Share

Bab 3

last update Last Updated: 2025-03-06 08:52:20

Kiara dibawa menuju paviliun Merpati oleh para pengawal. 

Jalanan yang dilaluinya diterangi menggunakan lentera.

Kiara tampak kagum dengan dekorasi yang sangat indah. 

Detail setiap hal terlihat begitu dibuat dengan sangat cermat.

Kiara menjadi bersemangat, sebagai seorang desainer perhiasan, dia selalu memperhatikan detail - detail kecil dari desain yang dihasilkannya. 

Dan sekarang, dia seperti berada di dunia desain, benar - benar sangat membuat dia bersemangat. 

"Nona silahkan lewat sini," pengawal yang membawanya menuntun arah Kiara. 

"Ah...iya, terima kasih," Kiara sedikit malu karena dia terlalu mengagumi arsitek dan desain dari tempat ini sampai melamun.

Kiara masuk dalam sebuah kediaman. 

Jalan masuknya dipenuhi oleh lentera - lentera. 

Saat sampai di pintu masuknya pengawal itu berbicara dengan seorang wanita paruh baya. 

Mereka sesekali melirik ke arah Kiara. 

Kiara merasa risih dan akhirnya memalingkan tatapannya. 

"Nona, silahkan anda masuk," pengawal itu mempersilahkan Kiara masuk. 

"Ini adalah Bibi Arni, dia adalah dayang senior di paviliun Merpati," pengawal itu menjelaskan kembali. 

Kiara yang masih kebingungan hanya diam saja dan memperhatikan. 

"Nona, silahkan anda masuk," bibi Arni mempersilahkan. 

"Saya akan membantu anda membersihkan diri dan mengganti baju anda."

"Terima kasih," ucap Kiara. 

"Kami permisi dulu, jika anda butuh sesuatu, anda bisa berkata pada bibi Arni."

Kemudian para pengawal itu segera beranjak pergi.

Sekarang hanya tertinggal bibi Arni dan Kiara. 

Kiara masih canggung berada di sini. 

"Nona...," bibi Arni menegur. 

"Mari silahkan, kalau terlalu lama nanti anda bisa masuk angin."

Kiarapun mengikuti bibi Arni masuk. 

Bibi Arni menuntun Kiara ke sebuah ruangan yang terdapat kolam di tengahnya. 

"Silahkan anda lepas pakaian anda nona, saya akan menggosok punggung anda," ujar bibi Arni. 

Kiara tersenyum canggung lalu berkata,  "Tidak usah bibi, aku bisa sendiri."

"Dan jangan panggil aku nona, namaku Kiara."

Kiara menolak. 

Aneh baginya jika harus melepaskan pakaian dihadapan orang asing, terlebih lagi orang asing yang membantunya mandi. 

"Baiklah nona Kiara."

"Tidak apa - apa nona, saya sudah terbiasa membantu," bibi Arni yang mengerti kegelisahan Kiara berkata dengan sabar. 

"Anda tidak perlu khawatir nona, saya adalah pelayan anda, jadi wajib bagi saya melayani anda."

"Jika saya tidak melayani anda, maka Kaisar akan menghukum saya."

Ucapan bibi Arni membuat Kiara dilema. 

Dia tidak mau mencelakai bibi Arni. 

Dengan sedikit rasa malu, Kiara melepas semua pakaiannya dan masuk ke dalam kolam mandi. 

'Airnya nyaman, padahal ini sudah malam, tapi ainya tidak terasa dingin,’ Kiara berkata dalam hati. 

Jika ini di apartemennya, maka dia akan berendam air panas jika mandi di malam hari. 

"Mari saya gosok nona, " bibi Arni menawarkan. 

Gosokan bibi Arni sangat nyaman, hingga membuat Kiara mengantuk. 

Untung saja bibi Arni menepuk pundak Kiara, sehingga Kiara tersadar. 

"Silahkan keluar dan pakai baju tidur anda Nona, setelah itu silahkan tidur karena sudah larut."

"Baik."

