Via terkejut saat melihat story sang sahabat, terlihat Rizal tengah memanggil dirinya di kelas tadi saat tidur. Rasanya dia sangat malu dan mengumpat para teman laknatnya.
"Sialan mereka semua," gumam Via.Gadis itu tengah asik bermain ponsel dan ketiduran. Tanpa sadar jarinya menelpon Rizal dari Whatsapp dan pria itu langsung mengangkat panggilan sang murid."Hallo, Via?"Lelah Rizal mengalahkan hallo. Namun, tidak ada jawaban sehingga dia memutuskan sambungan telepon dari Via. Pada saat itu juga sang istri menghampirinya dengan pakaian kantor selepas pulang kerja."Hey! Kenapa buka baju di sini?" tanya Rizal ketus, membuat Zahrah sangat terkejut."Kenapa memangnya. Mas? Bukankah kita suami-istri?" sahut Zahrah sambil menatap sang suami.Rizal tidak menjawab dan bergegas pergi dari sana, membuat Zahrah sangat kesal dan berpikir kalau sang suami impoten. Sebab, melihatnya tidak mengenakan busana. Sama sekali tidak berna"Via, yang sopan sama guru kamu. Dia jauh lebih tua darimu. Bahkan, sudah sangat tua," jelas Yudha.Rizal hanya menatap ke arah Yudha, karena bingung mau senang atau kesal. Sebab, pria itu sedikit meledeknya sangat tua. Padahal, umurnya masih muda."Mau ngapain Anda ke sini?" tanya Via ketus."Mau bawa kamu ke KUA," sahut Rizal dengan meledek Via.Gadis itu sangat senang mendengar ucapan Rizal. Namun, dia harus berpura-pura tidak menyukainya, dan. Via langsung duduk di samping sang papa."Mau ngapain sih dia. Pa, di sini?" tanya Via dengan manja."Sekarang kamu siap-siap ya! Kasihan Pak Rizal menunggu dari tadi," perintah Yudha.Via langsung cemberut dan bergegas pergi dari sana dengan menghentakkan kakinya, sampai lantai berbunyi. Yudha sangat malu akan kelakuan anaknya. Kemudian minta maaf pada Rizal."Tidak apa Pak, karena Via juga anak saya. Jadi, memaklumi melakukannya," terang Rizal."Saya senang
Via mengingat kembali pria yang memanggil Rizal, sepertinya mereka pernah bertemu. Namun, dia lupa tidak ingat."Gilang, kamu ada di sini?" tanya Rizal pelan.Kemudian, Gilang menceritakan kalau dirinya ingin ikut camping. Sebab, kepala sekolah adalah pamannya dan mengizinkan dia ikut."Seperti anak-anak saja! Liat Via, dia tidak mau pergi camping kalau tidak dibujuk oleh papa. Ya, lebih tepatnya dipaksa," terang Rizal.Gilang tertawa, kemudian melambaikan tangan pada Via dan gadis-gadis cantik lainnya. Ini alasan dia ingin ikut pergi, untungnya Pak Edwin sang paman mengizinkan.Via dan Zaskia juga Yulia duduk bertiga, dan mereka bergosip ria menceritakan keponakan kepala sekolah yang tampan, membuat Via bosan."Vi, kamu kenapa sih? Dari tadi diam mulu?" tanya Zaskia pelan."Iya Vi, apa ada masalah?" tambah Yulia cemas.Via menceritakan kondisi hatinya yang sekarang sekarat, berharap dia tidak pergi. Namun, mala
Via menyadari kalau Rizal terus menatap dirinya. Namun, dia tidak mau peduli pada suami orang. Andai saja pria itu belum menikah, maka ia akan sangat bahagia saat ini."Aku pergi sebentar ya, ke sungai sana," pamit Via."Mau ngapain lo ke sana? Pup?" tanya Zaskia."Bukan, mau buang air kecil dulu," jawab Via pelan.Via langsung bergegas pergi dari sana menuju sungai yang tidak jauh dari mereka, dan Rizal melihat gadis itu pergi. Kemudian, meletakan semua peralatan tenda."Lang, selesai ini, saya mau ikuti Via," ucap Rizal pelan sambil bergegas pergi dari sana."Hey, tunggu!" teriak Gilang.Namun, Rizal sama sekali tidak memperdulikannya dan pergi dari sana. Hal itu membuat Gilang kesal dan berjalan menghampiri kedua sahabat Via yang kesusahan memasang tenda."Hay pada gadis," sapa Gilang dengan rama.Zaskia dan Yulia tersenyum, kemudian mereka bercerita dan Gilang membantu kedua gadis itu untuk memasang
Rizal dan Via terkejut melihat kedatangan Zaskia, kemudian mereka semua bergegegas keluar. "Pak, Via, apa semua gosip di sekolah tentang kalian berdua benar adanya?" tanya Zaskia sambil menatap mereka berdua. Sedangkan Yulia langsung menyenggol lengan sang sahabat.Sebab, sudah bertanya tentang gosip yang tengah memanas di sekolah mereka. Sedangkan Rizal, bingung akan gosip apa yang dimaksudkan oleh muridnya."Maksudnya?" tanya Rizal tak mengerti.Kemudian, Zaskia menjelaskan kalau semua anak murid tengah menggosipkan sang guru dan Via. Hal itu membuat Rizal sangat terkejut."Hari Senin kalian semua akan menghadap saya!" tegas Rizal sambil bergegas pergi dari sana.Yulia langsung menoyor kepala Zaskia karena dengan entengnya menceritakan gosip yang memanas di sekolah mereka. Jelas saja membuat Rizal akan menghukum mereka semua. Bahkan, seluruh murid yang ada di sekolah."Lo ya! Ember banget tuh mulut, hari Senin bersiap
