Share

Bab 15

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

       Kakek Lindsay memilih untuk mengabaikan Wans dan Soraya. Ia masih tertawa dan mengobrol dengan orang lain. Itu menandakan dirinya diam-diam setuju atas sindiran Wans terhadap Soraya.

       Soraya merasa sedih, semuanya merupakan cucu dari kakek, namun mengapa dia mendapat perlakuan yang berbeda?

       Saat ini, Carla Lindsay yang berada di sebelahnya tiba-tiba tersenyum kepada Soraya, “Soraya, sudahlah. Ayo makan yang banyak.”

       Soraya tersenyum senang merasa ada yang berbeda dari oragn lain dan berkata, “Terima kasih, Carla.”

       Tapi perkataan Carla selanjutnya membuat Soraya kembali sedih, “Biasanya kamu tidak mampu makan makanan mahal seperti ini, sekarang kamu harus makan lebih banyak,” ucapnya.

       “Hahaha ... Benar sekali, makanan kali ini bisa menghemat uangmu,” ucap Wans tersenyum kemenangan, dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indra Sapta
g kreaktif
goodnovel comment avatar
Rury Bae
harus pake koin trs
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 16

    Siapakah orang misterius ini? Dan, siapakah sang menantu tersebut? Seorang pria muda berusia dua puluh tahun tiba-tiba menghampiri mereka dari depan pintu. “Ternyata hari ini adalah acara tahunan keluarga Lindsay, semoga bisnis Keluarga Lindsay semakin makmur.” Setelah semua orang melihatnya, sepertinya mereka semua menemukan jawaban atas kebingungan yang dialami oleh semua orang. Kakek Lindsay juga mengerti, dia tersenyum menyapanya, “Tuan Muda, Lou, ayo duduk.” Tuan Muda Lou adalah penerus dari Keluarga Lou. Keluarga kaya raya di Kota Ryuu, dia adalah cucu kesayangan Kakek Lou. Kemungkinan besar dia adalah pewaris Keluarga Lou di masa depan. Tuan Muda Lou tersenyum dan berjalan masuk. Wans bergegas menghampirinya dan berkata, “Hadiah yang diberikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 17

    “Kau lupa? Bukannya kita pernah satu kampus? Lagi pula kita hampir menjadi sepasang suami istri.” Ucap Zheng berkata dengan acuh tak acuh. Soraya berkata dengan datar, “Aku telah menikah selama dua tahun, lain kali jaga bicaramu.” “Aku tak peduli” ucap Zheng semakin tidak peduli, “Suamimu itu hanya sampah kan? Kau juga tidak menyukainya bukan?” lanjutnya. Mungkin memang benar, tapi di dalam lubuk hatinya ia menyukai Sansan. Zheng kembali berkata, “Soraya, tinggalkan sampah itu dan menikahlah denganku. Akan kubuat kau bahagia dan menjadi wanita paling beruntung di dunia ini.” Soraya hanya diam, ia tidak mungkin bercerai dengan Sansan. Kemudian terdengar suara pria, “Dia tidak akan menceraikanku. Tidak akan pernah!” Sansan Carell ada di sini. Soraya terkejut, “Apa yang kau lakukan disin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 18

    Perjalanan menuju rumah barunya membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena lokasinya yang berada dipinggiran kota. Dan cukup jauh dari rumah lamanya dahulu. Setelah beberapa lama dalam perjalanan, mereka pun sampai dirumah barunya. Soraya membawa Sans kedalam rumah. Rumah itu cukup besar untuk ditinggali oleh dua orang, dan rumah itu memiliki dua kamar. "Oh ya, kamarmu disana, Sans," ucap Soraya menunjuk ke kamar tidur yang berada paling ujung. Sans mengangguk tanda setuju, kemudian Soraya berjalan ke dalam kamar tidur satunya lagi. Sans berpikir bahwa mereka akan tinggal bersama, namun ternyata tinggal di kamar yang berbeda. Sans melihat-lihat rumah itu, ia merasa sesak saat mengingatnya, rumah ini berbeda jauh dengan rumah sebelumnya. Sans berencana membeli rumah baru untuk istrinya, ia tidak ingin melihat Soraya ting