Kiara seperti tersihir saat disini.

Dia merasa nyaman tanpa sedikitpun ketakutan. 

Bahkan dia langsung tertidur sesaat setelah naik ke ranjang. 

Bibi Arni yang melihatnya hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah Kiara. 

"Semoga hal ini tidak menjadi masalah di masa depan," bibi Arni berbicara pada dirinya sendiri.

Sementara di tempat lain. 

Seseorang tidak bisa segera memejamkan matanya. 

Bayangan mata sayu milik seorang wanita teringat jelas di pikirannya. 

Bahkan setiap dia memejamkan mata, dia selalu melihat mata sayu itu. 

"Sialan, kenapa aku memikirkannya."

Kemudian dia bangkit dan membaca laporan yang ada di mejanya. 

Dia membacanya dengan seksama, takut jika terlewat maka akan menimbulkan masalah. 

Lambat laun matanya terasa berat dan akhirnya dia tertidur dengan kepala di atas meja.

Suara kicauan burung terdengar bersahut - sahutan. 

Kiara seperti bermimpi jika dia sedang berada di dunia antah berantah. 

Sampai terdengar seseorang membangunkannya. 

"Nona...nona...."

"Nona Kiara...," Kiara merasa ada yang menepuk pipinya. 

Dengan malas dia bangun dan berkata," Biarkan aku tidur sebentar lagi, katakan pada ayah, aku akan segera bersiap."

Kemudian dia berbaring kembali. 

Bibi Arni yang melihatnya menggeleng - gelengkan kepalanya. 

Kemudian dengan sabar kembali membangunkan Kiara.

"Nona...anda harus segera bangun, tadi Kaisar mengirim pesan agar anda segera menghadapnya."

Kiara mengernyit mendengar ini. 

Kaisar?

Apa maksudnya?

Tunggu!!! 

Kemudian dia dengan cepat bangkit duduk. 

Dia menelisik ruangan di depannya. 

Melihat bibi Arni dan semua dekorasi aneh lainnya. 

Astaga!!! 

Dia benar - benar terlempar ke dunia antah berantah. 

Kiara pikir, semua itu hanya mimpi belaka. 

Dia berpikir itu adalah efek dari minuman yang dia minum semalam. 

Dan ternyata dia tidak bermimpi. 

Ini nyata. 

Dia ada di dunia antah berantah. 

Kiara memijit pelipisnya, kepalanya serasa berputar. 

Semakin memikirkannya semakin kepalanya terasa sakit. 

"Ah....!"

Kepalanya terasa berputar - putar. 

Efek minuman dan terlempar ke dunia ini membuat kepala Kiara sakit. 

"Nona, anda tidak apa - apa?"

Bibi Arni bingung karena Kiara terus memegang kepalanya. 

Dia berteriak, "Panggilkan tabib!!!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 4

    "Kaisar....."Kasim Leo berlari masuk dengan cepat ke dalam Istana Naga. Dia begitu cemas. Kaisar Yufen yang sedang sarapan menghentikan aktivitasnya. Dia menoleh, "Ada apa?"Kasim Leo mengatur nafasnya. "Ada kabar dari paviliun Merpati.""Nona yang semalam jatuh dalam kolam anda, pagi ini menderita sakit kepala.""Pagi ini tabib diminta untuk datang ke paviliun Merpati untuk memeriksanya."Yufen mengerutkan kening, 'gadis itu sakit?'"Segera ke paviliun Merpati!!!"Kasim Leo terkejut. 'Kaisar malah akan mendatangi gadis itu?''Jika berita ini tersebar maka akan menimbulkan kekacauan di Istana.'"Baik."Kasim Leo hanya bisa mengikuti kemauan Kaisar. Sepanjang perjalanan dia hanya bisa berpikir. Bagaimana Kaisar yang selama ini bersikap tegas dan keras, bisa berubah menjadi perhatian. Meskipun bukan hal yang penting, tapi Kaisar bahkan sampai memeriksa sendiri seorang gadis yang sakit. Hanya seorang gadis? Kasim Leo sungguh tidak bisa berkata apa pun. Dia menelisik wajah Ka

