Via hanya bisa diam saja. Sebab, dia bingung harus mengucapkan apa kepada Rizal kemudian dia pun membuang pandangan ke arah lain, dan pria itu pun harap maklum kemudian dia berpamitan untuk beristirahat di kamar. Sebab, kepalanya benar-benar sangat pusing entah mengapa sejak buang air kecil tadi dia merasa sangat mual sehingga ketiga wanita cantik itu pun kembali bergosip pria.Huek ... Huek ... Via mual-mual kemudian dia berlari menuju wastafel dan memuntahkan isi perutnya. Padahal baru saja hendak memakan makanan yang sangat dia suka. Tapi entah kenapa rasanya dia sangat mual sekali bahkan sampai mengeluarkan air mata."Sayang, kamu tidak apa-apa apa kamu masuk angin ya? Apa mama kerok saja ya biar anginnya keluar?" tanya Vina dengan sangat lemas melihat sang anak setiap hari muntah-muntah. Padahal, hanya ingin memakan makanan kesukaannya."Tidak apa-apa Ma, maaf ya nanti setelah sore Via pulang ke rumah pak Rizal Ma. Karena, kami kan harus segera menempati rumah itu yang sudah kos
Sontak saja hal itu membuat Via terdiam sedangkan Yudha dia tersenyum, dan meminta salah satu satpamnya pergi untuk membelikan alat tes kehamilan untuk memastikan, apakah benar sang anak hamil atau tidak. Sebab dia sudah tidak sabar akan memiliki cucu."Sudahlah Pa, tidak usah membeli alat tes kehamilan lagipula Via juga baru 3 bulan menikah mana mungkin akan hamil secepat ini," tolak Via, tetapi Yudha sama sekali tidak memperdulikan sang anak, dia tetap saja meminta semuanya untuk membelikan alat tes kehamilan itu guna memastikan sang anak benar-benar hamil atau tidak."Tidak apa-apa biarkan saja Papa ingin memastikan kamu itu benar hamil atau tidak. Karena, saya pun jadi penasaran juga apakah benar kamu akan hamil secepat gini padahal kan kita 3 bulan menikah," nasihat Rizal, sama dan Via hanya diam. Sebab, sang suami sudah berbicara karena dia tidak ingin melawan suami.Satu jam kemudian Via baru saja keluar dari kamar mandi dengan memegang alat tes kehamilan, yang sudah ia pakai t
Via merasa sangat bahagia karena keponakan tersayang sudah datang. Kemudian dia me menggendong bayi yang berusia 3 bulan itu badan Gempita cukup membulat membuat via begitu gemas kepadanya makanya bayi kecil itu dipanggil dengan baby gemas."Oh ya Via, tadi aku melihat ada bu Zahra di depan bersama dengan anak laki-laki ya sekitar umurnya 5 tahun lebih atau 6 tahun gitu sih, sepertinya apa tadi dia habis ke sini?" tanya Yulia, membuat Via terdiam dan berpikir sudah lama dia tidak mendengar kabar Zahra sejak dia berpacaran dengan Rizal sampai menikah, dan sekarang baru dia mendengar kabar wanita itu lagi bahkan Zahra atau di depan rumahnya."Tidak ada Yulia, sejak tadi aku di sini bersama pak Rizal juga baru pergi tadi, apa dia baru datang ya, coba ya aku lihat dulu kamu pengen dulu ya baby games aku takut dia kenapa-napa," ucap Via sambil memberikan kembali baby gemas kepada Yulia. Kemudian dia pun berjalan keluar dan benar saja melihat jika Zahra bersama dengan anak laki-laki berjala
Rizal tercengang mendengar ucapan Via mengatakan tes DNA. Karena, sudah dipastikan Iqbal itu bukan anaknya sebab itu dia tidak mau melakukan tes DNA apa lagi takut membuat Iqbal trauma."Saya tidak mau tes DNA Via. Karena, takut itu akan membuat Iqbal trauma kita harus menjaga mentalnya juga. Sebenarnya saya kasihan kepadanya karena ulah ibunya dia jadi seperti itu. Tapi, saya benar tidak mau melakukan tes DNA karena memang Iqbal itu bukan anak saya," banta Rizal membuat Via semakin kesal. Sebab, sang suami tidak mau melakukan tes DNA itu artinya Rizal takut."Jika Anda masih belum mau melakukan tes DNA jangan pernah temui saya, jangan pernah temui anak Anda lagi! Bahkan, saya bisa melakukan yang lebih nekat lagi dan ingat sekali lagi sebelum melakukan tes DNA jangan pernah dekati saya, itu tandanya Anda memang takut melakukan tes DNA jika Anda tidak bersalah Iqbal bukan anak Anda pasti Anda mau melakukannya!" ancam Via sambil bergegas pergi dari sana membuat Rizal tercengang."Via tu
"Sudah aku peringatkan kepadamu selagi kamu belum membuktikan Iqbal itu bukan anakmu, maka jangan pernah katakan kamu itu tidak bersalah! Karena, di sini kamu adalah tersangkanya, kamu tahu sejak tadi putriku terus menangis gara-gara kelakuan kamu! Dia sedang mengandung, anaknya bisa menjadi korban dari pertengahan kalian berdua!" ancam Yudha sambil bergegas pergi dari sana. Karena, dia tidak ingin mengungkapkan emosinya terlalu lagi apalagi sampai memukuli Rizal. Sebab, dia tidak ingin sama menantu terluka karena emosinya.Sedangkan Rizal bingung bagaimana caranya melakukan tes DNA. Karena, dia memang benar-benar tidak bersalah kemudian dia pun meminta bantuan seorang asisten bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah ini. Karena, dia sudah bingung bukankah dia melakukan tes DNA atau tidak?***"Hebat sekali ya aku sudah membuat pertengkaran di antara mereka berdua, semoga saja dengan pertengkaran ini mereka berdua akan bercerai, di situlah aku orang paling bahagia yang melihat perce
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka