Share

Sun Day

Penulis: Watermelon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-23 11:01:22

Malam ini malam minggu. Biasanya para pasangan akan pergi keluar untuk berkencan saat malam minggu seperti ini. Berbeda dengan Arnita dan Arman yang memilih berdiam diri di rumah sambil menonton film bersama. Tak lupa ditemani satu ember popcorn dan secangkir es teh.

"Hmm." Arnita langsung menutup matanya dengan kedua telapak tangannya ketika layar tv di depannya menampilkan adegan ciuman.

Arman meneguk ludahnya susah payah. Badannya jadi terasa panas akibat ciuman panas yang ditampilkan di tv. Padahal tadi Arman sengaja memilih film bergenre action karena ia pikir tidak akan ada adegan romansa di dalamnya. Ia juga tadi sudah mengecek trailer filmnya dan semua terlihat aman. Tetapi kenapa tiba-tiba muncul adegan ciuman seperti ini?

"Emm biar saya skip." Arman mengambil remot tv dan men-skip adegan ciuman itu.

Ternyata adegan ciuman itu tidak berhenti hanya disitu. Saat Arman berhasil men-skip beberapa menit selanjutnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Termiskin   Kenaikan Jabatan

    Satu bulan berlalu, dan Arman berhasil memimpin perusahaan dengan baik. Hari ini akan kembali diadakan rapat untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pemimpin di perusahaan ini. Arman tidak mau berharap banyak karena ia memang tidak bertujuan mengambil alih perusahaan ini. Dulu papanya sudah pernah memberitahu jika perusahaan keluarga akan dipimpin oleh putra tertua di keluarga mereka."Jadi kita akan mengambil suara terbanyak, siapa yang mendapatkan suara paling banyak maka dia yang akan menjadi CEO perusahaan." jelas Ayu sekretaris Dewa dan juga sekaligus sekretaris Arman selama ia bertugas.Semua dewan direksi perusahaan mulai mengisi kertas mereka. Setelah semuanya memberikan suaranya, maka sekarang mereka tinggal menunggu hasil siapa yang akan mendapatkan suara terbanyak. Dewa yang duduk di seberang Arman terlihat sangat gelisah menunggu hasil musyawarah tersebut. Dirinya terlihat tidak tenang sejak memasuki ruangan rapat. 

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23
  • Menantu Termiskin   Hari Minggu

    Malam ini malam minggu. Biasanya para pasangan akan pergi keluar untuk berkencan saat malam minggu seperti ini. Berbeda dengan Arnita dan Arman yang memilih berdiam diri di rumah sambil menonton film bersama. Tak lupa ditemani satu ember popcorn dan secangkir es teh. "Hmm." Arnita langsung menutup matanya dengan kedua telapak tangannya ketika layar tv di depannya menampilkan adegan ciuman.Arman meneguk ludahnya susah payah. Badannya jadi terasa panas akibat ciuman panas yang ditampilkan di tv. Padahal tadi Arman sengaja memilih film bergenre action karena ia pikir tidak akan ada adegan romansa di dalamnya. Ia juga tadi sudah mengecek trailer filmnya dan semua terlihat aman. Tetapi kenapa tiba-tiba muncul adegan ciuman seperti ini? "Emm biar saya skip." Arman mengambil remot tv dan men-skip adegan ciuman itu.Ternyata adegan ciuman itu tidak berhenti hanya disitu. Saat Arman berhasil men-skip beberapa menit selanjutnya, adegan yang keluar malah adegan ranjang yang sangat panas. Suar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Menantu Termiskin   Menghabiskan Waktu Berdua

    "Mas mau naik itu!" Arnita menepuk-nepuk lengan Arman dengan semangat."Kamu sudah pernah naik sebelumnya?" tanya Arman memastikan.Arnita menggelengkan kepalanya dengan wajah polosnya."Kamu yakin mau naik itu? Memangnya nggak takut?" Arman memutuskan mengajak Arnita pergi ke  wahana permainan yang terletak di kota. Arman sudah mencari di google dan hasilnya tempat ini lah yang sering dikunjungi oleh pasangan untuk menghabiskan waktu bersama. Arman menatap Arnita dengan khawatir. Bagaimana dia tidak khawatir jika Arnita memilih permainan roller coaster untuk yang pertama mereka naiki. Lagi-lagi Arnita menggelengkan kepalanya dengan sangat yakin jika ia tidak takut menaiki permainan itu. Arman menghela nafas pasrah, akhirnya ia menuruti perempuan itu dan membawanya pergi ke wahana ekstrim itu. "Yakin mau naik?" tanya Arman lagi entah sudah berapa kali ia menanyakan pertanyaan yang sama.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Menantu Termiskin   Ada Apa Dengan Arman

