Share

Pin Nama di Lokasi Kejadian

Di dalam ruangan bernuansa putih, laki-laki berwajah tampan dengan hidung mancung yang tak lain adalah dr. Andra Janson itu duduk termangu.

Netra coklat terangnya tampak terbalut kesedihan. Bibirnya yang menarik beberapa kali mendesah berat.

"Huff ...," Tangan kokohnya yang masih diperban mere mas rambut dengan raut frustasi.

Hatinya benar-benar kacau. Ia tak tahu apa yang telah terjadi sampai Dinda menuduhnya telah menyekap seorang mahasiswi hingga meninggal.

Klek.

Suara pintu ruangannya dibuka. Seorang perawat muda yang baru bekerja di rumah sakit itu melongok melalui celah pintu.

"Boleh saya masuk, Dok?"

Andra melepaskan cengkraman di rambutnya dan mengangguk.

"Ya, silahkan."

Gadis cantik berseragam perawat itu tersenyum senang dan melangkah masuk. Matanya tampak terpana menatap ketampanan sang dokter yang semakin tampak seksi dengan rambut yang berantakan.

"Dokter lagi pusing? Atau mungkin kecapean? Saya bisa buatkan teh hangat untuk Dokter sekarang."

Andra menghela napas m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status