Xueqi. Xueqi dan Jieqin melakukan sesuai arahan Yira, mereka mengepungnya berusaha menangkapnya. Karena hanya pedang Yira yang ditakuti, Songqin malah berbalik dan menyerang Jieqin . Kekutannya yang besar membuat Jieqin terpukul mundur. Walaupun bukan seorang Dewi, Songqin dari awal memang lebih kuat dari adikknya dan termasuk salah satu seorang jenius kultivasi. Bahkan dia mencapai ranah demig

    Last Updated : 2024-03-29

Latest chapter

  • Menentang Dunia   Orang Dari Masa Lalu

    *Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya

  • Menentang Dunia   Janji Untuk Bertemu

    "Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu

  • Menentang Dunia   Perebutan Posisi Pertama

    "Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."

  • Menentang Dunia   Ujian Dimulai

    "Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski

  • Menentang Dunia   Singa Api

    "Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak

  • Menentang Dunia   Keputusan Bulat

    "Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di

  • Menentang Dunia   Teknik Yang Terlihat Mirip

    "Akhirnya kita bisa berhadapan secara langsung." Lie Ba mengatakannya sembari tersenyum menatap Bing Lin Xi, dari tatapan Lie Ba dia berusaha untuk memprovokasi lawannya yang terlihat tenang. Setelah pertandingan di mulai Lie Ba menggunakan serangan jarak dekat yang bertujuan untuk berbicara dengan lawannya. Lie Ba dengan cepat berlari menghampiri lawannya sembari menepis setiap belati es yang di luncurkan oleh BIng Lin Xi. "Apa tujuanmu menakutiku di mimpiku?" Tanya Lie Ba yang berhasil mencapai Bing Lin Xi. "Kamu salah orang." Balas Bing Lin Xi sedikit panik sembari mengeluarkan sayapnya dan terbang menghindari serangan yang Lie Ba luncurkan. "Aku akan lebih leluasa menyerangmu sekarang." Ucap Bing Lin Xi dengan percaya diri. "Oh sepertinya kamu tahu aku tidak bisa mengguankan Sayap Esku." Balas Lie Ba dengan wajah santai. Dia lanta mengeluarkan Sayap Elang Anginnya, "Seharusnya kamu tidak melupakan fakta bahwa aku memiliki dua sayap lebih banyak." Ucap Lie Ba dengan bangga.

  • Menentang Dunia   Kemampuan Memanipulasi Mimpi

    "A-yi."Yira perlahan membuka matanya, sebuah cahaya terang yang menyilaukan menusuk pandangannya. Sebuah tangan besar nan gagah terulur ke arahnya seolah seakan mengajaknya untuk tetap bersama. Meski wajah si pemilik tangan nampak kabur namun, Yira tetap mengulurkan tangannya menerima uluran tangan pria itu."A-yi, tetaplah bersamaku." Ucap si pria.Yira seolah terpana dengan suara manis tersebut, dia bangkit dengan menggandeng tangan pria misterius itu. Dia terus berjalan sembari menatap punggung pria yang menggandengnya. "A-yun?" Sapanya lirih. Matanya terbelalak kala melihat pria yang menggandengnya menoleh."A-yun."Terlihat wajah yang sangat dia rindukan berada di hadapannya sembari menggandengnya. Matanya terasa panas, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "A-yun kamu kembali?" Air mata bahagianya turun menuruni pipi mulusnya."Aku kembali." Ucap Xieyun lembut sembari tersenyum.Yira menunduk sembari menangis sesaat kemudian, dia meloncat ke dalam dekapan hangat Xieyun.

  • Menentang Dunia   Penawar Huo Xue

    "Dia tidak ada dimana-mana."Lie Ba menegrutkan keningnya mendengar ucapan gurunya, 'Lie Ba cepat pikirkan cara lain.' Batinnya sembari menunduk dan memikirkan sebuah cara untuk memperpanjang waktu agar Bing Yu Ling terus bertahan hidup.'Bagaimana ini pedang kembar hanya bisa digunakan saat pedang lainnya ada di tempat yang sama.' Batinnya merasakan gelisah karena, jika dia gagal menyelamatkan Bing Yu Ling dirinya juga akan terancam gagal mengikuti Ujian Dewi.Lie Ba berbalik dan lanjut menguras energinya untuk disimpan pada pedangnya. Dia berencana membuat Bing Yu Ling bertahan selama dua hari karena, dia perlu membuat penawar selain itu mencari keberadaan Mo Xing Yu cukup memakan waktu."Lie Ba apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Ucap Bing Qing Hao sembari mengulurkan tangannya berusaha menghentikan Lie Ba."Tidak, ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa bertahan." Balas Lie Ba sembari terus menguras energinya dan mengubahnya sebagai penawar sementara. Setelah selesai, dia sedikit

DMCA.com Protection Status