Home / Pernikahan / Mencintai Pacar Sahabatku / Pergumulan Panas yang Terlarang

Share

Pergumulan Panas yang Terlarang

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2024-06-10 11:39:13

Jaket yang tengah Dany kenakan kini basah, bahkan sepatu dan celana panjang yang dia kenakan ikut basah. Begitu halnya dengan Bayu, bajunya dan sepatunya basah.

Bayu memutuskan untuk membuka baju dan celananya, menggantungnya pada lemari baju yang tersedia.

Kini dia hanya memakai celana boxer yang sangat pendek. Tubuh bagian atasnya polos, memamerkan otot-ototnya yang atletis. Otot di lengan dan badannya terbentuk karena Bayu rajin melatih fisiknya dengan olahraga dan gym.

"Bukalah jaket mu basah, celanamu juga, gantung aja dulu, siapa tau nanti kering." Ucap Bayu yang kini menghampiri Dany yang hanya duduk terdiam di tepian kasur.

Dany berjalan ke arah lemari, membuka jaketnya kemudian menggantungnya. Lalu meraih handuk dan melilitkan ke pinggangnya, sebelum dia membuka celana panjangnya.

Kini gadis itu hanya mengenakan baju atasan dengan bawahan handuk yang melingkari pinggangnya.

"Sayang sini." Bayu mulai melambaikan tangannya ke arah gadis itu berdiri. Meminta kekasihnya untuk men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Perasaan yang Terbalas

    Tak terasa hari sudah sore, orang yang pertama bangun adalah Anggara. Dia merasa badannya sudah lebih sehat dari sebelumnya. Matanya terbuka dan melihat ke arah gadis yang kini tertidur di atas dadanya. Senyum menghiasi bibirnya melihat wajah Akira yang tengah tertidur, tangan kirinya mulai merapikan rambut Akira yang menutupi sebagian wajahnya. Membelai rambut gadis itu dengan lembut dan penuh perasaan. Entah perasaan yang dia miliki saat ini adalah sebuah kesalahan atau tidak, namun dia tak pernah menyesalinya. Setelah kejadian dua tahun silam membuat hatinya begitu kosong. Tidak ada seorang wanita pun yang mampu mengisi kekosongan itu, namun ketika Akira datang, hanya gadis itulah yang mampu mengisinya. Dia mencintai gadis ini, dan saat ini dia benar-benar yakin cintanya sudah terbalas. Lama memandang wajah ayu yang tengah tertidur, tiba-tiba gadis itu membuka matanya. Kini tatapan mereka bertemu. Akira mengangkat kepalanya dan menyentuh dahi pemuda itu untuk memastikan su

    Last Updated : 2024-06-11
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penyesalan Dany

    Selang beberapa jam, hujan pun reda. Bayu mengajak kekasihnya untuk pulang sebelum hari semakin larut.Mereka sengaja tidak memperhatikan ponsel, mengabaikan pesan dan panggilan yang masuk. Kini Bayu mulai melajukan mobilnya meninggalkan kawasan danau itu. Gadis yang tengah duduk di sampingnya hanya terdiam selama perjalanan. Entah apa yang ada dipikiran Dany. Bayu pun tak berani memulai obrolan, karena dalam hati dia merasa tidak enak dengan kejadian yang telah mereka lakukan tadi.Keduanya sama-sama menyesal karena sudah melakukan hubungan yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. Usia mereka masih terlalu muda, apalagi tadi pemuda itu melakukannya tanpa menggunakan pengaman.Dany begitu menyesali ketidak berdayaannya menolak ajakan Bayu. Dia sama halnya dengan pemuda itu, yang sama-sama tidak bisa mengendalikan nafsu.Tak terasa air mata menetes di pelupuk matanya. Dany mengalihkan pandangannya ke samping, ke arah jendela supaya Bayu tak melihatnya. Namun bagaimanapun Dany menut

    Last Updated : 2024-06-11
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kegelisahan Argi

