Share

Bab 345

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-10 19:48:53

     Sansan Carell berkata dengan cemas, “Makanya aku membawa dia untuk diperiksa dan lihat apa ada yang salah?”

     “Aku akan membawanya untuk diperiksa.”

     Sansan Carell mengangguk, lalu berkata pada Soraya Lindsay, “Soraya, ikuti paman ini, oke?”

     Soraya Lindsay berkedip matanya dan berkata, “Aku ingin paman ikut bersama menemaniku.” 

     Soraya Lindsay tidak tahu kenapa dia sangat menyukai Sansan Carell, dan dia sangat bergantung padanya. Setelah mendengarnya Sansan Carell merasa senang dan sedih, dan yang membuat senang adalah jika Soraya Lindsay menjadi seperti seorang anak kecil, dia secara tidak sadar masih akan bergantung padanya. Dan yang membuatnya sedih adalah, setelag Soraya Lindsay sembuh ia malah berperilaku seperti anak kecil.

     Melihat ini, Carla Bianca mengangguk dan berkata, &l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 346

    Pikiran Carla Bianca campur aduk kemudian dia berkata, “Tiga tahun lalu, ketika aku menjalani operasi, aku melakukan satu kesalahan yang menyebabkan dua nyawa melayang, masalah ini sangat serius. Dan aku terpaksa meninggalkan rumah sakit besar, selama setahun ini, aku hidup dengan menyalahkan diri sendiri." “Tidak ada gunanya minum alkohol setiap hari, bahkan ketika aku pergi ke rumah sakit aku tidak bisa melupakan adegan itu, dan aku takut aku tidak bisa menjadi dokter lagi.” “Sampai investor Rumah Sakit ini menemukan aku, dia memberikan aku harapan dan membuat aku bangkit lagi, jadi ...” “Tetapi, Direktur Sans, aku sangat ingin berteman denganmu.” Sansan Carell mengangkat kepalanya dan tiba-tiba dia tersenyum, “Kalau begitu kedepannya kamu adalah kakakku.” Penampilan Carla Bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 347

    Sansan Carell mencibir saat mendengar kata-katanya, “Memikirkanmu? Tentang rencana kamu akan menghancurkanku?” Nurul Sapta tersenyum dengan acuh tak acuh, “Apa yang kamu bicarakan? Bagaimana mungkin aku akan menghancurkanmu? Aku begitu menyukaimu.” Sansan Carell memandang Nurul Sapta, jelas dia tidak mempercayai kata-kata Nurul Sapta, “Semua orang sudah tahu apa yang telah kamu lakukan, tidak perlu aku menjelaskannya lagi, benar kan?” Segala sesuatu tentang Wans Lindsay yang dibimbing oleh Nurul Sapta, dan dia sudah tahu tentang hal itu. Ketika kata-kata itu dilontarkan, Nurul Sapta menarik tangannya kembali dan memandang Sansan Carell dalam beberapa detik kemudian dia tersenyum, “Benar, itu karena aku benar-benar sangat menyukaimu, bagaimana kalau kamu jadi kekasihku?” “Aku su

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 348

    Sansan Carell mengerutkan kening, “Apa hubungannya denganku?” “Oh, kalau saja kamu tidak menolak untuk bekerja sama dengan perusahaanku, perusahaanku pasti akan selamat!” Sansan Carell mendengus dingin, “Steve, tidak bisakah perusahaanmu bertahan tanpa Grup Hour? Lagipula perusahaanmu memang jelek!” “Kamu!” Steve Jobs melotot, “Sudah jelas, ini semua ulahmu yang membuat perusahaanku bangkrut, aku ingin kamu membayarku 500 juta sebagai kompensasi!” Ketika kata-kata itu dilontarkan, Sansan Carell bingung sejenak. Apakah Steve Jobs datang ke sini sengaja ingin menghalanginya? Kompensasi 500 juta? “Apa kamu dengar? Itulah yang harus kamu bayar kepadaku!” Steve Jobs sudah tau bahwa Sansan Carell adalah Direktur Grup Hour, uang sebesar 500

