Ayara bangun kesiangan pagi ini karena semalaman tidak bisa memejamkan mata dampak dari overthinking mengenai hari pernikahannya yang akan berlangsung lusa sementara hari ini mereka sudah harus berangkat mengingat waktu yang akan mereka tempuh adalah lima belas jam perjalanan udara.
Lingkaran hitam muncul di bawah matanya begitu mengganggu penampilan.“Tumben pake kacamata, mata kamu sakit, Aya?”Paramitha tidak sedang dalam mode kepo, kali ini ia khawatir terjadi sesuatu dengan putrinya menjelang pesta pernikahan.“Mata panda, Mi ... susah tidur.” Ayara mengangkat sedikit kacamata dengan lensa berwarna pink samar agar Paramitha bisa melihat lingkaran hitam sialan itu.“Biasa, kalau calon pengantin pasti gugup.” Paramitha akhirnya bisa santai setelah mengetahui bila masalah putrinya bukan lah hal yang besar.Saat ini mereka sedang duduk di ruang tamu menunggu jemputan datang untuk mengantar ke Bandara.Jadi, apakah kepindahan Abinawa ke perusahaan penerbangan milik LZ Corp. Memang disengaja agar bisa bertemu Ayara? Jika ya, betapa malang nasib Abinawa karena harus menerima kenyataan pahit mantan tunangannya akan menikah dengan salah satu orang terkaya di Negri ini. Semua pikiran itu mengganggu Ayara ditambah ia masih mengingat sorot mata Abinawa yang menatapanya begitu dalam ketika di Cassino. Ternyata apa yang dikeluarkan mulut Ayara berbanding terbalik dengan isi hatinya. Semakin sering Ayara berbicara dengan Abinawa maka semakin luluh juga hatinya, ingin melupakan kesalahan pria itu. Padahal Ayara sudah berniat untuk move on. Sepertinya mulai sekarang ia harus menjauhi Abinawa karena selama tiga tahun ini Ayara akan menjadi milik Nicholas. Selang berapa lama akhirnya mobil yang dikendarai pak Kasdi tiba juga di Bandara. Ayara dibebas tugaskan menjadi flight attendant, tapi crew priva
“Pak ... tunggu!” Ayara berseru memanggil Nicholas yang menderapkan langkah menuju cottage. Pria itu menulikan telinga, terus melangkah di sepanjang lorong. Ayara menoleh ke belakang, mami dan Radhika sudah masuk ke dalam cottage, para sahabatnya di tempatkan di kamar-kamar yang berada dibagian gedung hotel karena cottage hanya diperuntukan bagi tamu VIP saja. Keluarga Lazuardy adalah orang terpandang dan mereka mengundang beberapa orang penting dalam pesta pernikahan Nicholas. “Paaaak,” panggil Ayara lagi yang ikut masuk ke dalam cottage Nicholas karena pria itu sudah berada di dalamnya. “Apa?!” sentak Nicholas seraya membalikan badan tiba-tiba dengan kedua tangan yang ia simpan di pinggang. Ayara mengerjap, lidahnya kelu dengan tenggorokan tercekat oleh rasa gugup lebih kepada takut karena ekspresi wajah Nicholas tampak menyeramkan. “I-itu ....” Ayara tidak berani melanjutkan kalimatnya melihat sua
“Mau ke mana, Dhika?” Radhika yang baru saja menekan knop pintu lantas memutar sedikit tubuhnya. “Jalan-jalan, Mi ... mau ikut?” Radhika berharap mami tidak ingin ikut. “Enggak ah, Mami mau berendem ... kamu yang lama ya jalan-jalannya ... jangan ganggu Mami, Mami mau menikmati jadi orang kaya lagi.” Lidah Radhika sontak berdecak. “Enggak usah norak deh, Mi ...,” tukas Radhika terdengar mengeluh. Paramitha menjulurkan lidahnya meledek Radhika seraya masuk ke dalam kamar. Cottage yang disediakan Nicholas untuk keluarga Ayara memiliki dua kamar dan kamar utamanya ditempati Paramitha. Kamar dengan interior dan kamar mandi luxurious itu memiliki jacuzy yang menghadap ke arah laut lepas. Paramitha akan berendam sambil memandang hamparan lautan ditemani segelas orange jus yang baru saja ia pesan. “Gini donk, Ya ... cari calon suami tuh yang kaya raya ... dulu, waktu kamu tunangan sa