    Setelah bertukar pikiran dengan ibunya, kini dia pamit untuk masuk ke kamarnya. Akira mulai mengunci pintu kamar dari dalam, dia merebahkan tubuhnya di kasur dengan ponsel berada di tangan.Membuka pesan dari Argi yang sudah terlalu lama dia abaikan. [Sayang, lagi apa?][Masih sibuk ya?]Begitu isi pesan Argi, akhirnya Akira memutuskan untuk membalasnya.[Maaf Gi, baru balas, iya ini aku baru ada waktu buka Hp, sedari tadi siang nemenin ibu berbelanja.]Setelah itu Akira mulai membuka pesan yang baru saja masuk dari Anggara.[Hay, udah tidur?] Isi pesan Anggara.[Belum, Ang. Habis nemenin ibu ngobrol. Lagi apa?] Tulis Akira membalas pesan pemuda itu.[Oh, bokap kemana? Lagi di kamar tiduran.][Ayah masih di luar kota, Minggu depan baru balik.][Oh, oke. Boleh video call?] Tanya Anggara dalam pesannya.Akira tampak berpikir sebelum mengiyakan permintaan pemuda itu. Dia mengambil headset dari laci meja belajarnya. Panggilan masuk dari Anggara dan Akira menerima panggilan tersebut.Akir

    Last Updated : 2024-06-11
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Sikap Hangat Lidiya

    Beberapa menit menunggu akhirnya pesan Argi di balas.[Serius? Kenapa ke rumah, ini udah malem.] Akira saat itu telah menyelesaikan panggilannya dengan Anggara. Dan sedikit terkejut mendapati pesan dari Argi.Dia bangkit dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Bu Lidiya saat ini sudah tertidur.Akira menatap ke arah luar rumah lewat jendela yang ada di ruang tamu. Dan matanya membulat melihat Argi yang berada di luar, berdiri di depan pintu gerbang yang sudah tertutup. Pemuda itu berdiri di samping motor, dengan mata yang masih fokus di layar ponsel.Akira mendadak bingung dengan apa yang harus dia perbuat saat ini. Menemui pemuda itu atau mengabaikannya. Namun dia merasa tidak enak hati kalau harus mengabaikan Argi yang sudah menunggunya di depan.Akhirnya dengan perlahan dia membuka pintu rumah, melangkah keluar dan menutup pintu itu kembali.Dia berjalan ke depan gerbang, Argi yang melihat kehadiran gadis itu menyunggingkan senyum. Akhirnya dia bisa melihat dan menemui

    Last Updated : 2024-06-12
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Rencana Kepergian Lidiya

    Akira menutup kembali pintu rumah, ibunya sudah terlebih dahulu masuk ke dalam. Saat ia tengah akan memasuki kamar, ibunya ternyata sudah berada di dalam kamarnya. Duduk di pinggiran kasur."Ibu, gak tidur?" Akira sedikit terkejut melihat kehadiran ibunya, namun Bu Lidiya tersenyum melihat anaknya. Ada banyak pertanyaan dalam benaknya yang akan dia tanyakan ke anak gadisnya."Boleh ibu nanya sesuatu?" Pertanyaan dari Bu Lidiya membuatnya was-was. Dia merasa ibunya telah mengetahui sandiwaranya tadi.Kini Akira berada di hadapan ibunya."Sini duduk Nak." Bu Lidiya menggeser tubuhnya dan Akira pun duduk di sampingnya. Dia hanya terdiam menunggu ibunya berbicara."Sudah berapa lama kenal sama dia nak?" Dia yang ibunya maksud sudah pasti Argi, pemuda yang barusan berkunjung ke rumahnya."Baru dua bulan Bu." Jawab Akira dengan wajah mulai menunduk."Argi anak yang baik ya Nak, ibu lihat dia sopan dan sepertinya sangat menyukaimu. Kamu pernah diajak main ke rumahnya? Ibu sudah lama ingin me

    Last Updated : 2024-06-12
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Isi Hati Ruth

    Sementara itu di parkiran kampus, Anggara datang dengan motor Vespanya. Pagi ini dia ada kelas, dan sorenya dia mulai berangkat kerja lagi, setelah kemarin sakit dan ijin sehari.Anggara berjalan melewati motor-motor yang berjajar rapi di parkiran. Langkah tegapnya melewati teman-temannya yang tengah berkumpul."Anggara, ada yang nyariin lu tadi." Ucap salah satu dari mahasiswa yang tengah berkumpul tadi.Anggara menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah temannya itu."Siapa?" Tanyanya dengan tatapan yang datar tanpa ekspresi."Duh gue lupa nanya, Tante lu mungkin. Dia nanya mana kelas lu, ya gue tunjukin." Ucap salah satu pemuda.Tanpa menjawab perkataan temannya, Anggara melangkah menuju tangga naik lantai dua.Anggara melangkahkan kakinya menuju kelas, namun tatapannya beralih pada sosok wanita yang berumur, yang tengah duduk di depan kelasnya. Wanita anggun yang masih terlihat muda meski usianya sudah memasuki kepala empat."Mama.." langkahnya terhenti, dia begitu mengenaln

