Bab 9. TEMBAKAN SENJATA RAHASIA “Tentu saja ayah punya uang, karena itulah ayah akan ajak Faizi ke Mall untuk beli mainan dan pakaian baru.” “Beli pakaian baru? Apa itu beneran Yah?” “Tentu saja beneran, untuk apa ayah bohong sama Faizi.”Sementara itu Angeline diam saja melihat interaksi antara ayah dan anak di depannya, tentu saja dia ingin menyenangkan Faizi. Hanya saja selama ini keadaannya sama sekali tidak baik-baik saja, padahal jika Angeline mau berbicara dengan mertuanya atau orang tua Darko tentu mereka akan membantunya. Akan tetapi sifat Angeline yang tidak ingin merepotkan mertuanya membuat kehidupannya serba kekurangan. Padahal Angeline juga tahu kalau orang tua Darko atau mertuanya adalah seorang milyader. Bahkan orang tua Darko merupakan bangsawan yang tinggal di Ibukota kekaisaran Nusantara. Angeline yang sudah terbiasa melihat keseharian Darko selama mereka menikah, sama sekali tidak curiga atau menanyakan apakah Darko punya ua
Bab 10. BERTELANJANG DADA Brak… Bugh! “Sialan… anak siapa ini? Bocah, kamu punya mata apa tidak? Kenapa kamu berlarian di Mall ini, dasar sialan!”Wanita paruh baya yang ditabrak Faizi wajahnya memerah saking marahnya, dia menunjuk ke arah Faizi yang pada saat ini sedang berdiri dengan wajah ketakutan. Angeline segera berlari mendekati wanita paruh baya ini dan berusaha membantunya untuk berdiri. Sementara Darko membantu merapikan belanjaannya yang berserakan, wanita itu belum menyadari kalau orang yang sedang membantunya berdiri adalah orang tua bocah yang menabraknya. Setelah merapikan semua tas belanjaan dan meletakkan di samping wanita paruh baya ini, Darko segera mendekati Faizi dan menghiburnya. “Jangan takut, sebagai pria minta maaflah jika sudah melakukan kesalahan. Faizi adalah anak yang tangguh, jangan takut ayah ada disini untuk menjagamu.” “Ayah… “Faizi memandang Darko dengan penuh keraguan, kemudian dia menoleh ke arah wanita paruh ba
Bab 11. AYAH YANG JANTAN DAN KEREN “Apa yang kamu lakukan?”Wanita paruh baya ini menggeram dan menatap Darko dengan emosi yang meluap seakan ingin memakan Darko bulat-bulat. Sepertinya wanita paruh baya ini sama sekali tidak merasa takut terhadap Darko, meskipun dia sudah berulang kali di tampar dia masih saja memelototkan matanya ke arah Darko sambil memaki. “Bisa diam tidak? Kalau tidak bisa diam saya cabut semua gigi mu!” Bentak Darko sambil menatap mata wanita paruh baya di depannya. Begitu mendengar ancaman Darko seketika wanita paruh baya ini terdiam, dia tidak berani berteriak memaki Dako, karena dia tahu kalau ancaman Darko pasti akan dibuktikan jika dia berani memaki nya lagi. Setelah wanita paruh baya ini diam, Darko segera melanjutkan langkahnya memasuki Mall. Sementara itu Faizi memandangi apa yang dilakukan Darko dengan tatapan penuh dengan semangat. “Ayah benar-benar jantan dan keren,” gumam Faizi lirih.Memang sebagai seorang anak lelak
Bab 12. HANTU Sementara itu Darko yang sedang asik menemani Faizi memilih pakaian, dikejutkan oleh suara pelayan yang berdiri di belakangnya. “Maaf tuan, sebaiknya tuan memakai pakaian terlebih dahulu sebelum berjalan-jalan di Mall ini. Bukannya apa-apa, sangatlah tidak baik, jika tuan bertelanjang dada seperti ini.” Darko segera menoleh ke arah sumber suara, seketika dia mendapati tatapan wanita pelayan di depannya sedang tertuju ke arah tubuhnya yang kekar. “Ehem…”Darko langsung berdehem yang secara otomatis mengagetkan pelayan wanita di depannya, seketika wajahnya memerah dan menundukkan kepalanya ketika tiba-tiba Darko berbalik tepat ke arahnya. Melihat pelayan wanita di depannya menundukkan kepala, Darko segera memandang dadanya yang bidang dan perutnya yang seperti barisan buah durian Bawor. Darko langsung tersenyum kecut setelah melihat keadaan tubuhnya, awalnya dia memang ingin membelikan pakaian untuk Faizi, sehingga dia melupakan keadaannya se