    Last Updated : 2025-03-06
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 5

    Pandangan Aira dengan cepat melirik ke arah kamar tempat Kiara berada.“Seorang tamu yang jatuh ke kolam kemarin malam jatuh sakit." "Aku ingin memastikan keadaannya,” jawab Yufen tanpa basa-basi.“Apakah Kaisar akan sering menjenguk... tamu ini?” Aira menatap lurus, mencoba menahan nada tajam dalam suaranya.Yufen menatapnya dalam-dalam. “Aku hanya memastikan tidak ada yang menyentuhnya sebelum aku tahu siapa dia sebenarnya.” "Lagipula apa urusannya denganmu."Aira menunduk pelan dan tersenyum, namun di balik senyuman itu hatinya bergemuruh. Ia tak buta akan perubahan sikap Kaisar sejak semalam. Ada yang berbeda. Terlalu berbeda.“Aku akan mengirimkan pelayan terbaikku untuk membantunya,” Aira menawarkan dengan suara manis.“Tidak perlu,” potong Yufen, tegas namun tidak keras. “Dia akan tetap di bawah pengawasanku.”Seketika ruangan itu terasa lebih sunyi.Aira tahu, dalam diam, Kaisar sedang menarik garis batas. Ia wanita cerdas. Dan baginya, ini bukan sekadar tamu asing.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 6

    "Nona..." panggil Dayang Arni karena sedikit mengkhawatirkan Kiara.Dayang Arni tau, tujuan dari nona Aira adalah untuk memperingatkan nona Kiara.Tapi dia bisa apa? Dia hanyalah pelayan yang tidak punya kuasa. Mesti belum pasti dengan nona Kiara, tapi dilihat dari apa yang Kaisar perbuat tadi menunjukkan jika nona Kiara bukanlah wanita biasa.Dia bahkan lebih khawatir karena mesti tidak percaya dan mustahil, tapi nona Kiara berasal dari dunia lain. Bukankah akan sangat beresiko jika menjalin hubungan.Dayang Arni tidak mau tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Tetapi dia juga tidak tega melihat nona Kiara dipojokkan. "Bibi Arni," Kiara memanggil.Dayang Arni menyahut, "Iya nona?"Kiara tersenyum. "Jangan mengkhawatirkan aku, aku bukan wanita lemah."Dayang Arni sedikit terkejut. Entah kenapa dia merasakan aura aneh dari Kiara

    Last Updated : 2025-04-13
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 7

    Keringat dingin mengalir dari dahi kasim Leo.Dia tidak berani memandang Kaisar yang ada di hadapannya. Dia meneliti, apakah ada kata - katanya yang salah sehingga membuat Kaisar marah. Setelah dipikir, kasim Leo tidak menemukan kesalahannya.Yufen menoleh. Wajahnya terlihat buruk. "Apa yang kau tunggu?" "Apa kau akan tinggal disini?""Ham...hamba tidak berani Kaisar," dengan terbata - bata, kasim Leo menjawab KaisarYufen berjalan dengan tidak sabar. Wajahnya ditekuk. Kasim Leo bahkan tidak mau berada dekat dengannya, takut kalau kena imbasnya.Saat ini sudah cukup malam. Waktunya untuk beristirahat.Kiara mulai menata badannya di ranjangnya. Sebenarnya ranjangnya cukup nyaman, hanya.... suasananya yang tidak nyaman.Dia berusaha memejamkan mata tetapi tidak bisa.Mungkin karena tadi dia sudah tertidur set

    Last Updated : 2025-04-13
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 8

