Rehan melalui asistennya mengirimkan pesan kepada tuan Geraldy jika dia akan datang berkunjung ke rumahnya. Geraldy yang hari itu hendak ke kantor mengurungkan niatnya. "Ma, hari ini Rehan akan berkunjung ke rumah kita siapkan menu yang lezat untuk menyambut kedatangannya, katakan pada Adinda untuk menanti kedatangan Rehan sebelum ke kampus," ucap Geraldy. Walau dia tahu Rehan adalah pria angkuh tetapi dia tetap masih berharap untuk menjodohkan puterinya dengan Rehan. Nyonya Syakila mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatunya."Adinda ! Sini bantu ibu nak!"Adinda turun dari lantai dua dengan balutan celana jeans biru langit dan blouse yang senada."Aku hendak ke kampus!" "Apakah kau tidak akan menyambut kedatangan tuan Rehan ?""Rehan ? Benarkah ? Apakah dia akan datang menemuiku ?" Adinda melempar tasnya begitu saja lalu menghampiri ibunya."Kata ayahmu, siang ini dia akan berkunjung, makanya ibu menyiapkan menu makan siang untuk menyambutnya.""Apa yang bisa ku bantu bu ? Sebent
Keysa masih menganggap rumah ini adalah rumahnya juga, makanya kebiasaannya dulu tetap sàja dia lakukan. Biasanya sehabis makan dia akan membantu para maid mencuci piring dan membersihkan dapur."Tidak usah non, biar bibi saja," cegah bibi Hanah."Gak apa-apa bi, bukankah sejak dulu aku seperti ini ?!" Rehan mendengar obrolan mereka, dia membiarkannya. Saat ini belum ada yang tau jika Keysa adalah isterinya. Rehan mengikuti langkah tuan Geraldy dan ibu Syakila ke ruang tamu. Mereka duduk kembali di tempat semula."Bagaimana anak kami Keysa bisa bersamamu ?" tanya nyonya Syakila."Ceritanya panjang bu, kami kesini ingin bersilaturahmi sekalian ingin berbagi cerita agar tak ada lagi yang harus di tutup-tutupi."Ucapan Rehan membuat Geraldy gelisah, entah apa hubungan Rehan dengan semua ini tapi Geraldy tak bisa menghindarinya. Mungkin sudah saatnya dia harus melepaskan semua beban di hatinya, apalagi ketika melihat Rehan yang sering mencuri pandang pada Keysa. Keysa masuk ke ruang ten
Tak ada yang tau apa yang ada di dalam hati Adinda saat mendengar penuturan ayahnya. Baginya Keysa adalah musuh yang harus disingkirkan dari kehidupannya. Dia yang begitu berharap menikah dengan Rehan malah harus menelan pil pahit, selama ini dia mengira Keysa adalah adik kandungnya. Kini setelah tahu kisah yang sesungguhnya dia malah semakin membenci Keysa. Namun di depan keluarga Adinda menunjukkan simpatinya."Aku akan membuat perhitungan denganmu Keysa, kau harus bersyukur ayahku memungutmu. Kau meminjam nama dan akte kelahiran adikku. Kita akan lihat kau atau aku yang akan menang," gumam Adinda di dalam hati.Rehan melihat kilatan kemarahan di mata Adinda, sehingga dia mulai waspada. Dia bukanlah pria bodoh, dia tahu apa yang ada di dalam benak Adinda. Dia tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada isterinya."Apakah ayah menyimpan sesuatu yang ditinggalkan ayah dan ibuku ?" tanya Keysa penuh harap.Geraldy mengangguk lalu segera berdiri menuju ke kamarnya di lantai dua. Tak berapa
Sesaat suasana hening, Keysa menatap Abimanyu tak berkedip. Dia tak tahu bagaimana hubungan ayahnya dengan pemilik perusahaan yang sekarang. Apakah perlu baginya untuk mengetahui siapa pembunuh kedua orang tuanya. Biasanya orang-orang terdekatlah yang patut di curigai."Apapun yang kalian putuskan aku akan menerimanya," ucap Abimanyu."Terima kasih untuk semua bantuan paman, aku tak pernah tahu apa impian ayahku. Paman sudah berjuang sampai detik ini tentulah melalui berbagai macam rintangan. Walau dalam dokumen ini menunjukkan kepemilikan perusahaan tetapi aku tak menginginkannya. Terima kasih sudah menjadi kepercayaan ayahku," ucap Keysa panjang lebar.Rehan merengkuh bahu Keysa, dia mengecup kening isterinya. Ini adalah keputusan terbaik yang di pilih isterinya."Aku tak tau harus berkata apa, kapan saja kalian membutuhkan bantuan aku akan siap membantu, kuharap kalian perlu berhati-hati. Kita tak tahu siapa yang telah membunuh tuan Emil dan nyonya Adiba, besar kemungkinan jika mer