    "Sebentar ya mbak saya carikan dulu termosnya." Arnita menatap ke sekeliling rumah milik Alif. Rumahnya sangat rapi untuk sekelas laki-laki single seperti Alif. Tetapi sangat disayangkan jika rumah sebesar ini hanya ditinggali oleh satu orang saja. Tatapan Arnita jatuh pada beberapa lukisan yang terpajang di setiap sudut ruangan. Dari mulai lukisan romantis, menyeramkan, dan yang Arnita tidak tahu gambar apa itu, mungkin seperti lukisan abstrak."Ini mbak Nita termosnya." Arnita langsung mengalihkan tatapannya dari lukisan. "Ah iya terima kasih ya Lif, mungkin bakalan aku kembalikan besok.""Santai aja mbak, termosnya juga nggak pernah dipakai disini. Kalau mbak mau mbak Nita bisa ambil aja termosnya nggak perlu dikembaliin." "Ah enggak enggak, besok pokoknya aku kembalikan." ujar Arnita keras kepala.Arnita kembali melirikkan matanya ke arah lukisan milik Alif. Alif yang sadar Arnita sedang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Menantu Termiskin   Kecelakaan

    Arman memukul stir mobilnya. Tidak seharusnya tadi ia meninggalkan Arnita begitu saja. Ia benar-benar terlihat seperti seorang pengecut karena meninggalkan gadis itu saat menangis. Seharusnya Arman lebih bisa mengontrol emosinya dan tidak selalu mengikuti egonya. Ia yakin ucapannya tadi pasti sangat menyakiti Arnita.Ucapan yang Arman katakan tadi tidak seratus persen benar. Ia sama sekali tidak memperlakukan Arnita karena merasa bersalah. Ia juga tidak menyalahkan Arnita dalam pernikahan mereka, karena memang Arman lah yang memulainya terlebih dahulu. "Arkkkhh!" Arman kembali memukul stir didepannya.Arman hanya mengendarai mobilnya tanpa tahu ingin kemana. Ia hanya sedang berusaha menghindari Arnita karena merasa bersalah dengan apa yang dia ucapkan. Ia juga sedang bingung dengan dirinya sendiri.Setelah cukup lama hanya berkeliling, akhirnya Arman memutuskan untuk kembali. Ia akan meminta maaf pada Arnita saat sampai d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • Menantu Termiskin   Keadaan Arman

    "Arnita." Semua orang menoleh ke asal suara, begitu juga dengan Arnita. Arnita terlihat senang ternyata Arman yang memanggilnya."Mas Arman!" Arnita berlari menghampiri Arman. Tanpa sadar Arnita langsung memeluk tubuh laki-laki itu karena terlalu senangnya melihat Arman tidak terluka."Mas buat aku khawatir. Mas baik-baik saja?" mata Arnita memeriksa tubuh Arman dengan jeli. "Dokter bilang saya mengalami patah tulang. Perlu waktu dua bulan untuk kaki saya kembali seperti sediakala." ujar Arman.Ah jadi karena itu Arman menggunakan kursi roda? Arnita menatap sedih ke arah Arman. Pasti sangat sulit untuk dirinya mengalami hal seperti ini."Mas jangan khawatir, ada aku yang bisa mas andalkan." ujar Arnita dengan senyum tersungging di bibirnya. Ia berusaha tidak menampilkan wajah sedihnya agar Arman tidak merasa sedih.Arman ikut tersenyum mendengarnya. Tangannya terulur mengacak rambut Arnita."Mbak, maaf ya tadi saya marah-marah sama mbak tanpa mendengar penjelasan dari mbak." Arnita

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Menantu Termiskin   Dewa Yang Berkuasa

