Share

BAB 20: Agenda Tersembunyi

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-01-17 18:29:53
Maharani melirik ke arah Zio dan barang yang dimaksud. “Oh, itu bagus sekali. Kalau Zio suka, kenapa tidak ambil saja?”

Sarah langsung menangkap peluang itu. “Ah, nggak, Bu Maharani. Ini mahal banget, agak berlebihan buat Zio.”

“Tidak apa-apa, Sarah, ambil saja. Untuk anak kecil, apalagi keponakan Zara, saya akan sangat senang bisa membantu,” jawab Maharani dengan senyum hangat.

“Wah, terima kasih banyak, Bu Maharani. Aduh, Zio harus bilang apa coba ke Ibu Maharani?” Sarah dengan cepat memeluk Zio, meskipun anak itu hanya terlihat sibuk dengan mainannya.

Zara yang berdiri di belakang mulai tidak tahan, dia menatap Sarah dengan cukup dalam, berusaha mengingatkan. “Tante.”

Sarah memutar tubuhnya dengan cepat, menatap Zara dengan ekspresi yang langsung berubah menjadi sedikit kesal. “Zara, kok kamu bilang begitu? Kan Tante cuma mikirin Zio. Masa kamu lupa gimana Om Riki ngerawat kamu dari kecil?”

Zara terdiam sejenak, wajahnya memerah karena geram. Namun sebelum dia semp
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 21: Lini Tipis Kebohongan

    Ketika tiba di Rumah Sakit Aurora, Zara semakin merasa gugup. Maharani melangkah mantap menuju meja pendaftaran untuk mengatur pemeriksaan. Sementara itu, Zara merasa detak jantungnya berlomba dengan langkah kakinya sendiri.“Bu, saya mau ke toilet sebentar,” ujar Zara cepat, mencoba menyembunyikan rasa paniknya di balik senyum canggung.“Hati-hati ya, Zara,” jawab Maharani tanpa curiga.Zara mengangguk cepat, lalu melangkah pergi dengan tergesa, tangannya sudah mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya. Begitu sampai di toilet, dia memastikan pintunya terkunci sebelum langsung menghubungi Kael.Nada sambung terdengar dua kali sebelum suara dingin Kael menjawab, “Ada apa?”“Chef, saya di rumah sakit sekarang,” bisik Zara dengan nada panik. Bahkan, saking paniknya dia sampai memanggil Kael dengan sebutan ‘Chef’ lagi. “Ibu membawa saya untuk periksa kandungan.”Keheningan singkat di telepon membuat Zara semakin gelisah.Kael akhirnya menjawab, nadanya tajam. “Kenapa gak menolaknya?”

    Last Updated : 2025-01-18
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   Bab 22: Rahasia di Balik Pura-Pura

    Malam ini, Kael dan Deon bertemu di sebuah bar. Kael yang jarang menunjukkan emosi, terlihat sedikit berbeda malam ini. Ada sorot yang lebih tajam di matanya, seolah dia tahu percakapan ini akan lebih rumit dari biasanya.Deon sudah menunggu di meja pojok dengan sebotol bir yang hampir habis. Begitu melihat Kael, dia langsung menyeringai, mengangkat gelas kecilnya."Kael Ashwara. Cuma beberapa hari kita gak ketemu dan lo langsung kasih gue kejutan besar," kata Deon menyapa, nada suaranya bercampur antara bercanda dan penasaran.Kael hanya duduk tanpa banyak bicara, memesan whiskey sebelum akhirnya menatap Deon dengan tatapan datar.Deon mengangkat bahu, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Gue bingung. Zara, istri lo itu ... Dari mana asalnya?”Kael menyesap minumannya perlahan sebelum menjawab. “Itu nggak penting.”Deon menatap Kael tajam. “Jangan gitu, Kael. Gue kenal lo lebih dari siapa pun. Lo bukan tipe orang yang buru-buru nikah. Jadi, kenapa ini semua berasa kayak lo sem

    Last Updated : 2025-01-18
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 23: Tatapan yang Membeku