Gilang terkejut bukan karena melihat pesan dari Zahrah, melainkan nomor telepon yang bernama Via dan ada emoticon berbentuk love. Kemudian, membaca seluruh pesan mereka.Gilang tidak percaya kalau dugaannya benar kalau Via dan Rizal saling mencintai. Kemudian, dia meletakan kembali ponsel sang sahabat setelah puas membaca pesan mereka berdua, ada senang, lucu, dan sedih bercampur saat pria itu membaca pesan sang sahabat."Sebenarnya berdosa membaca pesan mereka berdua. Tapi, aku sudah tau tentang mereka berdua yang ternyata memang benar adanya, kalau Rizal dan Via saling cinta," gumam Gilang pelan.Pria itu ingin tertawa. Namun, dia tahan sebab takut Rizal bangun dan menghajarnya. Karena sudah lancang membaca pesan sang sahabat dengan Via.Keesokan paginya …Rizal baru bangun dan bergegas untuk mandi di sungai. Pria itu membawa handuk dan juga pakaian ganti. Sebab, hari ini akan membimbing semua murid untuk mengerjakan tugas mereka.
Gilang langsung bersembunyi di sebalik tubuh Yulia, karena Rizal datang menghampiri mereka dengan wajah kesal. Sudah bisa ditebak pria itu akan memberikan dirinya buah bogem mentah lagi. Sebab, sudah menceritakan rahasia yang seharusnya disembunyikan dari siapapun. Di luar dugaan Yuli berkata, "Tidak usah marah Pak! Karena saya sudah tau dari awal."Rizal langsung menatap ke arah Via yang ada di sampingnya, kemudian membawa gadis itu menuju pinggir sungai agar tidak ada yang mendengar perbincangan mereka berdua."Rizal lepaskan tangamu!" teriak Via.Rizal langsung melepaskan tangannya, kemudian menatap Via dengan tajam. Sebab, sudah menyebarkan tentang rahasia mereka pada sahabatnya."Kenapa kamu lakukan semua ini? Mau membuat saya malu?" tanya Rizal dengan ketus."Berbuat apa?" tanya Via balik. Karena dia tidak mengerti ucapan Rizal yang setengah-setengah.Kemudian, Rizal menjelaskan apa maksudnya dan Via menjawab kala
"Teman-teman gak ada akhlaknya, gue gak buat kesalahan malah dihakimi secara masa," gerutu Zaskia saat melihat Via dan Yulia meninggalkannya.Kemudian, dia berkumpul dengan murid yang lain. Setelah selesai, mereka semua diminta untuk istirahat dan Zaskia kembali ke tenda.Namun, Via dan Yulia tidak ada dan dia langsung tidur tanpa memikirkan kedua sahabatnya.Via dan Yulia berada di parkiran Sebab, mereka tengah bergosip mencarikan apa yang akan terjadi setelah mereka pulang dari sekolah."Pak Rizal!" teriak Yulia dan mereka berdua langsung berhenti bergosip."Ngapain kalian di sini?!" tanya Rizal ketus."Tidak ada Pak, Anda mau ke mana?" tanya Yulia pelan saat melihat Rizal mengeluarkan motornya.Rizal menjelaskan kalau dia ingin mencari keperluan untuk nanti malam. Sebab, guru yang lain lupa membawa dan mengharuskannya pergi."Saya ikut ya, Pak!" pinta Yulia."Tidak! Saya ingin sendiri, tidak mau
Via menidurkan tubuh di sofa sambil memejamkan kedua matanya. Namun, sang mama datang menghampiri dirinya. Kemudian, mengelus rambut gadis cantik itu dengan lembut."Sayang, kamu sudah pulang? Sebaiknya mandi dulu, karena mama sudah menyiapkan makan malam," ujar Vina lembut.Via merasa sangat lelah, kemudian menganggukan kepala sambil bergegas bangun dan berjalan menuju kamarnya. Setelah itu mandi dan bersiap-siap untuk makan malam.Sayangnya, saat menidurkan tubuh di kasur gadis itu benar-benar tertidur karena merasa sangat lelah."Sayang, sudah siap mandi? Papa susah menunggu kita," ucap Vina dari luar pintu.Tidak ada jawaban, membuat Vina cemas dan membuka pintu kamar sang anak dan melihat Via tidur dengan pulas. Rasanya tidak tega membangunkannya."Biarkan sajalah dia tidur. Nanti kalau lapar pasti akan bangun," gumam Vina sambil berjalan keluar dari kamar sang anak.Kemudian, dia menghampiri sang suami yang ada di