“Tunggu sebentar hingga maskernya mengering,” kata seorang wanita yang baru saja selesai mengaplikasikan masker di wajah Ayara. “Oke, terimakasih.” Ayara berujar dan wanita itu pergi meninggalkan ruangan. “Jadi, bagaimana rasanya akan menikah dengan pria tampan, sukses dan kaya raya?” Pertanyaan itu sontak membuat Ayara menegakan tubuh lalu menoleh ke arah sosok yang satu-satunya berada di ruangan itu selain dirinya. “B-Bu Danita?” Wajah Danita yang tertutup masker kemudian tersenyum. Masih tenang berbaring terlentang di atas Massage bed. “Jangan berlebihan seperti itu, berbaring lah lagi.” Perlahan Ayara berbaring dengan perasaan was-was. Ia juga sengaja tidak menjawab pertanyaan Danita dan hanya keheningan yang menemani mereka selama lima belas menit kemudian. Dua orang wanita lantas masuk, membantu Ayara dan Danita membersihkan wajah lalu meminta mereka berbaring dengan pos
“Aya, bisa pesen makanan enggak sih? Mami laper nih.” Kanjeng mami keluar dari kamar sambil mengusap perutnya dengan wajah mengerucut. “Telepon aja, Mi ....” Ayara menjawab malas-malasan, fokus menonton drama korea di Netflix. “Mami enggak bisa bahasanya, kamu aja yang pesen sana.” Kanjeng mami langsung duduk di samping Ayara lantas merebut remot yang sedang dipegang putrinya. “Ih ... Mami.” Lidah Ayara berdecak tapi tak urung pergi juga ke meja telepon. Beberapa detik menghubungi resto resort tapi tidak ada jawaban, mungkin mereka sedang sibuk atau sudah tutup. “Udah tutup kayanya, Mi.” Paramitha memutar sedikit kepalanya ke belakang. “Kamu beliin Mami spaghety di resto yang di deket pantai itu aja, ya ... kayanya masih buka soalnya semi Bar gitu.” Seenak perutnya Paramitha memerintah padahal jam di dinding sudah menunjukan pukul sembilan.
Cermin tinggi menjulang di depan Ayara menampilkan keseluruhan dirinya.Gaun pengantin berwarna putih dengan model mermaid melekat sempurna memetakan keindahan tubuh Ayara belum lagi off shoulder di bagian atas memberi kesan seksi.Haruskah Ayara bahagia dan berbangga diri karena akan menikahi seorang Taipan tampan dengan status sosial mereka yang jauh berbeda.Sayangnya pernikahan tersebut hanya akan berlangsung selama tiga tahun.Ngomong-ngomong tentang pesta pernikahan, teman sesama flight attendant yang satu tim dengan Ayara sudah dipastikan akan hadir karena mereka berangkat bersama ke pulau pribadi milik Lazuardy di mana pesta pernikahan Ayara dan Nicholas berlangsung dengan privat dan eksclusive.Itu berarti Abinawa juga akan berada dalam pesta tersebut dan menyaksikan Ayara dipinang oleh pria lain.Apakah Abinawa akan terluka?Semestinya Ayara puas karena jika benar Abinawa masih mencintainya itu berarti Abinawa akan kesakitan melihatnya menikah dengan Nicholas.“Anda sangat c