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 349

    Setelah mendengar ini, Soraya Lindsay merasa masuk akal dan bertanya dengan ragu-ragu, “Benarkah banyak makanan yang enak dan mainan yang menyenangkan?” “Tentu saja, kakak tidak akan berbohong padamu.” Kata Nurul Sapta sambil tersenyum. Soraya Lindsay berkata, “Kalau begitu, aku tunggu paman pulang, kamu baru membawaku ke sana.” Nurul Sapta tidak bisa mempertahankan senyumannya lagi, dia telah mengeluarkan kesabaran terbesar yang ada dalam hidupnya. Tetapi masih tidak bisa membujuk Soraya Lindsay untuk pergi bersamanya, dan dia merasa kesal. Akhirnya, dia berkata, “Baik, begini saja, aku punya alamat dan nomor teleponku. Jika kamu sudah tidak sabar, kamu bisa datang untuk menemuiku dan aku akan membawamu bermain. “ Soraya Lindsay menerima kartu nama yang diberikan Nurul Sapta, dia ti

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 350

    Setelah setengah jam, semua orang melihat Soraya Lindsay berjalan tanpa tujuan di pinggir jalan. Dan kemudian dia melihat seorang wanita yang berjalan menghampiri Soraya dengan senyuman, sampai di sini, tidak ada jejak Soraya Lindsay lagi. Wajah Sansan Carell menjadi gelap. Sangat jelas ini sudah direncanakan sebelumnya, dan orang yang membawa pergi Soraya Lindsay secara khusus bersembunyi dari kamera CCTV. “Aku akan mengirim lebih banyak orang untuk segera mencarinya.” Wardani berdiri dan berkata, “Meskipun kami tidak tahu siapa orang itu, tetapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukannya.” Sansan Carell mengangguk dan mengantar Wardani pergi. Nafas Sansan Carell naik dan turun, dia terus bertahan agar tidak pingsan, dia hampir akan mencapai batasnya. Tetapi dia tidak boleh pingsan, dia khawatir Soraya Lindsay sengaja diba

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 351

    Oleh karena itu, setelah Soraya Lindsay dibawa pergi, Ken Lindsay ingin menyalahkannya. Tetapi dia tidak dapat melakukannya karena waktu itu Sansan Carell lah yang paling cemas. Dia hanya berharap Soraya akan baik-baik saja, begitu juga dengan Sansan Carell, dia berharap dia juga akan baik-baik saja. Tiga jam kemudian, Sansan Carell bangun, dan tubuhnya semakin lemah dari sebelumnya. “Istriku ... Soraya ...”. Begitu Sansan Carell bangun, yang dia pikirkan masih Soraya Lindsay. Ken Lindsay menghela nafas tanpa daya, “Orang-orang sedsng mencarinya, jagalah kesehatanmu dulu.” Sansan Carell berdiri, “Tidak, aku mau mencari Soraya.” Ken Lindsay melihat Sansan Carell seperti ini, dia segera menghentikannya, “Sansan! Seharusnya kamu juga jaga kondisimu, Jika kondisimu s

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 352

    Wardani berbicara dengan tegas, “Mantap, memang ini adalah tugasku sebagai polisi.” Saat ini, Maria Selena yang mengetahui masalah ini dari berita juga datang. “Kenapa Soraya bisa hilang?” Tanya Maria Selena. Sansan Carell tidak mengatakan apa-apa, tetapi Linda Gumelar di sisinya berinisiatif untuk berbicara, “Dia diculik oleh seseorang, dan tidak ada hubungannya dengan Tuan Sans.” Maria Selena tiba-tiba teringat Sansan Carell memintanya untuk menemani Soraya Lindsay hari ini, tetapi dia menolaknya. Jika waktu itu dia tidak menolaknya, Soraya Lindsay tidak mungkin diculik saat ini. Untuk sesaat, ruang tamu menjadi sunyi. Kemudian, Sansan Carell bercerita kepada mereka bahwa kecerdasan Soraya Lindsay telah merosot menjadi anak kecil yang berusia lima tahun. Begitu kata-

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 353

    Berbicara tentang ini, Soraya Lindsay tiba-tiba menunduk, “Aku merindukan paman, paman ada di mana? Kenapa dia tidak datang mencariku?” ucapnya sambil tersedu-sedu. “Eh ...” Putri merasa sangat sulit untuk berurusan dengan anak kecil. "Tapi, paman? Siapa yang sedang dibicarakannya ini?" gumam Putri. Putri membawa Soraya Lindsay ke sofa di ruang tamu dan berkata, “Jangan khawatir, paman akan datang mencarimu, kamu jangan khawatir.” Soraya Lindsay terus menangis, “Aku mau paman ...” Putri merasa sakit kepala, apa yang harus dia lakukan? “Aku boleh bertanya, siapa pamanmu?” “Paman? Ia adalah paman, kenapa kalian semua menanyakan itu padaku?” “Hah?” Putri merasa ada yang t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status