Bab 13. TAMPARAN Ketika Darko dan pelayan Mall sedang berdiskusi tentang ganti rugi pakaian yang dijatuhkan Faizi, terlihat Angeline yang sebelumnya berada di outlet pakaian wanita sedang berjalan ke arah mereka. Sebelumnya Angeline memang sedang ragu untuk memilih pakaian wanita sebagai ganti pakaiannya yang di robek wanita paruh baya saat di lobi. Akan tetapi setelah melihat uangnya hanya sisa seratus ribu rupiah, seketika Angeline merasa ragu untuk membeli pakaian baru. Karena uang seratus ribu ini sebenarnya akan digunakan untuk kebutuhan mendesak di keluarganya seperti berobat dan membayar listrik. “Ada apa ini? Kenapa pakaiannya berantakan seperti ini?”Angeline langsung bertanya kepada Darko begitu sampai di dekatnya. Darko memandang kearah Angeline dan segera tersenyum untuk menenangkannya, kemudian berkata. “Tidak ada apa-apa, hanya pakaian ini tersenggol dan jatuh berserakan.” “Kenapa kalian sepertinya sedang saling berargumen?”Angeli
Bab 14. SIAPA ANDA “Apa yang kalian lakukan? Apa perusahaan membayar kalian untuk berkumpul dan ngobrol? Kalian bubar dan kembali ke pos kalian!”Ternyata orang yang membentak para pelayan adalah Nuraeni yang sebelumnya sedang menemani wanita paruh baya yang ada di lobi. Saat itu dia mendapatkan laporan dari salah seorang pelayan yang mengatakan kalau di lantai dua sedang ada keributan. Tentu saja Nuraeni langsung pergi ke lantai dua untuk melihat keributan apa yang sedang terjadi. Sebagai manajer yang bertanggung jawab atas operasional Mall ini, maka dia segera mendatangi lantai dua setelah mendapatkan laporan dari salah satu pelayannya. “Ini… ini… orang ini sudah membuat keributan dan menjatuhkan semua rak pakaian ini.” Nuraeni segera memandang kearah Darko dan Angeline, keningnya seketika mengerut melihat penampilannya. “Apa kalian yang sudah membuat keributan ini?” “Maafkan saya, saya akan bertanggung jawab atas semua kerusakan ini.”Darko seg
Bab 15. DIINCAR MUCIKARI Darko membelai kepala Faizi sambil tersenyum saat memberi nasehat dan dukungan atas cita-cita anak kesayangannya ini. Saat sedang menikmati kebahagiaan dengan Faizi, terdengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya dan suara teriakan dari seseorang. Darko segera menoleh ke arah sumber suara, seketika senyum dingin menghiasi sudut bibirnya. Dia tahu kalau enam orang berbadan kekar dengan pakaian serba kekar ini pastilah orang yang dipanggil wanita paruh baya yang sebelumnya di tabrak tanpa sengaja oleh Faizi saat di lobi. “Sepertinya pria itu orang yang di maksud nyonya besar.” “Benar sekali, hanya pria itu yang bersama anak kecil dengan pakaian yang jelek.” “Kalian segera tangkap pria itu dan bawa ke hadapan nyonya besar.” “Baik.” “Hei… kamu bajingan yang tadi menampar Boss kami ya?!”Kapten pengawal langsung menghardik setibanya di depan Darko, tanpa sopan santun terlebih dahulu. Suara keras teriakan kapten
Bab 16. WANITA YANG SEDERHANA Terdengar teriakan yang menyayat hati hampir bersamaan, ketika jari jemari Darko dijentikkan kearah keenam orang pengawal yang akan menangkapnya. Kemudian keenam pria naas ini terbang seperti baru saja di hantam kepala seekor kerbau sejauh sepuluh meter dan jatuh menghantam rak-rak pakaian di Mall ini. Brak…! Prang…! Tentu saja keributan ini membuat panik para pengunjung Mall dan pelayan yang sedang berjaga. “Ada apa ini? Kenapa ada orang yang menghancurkan rak pakaian kita?”Suasana lantai dua Mall seketika menjadi heboh, karena ke enam orang ini terbang ke tempat yang berbeda dan mereka Sementara itu ke enam pengawal yang terbang setelah terkena jentikan energi sejati yang ditembakkan Darko tampak memegangi dadanya yang melesak dan dari sudut bibir mereka meneteskan darah segar. Mereka sama sekali tidak tahu siapa orang yang sudah melemparkan tubuh mereka hingga terbang sejauh sepuluh meter dengan tulang rusuk patah.