“Niko!” seru Vania memanggil.“Ya,” balas Nicholas dengan mata dan jari yang masih sibuk dengan ipadnya.Nicholas memang gila kerja, hidup satu tahun bersama Nicholas sudah tidak aneh lagi bagi Ayara melihat Nicholas yang selalu menempel dengan gadget canggih itu bahkan ketika mereka selesai bercinta—terkadang Nicholas akan kembali kepada Macbook atau ipadnya.“Niko! Kamu dengar aku, enggak?” Vania meninggikan nada suara karena diabaikan Nicholas.Nicholas mendongak dari layar ipad. “Mau apa?” tanya Nicholas lembut penuh kesabar.“Mbak Vania enggak liat pak Niko lagi kerja apa?”Nicholas sampai menoleh takjub ke arah sang istri yang duduk di samping karena berani speak up membelanya.“Diam kamu, hanya istri kontrak lagaknya udah kaya istri beneran.” Vania sama sekali tidak menahan suaranya.Elza yang saat itu baru saja memberikan selimut untuk Ayara langsung menghentikan langkah dan Alana yang tidak benar-benar tidur seketika membuka penutup mata, menegakan tubuh dan membelalakan mat
Sesampainya di resort, keduanya tidak banyak bicara meski berada dalam cottage yang sama.Ayara dan Nicholas membersihkan tubuh terlebih dahulu sebelum menghadiri pesta ulang tahun Bagaskara yang akan digelar setelah malam tiba.Mengetahui jika seluruh keluarga telah berkumpul membuat jantung Ayara menaikan tempo debaran.Ayara khawatir Vania akan menggila dan membongkar semuanya, apa sebaiknya ia pura-pura sakit dan tidak menghadiri pesta ulang tahun Bagaskara?Melihat kecemasan di wajah istrinya, Nicholas pun mendekat lalu berdiri tepat di depan Ayara.“Kamu udah siap?” Nicholas bertanya seraya menyentuh pipi Ayara dengan punggung jarinya.Ayara menggelengkan kepala kemudian rasa mual tiba-tiba mendesak perutnya merangkak naik ke kerongkongan.Ayara berlari ke kamar mandi untuk menuntaskan rasa mual.“Kamu gugup, Aya ... kamu terlalu takut dengan ancaman Vania.” Nicholas memijat tengkuk Ayara tanpa enggan melihat muntahan yang keluar dari mulut istrinya.“Keluar, Pak ... ini menjiji
“Pak Niko, ayo kasih tau grandpa.” Ayara setengah merengek mengatakannya.“Ada apa sebenarnya ini Niko?” Erlangga sampai harus mendesak Nicholas agar mau bicara tapi Nicholas menutup mulutnya rapat-rapat.“Jadi kamu akan tetap diam, Niko?”Kali ini Nicholas mengalihkan tatapannya kepada Vania.“Memang kalau aku diam, kamu mau apa?” Nicholas menantang.“Paaaak!” Ayara mengerang frustasi.Apa Nicholas sengaja ingin membongkar rahasia mereka?Tidak ‘kah Nicholas tau apa dampaknya bagi Ayara?Vania tertawa jengah kemudian ia memanggil seseorang dengan gerakan tangannya.Entah siapa pria itu, tapi begitu patuh seolah sudah dipersiapkan sebelumnya datang mendekat membawa beberapa lembar kertas.Ayara bertanya-tanya kertas apa yang sedang dipegang Vania.“Silahkan Grandpa, Om dan Tante baca baik-baik isi surat Perjanjian Pernikahan Kontrak antara Ayara dan Niko,” ucap Vania sambil membagikan kertas tersebut.Malvino merebut paksa salah satu kertas dari tangan Vania.Ayara melorotkan bahunya,