“Lebay lo mah, Fer ... Capt.Abi aja yang mantan tunangannya, santai ya Capt.?” cetus Anya kurangajar membuat Abinawa melirik kesal ke arahnya.“Masih cinta enggak sama Ayara?” Elza bertanya hati-hati kepada sang Captain.“Masih ... malah tambah cinta,” jawab Abinawa kemudian beranjak berdiri lalu pergi meninggalkan timnya yang sedang melongo bingung.Tidak jauh dari meja mereka tepatnya di meja pihak keluarga—seorang gadis celingukan mencari keberadaan sang pujaan hati.“Ngapain sih dari tadi celingukan gitu, enggak bisa diem!” seru Ivanka merasa terganggu.Bibir Alana mencebik, menunjukan tatapan tidak bersahabat kepada Ivanka—sang kakak sepupu.“Nyari pacar aku, kenapa?” tantang Alana nyolot.Arsenio—kakak dari Ivanka malah mengusap kepala Alana bukannya membela sang adik.“Memangnya Alana udah punya pacar?” tanya Arsenio yang mendapat anggukan Alana dengan matanya masih memindai ke segala arah.“Siapa pria kurangajar yang menjadi kekasih kamu?” Edgar bertanya tidak santai dengan ra
“Selamat malam Tante,” sapa Alana kepada sang calon ibu mertua harapannya. Paramitha menoleh kemudian tersenyum. “Selamat malam, kamu Al ... Al siapa ya tadi Tante lupa padahal baru tadi pagi kita kenalan.” Paramitha sudah diperkenalkan kepada seluruh anggota keluarga Lazuardy ketika upacara Agama pernikahan Nicholas dan Ayara pagi tadi. “Alana, Tante ....” “Ah, ya ... Alana, maklum Tante udah tua jadi pelupa.” Alana tersenyum menanggapi. “Ka Radhi mana Tante?” “Tau tuh, bukannya nemenin Tante malah ngelengos gitu aja ... tapi, kamu kenal Radhika di mana?” Alana duduk di samping Paramitha untuk menjelaskan pertanyaan calon ibu mertua harapannya itu. “Ka Radhi senior Alana di kampus.” “Ooo ... pantesan kamu akrab sama Radhika.” Alana mengangguk lagi. “Kak Radhi juga pacar Alana,” ucap Alana malu-malu.
Demi apa Nicholas tidak bisa mengenyahkan kejadian erotis singkat antara dirinya dan Ayara tadi malam. Gadis itu memang tantangan terbesar dalam hidupnya sekarang. Tantangan untuk ia hindari karena Ayara begitu menggoda dan seksi juga .... Nicholas menggelengkan kepala untuk mengenyahkan segala pikiran mesum yang ada di kepala. Pasalnya tadi malam bukan hanya bibirnya saja yang bertemu dengan bibir Ayara tapi dada bidangnya menekan dada Ayara yang besar hingga ia bisa merasakan puting Ayara di kulit dadanya. Ya, Tuhaaaan. Nicholas pasti sudah gila karena seharian ini memikirkan hal itu. “Pak ...,” panggil Revan yang ternyata sudah kesekian kalinya. Nicholas menoleh, netranya sedikit melebar karena terkejut. “Kapan kamu masuk?” tanya Nicholas dengan kening mengkerut. “Dari tadi Pak, malah tadi saya sempat mengetuk beberapa kali di depan.” Benar ‘kan kalau Nicholas s
Ayara ditarik paksa dari mimpi indahnya tatkala suara getaran ponsel yang memantul di atas nakas menembus indera pendengaran. “Emmmh.” Menggerakan tubuh menjadi terlentang lalu membuka mata lebar-lebar. Ia meraih ponselnya yang nyaris jatuh dari atas nakas karena getaran membuat benda tersebut bergerak. “Hallo.” Ayara menjawab dengan suara parau tanpa melihat nama yang tertera di layar. “Aya! Kamu masih tidur? Jam berapa ini Aya? Kamu enggak buatin sarapan buat nak Niko? Kamu lupa kalau kamu itu seorang istri ....” Aya melempar ponselnya ke bawah bantal lalu mengusap wajahnya enggan mendengar celotehan Kanjeng mami. Pernikahan dengan Nicholas hanya pura-pura dan pria itu sudah memberi ultimatum untuk tidak berkeliaran di depannya. Jadi, Ayara memang sengaja tidak memasang alarm agar bisa bangun siang karena tidak perlu menyiapkan segala sesuatu kebutuhan Nicholas. Ayara sadar sepenuhnya j