    Aira duduk manis di depan cermin di dalam kamarnya. Dia memandangi wajahnya yang putih dan cantik di pantulan cerminnya. Dia tampak elegan dengan pakaian dan hiasan kepala yang ada di kepalanya. Hiasan tusuk konde phoenix. Hiasan yang diimpikan oleh semua wanita di dunia. Hiasan yang menunjukkan bahwa dia adalah pasangan dari naga. Hanya saja, hiasan itu bukanlah hiasan emas, melainkan hiasan perak. Hiasan perak adalah hiasan yang menunjukkan jika dia masih calon Ratu. Aira menghela napas, masih sekitar setengah tahun lagi dia bisa menikah dengan Yufen dan menjadi Ratu kerajaan Samsara. Sekarang meskipun dia tinggal di Istana, ini hanya bagian Istana luar. Hanya di Paviliun Merak. Keinginannya adalah dia bisa tinggal sesegera mungkin di Istana Phoenix. "Martha...!!!" Aira berteriak keras. "Hamba hadir nona Aira." Sambil membungkuk, dayang Martha berjalan mendekati Aira. "Bagaimana kabar si gadis kolam?" Gadis kolam adalah jululan yang diberikan oleh Aira

    Last Updated : 2025-04-21
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 9

    Yufen yang sedang berganti pakaian mengerutkan keningnya. "Ibu memanggilku?" "Sepagi ini?" "Benar Kaisar...." "Tadi pagi sekali, dayang dari Istana Ibu Suri menyampaikan pesan." Kasim Leo yang membantu Kaisar mengenakan pakaiannya melaporkan pesan tadi. "Setelah ini kita ke tempat Ibu Suri dulu, tidak usah sarapan dulu!" Yufen memberi perintah. "Baik Kaisar," kasim Leo menjawab. ....... Dalam perjalanan ke Istana Surgawi. Kaisar Yufen bertemu dengan Pangeran Huanzhe. Pangeran Huanzhe adalah adik dari Kaisar Yufen. Sejak Kaisar Yufen naik tahta, dia pindah di kediaman keluar Istana. Pagi ini dia masuk Istana untuk memberi salam kepada Ibu Suri. Tak disangka dia bertemu Yufen. Pangeran Huanzhe mempercepat langkahnya. Dia tersenyum, menunjukkan gigi putihnya serta lesung pipinya di wajah tampannya. "Hamba memberi salam pada Kaisar." Yufen langsung memeluk adik satu - satunya. Mesti hidup terpisah, tapi Yufen sangat menyayangi adiknya. "Bagaimana kabarmu?"

    Last Updated : 2025-04-21
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 10

    Yufen memijit kepalanya. Sifat ibunya adalah tidak suka didebat. Sangat sulit untuk melarang ibunya untuk bertindak sekarang. Baikah, dia akan mengalah untuk saat ini. "Leo... !""Hamba Kaisar," kasim Leo langsung berlari dari luar begitu Kaisar Yufen memanggil. "Segera jemput Kiara dan bawa dia ke sini!" perintah Yufen. "Nona Kiara...?" Leo mengulangi. "Apa yang kau tunggu?" tanya Ibu Suri tidak sabar. Kasim Leo terlihat bingung. Lalu dia memandang Kaisar dan mendapatkan anggukan kepala dari Kaisar. Gegas kasim Leo mengundurkan diri dan segera menuju ke Paviliun Merpati, tempat Kiara tinggal. Yufen benar - benar heran, siapa yang memberitahukan keberadaan Kiara hingga Ibu Suri bisa mengetahui secepat ini. Sepertinya dia harus menyelidiki masalah ini. Sedangkan Pangeran Huanzhe, dia hanya menyimak sambil meminum teh jahe. Dia hanya duduk mengamati, mesti dalam hati juga penasaran dengan sosok gadis yang bisa membuat kakaknya menjadi lembut. Sedang sebelumnya dia t

    Last Updated : 2025-04-23
  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 11