“Aww ... sakit, Edgar! Apa kamu enggak bisa pelan-pelan!” Anya menggerutu ketika pria berperawakan tinggi besar itu menyeretnya ke area lain resort.Sepertinya Anya harus merasa khawatir karena Edgar membawanya ke pinggir pantai yang dekat dengan hutan.“Edgar ... stop!! Kamu mau membunuhku?” Anya menghentikan langkahnya, alarm dalam dirinya berbunyi, ia mulai was-was.“Bila perlu, aku akan membunuhmu!” ujar Edgar dengan sorot mata tajam.“Edgar ... please! Oke, aku tau kenapa kamu membawaku ke sini ... aku minta maaf.” Mau tidak mau Anya mengaku karena bukan tanpa alasan Edgar membawanya ke sini.“Jadi benar, kamu yang memberitau Pilot itu? Berapa dia membayarmu? Apa sejumlah tagihan kartu kreditku yang kamu gunakan? Atau karena hal lain? Cinta misalnya? Aku yakin pria seperti dia tidak akan mengeluarkan sepeserpun uangnya untuk perempuan yang tidak dia cintai ... jadi kamu memberikan tubuh kamu secara cuma-cuma? Dasar murahan!”Plak!Napas Anya memburu, rahangnya mengatup dengan mat
“Grandpa pasti benci sama aku ya, Pak?”“Bukan cuma kamu ... aku juga, kredibilitas aku bisa saja hancur dan mungkin akan berdampak pada perusahaan yang aku pimpin.”“Sebesar itu dampaknya?”Nicholas menganggukan kepala. “Kebanyakan klien potensial hadir pada pesta tadi malam.”“Ya ampun, Pak ... gimana donk? Seharusnya Pak Niko nurut sama Vania, umumin perceraian kita biar dia enggak buka mulut.”“Dan melepaskan kamu, enggak Aya ... aku akan tetap bersama kamu meski harus memulai semua dari awal lagi.” Yang sayangnya Nicholas ucapkan dalam hati padahal kalimat itu akan begitu romantis dan menyentuh jika diucapkan secara langsung.Pada kenyatanyaannya Nicholas menarik kepala Ayara agar terbenam di dadanya lalu mengusap lembut menggunakan tangan kokohnya.“Aku enggak mau Pak Niko jadi susah.” Ayara melirih dan mendapat kecupan di kepala dari Nicholas.“Kalau begitu, berhenti meminta cerai.” Ayara tertawa pelan. “Kalau udah tau Pak Niko sayang sama aku gini, enggak mungkin lah aku min
Ayara gugup, tidak seperti Nicholas yang tampak santai atau mungkin pria itu mampu menutupi kegelisahannya. Bagaimana tidak gugup, saat ini mereka akan meminta maaf kepada seluruh keluarga termasuk Bagaskara. Pesta ulang tahun beliau berakhir kacau karena Vania berhasil membongkar kebohongan besar antara Nicholas dengan Ayara. Jantung Ayara berdetak kencang, telapak tangannya yang digenggam Nicholas mulai basah hingga pria itu bisa merasakannya. “Kamu perlu waktu? Kita bisa melakukannya nanti.” Nicholas sampai menghentikan langkah meminta persetujuan Ayara. Nicholas memang pengertian, tidak ingin Ayara tertekan. Ayara menggelengkan kepalanya. “Jangan Pak, sekarang aja ... lebih cepat lebih baik.” Nicholas mengembuskan napas, pria itu mengalah lantas kembali melanjutkan langkah sambil menuntun Ayara. Genggaman tangan Nicholas begitu hangat, pria itu berjalan lebih dulu seakan melindungi Ayara—menghadang apapun di depan sana. Sebagai anak pertama yang semenjak
Bugh!Satu pukulan mendarat di rahang Edgar. Semua yang berada di resto sedang menikmati sarapan pagi pun histeris menoleh ke arah Nicholas si pelaku.Edgar yang tersungkur ke lantai malah tertawa pelan lalu mengusap sudut bibirnya.Tidak perlu ditanya lagi alasan kenapa Nicholas sampai melayangkan bogemnya, entah bagaimana kronologisnya yang pasti pukulan tersebut menandakan Nicholas telah mengetahui jika Edgar adalah kunci terbongkarnya kawin kontrak tersebut.“Pak Niko!” Ayara berseru saat Nicholas menyeret Edgar keluar area resto.Revan menahan Ayara, khawatir malah terkena pukulan Nicholas yang nyasar karena kini Nicholas sedang diliputi emosi.Meski Revan telah berusaha mengatakan kepada Nicholas dengan cara yang baik tapi tetap saja inti dari informasi yang ia berikan berisi tentang Edgar yang membocorkan rahasia tersebut kepada Anya.Nicholas tentu berpikir kalau Anya dan Abinawa saling mengenal sehingga menyampaikan berita kawin kontrak tersebut.Sementara Abinawa menjadikan