    Kael tetap berdiri diam, wajahnya tetap dingin seperti biasa, tetapi ada kilatan samar di matanya yang sulit diartikan."Ka—kamu ngapain di sini?" Zara akhirnya bertanya, suaranya masih sedikit serak. Tangannya reflek merapikan rambutnya yang berantakan, merasa canggung dengan situasi yang tidak diduga.Kael tidak langsung menjawab. Dia hanya menatap Zara dalam diam selama beberapa detik yang terasa begitu lama bagi Zara, sebelum akhirnya berkata dengan nada datar. "Kenapa tidur di sofa?"Zara terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Hatinya berdebar keras, bukan hanya karena keterkejutan, tetapi juga karena tatapan Kael yang begitu tajam, seolah-olah dia sedang mencari sesuatu dalam dirinya.Tatapan Kael tetap mengunci Zara, membuat udara di antara mereka terasa semakin tegang.“Jawab, Zara.” Kael akhirnya mengulang pertanyaannya, suaranya terdengar lebih rendah tapi penuh tekanan, seolah dia tidak akan membiarkan Zara lolos tanpa jawaban.Zara menelan ludah, mencoba memikirkan

    Last Updated : 2025-01-18
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 24: Di Bawah Tekanan

    “Chef,” Varen menyapa lebih dulu, membungkuk sedikit sebagai tanda hormat sebelum melangkah menuju dapur. Gesturnya santai, tetapi ada sedikit ketegangan yang tidak bisa disembunyikan.Zara yang berdiri di belakang Varen, merasa kedua kakinya hampir tidak bisa bergerak. Dengan canggung, dia menundukkan kepala sedikit dan mencoba menyapa.“Pagi, Chef,” ucapnya pelan, suaranya nyaris bergetar.Kael mengangkat alis, tatapannya semakin tajam.“Ini sudah siang,” koreksinya dengan nada dingin yang menusuk, membuat Zara tersentak.“Oh! Iya, maaf Chef ... Siang, maksud saya.” Zara buru-buru membetulkan, merasa malu karena salah sebut.Kael tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya mengarahkan pandangannya sekilas ke arah Varen yang sudah menghilang di balik pintu dapur, lalu kembali ke Zara. Sorot matanya begitu dingin, membuat Zara merasa seperti sedang diperiksa sampai ke dalam pikirannya.Merasa tidak sanggup berada di bawah tatapan itu lebih lama, Zara segera menunduk dan bergegas m

    Last Updated : 2025-01-19
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 25: Rencana Baru

    “Clara?” ulang Kael.Mendengar nama itu, Kael langsung mendongak, rahangnya mengeras.Rizal yang berdiri di dekat pintu ikut merasa tegang. Dia tahu betapa pentingnya gala dinner ini bagi Kael dan restoran, dan sekarang semua rencana yang sudah dibuat menjadi berantakan.Kael menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri meskipun jelas bahwa dia sedang berada di ambang ledakan amarah.“Maaf, Chef. Clara baru saja mengajukan paten ini beberapa minggu lalu, tapi prosesnya dipercepat. Dia jelas punya koneksi yang kuat,” jawab salah satu dari mereka.Kael memijat pelipisnya, mencoba berpikir cepat. Dia berjalan mondar-mandir di ruangan itu, tatapannya tajam seolah sedang mencari solusi di antara serpihan masalah yang baru saja menghantamnya.Kael mengetukkan jarinya ke meja dengan ritme teratur, mencoba mengendalikan emosi yang semakin memuncak. Setelah mendengar nama Clara disebut, pikirannya langsung melayang pada berbagai kemungkinan buruk. Dia tidak akan membiarkan ini berlar

    Last Updated : 2025-01-19
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 26: Tantangan Zara

    Magical Bites: A Harmony of Flavors adalah tema yang dirancang untuk membawa tamu ke dalam pengalaman kuliner yang unik dan memukau.Tidak hanya tentang makanan, konsep ini menggabungkan rasa, aroma, tekstur, dan visual dalam harmoni sempurna. Setiap hidangan dibuat untuk memikat indra dan menciptakan sensasi tak terlupakan.Kael memilih tema ini bukan sekadar sebagai pengganti Garden of Flavors, tetapi sebagai bukti bahwa dia mampu melampaui ekspektasi semua orang. Bagi Kael, makanan bukan hanya sajian, melainkan seni hidup, hidangan yang menceritakan kisah dan menggugah rasa takjub.Namun, meskipun konsepnya sudah jelas, tantangan besar muncul di tengah jalan. Rizal yang biasanya tenang, terlihat mondar-mandir dengan wajah gelisah.Di tengah upayanya mengatur ulang persiapan gala dinner yang tinggal beberapa hari lagi, kabar buruk datang. Desain grafis yang biasa bekerja dengan mereka tiba-tiba menyatakan tidak bisa menyanggupi pekerjaan ini.“Chef, apakah kita punya cukup wakt

    Last Updated : 2025-01-19
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 27: Sentuhan Ajaib