Ayara memindai keseliling apartemen Nicholas sangat luas dan mewah. Semua interiornya bisa Ayara pastikan bernilai fantastis karena terlihat luxury. Ayara pernah menjadi orang kaya, memiliki papi Setda tentu kemegahan bukanlah hal yang aneh baginya tapi semenjak mengenal Nicholas dan terjebak dengan sandiwara pria itu—Ayara selalu takjub terkagum-kagum mendapatkan fasilitas yang dimiliki Nicholas. “Mau sampai kapan kamu bengong di sana?” Suara berat Nicholas membuat Ayara terlonjak terkejut. “Ih ... Pak Niko, ngagetin aja!” seru Ayara seraya mengusap dada yang terdapat jantung sedang berdetak kencang. “Itu kamar kamu dan usahakan untuk enggak sering-sering muncul di hadapan saya!” titah pria itu dengan raut serius. “Kenapa? Pak Niko enggak suka ngeliat wajah saya?” Ayara menebak. “Bukan, lo bilang sendiri enggak pernah pake bra kalau mau tidur sedangkan gue sering pulang malem di saat manusia normal
Ayara mengerjap kemudian meringis tatkala rasa pengar menghantam kepalanya begitu hebat. Ingatannya ditarik paksa pada terakhir sebelum tidak sadarkan diri kemudian membuka mata lebar-lebar. “Sssshhh ....” Ayara meringis kembali sambil memegang kepala dengan kedua tangan. Perlahan membawa tubuhnya menegak berusaha bergerak turun karena jam yang terdapat di sisi nakas sudah menunjukan pukul sebelas siang. Ayara mengingat semuanya termasuk saat dirinya memutuskan untuk menjatuhkan wajah di atas meja di depan Nicholas karena sudah tidak mampu menguasai diri. Bisa dipastikan pria jutek itu akan marah besar kepadanya. Tapi sebentar, Ayara memindai sekitar—kamar ini bukan kamarnya, menurunkan pandangan ia mendapati kelopak bunga mawar di atas ranjang dan hiasan banyak bunga di sekeliling ranjang itu berarti ia sedang berada di kamar pengantin. Refleks Ayara menyilangkan kedua tangan di depan dada dengan ma
Suara pertemuan antar kulit terdengar menggema diiringi desahan Anya yang menghangatkan malam. Bukan hanya Anya, Edgar pun tidak berhenti menggeram penuh nikmat ketika menghentak gadis yang baru ditemuinya di pesta pernikahan sang sahabat.“You are so sexy,” bisik Edgar dengan suara parau.Zefanya Alodia memang selalu beruntung, ia tidak pernah kesulitan mendapat teman kencann satu malam dan di antara mereka semua pasti good looking.Beruntungnya ia yang malam ini mendapat teman kencan kerabat Lazuardy.Anya menggigit bibir bagian bawahnya lalu membusungkan dada, ia tersenyum sambil menarik tengkuk Edgar lalu melumat bibir tebal pria itu.Anya berharap, bukan hanya hasrat seksualnya yang terpuaskan tapi juga esok pagi sang Taipan tampan ini akan menuliskan cek dengan nominal besar untuknya.“Eeemmmhhhh.” Anya mendesah manja di telinga Edgar membuat hujaman pria itu kian kencang.Demi apa, Anya menyukainya. Pria bernama Edgar Milo ini ternyata sungguh luar biasa padahal pria itu melak