    Arman menutup buku bacaannya. Tak lupa ia juga melepas kacamata yang bertengger di atas hidungnya. Arman sudah menunggu selama hampir dua jam dan Arnita belum juga kembali ke kamar. Sudah hampir pukul sebelas malam dan seharusnya Arnita sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Arman memutuskan beranjak dari tempat tidur untuk mencari Arnita.Semua lampu rumah masih menyala, sepertinya Arnita belum selesai dengan pekerjaannya. Arman berinisiatif mengecek pintu dan jendela apakah sudah dikunci oleh Arnita atau belum. Setelah memastikan Semua jendela dan pintu telah terkunci, Arman beranjak ke dapur. Kosong?Arman tidak menemukan Arnita di dapur, di ruang tamu, dan di ruang tengah. Arman menggaruk keningnya dan berpikir dimana Arnita berada. Tidak mungkin perempuan itu keluar di tengah malam. Arman melihat ke arah halaman belakang, ia seperti melihat bayangan seseorang. Arman mencoba mendekat untuk memastikannya. Arman me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Menantu Termiskin   Masa Penyembuhan

    Arnita mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar. Ia merasakan seperti ada beban berat yang menimpa perutnya. Arnita menundukkan pandangannya, ternyata lengan Armanlah yang sedang memeluk perutnya. Arnita menggerakkan badannya dengan pelan, kemudian ia menyingkirkan lengan Arman dari atas perutnya. Arnita memandangi wajah Arman yang terlihat sangat damai saat sedang tidur. Arnita tidak tahu sejak kapan Arman tidur menghadap ke arahnya dan memeluknya semalam. Seingatnya semalam mereka tertidur saling membelakangi. Tiba-tiba tubuh Arman bergerak, Arnita segera mengalihkan pandangannya ke arah lain."Jam berapa?" tanya Arman dengan suara serak khas bangun tidur."Jam tujuh mas." Arnita beranjak dari tempat tidur. "Mas mau mandi sekarang?" tanya Arnita yang di angguki oleh Arman.Arnita membantu menuntun Arman ke kamar mandi. "Kalau sudah selesai mas panggil aku ya." pesan Arnita sebelum keluar dari kamar.Arnita mulai melakukan aktivitasnya seperti bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17

Bab terbaru

  • Menantu Termiskin   Kecemburuan Ibu Hamil

    "Nit?" Arman menyentuh bahu Arnita."Mas, mas kapan pulangnya?" tanya Arnita dengan bingung."Kamu dari tadi duduk di balkon nggak lihat saya masuk?" kini gantian Arman yang bingung.Sebab Arnita sudah duduk di balkon kamar cukup lama tapi tidak melihat mobil Arman masuk ke halaman. Arman juga tadi sempat memanggil Arnita saat masuk ke dalam kamar, tetapi Arnita tidak menjawabnya. Dan akhirnya Arman menemukan Arnita duduk termenung di balkon kamar."Kamu nggak papa? Apa yang kamu pikirkan sampai nggak denger saya panggil." tiba-tiba Arnita memeluk pinggang Arman sambil menyandarkan kepalanya di perut Arman."Kamu mikirin apa hmm?" tanya Arman lagi karena masih belum mendapat balasan dari Arnita."Tadi mbak Jenny datang ke rumah." gumam Arnita di perut Arman. Arnita tahu jika ucapannya pasti tidak akan terdengar jelas di telinga Arman."Hmm?" Arman bergumam mendengar ucapan Arnita yang kurang jelas.Arman menangkup wajah Arnita dan menjauhkannya dari perutnya. "Coba ulangi lagi tadi ng

  • Menantu Termiskin   Permintaan Gila

    Dewa merangkul pinggang Mawar sambil tersenyum lebar ke arah semua tamu. Dewa membawa Mawar semakin masuk ke dalam pesta. Mata Dewa menjelajahi setiap tamu yang datang ke pesta itu. Satu sudut bibirnya terangkat ketika melihat targetnya tertangkap oleh penglihatannya. Dewa menarik Mawar ke arah meja tersebut. Matanya tak lepas menatap laki-laki yang berdiri di kerumunan itu."Pak Dewa." sapa laki-laki paruh baya yang berada di kerumunan itu."Selamat malam pak Albert." Dewa balas menyapa pria paruh baya itu dengan ramah."Selamat malam pak Atlas." sapa Dewa dengan menekan nama laki-laki di depannya itu.Dewa merasakan atmosfer disekitarnya berubah menjadi canggung dan tegang. Ia menatap Atlas di depannya yang terlihat kikuk saat melihat kehadirannya."Selamat malam pak Dewa." balas Atlas.Beberapa kali Dewa menangkap tatapan Atlas yang mencuri lirik ke arah istrinya. Dewa menatap istri Atlas yang terlihat seperti tidak tahu apa-apa yang sudah diperbuat suaminya di belakangnya."Bagaim