    Last Updated : 2024-06-12
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Rencana Menonton

    Jam pelajaran sekolah berakhir, guru mata pelajaran terakhir kini telah meninggalkan kelas.Akira dan Dany mulai mengemasi buku dan peralatan tulis mereka."Na, ntar sebelum ke rumah lu, kita ke rumah gue dulu ya. Gue mau ambil baju, sekalian ijin sama bokap nyokap." Ucap Dany sambil memasukan bukunya ke dalam tasnya.Akira mengangguk ke arah teman sebangkunya itu. Kini setelah selesai berkemas-kemas, kedua sahabat itu berjalan beriringan ke parkiran sekolah. Menghampiri motor mereka masing-masing dan mulai meninggalkan area parkir dengan posisi Dany di depan dan Akira mengikuti dari belakang.Sesampainya di depan gerbang, mereka melihat mobil hitam Argi yang terparkir di sisi jalan.Pemuda itu tengah menunggu kekasihnya. Dan ketika melihat wajah kekasihnya muncul dari gerbang, dia begitu bahagia. Tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Akira."Sayang.." panggil pemuda itu, membuat para siswa-siswi yang melewati gerbang memandang ke arahnya.Penampilan Argi mencolok dan suaranya cuku

    Last Updated : 2024-06-12
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Persiapan Nonton

    Setelah menghabiskan semua makanan yang dipesan, mereka memutuskan untuk pulang dan kembali bertemu nanti sore."Nanti sore kita jemput di rumah Lena ya." Ucap Bayu pada kedua gadis itu."Sayang, hati-hati di jalan ya. Nanti aku jemput di rumah." Argi berdiri di depan motor Akira. Akira hanya mengangguk menjawab ucapan pemuda itu."Gue pulang dulu ya, beb." Ucap Dany pada kekasihnya Bayu dengan senyum lebarnya, dan dibalas dengan sebuah anggukan oleh pemuda itu."Aku pulang ya." Pamit Akira pada Argi sembari tersenyum tipis pada pemuda di hadapannya itu."Hati-hati ya, tuan putri." Argi melambaikan tangannya dan melepas kepergian Akira.Kedua wanita itu melajukan kendaraannya masing-masing menuju rumah Dany.Sementara itu terlihat seorang wanita yang sedari tadi menguping percakapan mereka, wanita yang tengah menikmati kopinya di dalam warung kopi dimana Argi memarkirkan mobilnya.Hati wanita itu begitu kecewa dengan informasi yang dia dapet, bahwa pemuda yang dia cintai ternyata suda

    Last Updated : 2024-06-12

Latest chapter

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Akhir Bahagia

    Baskoro tak berniat melanjutkan perkaranya di meja hijau. Tentunya atas saran dari Anggara dan Akira. Meski Ester begitu jahat, namun Akira sangat mengasihi anak perempuan dari wanita itu. Alea masih terlalu kecil untuk bisa menanggung hasil dari perbuatan ibunya. Entah apa jadinya Alea, jika Baskoro masih mencoba menuntut Ester dan Yosi. Tentunya itu hal yang mudah bagi Baskoro yang ingin memberi hukuman terhadap orang yang telah menjebak putranya. Bukti sudah lengkap, dan siap untuk menjerat Ester dalam jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Namun Akira selalu menyatakan jika dirinya merasa kasihan pada Alea yang nantinya ditinggal oleh kedua orang tuanya jika nantinya harus dipenjara. Sungguh Akira tidak bisa membayangkan nasib anak itu. Akira sendiri sudah mengalami kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang ke 17 tahun. Dan dia mampu melewatinya, berkat kehadiran Anggara yang selalu menjaga dan menemani. Namun bisakah anak sekecil Alea hidup tanpa kedua

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Calon Istri di Masa Depan

    Kini Akira bersimpuh di depan pusara ayah dan ibu. Anggara terus memeluk bahu kekasihnya.Baskoro dan Ruth menghampiri keberadaan mereka.“Nak Akira, mama ikut berduka cita. Jika kamu ingin bercerita, mama siap menjadi tempat ceritamu. Kamu anak yang baik, pasti ayah dan ibumu sangat bangga.” Ruth mengusap lembut bahu Akira.“Terima kasih Tante. Maaf jika selama ini saya merepotkan keluarga Tante dan Anggara.” Ucapnya tulus. Ya, selama ini memang Anggara yang mengeluarkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman untuk kedua orang tuanya. Bahkan Anggara sudah menempatkan orang tuanya di pemakaman elit.“Tidak masalah, nak. Bahkan jika kamu membutuhkan sesuatu tolong sampaikan pada mama atau Anggara. Kami siap untuk membantu. Tolong jangan segan untuk bercerita pada kami. Ya sudah, mama pulang dulu, nanti mampirlah ke rumah, sayang.” Ujar Ruth menghibur.Akira mengangguk samar, dia mencium tangan Ruth namun wanita itu membalas memeluknya.Akira begitu merindukan sosok ibunya, hingga dia l