    Yufen, Ibu Suri dan Kiara secara hampir bersamaan menoleh ke arah Pangeran Huanzhe. Pangeran Huanzhe yang ditatap oleh ketiganya berkata dengan cuek. "Kenapa...?""Dari pada di Istana bisa menjadi masalah, bukankah lebih baik jika ikut denganku tinggal di luar Istana? Lagipula aku hanya tinggal sendirian.""Hal itu akan menghentikan rumor yang ada saat ini.""Tidak...!!!""Aku tidak setuju.""Dia ada dibawah pengawasanku, aku tidak akan membiarkan siapapun membawanya pergi!!!""Kaisar....."Ibu Suri bahkan sampai terkejut saat Yufen berkata dengan keras. Ini benar - benar diluar dugaan. Kaisar yang selalu tenang menghadapi apapun kenapa hanya karena seorang wanita bisa menjadi begitu tidak sabaran? Yufen tersadar. Tidak seharusnya dia menjadi tidak sabaran. Dia menormalkan emosinya. Pangeran Huanzhe tersenyum. Pasalnya dia belum pernah melihat kakaknya seemosi ini karena wanita. Sepertinya ada yang berbeda dari wanita ini. "Pangeran, tidak baik bagimu mengajak seora

    Last Updated : 2025-04-23

Latest chapter

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 12

    "Lepaskan aku...!!!"Yufen berbalik. Tangannya tetap menggenggam erat tangan Kiara. Ada kilatan amarah yang tertahan di wajah tampannya. "Apa kau bisu?" "Tidak bisakah kau menolak saat Huanzhe mengajakmu tinggal dengannya?" Yufen benar - benar tidak bisa lagi menahan keganjalan hatinya. Rasanya sakit dan tersiksa. Yufen tidak suka itu... "Apa maksudmu?" "Kenapa aku harus menolak atau menerima?" "Bagiku tinggal di manapun sama saja, yang terpenting aku mendapat tepat untuk istirahat." "Tidak masalah dimanapun asalkan tenang." Kiara juga tidak tahan mengeluarkan apa yang dia rasakan. Selama dua hari ini dia diam, tapi masalah datang silih berganti dan penyebabnya adalah orang di depannya ini. Yufen terkejut, orang di depannya sama sekali tidak takut saat berdebat dengannya. Bahkan Leo yang ada di belakang mereka sudah menunduk ketakutan saat saat Yufen bersuara. Tapi wanita ini, dengan lantang bahkan berani membantahnya. "Kau pikir aku ingin berada disini?" "Terje

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 11

    Yufen, Ibu Suri dan Kiara secara hampir bersamaan menoleh ke arah Pangeran Huanzhe. Pangeran Huanzhe yang ditatap oleh ketiganya berkata dengan cuek. "Kenapa...?""Dari pada di Istana bisa menjadi masalah, bukankah lebih baik jika ikut denganku tinggal di luar Istana? Lagipula aku hanya tinggal sendirian.""Hal itu akan menghentikan rumor yang ada saat ini.""Tidak...!!!""Aku tidak setuju.""Dia ada dibawah pengawasanku, aku tidak akan membiarkan siapapun membawanya pergi!!!""Kaisar....."Ibu Suri bahkan sampai terkejut saat Yufen berkata dengan keras. Ini benar - benar diluar dugaan. Kaisar yang selalu tenang menghadapi apapun kenapa hanya karena seorang wanita bisa menjadi begitu tidak sabaran? Yufen tersadar. Tidak seharusnya dia menjadi tidak sabaran. Dia menormalkan emosinya. Pangeran Huanzhe tersenyum. Pasalnya dia belum pernah melihat kakaknya seemosi ini karena wanita. Sepertinya ada yang berbeda dari wanita ini. "Pangeran, tidak baik bagimu mengajak seora