    “Tidak ada tapi,” potong Kael tanpa memberi ruang untuk protes. “Pastikan kamu fokus.” Zara hanya bisa mengangguk pelan, meskipun dalam hatinya berdebar kencang, antara gugup dan tekanan tanggung jawab yang besar. “Siapkan apa saja yang dibutuhkan,” perintah Kael tegas tanpa basa-basi kepada Rizal. “Baik, Chef,” jawab Rizal cepat, langsung bergerak keluar untuk mengatur semua yang diperlukan. Kael berbalik, menatap Zara dengan sorot tajam. “Ikut aku.” Tanpa menunggu jawaban, Kael melangkah menuju ruang dapur khusus tempat makanan-makanan yang akan ditampilkan dalam gala dinner sudah mulai dipersiapkan. Zara mengikuti dari belakang dengan langkah ragu. Saat tiba di dapur, Kael menunjuk sebuah meja panjang yang dipenuhi berbagai makanan dan minuman yang sudah ditata rapi. Hidangan pembuka, utama, dessert, hingga minuman semua ada di sana, masing-masing menonjolkan elemen magis yang menjadi tema gala dinner. Gala dinner ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi Kael priba

    Last Updated : 2025-01-20
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 28: Fokus

    “Seperti ini,” kata Kael singkat, lalu meletakkan kuas. “Pastikan semua sempurna.”Zara mengangguk cepat. “Baik, Chef.”Kael melangkah pergi, tetapi sebelum keluar, dia berhenti sejenak. “Kerja bagus, lanjutkan.”Zara menghela napas lega, mencoba menghilangkan ketegangan yang menumpuk sejak tadi. Namun, beberapa menit kemudian, suara langkah kaki terdengar lagi di belakangnya. Zara menoleh, dan kali ini, Kael kembali dengan dua cangkir kopi di tangannya.Dia meletakkan salah satu cangkir di meja Zara tanpa berkata apa-apa.“Kamu harus fokus,” ucapnya singkat, nada suaranya tetap datar.Zara menatap cangkir itu, kemudian mengangkat wajahnya untuk melihat Kael. “Terima kasih, Chef,” katanya pelan, masih sedikit terkejut dengan gestur itu.Kael hanya menanggapi dengan anggukan kecil, lalu mengambil cangkirnya sendiri dan berdiri di sisi ruangan, matanya tetap mengawasi layar tempat Zara bekerja.Saat Zara kembali fokus pada gambarnya. Kopi itu masih hangat, meskipun Kael tetap me

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 56: Bukan Urusan Kita

    “Kael …” ucap Zara lirih.Dari seberang, Sarah merasa cukup terkejut, dia terdengar terdiam beberapa detik. Dia jelas tahu bahwa itu adalah suara Kael. Awalnya, dia pikir Kael tidak ada di dekat Zara, tetapi ternyata dia salah.Sarah sedikit gugup, berharap Kael tidak mendengar semua percakapannya dengan jelas. “Oh, Kael! Wah, Tante tidak tahu kalau kamu ada di dekat Zara. Tante hanya ingin bicara sedikit dengan Zara soal ...”“Uang?” potong Kael dengan acuh. Dia tersenyum sinis, senyuman yang tidak memiliki kehangatan sedikit pun. Sarah terdiam lagi, tetapi kali ini dia terdengar sedikit gugup. “Bukan, bukan seperti itu. Maksud Tante ….”Kael menghela napas pelan, dan kembali memotong ucapan Sarah dengan nada suara yang tetap tajam. “Zara sudah bilang dia tidak bisa membantu. Jangan memaksanya!”“Tapi Kael, ini hanya sekali saja—”“Jangan telepon lagi,” potong Kael tegas, suaranya dingin tetapi jelas. Tanpa menunggu respons dari Sarah di ujung telepon, Kael menutup panggilan denga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 55: Masakan Chef Kael

    Pagi itu, Zara turun dari kamar dengan langkah santai. Udara pagi di rumah terasa hangat, dan harum masakan langsung menyambutnya begitu dia sampai di lantai bawah. Dia mengerutkan dahi, merasa ada yang tidak biasa.Biasanya, asisten rumah tangga sudah sibuk menyiapkan sarapan, tetapi pagi ini yang dia lihat adalah punggung tegap Kael di depan dapur. Pria itu mengenakan kaus sederhana dan celana santai, apron hitam terikat di pinggangnya. Pemandangan ini benar-benar tidak biasa.“Kael?” Zara memanggil dengan nada ragu. “Asisten rumah mana?”Kael menoleh sebentar dengan ekspresi datar, seperti biasa.“Pulang kampung,” jawabnya santai sambil kembali fokus mengaduk sesuatu di wajan.Zara berdiri terpaku beberapa saat sebelum berkata, “Kenapa nggak bangunin aku aja? Jadi aku bisa bantu-bantu.”Kael mengangkat bahu, gerakannya ringan. “Nggak perlu. Aku bisa sendiri.”Zara berjalan mendekat, duduk di salah satu kursi meja makan sambil mengamati Kael yang tetap sibuk memasak.“Kalau gitu, na