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kehilangan yang Kedua Kalinya

    Ternyata ucapannya memang didengar oleh Lidiya, secara perlahan mata Lidiya terbuka dengan jemari yang mulai bergerak. Menandakan jika wanita itu sudah sadar dari tidur panjangnya.Akira begitu senang hingga memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu.“Ibu terima kasih sudah mendengar Lena.” Ucap Akira bahagia.Lidiya masih merasa lemah, sangat lemah hingga ingin mengucapkan sesuatu pun dia tak berdaya.Anggara menangkap gerakan lemah itu, hingga akhirnya dia membantu Lidiya untuk melepas masker oksigennya.“Ibu mau bicara sesuatu?” Tanya Anggara, dijawab dengan anggukan lemah Lidiya.“Lena, dimana ayah nak?” Suara Lidiya terdengar lirih dan sangat kecil. Dia bisa melihat wajah sedih putrinya. Namun dia ingin memastikan keadaan suaminya.“Ayah sudah di surga, Bu.” Akira menjawab dengan suara gemetar menahan tangis. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih, namun dia tidak bisa untuk berbohong.Lidiya begitu terkejut hingga nafasnya kembali tersengal. Anggara panik dan segera memasa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemakaman Sang Ayah

    Anggara menuntun langkah Akira untuk bisa melihat ibunya dalam jarak lebih dekat.“Ibu, bangun Bu. Ini Lena sudah datang Bu.” Ucap Akira berbisik, dia tidak ingin mengganggu istirahat ibunya. Diraihnya tangan lemah yang terkulai itu dalam genggamannya.“Ibu pasti bisa melewati ini semua. Lena akan terus di sini jaga ibu. Tolong bangun Bu.” Ucap Akira lirih dengan air mata terus menetes tanpa henti.Anggara berdiri di belakang Akira, mengusap lembut bahu Akira. Seakan ingin berbagi kekuatan.*****Lidiya masih terbaring koma, kini dia sudah dipindahkan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Tentunya atas saran Anggara, dan Anggara yang menanggung semua biaya perawatan, termasuk biaya pemakaman Bustomo.Pagi ini sangat cerah, namun hati Akira diliputi kabut mendung mengawal kepergian ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhir.Dany dan Bayu sudah berada di tempat pemakaman. Yeni dan Handoko juga turut hadir. Begitu pun Ruth dan Baskoro, Anggara sudah menceritakan pada mamanya. Dan ent

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kenyataan Pahit

    “Keluarga atas nama pasien Bustomo?” Ucap suster itu sembari mengedarkan pandangan. “Saya sus, saya keluarga Bustomo.” Tio melangkah semakin mendekati suster itu. “Maaf saya harus menyampaikan kabar ini.” Suster terlihat menarik nafas panjang. Tentunya membuat Tio berfirasat buruk akan kabar yang akan disampaikan. “Ada apa sus? Bagaimana keadaan kakak saya dan istrinya?” Ucap Tio terbata, dia berusaha menguatkan hati untuk menerima apapun kabar yang akan disampaikan oleh suster. “Pasien atas nama Bustomo tidak bisa diselamatkan.” Seperti mendengar petir di siang bolong, kabar itu membuat Tio syok. Matanya berkaca-kaca, hingga tubuhnya gemetar menahan kesedihan yang mendalam. “Apa benar sus? Apa saya tidak salah dengar?” Ucap Tio mencoba tidak mempercayai pendengarannya. “Mohon maaf, apa yang saya sampaikan tadi benar adanya. Pasien atas nama Bustomo tidak bisa terselamatkan. Bapak yang sabar.” Ulang suster itu dengan raut sedih. Tak hanya sekali ia menghadapi suasana pilu seper