Rehan ingin mengurus semua dokumen pergantian nama isterinya seorang diri, dia bisa saja menyuruh asistennya untuk melakukannya, namun Rehan tak ingin melakukan kesalahan sedikitpun. Kedua pasangan itu keluar dari kantor polisi, mereka berdua ternyata sedang di awasi.Namun bukan Rehan namanya jika tak mengetahui hal itu, dia tersenyum sinis."Aku ingin tahu apa yang akan kalian lakukan dan siapa di balik ini !" gumam Rehan di dalam hati.Rehan bersikap setenang mungkin, dia tak ingin membuat isterinya panik. Digandengnya tangan Keysa menuju parkiran dan mereka berdua segera masuk ke dalam mobil.Rehan berpikir bagaimana caranya mengelabui penguntit itu, namun jika dia berusaha melakukannya maka Keysa akan tahu. Akhirnya dia hanya mengirim pesan pada bodyguard yang mengawalnya untuk segera mengalihkan perhatian para penguntit."Sebaiknya kita langsung pulang ke rumah saja, aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu," ucap Rehan sambil menjalankan mobilnya perlahan.Dia melirik Keysa
Setelah kejar mengejar yang melelahkan itu, akhirnya mobil Rehan memasuki kawasan rumahnya tanpa ada lagi penguntit di belakangnya. Rupanya para pengawalnya berhasil menghalau kedua mobil itu.Sesampainya di rumah, Rehan menggandeng tangan Keysa masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke kamarnya di lantai dua."Maaf jika aku mengebut, aku akan menceritakan padamu alasannya," Rehan mengunci pintu kamarnya."Kau menghindari kedua mobil tadi kan ?" Keysa merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah menyimoan dokumennya di dalam lemari."Oh, kau tahu rupanya!" Rehan ikut merebahkan tubuhnya di samping Keysa."Tadi aku melihat seseorang yang mirip ibu di samping kiri mobil."Rehan terkejut, ternyata hal inilah yang membuat Keysa terlihat gugup selama dalam perjalanan. Rehan memeluk tubuh Keysa dan mencium pipinya sekilas."Mengapa kau tidak mengatakannya padaku ?" "Aku tak ingin mengganggu konsentrasimu mengemudi, apakah mereka yang mengejar mobil kita ?"Rehan terdiam, dia berpikir sesaa
Tak bisa dilukiskan betapa besarnya penyesalan Puteri Salsabila, kini nasi sudah menjadi bubur, hendakmundur tapi sudah terlanjur akhirnya dia hanya bisa menikmati pemandangan menyakitkan di hadapannya.Timbul keinginan besarnya untuk menunjukkan pada Keysa bahwa Rehan pasti masih mencintainya, tetapi saat melihat tatapan penuh cinta Rehan pada Keysa membuat nyalinya menciut."Mari makan!"Ajakan Keysa membuat lamunannya buyar, dia menolak tawaran itu dengan halus."Maaf aku sudah makan di studio!"Penolakan Puteri Salsabila sangat di maklumi Rehan, gerakan tubuh mantan isterinya ini cukup bisa menyimpulkan jika dia sebenarnya belum makan. Rehan tak ingin mempermalukan mantan isterinya walau bagaimanapun mereka pernah saling mecintai, namun diapun tak ingin membuat Keysa kecewa."Ayo kita ngobrol di depan," ajak Rehan."Maaf aku harus ke atas, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan!" Keysa tahu diri dengan tersenyum ramah berdiri meninggalkan mantan kedua pasangan itu."Tetaplah bersa
Sepanjang jalan Puteri Salsabila menangis tiada henti, rasanya sakit tak tertahankan. Siapa wanita itu ? Bagaimana mungkin dia mampu mencuri hati Rehan yang sepengetahuan Puteri Salsabila sulit untuk jatuh cinta kepada wanita lain.Puteri Salsabila masih tidak percaya dengan apa yang di dengar dan di lihatnya di rumah itu, dia masih percaya jika Rehan hanya ingin membuatnya cemburu. Puteri Salsabila berniat akan merebut hati Rehan kembali bagaimanapun caranya. Dia yakin akan menjadi pemenangnya.Puteri Salsabila menghapus air matanya, dia bertekad untuk memulai petualangannya besok dalam merebut hati sang pujaan. Presenter cantik ini kembali ke apartemennya, kini dia baru merasa kehilangan yang sangat dalam. Ternyata Sandy tengah menunggunya di depan Apartemennya."Kau disini ?" tanya Puteri Salsabila dengan mimik wajah terkejut.Sandy hanya mengangguk di tangannya nampak tas tentengan berisi makanan. Dia sangat yakin jika Puteri Salsabila akan sangat terluka setelah mengetahui kejadi