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 10

    Yufen memijit kepalanya. Sifat ibunya adalah tidak suka didebat. Sangat sulit untuk melarang ibunya untuk bertindak sekarang. Baikah, dia akan mengalah untuk saat ini. "Leo... !""Hamba Kaisar," kasim Leo langsung berlari dari luar begitu Kaisar Yufen memanggil. "Segera jemput Kiara dan bawa dia ke sini!" perintah Yufen. "Nona Kiara...?" Leo mengulangi. "Apa yang kau tunggu?" tanya Ibu Suri tidak sabar. Kasim Leo terlihat bingung. Lalu dia memandang Kaisar dan mendapatkan anggukan kepala dari Kaisar. Gegas kasim Leo mengundurkan diri dan segera menuju ke Paviliun Merpati, tempat Kiara tinggal. Yufen benar - benar heran, siapa yang memberitahukan keberadaan Kiara hingga Ibu Suri bisa mengetahui secepat ini. Sepertinya dia harus menyelidiki masalah ini. Sedangkan Pangeran Huanzhe, dia hanya menyimak sambil meminum teh jahe. Dia hanya duduk mengamati, mesti dalam hati juga penasaran dengan sosok gadis yang bisa membuat kakaknya menjadi lembut. Sedang sebelumnya dia t

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 9

    Yufen yang sedang berganti pakaian mengerutkan keningnya. "Ibu memanggilku?" "Sepagi ini?" "Benar Kaisar...." "Tadi pagi sekali, dayang dari Istana Ibu Suri menyampaikan pesan." Kasim Leo yang membantu Kaisar mengenakan pakaiannya melaporkan pesan tadi. "Setelah ini kita ke tempat Ibu Suri dulu, tidak usah sarapan dulu!" Yufen memberi perintah. "Baik Kaisar," kasim Leo menjawab. ....... Dalam perjalanan ke Istana Surgawi. Kaisar Yufen bertemu dengan Pangeran Huanzhe. Pangeran Huanzhe adalah adik dari Kaisar Yufen. Sejak Kaisar Yufen naik tahta, dia pindah di kediaman keluar Istana. Pagi ini dia masuk Istana untuk memberi salam kepada Ibu Suri. Tak disangka dia bertemu Yufen. Pangeran Huanzhe mempercepat langkahnya. Dia tersenyum, menunjukkan gigi putihnya serta lesung pipinya di wajah tampannya. "Hamba memberi salam pada Kaisar." Yufen langsung memeluk adik satu - satunya. Mesti hidup terpisah, tapi Yufen sangat menyayangi adiknya. "Bagaimana kabarmu?"

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 8

    Aira duduk manis di depan cermin di dalam kamarnya. Dia memandangi wajahnya yang putih dan cantik di pantulan cerminnya. Dia tampak elegan dengan pakaian dan hiasan kepala yang ada di kepalanya. Hiasan tusuk konde phoenix. Hiasan yang diimpikan oleh semua wanita di dunia. Hiasan yang menunjukkan bahwa dia adalah pasangan dari naga. Hanya saja, hiasan itu bukanlah hiasan emas, melainkan hiasan perak. Hiasan perak adalah hiasan yang menunjukkan jika dia masih calon Ratu. Aira menghela napas, masih sekitar setengah tahun lagi dia bisa menikah dengan Yufen dan menjadi Ratu kerajaan Samsara. Sekarang meskipun dia tinggal di Istana, ini hanya bagian Istana luar. Hanya di Paviliun Merak. Keinginannya adalah dia bisa tinggal sesegera mungkin di Istana Phoenix. "Martha...!!!" Aira berteriak keras. "Hamba hadir nona Aira." Sambil membungkuk, dayang Martha berjalan mendekati Aira. "Bagaimana kabar si gadis kolam?" Gadis kolam adalah jululan yang diberikan oleh Aira

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 7

    Keringat dingin mengalir dari dahi kasim Leo.Dia tidak berani memandang Kaisar yang ada di hadapannya. Dia meneliti, apakah ada kata - katanya yang salah sehingga membuat Kaisar marah. Setelah dipikir, kasim Leo tidak menemukan kesalahannya.Yufen menoleh. Wajahnya terlihat buruk. "Apa yang kau tunggu?" "Apa kau akan tinggal disini?""Ham...hamba tidak berani Kaisar," dengan terbata - bata, kasim Leo menjawab KaisarYufen berjalan dengan tidak sabar. Wajahnya ditekuk. Kasim Leo bahkan tidak mau berada dekat dengannya, takut kalau kena imbasnya.Saat ini sudah cukup malam. Waktunya untuk beristirahat.Kiara mulai menata badannya di ranjangnya. Sebenarnya ranjangnya cukup nyaman, hanya.... suasananya yang tidak nyaman.Dia berusaha memejamkan mata tetapi tidak bisa.Mungkin karena tadi dia sudah tertidur set