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menemui Orang Tua Akira

    Mata Anggara melotot sempurna. Dia sangat terkejut mendengar berita itu. Sungguh dia pun ingin segera ke rumah sakit tempat ibu dan ayah Akira dirawat.“Baiklah kita siap-siap sekarang.” Anggara segera bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke salah satu rumah sakit di Bogor. Sambil menunggu Akira menyelesaikan acara mandinya, Anggara menelpon pak Yanto untuk segera mengirim mobilnya ke rumah Akira. Dia mengirimkan titik lokasi alamat rumah Akira pada supirnya.Anggara hanya mencuci mukanya, lalu mengganti bajunya dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang.Kini dia tengah menunggu di halaman rumah, hingga tak lama Yanto datang dengan mobilnya. Anggara segera menghampiri.“Pak, nanti bapak pulang dengan taksi.” Anggara memberi beberapa lembar uang pada Yanto. Lalu kembali memasuki rumah untuk mencari keberadaan kekasihnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Anggara segera membuka pintu yang tak terkunci.“Sudah? Ayo kita berangkat sekarang.” Ajak Anggara, sebenarnya dia tidak tega m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kabar Mengejutkan

    “Ya, Yosi tentu kamu ingat. Dia yang sudah menjemput kita di bandara saat kita mengantar Dany menemui Bayu.” Jelas Anggara mencoba mengingatkan Akira.“Saat aku mengunjungi rumah wanita itu, Yosi berada di sana. Dan aku selalu mengikuti gerak-geriknya. Sepertinya Yosi dan wanita itu mempunyai hubungan. Namun ini hanya dugaanku saja.” Jelas Anggara.Kini Akira bingung untuk merespon seperti apa. Dalam hati dia merasa senang akan kabar baik itu. Namun dia juga merasa kasihan terhadap anak perempuan yang memanggil Anggara dengan sebutan papa. Kemungkinan anak itu hanya tahu jika Anggara adalah ayahnya.Bagaimana jika kenyataannya bukan?“Sayang? Kok diam? Kamu percaya kan sama aku? Besok aku akan menemui papa, dan nantinya hasil tes DNA itu akan aku jadikan bukti untuk pengajuan pembatalan nikah. Aku juga sudah mempunyai bukti rekaman ketika Yosi berada bersama wanita itu.” Diraihnya tangan Akira, menggenggam jemari gadis itu, dimana masih terpasang cincin berlian pemberiannya. Anggara m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penjelasan Anggara

    Anggara melangkah menuju dapur, memindahkan bubur ayam di sebuah mangkok. Lalu membawanya masuk ke kamar. Mendapati Akira tengah berbaring namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar.“Sayang kita makan dulu, habis itu minum obat.” Ucapnya sembari menyendok bubur berisi kuah dan potongan daging ayam itu. Dan mengarahkannya ke mulut Akira. Meski awalnya menolak, namun Anggara terus memaksanya. Akira tidak bisa meminum obatnya dalam keadaan perut kosong.Akira menerima makanan itu hingga beberapa suap. Suapan berikutnya, Akira menolak. Anggara tak memaksanya lagi, kini dia meraih obat yang terbungkus dalam plastik. Mengeluarkannya satu tablet lalu mengambil gelas berisi air putih. Membantu Akira untuk meminum obatnya.Anggara segera menyelimuti tubuh kekasihnya. Sesekali meletakkan telapak tangannya di dahi Akira untuk memastikan suhu tubuhnya.Menggenggam tangan Akira yang terkulai di sisi tubuhnya. Menatap wajah pucat Akira dengan rasa cemas.Dia tidak akan mengatakan apa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Akira

    Anggara terpaksa meraih Alea dari pangkuan Ester. Meskipun dia tahu Alea bukanlah anaknya, namun dia merasa kasihan melihat wajah kecil itu menangis terisak.Sekilas Anggara melihat ke belakang, ke arah dimana Akira duduk. Mendapati tempat duduk itu sudah kosong. Mencari keberadaan Akira di sekeliling ruangan itu, namun tak juga mendapati sosok Akira di sana.Anggara memutuskan untuk memulangkan Ester dan anaknya agar tak mengganggu suasana orang-orang yang sedang berkunjung ke restoran. Dia tahu kini mereka menjadi pusat perhatian.Anggara segera melangkah menuju kasir, membayar makanan yang sudah terlanjur dipesan namun belum dimakan.Lalu segera melangkah keluar dari restoran, diikuti oleh Ester yang tersenyum puas. Dia berpikir rencananya telah berhasil menaklukan hati Anggara. Kini dia bisa mendapatkan Anggara kembali, menikmati kekayaan sang papa mertua. Ester pun melenggang tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sana.Anggara memesan sebuah taksi, lalu menyuruh Ester untuk d

DMCA.com Protection Status