  • Menantu Termiskin   Perasaan Arman

    Arnita menunggu Arman di meja makan. Kepalanya terus menatap ke arah pintu menunggu kedatangan Arman. Dua porsi sate yang tadi ia beli sudah disiapkan di piring. Karena Arman terlalu lama berada diluar, Arnita jadi berpikir untuk memanggil Arman untuk segera masuk ke dalam. Perutnya sudah lapar minta diisi."Mas Arman." panggil Arnita sambil kepalanya celingukan mencari keberadaan suaminya itu.Seketika Arnita sadar jika mobil suaminya yang tadi terparkir di halaman rumah sekarang sudah tidak ada lagi disana. Arnita terdiam berpikir apa yang sebenarnya sudah terjadi. Apa Arman pergi lagi setelah mengangkat telepon tadi? Sepertinya memang ada hal penting yang Arman lakukan saat ini.Dengan langkah lesu Arnita kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Ia kembali membungkus sate milik Arman dan menyimpannya. Arnita kemudian menghabiskan seporsi sate ayam seorang diri di meja makan.Selesai makan Arnita menunggu Arman pulang di depan tv. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh mala

  • Menantu Termiskin   Panggilan Darurat

    Kandungan Arnita sudah memasuki bulan ketiga kehamilan. Tak terasa perut Arnita semakin membesar. Seperti menjadi kebiasaan baru Arman, setiap kali Arnita berada di dekatnya ia selalu mengelus perut istrinya itu. Hingga kadang Arnita kesal kepadanya karena risih dengan sikapnya itu.Hingga sampai sekarang Arman belum memberitahu mamanya tentang kehamilan Arnita. Tapi rencananya Arman akan memberitahu mamanya dalam waktu dekat. Ia akan membawa Arnita ke rumah.Arman menggeser layar tab nya. Keningnya berkerut melihat berita sebuah agensi model yang ia ketahui Jenny menjadi salah satu model disana itu sedang terjerat kasus penipuan. Arman membuka artikel berita tersebut dan mencari tahu kebenarannya. Ia tercengang jika agensi tersebut benar-benar melakukan tindakan penipuan. Bukan hanya menipu modelnya saja, tetapi juga menipu pengusaha lain yang menggunakan jasa modelling perusahaan tersebut. Kasus itu juga ikut menyeret para model di perusahaan tersebut dan Arman melihat nama Jenny ju

  • Menantu Termiskin   Perselingkuhan Mawar

    "Makasih ya Ar udah mau temani aku makan." ujar Jenny."Hmm." "Istri kamu nggak akan marah kan?" tanya Jenny hati-hati. Arman menggelengkan kepalanya."Oh iya untuk perpanjang kontrak yang kamu tawarkan sepertinya aku nggak bisa ambil." tangannya memainkan pisau dan garpu di atas steaknya.Arman mendongakkan sedikit kepalanya untuk menatap perempuan di depannya. "Kenapa?" "Emm, bukannya aku nggak tertarik mau ambil perpanjangan kontrak yang kamu tawarkan. Tapi aku mau mencoba untuk ekspor modelling yang beda dari sebelumnya.""Manajer aku bilang kalau ada salah satu merk fashion ternama di Indonesia yang nawarin kerja sama dengan aku. Aku harap kamu nggak tersinggung sama keputusan aku."Arman menganggukkan kepalanya pelan. Ia mengerti jika Jenny ingin mencoba dunia modelling lain yang ada di negara ini. Itu juga akan mempermudah karirnya di negara ini."Bagus kalau kamu mau ekspor dunia modelling disini." balas Arman.Jenny lega mendengar jawaban Arman yang mendukung keputusannya.

  • Menantu Termiskin   Perkara Susu

    Arman menyandarkan kepalanya ke bahu Arman. Kakinya diluruskan sampai ujung kakinya menyentuh batas ujung sofa yang ia duduki. Tangannya asik menggeser layar ponselnya. Disisi lain Arman terlihat sibuk dengan tab di tangannya. Ia tidak sama sekali tidak kelihatan pegal saat Arnita menyandarkan tubuhnya ke tubuh Arman. Arman melepas kacamata yang bertengger di hidungnya dan meletakkan tab di tangannya ke atas meja. Ia sedikit menggerakkan tubuhnya dengan pelan."Kamu sudah minum susu hamilnya?" tanya Arman."Belum." balas Arnita pelan seperti gumaman."Kenapa belum? Ayo minum susunya dulu." Arman mengambil ponsel yang ada di genggaman Arnita.Arnita sempat memasang wajah kesalnya saat Arman tiba-tiba mengambil ponselnya. Namun segera ia merubah raut wajahnya saat Arman menatapnya dengan tatapan tajam. "Jangan main ponsel terus. Ayo saya buatkan susu." Arman menggandeng lengan Arnita ke dapur. Ia menyuruh Arnita untuk duduk sambil menunggunya selesai membuatkan susu untuk Arnita."Mi