“Sok jago!” Ayara meledek suaminya yang sedang ia bubuhkan obat luka di wajah.Nicholas tidak menyahut, pria itu menunjukan tampang datar meski sebenarnya ia sedang menahan nyeri.“Ngapain pake berantem segala sih?” tegur Ayara lagi kemudian meniup luka di sisi wajah Nicholas.Nicholas menikmati perhatian Ayara meski sedang dimarahi-marahi seperti anak kecil.Tangannya mengusap punggung Ayara lembut penuh sayang karena jarak mereka yang begitu dekat.“Kamu enggak tau aja kalau aku puas banget udah ngehajar si Abinawa,” kata hati kecil Nicholas.“Memar-memar ‘kan wajahnya!” Ayara masih belum berhenti mengomel.“Masih ganteng enggak?” Nicholas bertanya.“Masih lah, suami aku gitu loh.” Detik berikutnya Ayara menutup mulut dengan tangan menyesali ucapannya.Nicholas tertawa pelan, tangannya terangkat mengusap kepala Ayara lalu menyelipkan anak rambut ke belakang telinga.Hatinya masih merasakan riak-riak kebahagiaan karena sebentar lagi akan menyandang status sebagai seorang ayah.Tangan
Selama memimpin perusahaan Nicholas, Radhika berusaha melakukan yang terbaik.Dan tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, perusahaan Nicholas berkembang pesat karena tangan dingin Radhika.Tapi ada hubungan yang harus dikorbankan, Radhika dan Alana sering kali ribut karena Radhika yang terlalu sibuk.Sebagai kepala suku, tentu saja Bagaskara menilai ketekunan, kerja keras dan usaha Radhika tersebut.Restunya tercurah untuk Radhika dan Alana, hingga pada saat Radhika mengungkapkan keinginannya untuk menggelar pesta pernikahan di atas kapal pesiar dengan uang yang ia kumpulkan selama ini—Bagaskara menolak keras.Sang kepala suku yang malah membiayai pesta pernikahan mereka.Bisa dibilang kalau pesta Alana adalah pesta pernikahan termegah yang dibuat oleh keluarga Lazuardy.Hanya klien besar, beberapa petinggi Negara dan orang-orang dari kalangan VIP saja yang diundang.Bagaskara beralasan bila pesta tersebut adalah pesta pernikahan penutup karena Alana merupakan cicit bungsunya setelah
“Hai, aku Tante Vania ... temen papa kamu, papa kamu minta aku untuk jemput kamu ... ayo Tante antar pulang,” ajak Vania kepada Ejra yang kini tengah menginjak usia empat tahun.Bocah laki-laki itu menggelengkan kepala. “Kamu bohong! Papa enggak punya temen selain om Edgar,” tukas Ejra dengan tampangnya yang dingin sedingin es. Mirip sang papa.Vania tertawa kering. “Om Edgar juga teman Tante, Tante liatin foto kami bertiga ya ... sebentar.” Vania mengotak-ngatik ponselnya.“Sedang apa kamu sama cicit saya?” Suara Bagaskara yang menggelegar membuat ponsel Vania jatuh ke lantai.Vania mendongak kemudian meraih ponselnya dengan tatapan dan senyum ramah pada Bagaskara.Bagaskara menarik tangan Ejra, satu tangannya yang memegang tongkat ia angkat dan mengarahkan tongkat tersebut ke depan wajah Vania.“Jangan pernah berpikir hal yang akan kamu sesali apalagi berniat melakukannya, saya tidak akan membiarkan kamu mengganggu keluarga saya, mengerti?” tegas Bagaskara mengancam.Vania mengerjap