Ayara mundur selangkah, melepaskan pertautan tangannya dengan Abinawa, menghentikan dansa mereka. Abinawa benar-benar pria brengsek, dulu seenaknya pria itu menyakiti hatinya dan sekarang ketika mengetahui dirinya sudah dimiliki pria lain—seakan ingin merebutnya kembali, apakah pria itu merasa tertantang bersaing dengan Nicholas. “Kamu tuh nyebelin, Mas ....” Ayara menunjukan ekspresi kesal sekaligus terluka. “Ayara, mau berdansa dengan Grandpa?” tanya Bagaskara yang sudah berdiri dengan jarak dua meter dari Ayara dan Abinawa. “Mau,” balas Ayara cepat lantas mendekat ke arah Bagaskara sambil mengangkat gaunnya meninggalkan Abinawa begitu saja. Abinawa sempat mematung beberapa saat hingga akhirnya pergi dari lantai dansa membawa banyak penyesalan di hatinya. Ia tidak pernah tau jika Ayara begitu berharga sampai gadis itu benar-benar meninggalkannya—menjadi istri orang lain. “Siapa pria itu?” tanya Bag
“Delapan Milyar enggak worthed ... lo harus bayar lebih kalau dia masih perawan, unboxing dulu entar malem.” Suara Edgar teredam nyanyian yang dibawakan homeband sehingga tidak sampai ke telinga Ayara. Edgar menegadahkan kedua tangannya di depan dada seraya melirik Ayara lalu menggerakan sepuluh jarinya memberi tau Nicholas jika Ayara memiliki buah dada yang besar. Lidah Nicholas berdecak kesal, melepas lipatan tangan di dada—ia lantas membuka jasnya. “Aya!” panggil Nicholas. “Ya?” Ayara mendongak. “Tutup dada kamu.” Nicholas melempar jasnya ke depan Ayara. “Gileeee ... posesif banget elo, Bro!” Edgar tergelak seraya bertepuk tangan bersikap berlebihan. “Lo tau Aya, dulu aja Vania pernah pose bugil untuk sebuah brand sabun terkenal tapi si Niko enggak protes padahal dilihat sama seluruh Indonesia.” Ayara tersenyum sinis. “Saya bukan Vania, jadi tolong jangan samakan saya denga
“Selamat malam Tante,” sapa Alana kepada sang calon ibu mertua harapannya. Paramitha menoleh kemudian tersenyum. “Selamat malam, kamu Al ... Al siapa ya tadi Tante lupa padahal baru tadi pagi kita kenalan.” Paramitha sudah diperkenalkan kepada seluruh anggota keluarga Lazuardy ketika upacara Agama pernikahan Nicholas dan Ayara pagi tadi. “Alana, Tante ....” “Ah, ya ... Alana, maklum Tante udah tua jadi pelupa.” Alana tersenyum menanggapi. “Ka Radhi mana Tante?” “Tau tuh, bukannya nemenin Tante malah ngelengos gitu aja ... tapi, kamu kenal Radhika di mana?” Alana duduk di samping Paramitha untuk menjelaskan pertanyaan calon ibu mertua harapannya itu. “Ka Radhi senior Alana di kampus.” “Ooo ... pantesan kamu akrab sama Radhika.” Alana mengangguk lagi. “Kak Radhi juga pacar Alana,” ucap Alana malu-malu.
“Lebay lo mah, Fer ... Capt.Abi aja yang mantan tunangannya, santai ya Capt.?” cetus Anya kurangajar membuat Abinawa melirik kesal ke arahnya.“Masih cinta enggak sama Ayara?” Elza bertanya hati-hati kepada sang Captain.“Masih ... malah tambah cinta,” jawab Abinawa kemudian beranjak berdiri lalu pergi meninggalkan timnya yang sedang melongo bingung.Tidak jauh dari meja mereka tepatnya di meja pihak keluarga—seorang gadis celingukan mencari keberadaan sang pujaan hati.“Ngapain sih dari tadi celingukan gitu, enggak bisa diem!” seru Ivanka merasa terganggu.Bibir Alana mencebik, menunjukan tatapan tidak bersahabat kepada Ivanka—sang kakak sepupu.“Nyari pacar aku, kenapa?” tantang Alana nyolot.Arsenio—kakak dari Ivanka malah mengusap kepala Alana bukannya membela sang adik.“Memangnya Alana udah punya pacar?” tanya Arsenio yang mendapat anggukan Alana dengan matanya masih memindai ke segala arah.“Siapa pria kurangajar yang menjadi kekasih kamu?” Edgar bertanya tidak santai dengan ra