  • Menantu Termiskin   Kehamilan Arnita

    Mawar berjalan berlenggak-lenggok memasuki lobi hotel. Dengan masker dan kacamata hitam yang menghiasi wajahnya tidak akan membuat orang lain mengenalinya. Mawar berjalan ke arah meja resepsionis."Ada yang bisa saya bantu bu?" tanya resepsionis hotel tersebut dengan ramah."Saya ingin ambil kunci nomor 506." ujar Mawar."Atas nama siapa bu?" "Pak Atlas." "Tunggu sebentar ya bu." "Silahkan di isi data diri ibu disini." resepsionis wanita tersebut menyerahkan buku tamu kepada Mawar.Setelah mendapatkan kunci kamar milik Atlas, Mawar masuk ke dalam lift menuju lantai lima hotel tersebut. Langkahnya berhenti di depan pintu bernomor 506. Dengan menempelkan kartu akses, pintu itu sudah bisa terbuka.Mawar masuk ke dalam kamar itu. Matanya menyoroti setiap sudut ruangan. Satu sudut bibirnya terangkat ke atas membentuk sebuah senyum miring. Diambilnya pigura foto yang ada di atas meja. Terlihat sebuah keluarga bahagia di foto itu. Tiitt tittSuara seseorang yang baru saja menempelkan kar

  • Menantu Termiskin   Bersikap Dewasa

    Alif dan Arnita menengokkan kepalanya ke belakang secara bersamaan. Terlihat mobil Arman yang berhenti tepat di belakang mereka. Arman berjalan cepat menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa. Arnita meneguk ludahnya dengan susah payah ketika melihat Arman terus menatap Alif dengan begitu intens."Kaki kamu kenapa?" tanya Arman dengan khawatir."Ini tadi nggak sengaja nginjek pecahan kaca mas." ujar Arnita sambil menunjuk ke pecahan kaca yang sudah Alif singkirkan ke tepi jalan."Kamu kenapa bisa disini?" "Aku tadi habis ikut penyuluhan RT terus pulangnya mampir ke warung es dawet di depan. Ini aku baru mau pulang ke rumah." jelas Arnita menceritakannya dengan singkat dan jelas."Kamu bisa jalan?" tanya Arman lagi. Pandangannya tidak lepas dari kaki Arnita yang terluka."Bisa kok mas." Arnita berjalan pelan menunjukkannya kepada Arman."Bisa dari mana? Kamu jalan aja kesusahan." Arman sedikit membungkukan badannya. Satu tangannya ia selipkan di belakang dengkul Arnita."Mas!" Arn

  • Menantu Termiskin   Piyama Hello Kitty

    Arnita berusaha menahan tawanya agar tidak mengeluarkan suara yang mengganggu tidur Arman. Sudah hampir sepuluh menit Arnita terbangun. Pertama ia terbangun ia terkejut dengan Arman yang memakai piyama hello kitty miliknya. Pagi ini piyama berwarna ungu itu sudah tidak berbentuk lagi. Dua kancing piyama di bagian tengah terlepas entah kemana. Mungkin karena terlalu sempit di tubuh Arman hingga membuat kancing piyama itu terlepas dengan sendirinya. Arnita merasa kasihan dengan Arman yang terlihat tidak nyaman memakai piyama miliknya. Tangan Arnita bergerak membuka satu persatu kancing piyama. Ia hanya ingin membukakan kancing piyama itu agar Arman bisa bergerak dengan nyaman dalam tidurnya. "Hmm." tanpa sepengetahuan Arnita, Arman terbangun dari tidurnya karena gerakan tangan Arnita.Arman menundukkan pandangannya ke bawah di mana Arnita sedang sibuk membuka kancing piyama yang ia pakai. Tangan Arman langsung memegang tangan Arnita. Arnita yang sebelumnya sedang terfokus membuka kan

DMCA.com Protection Status