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 6

    "Nona..." panggil Dayang Arni karena sedikit mengkhawatirkan Kiara.Dayang Arni tau, tujuan dari nona Aira adalah untuk memperingatkan nona Kiara.Tapi dia bisa apa? Dia hanyalah pelayan yang tidak punya kuasa. Mesti belum pasti dengan nona Kiara, tapi dilihat dari apa yang Kaisar perbuat tadi menunjukkan jika nona Kiara bukanlah wanita biasa.Dia bahkan lebih khawatir karena mesti tidak percaya dan mustahil, tapi nona Kiara berasal dari dunia lain. Bukankah akan sangat beresiko jika menjalin hubungan.Dayang Arni tidak mau tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Tetapi dia juga tidak tega melihat nona Kiara dipojokkan. "Bibi Arni," Kiara memanggil.Dayang Arni menyahut, "Iya nona?"Kiara tersenyum. "Jangan mengkhawatirkan aku, aku bukan wanita lemah."Dayang Arni sedikit terkejut. Entah kenapa dia merasakan aura aneh dari Kiara

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 5

    Pandangan Aira dengan cepat melirik ke arah kamar tempat Kiara berada.“Seorang tamu yang jatuh ke kolam kemarin malam jatuh sakit." "Aku ingin memastikan keadaannya,” jawab Yufen tanpa basa-basi.“Apakah Kaisar akan sering menjenguk... tamu ini?” Aira menatap lurus, mencoba menahan nada tajam dalam suaranya.Yufen menatapnya dalam-dalam. “Aku hanya memastikan tidak ada yang menyentuhnya sebelum aku tahu siapa dia sebenarnya.” "Lagipula apa urusannya denganmu."Aira menunduk pelan dan tersenyum, namun di balik senyuman itu hatinya bergemuruh. Ia tak buta akan perubahan sikap Kaisar sejak semalam. Ada yang berbeda. Terlalu berbeda.“Aku akan mengirimkan pelayan terbaikku untuk membantunya,” Aira menawarkan dengan suara manis.“Tidak perlu,” potong Yufen, tegas namun tidak keras. “Dia akan tetap di bawah pengawasanku.”Seketika ruangan itu terasa lebih sunyi.Aira tahu, dalam diam, Kaisar sedang menarik garis batas. Ia wanita cerdas. Dan baginya, ini bukan sekadar tamu asing.

  • Mendadak Terjatuh ke dalam Kolam sang Kaisar   Bab 4

    "Kaisar....."Kasim Leo berlari masuk dengan cepat ke dalam Istana Naga. Dia begitu cemas. Kaisar Yufen yang sedang sarapan menghentikan aktivitasnya. Dia menoleh, "Ada apa?"Kasim Leo mengatur nafasnya. "Ada kabar dari paviliun Merpati.""Nona yang semalam jatuh dalam kolam anda, pagi ini menderita sakit kepala.""Pagi ini tabib diminta untuk datang ke paviliun Merpati untuk memeriksanya."Yufen mengerutkan kening, 'gadis itu sakit?'"Segera ke paviliun Merpati!!!"Kasim Leo terkejut. 'Kaisar malah akan mendatangi gadis itu?''Jika berita ini tersebar maka akan menimbulkan kekacauan di Istana.'"Baik."Kasim Leo hanya bisa mengikuti kemauan Kaisar. Sepanjang perjalanan dia hanya bisa berpikir. Bagaimana Kaisar yang selama ini bersikap tegas dan keras, bisa berubah menjadi perhatian. Meskipun bukan hal yang penting, tapi Kaisar bahkan sampai memeriksa sendiri seorang gadis yang sakit. Hanya seorang gadis? Kasim Leo sungguh tidak bisa berkata apa pun. Dia menelisik wajah Ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status