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 19

    Sans tiba-tiba mengerti bahwa pantas saja Bos toko tempat ia membeli mobil ingin memberinya sebuah mobil. Dengan menjalin hubungan baik, dia bisa mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi ataupun mereka memang tengah menjalankan proses kolaborasi. Zoran secara singkat memperkenalkan Grup Hour. Kemudian ia menyuruh salah satu pengawalnya membeli jas untuk Sans. Setelah selesai mendapatkan jasnya, Sans dan ayahnya melakukan rapat kerja. Setelah selesai, Zoran pergi begitu saja karena ia harus bertemu dengan klien lainnya. Sans tersadar, dia berdiri di dalam ruangan kantor direktur. Sans melihat sekeliling ruangan, kemudian berjalan menuju jendela dan melihat mobil yang sedang lalu lalang, dia merasa sedikit linglung. Belakangan ini bukannya dia tidak berusaha kerja keras, namun Tuhan seperti sedang bercanda kepadanya karena semua kerja keras yang dia lakukan tidak bisa membuahkan hasil ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 20

    Ini adalah hari pertama dia masuk ke perusahaan ini, dia tidak akan mengabaikan masalah begini! Apalagi orang di dalam ruangan tersebut adalah Maria, sahabat baik Soraya. Tentu saja, jika orang itu adalah wanita lain, dia juga akan bertindak seperti ini. Dikarenakan perusahaan ini telah dikuasai olehnya, maka dia tidak akan membiarkan kejadian seperti ini terulang lagi di kemudian hari. Ketika Manajer Kim mendengar teriakan Sans, kakinya terasa lemas dan tidak bisa bergerak akibat ketakutan. Maria mengambil kesempatan ini untuk meninggalkan ruangan, dia ingin berterima kasih kepada orang yang membantunya. Namun dia hanya melihat Linda dan sebuah punggung yang sangat kokoh. Ketika melihat punggung itu, jantung Maria berdetak semakin cepat. Hei, tunggu dulu, kenapa dia merasa tidak asing? Apakah dia mengenalnya? Di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 21

    "Baik, Tuan, tunggu sebentar, aku akan mengambil berkas kontrak untukmu," ucap pegawai tersebut sambil berusaha menenangkan suasana kegembiaraannya dan pergi mengambil berkas kontrak. Sans menunggu sambil melihat-lihat perumahan tersebut. "Sansan Carell?" terdengar panggilan dari seseorang yang penuh amarah dan keterkejutan. Sans menoleh, seketika itu juga dia pasrah. Bagaimana dia bisa bertemu dengan Steve Jobs? Benar-benar sial! Steve Jobs juga merasa sial, saat dia melihat Sans, rasa malu yang dia alami kemarin membuatnya tanpa sadar menggeram. Dikarenakan suaranya membuat semua orang yang mendengar langsung menoleh ke arahnya. Sans memperhatikan Steve, saat melihat ekspresinya. Ia menebak bahwa sepertinya dia datang untuk membahas kerja sama. Steve menghampirinya, "Sans, luar bias

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 22

    Menyinggung orang yang tidak seharusnya disinggung? Siapa yang telah dia singgung? Mata Steve melotot sewaktu dia mengingat kata-kata Sans di telepon tadi. "Apakah Sans? Sansan Carell yang menyuruhmu?" Steve bertanya dengan kesal sambil berdiri. Manajer Zie tidak tahu dengan Sansan Carell. Ia juga tidak tahu jika Presiden Direktur yang baru adalah Sansan Carell. Bahkan, ia belum bertemu dengan Direkturnya yang baru. Ia hanya berkata, "Direktur Steve, aku tidak tahu apa-apa karena aku melakukan semua berdasarkan perintah dari atasanku." "Aku pergi dulu karena masih ada urusan," ucap Manajer Zie meninggalkan Steve. Steve masih kesal dan bingung, "Brengsek! Siapa yang sudah aku singgung."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 23

    Keesokan paginya. Ruang pertemuan Industri Grup Lindsay. Semua karyawan Grup Lindsay sudah datang. Kakek Lindsay melihat ke arah semua orang dan berkata dengan tegas, "Perusahaan kita bisa berdiri hari ini karena kerja keras dari tiga generasi, tapi perkembangan teknologi terlalu cepat sehingga cara mengelola perusahaan kita sudah tertinggal." "Kita memerlukan bantuan modal yang banyak jika mau bergerak di bisnis baru dan menjalankan proyek baru," lanjutnya. Kakek Lindsay menyuruh Asisten membagikan dokumen kepada generasi yang lebih muda. "Kita membutuhkan modal, ini adalah perusahaan yang perlu kalian dapatkan kerja samanya dan keberhasilannya tergantung pada kalian sendiri," ucapnya. "Ini adalah ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status