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 54: Sepatu yang Kebesaran

    Kael tidak menjawab langsung. Dia hanya menatap Zara sebentar, matanya menyapu wajah wanita itu yang terlihat lelah dan masih menyisakan bekas kesedihan. Suaranya terdengar pelan namun tegas, “Kaki kamu lecet.”Zara tertegun. Kata-kata itu seperti kehangatan yang menyusup pelan ke dalam pikirannya.Bagaimana Kael bisa tahu? Apakah selama ini pria itu memperhatikannya?Dengan gugup, dia menjawab, “Saya baik-baik aja.”Kael tetap pada pendiriannya. Tanpa banyak bicara, tangannya mulai melepas sepatu Zara dengan hati-hati. Matanya fokus pada tumit Zara yang memerah, dengan luka kecil yang tampak mulai mengering.“Gak mau menurut?” tanya Kael tegas, meskipun ada kelembutan yang terasa dalam nada suaranya. Dia tidak membiarkan Zara berargumen, melanjutkan tindakannya tanpa ragu.Zara menunduk, menatap Kael yang kini dengan santai melepas sepatu formalnya sendiri.“Angkat sedikit,” kata Kael pelan, hampir seperti bisikan.Zara yang masih tertegun hanya bisa menurut, mengangkat kakinya denga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 53: Drama Malam Itu

    Clara membuka mulutnya, mencoba mencari kata untuk membalas, tetapi ekspresi Kael membuatnya ragu. Dia tahu Kael tidak pernah main-main dengan kata-katanya.Keributan itu mulai menarik perhatian lebih banyak tamu. Di tengah suasana tegang, Maharani mendekat dengan langkah tegas. Wajahnya tampak tenang, tetapi sorot matanya memancarkan ketegasan.“Ada apa ini?” tanya Maharani, suaranya terdengar lembut namun cukup jelas untuk didengar semua orang di sekitar.Zara yang masih berdiri di tempat, mencoba mengatur napasnya. Pipinya masih memerah, tetapi dia tetap menjaga ekspresinya tetap tenang. Maharani menoleh ke Zara, matanya penuh perhatian.“Zara, kamu baik-baik saja?” tanya Maharani, nadanya penuh kekhawatiran.Zara mengangguk pelan, meskipun rasa sakit di hatinya jauh lebih besar daripada tamparan di pipinya.“Saya baik-baik saja, Bu,” jawab Zara dengan suara yang hampir berbisik.Maharani lalu menoleh ke Clara, ekspresinya berubah dingin. “Clara, seharusnya kamu menjaga sikap, teru

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 52: Bayangan

    Seseorang di balik tiang tampak ragu untuk bergerak, tetapi desakan dalam suara Kael cukup membuat sosok itu akhirnya menunjukkan dirinya. Langkah pelan terdengar, dan sosok itu akhirnya keluar dari balik bayangan.Siluetnya tampak samar dalam pencahayaan ruangan yang redup, tetapi mereka berdua tidak mengenali siapa orang itu. Sosok tersebut memakai gaun formal, dengan rambut tergerai yang menutupi sebagian wajahnya. Senyum kecil muncul di bibirnya, membuat suasana semakin tegang.Kael menatap sosok itu tajam, tidak mengendurkan aura dingin yang menyelimuti dirinya. “Siapa? Apa urusanmu?” tanya Kael tegas, nada suaranya tajam seperti pisau.Namun, wanita itu tidak menjawab, dia hanya mengangkat bahu santai, lalu berbalik dan berjalan keluar tanpa mengatakan apa pun. Deon memandang Kael dengan alis terangkat, mencoba membaca reaksi sahabatnya.“Lo kenal dia?” tanya Deon pelan.Kael tidak menjawab, tetapi matanya tetap menatap pintu yang baru saja tertutup, seperti sedang menyusun pot

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 51: Siapa Orang Itu?