“Mamiiiiii,” panggil Alana ketika memasuki rumah tidak melihat sang calon ibu mertua di ruang televisi.“Miiii.” Alana memanggil lagi tapi malah Surti yang menghampirinya.“Kanjeng Mami lagi shopping sama mertuanya bu Ayara.” Surti memberitau.Alana mengembuskan napas panjang, menjatuhkan tubuhnya di sofa.Ia baru saja pulang kuliah dan merasa sangat kelelahan.“Mbak, boleh buatin orange jus enggak?” Alana meminta dengan nada manja merayu.“Baik, Non ... saya buatkan dulu.”Surti kemudian pergi ke dapur meninggalkan Alana yang kini merebahkan tubuhnya di sofa menatap langit-langit.“Ah, si Mami sama Tante Danita shoppingnya enggak ngajak-ngajak nih!” Alana menggerutu.Ia lantas merogoh ponselnya bermaksud menghubungi Paramitha melalui sambungan video call.Tiga kali mengulang tapi Alana tidak dapat tersambung dengan Paramitha.Akhirnya Alana menghubungi ponsel Danita dan barulah terdengar sahutan di ujung telepon sana.“Sayang!” seru Danita dengan hati riang.“Tante, aku mau ngomong s
Malam ini Anya tidak bisa lolos dari serangan buasnya Abinawa.Pria yang perhari ini telah syah menjadi suaminya itu tidak bisa menahan diri semenjak mereka memasuki kamar pengantin.Beberapa gaya Kamasutra telah mereka jajal menghasilkan kenikmatan yang tak terperi.Dan saat ini ketika mereka sudah diujung ronde kedua, Abinawa masih saja gagah perkasa menghujam Anya dari atas.Tubuh pria itu lembab berpeluh, napasnya memburu tanpa kenal lelah melakukan hentakan demi hentakan nikmat.“Maaasshh,” desah Anya seraya memeluk pundak Abinawa yang kemudian membungkamnya dengan ciuman.Anya belum pernah merasa senikmat ini ketika bercinta dengan Abinawa padahal sebelumnya telah sering mereka lakukan.Sama halnya dengan Abinawa yang merasa jika pergulatan ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya meski ia pernah merasakannya berulang kali dengan Anya.“Anyaaa.” Abinawa menggeram tertahan merasakan milik Anya menjempit miliknya ketat.“Massshhh.” Anya mendesah lagi, Abinawa tau jika istrinya s
Seperti apa yang dikatakan Ayara kepada Abinawa sebelumnya, ia akan datang ke pesta pernikahan pria itu dengan Anya tanpa didampingi oleh Nicholas.Ayara datang bersama Ejra dan seorang Nanny, sebetulnya Alana dan Paramitha ikut menemani Ayara ke Bali tapi Paramitha juga enggan datang karena menghargai menantunya.Paramitha dan Alana memilih tinggal di kamar hotel yang telah disiapkan Nicholas.Setidaknya Nicholas mau memfasilitasi Ayara ke Bali walau sesungguhnya dalam hati pria itu enggan mengijinkan Ayara pergi.Nicholas menghargai persahabatan yang dimiliki Ayara meski dengan orang yang tidak ia sukai.Terlebih, Revan dan Elza pun ikut menemani Ayara membuat Nicholas tenang melepas istrinya ke pesta tersebut.Gaun seindah apapun yang dikenakan Ayara tetap saja tidak akan membuatnya seseksi dulu lagi karena ada Ejra yang sesekali harus ia gendong.Namun, aura keibuan Ayara terpancar membuatnya terkesan dewasa.Lain halnya dengan Candy yang tampak pucat tanpa riasan di wajah, mengan
Dengan atau tanpa restu kedua orang tuanya, Ferdi tetap menikahi Candy.Ferdi telah berbuat dosa dengan menghamili Candy tapi kini malah melakukan sesuatu tanpa ridho kedua orang tuanya, entah lah apa jadinya nanti.Kedua orang tua Ferdi begitu keras menentangnya menikahi Candy malah meminta untuk menggugurkan bayi itu.Ferdi mana tega, meski berulang kali Candy mengatakan jika tak apa tidak menikah karena Candy juga menyadari kesalahannya tapi Ferdi tidak bisa membiarkan anak itu lahir tanpa status kedua orang tuanya yang telah syah.Dan di sinilah Ferdi dan Candy sekarang, di KUA untuk menunaikan niat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.Setelah berkonsultasi dengan kepala KUA setempat, Ferdi dan Candy diperbolehkan menikah dengan kondisi tersebut.Wali hakim yang menjadi wali dari pihak Candy.Revan bertindak sebagai saksi dari pihak Ferdi dan Abinawa adalah saksi dari pihak Candy.“Lucu ya Capt. Abi ... dia jadi saksi nikah cewek yang pernah ditidurinnya,” celetuk Elza dan lan