    Acara amal berlangsung semakin meriah. Para tamu sibuk menikmati suasana, berbincang hangat, dan sesekali bertepuk tangan untuk pidato-pidato singkat dari keluarga Ashwara maupun tokoh penting lainnya. Di salah satu sudut aula, keluarga Ashwara tengah sibuk menyapa tamu-tamu penting, meninggalkan Kael dan Zara duduk berdua di meja.Zara merasa sedikit canggung. Duduk di meja VIP dengan pakaian formal dan dikelilingi tamu-tamu yang bicara soal bisnis bukanlah hal yang biasa baginya. Namun, meski Kael di sampingnya tidak banyak bicara, kehadiran pria itu memberikan rasa nyaman yang sulit dijelaskan.Ketegangan kecil di antara mereka mendadak buyar saat Deon datang. Dengan langkah santai khasnya, pria itu mendekati meja mereka. Senyuman lebarnya langsung muncul begitu melihat Kael.“Sorry, gue telat,” sapanya sambil menepuk bahu Kael ringan. “Ada urusan mendadak tadi.”Kael hanya berdecak kecil. “Alasan.”Deon terkekeh, lalu menoleh ke Zara dengan senyum ramah. “Hai, Zara.”Zara me

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 50: Keluarga Adinata

    Suasana di meja langsung terasa lebih tegang dari sebelumnya. Zara bisa merasakan hawa berat yang tiba-tiba menyelimuti, membuatnya duduk lebih tegak tanpa sadar.Aryan mengangkat pandangan dengan ekspresi datar, tetapi ada kilatan ketegangan di matanya.“Irwan,” Aryan menyapa dengan suara yang sopan tapi kaku.Pria di depannya adalah Irwan Adinata, pemilik Adinata Group—nama besar yang selama ini menjadi mitra bisnis Ashwara Group. Selain dikenal dengan arogansinya, dia juga ayah dari Clara Adinata, wanita yang menjadi duri dalam kehidupan Zara akhir-akhir ini.Mata Irwan menyapu meja sejenak sebelum berhenti pada Zara. Sebuah senyum tipis muncul di wajahnya, tapi senyum itu tidak mengandung kehangatan.“Oh,” kata Irwan dengan nada meremehkan. “Jadi ini yang merebut calon menantuku?”Zara menegang. Tangannya yang berada di bawah meja mencengkeram gaunnya erat-erat. Tatapan Irwan terasa tajam seperti pisau, membuat Zara ingin menghindar, tapi dia tahu tidak bisa melakukannya.I

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 49: Malam yang Berbeda

    Zara melangkah keluar dari mobil dengan hati-hati. Udaranya sedikit dingin malam itu, tapi keanggunan hotel keluarga Ashwara yang menjulang megah seolah mengimbangi suasana. Cahaya lampu kristal dari dalam gedung memantulkan kemewahan yang begitu memikat, membuat Zara merasa kecil di tengah segala kemegahan ini.Kael berjalan di sampingnya dengan postur tegap seperti biasa. Jas hitam yang dikenakannya menonjolkan aura otoritas yang begitu kuat. Namun, saat dia menoleh pada Zara untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, ada kelembutan di matanya yang tidak biasanya terlihat.“Tenang saja,” kata Kael pelan, suaranya terdengar lebih tenang dari biasanya.Zara mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa gugup.Mereka melangkah masuk ke aula besar yang dipenuhi tamu-tamu penting. Zara memperhatikan para tamu wanita dengan gaun elegan mereka, sementara para pria mengenakan setelan formal yang mewah. Dia merasa sedikit canggung berada di antara mereka, tapi kehadiran Kael di sampingnya

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 48: Gaun Hitam

    Zara masih berdiri di tempatnya, menatap Kael dengan ekspresi ragu."Apa saya benar-benar harus ikut? Saya takut nanti malah bikin malu," kata Zara pelan, nadanya terdengar khawatir.Kael mendongak dari dokumennya, menatap Zara sejenak dengan tatapan yang sulit diterjemahkan. "Kamu cuma perlu duduk, temani aku, dan diam saja."Zara masih belum sepenuhnya yakin. "Tapi ... kalau saya salah sikap atau nggak ngerti cara bawa diri di sana, gimana?"Kael menatapnya lebih lama, matanya sedikit melembut. "Kamu cukup jadi diri sendiri. Kalau kamu nggak nyaman, bilang."Kata-kata itu membuat Zara terdiam sejenak. Meski Kael mengatakannya dengan nada datar seperti biasa, ada sesuatu dalam ucapannya yang terasa menenangkan. Terlebih, tatapan Kael kali ini terasa sedikit berbeda, membuat wajahnya terasa mulai memanas.Akhirnya, Zara hanya bisa mengangguk kecil. "Oke. Tapi, ini kayaknya benar-benar bikin saya canggung deh."Kael mengangkat bahu ringan. "Jangan terlalu tegang. Kalau kamu nggak ikut,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status