Bagaimana Ayara akan mengalami baby blues jika Nicholas selalu ada disampingnya dan membuatnya bahagia.Setiap malam minggu Nicholas berinisiatif membawa Ayara makan malam tanpa Ejra, berdua saja mereka melakukan makan malam romantis disebuah restoran meski bukan restoran mewah.Hari minggunya Nicholas membawa Ayara dan Ejra jalan-jalan keluar menikmati kota di mana mereka tinggal sementara ini.Menurut Ayara, kota ini adalah kota paling indah yang pernah ia datangi.Sengaja Nicholas tidak memilih pusat kota untuk menjadi tempat staycation-nya agar Ayara nyaman karena jauh dari suara berisik.Nicholas sudah memperhitungkannya dari jauh hari, ia ingin membuat istrinya nyaman setelah melahirkan sebagai rasa terimakasih Nicholas pada Ayara.Satu bulan ini juga mereka selalu bersama, tanpa sekalipun Ayara kehilangan Nicholas seperti sebelumnya.Kehilangan dalam artian, raganya berada bersama Ayara tapi fokus dan pikiran Nicholas tertuju pada pekerjaan.“Kita berhenti sebentar buat makan s
Ferdi mengusap punggung Candy yang terlihat membungkuk duduk di bangku taman depan rumah orang tuanya.“Maafin Bunda ya, Bunda enggak bermaksud begitu ... beliau lagi terguncang karena kita menikah dengan kondisi seperti ini,” ujar Ferdi sedang berusaha mengobati hati Candy yang ia ketahui sedang terluka oleh ucapan sang Bunda.Rencana pernikahannya dengan Candy ditentang keras oleh keluarga dan kedua orang tuanya.Mereka terang-terangan mengatakan bahwa tidak menyukai Candy, hal itu membuat hati Ferdi juga terluka.Terlepas dari cinta atau tidak tapi Candy adalah ibu dari anaknya.Beberapa minggu terakhir tinggal bersama Candy membuat Ferdi yakin jika Candy sebenarnya perempuan baik.Hembusan napas terdengar panjang keluar dari hidung Candy, perempuan itu menoleh ke samping menatap Ferdi kemudian tersenyum.Senyum yang tidak sampai ke matanya.“Aku enggak apa-apa, kalau kita enggak dapat restu ... kamu jangan maksa, aku enggak apa-apa melahirkan dia tanpa suami ... salah aku juga ‘ka
“Janin yang sedang dikandung Candy itu anaknya Ferdi,” kata Ayara.Ia dan Nicholas sedang menonton acara televisi di atas ranjang di kamar mereka.Posisi Nicholas bersandar pada headboard memeluk Ayara dari belakang.Ayara bersandar nyaman di dada bidang Nicholas, keduanya baru saja menidurkan Ejra tanpa bantuan Nanny dan hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Ayara dan Nicholas.Kembali pada kalimat yang Ayara ucapkan tadi, tanggapan Nicholas hanyalah sebuah gumaman.Pria itu tampak tidak peduli.“Mas Abi mau nikah sama Anya dua bulan lagi.” Ayara melanjutkan informasi yang perlu Nicholas ketahui dan lagi-lagi suami cool-nya itu menanggapi dengan malas-malasan.“Mbak Elza lagi hamil,” imbuh Ayara kemudian.“Berapa minggu?” Dan barulah hal itu menarik perhatian Nicholas.“Delapan minggu, kayanya Mbak Elza mau resign.”Nicholas mengangguk, informasi tersebut baru diketahuinya.Revan tidak mengatakan apapun ketika tadi berbicara dengannya melalui sambungan telepon.Ayara dan Nicholas ma