“Kalian pasti tidak tahu, kenapa kartu ini tidak bisa diidentifikasi komputer teller di sini?” Elisa menaikkan suaranya, menyita perhatian.“Kartu ini, hanya bisa dilacak oleh komputer resmi yang diluncurkan pihak Bank Platina pusat. Bank Platina kita, meski tergolong bank paling megah di negeri ini, sama sekali, tidak diberi hak istimewa seperti Bank Platina pusat di Washington.”“Asal kamu tahu, kartu milik laki-laki ini, jauh lebih berharga dari kartu premium milikmu, Steve Rockshaw!?”Deg!Ann dan Steve serasa mati kutu.“Ba-bagaimana mungkin? Hampir tiga puluh tahun Keluarga Rockshaw jadi nasabah Bank Platina. Deposito kami juga melebihi batas wajar. Kami juga termasuk nasabah premium Bank Platina. Dengan deposito sebesar itu, tidak mungkin ada yang melebihi kekayaan keluargaku, apalagi di kota JC!?”Elisa memandang Steve dengan tatapan remeh.“Benar. Dan, satu hal yang belum kalian tahu, sepanjang Bank Platina berdiri, kami hanya pernah mengeluarkan tiga kartu khusus. Salah satu
Bank Platina memiliki hak penuh atas semua bank dalam negeri. Mereka punya wewenang mencetak kartu jenis apapun.Usai memindah saldo, Davin kembali ke markas para petinggi Black Mamba, membangunkan Boris yang masih tertidur pulas.Dia lebih dulu berangkat ke daerah pergudangan, mengirim laporan tertulis pada Tuan Besar Juta kalau dia dalam perjalanan menuju Heaven Garden agar segera mendapat tugas selanjutnya sebagai Tuan Muda Nayama yang baru.Kira-kira, butuh waktu 1 jam agar mereka sampai di kawasan komplek elit itu.Tapi, di tengah jalan, Davin ada hasrat ingin berkunjung ke Phoenix.Melvin diminta mengantar Davin ke sana. Bertemu Colin pemilik perumahan Saul Martin, mereka berbicara beberapa hal, terutama siapa yang berhasil mengakusisi villa Super A yang lokasinya tidak jauh dari sana.“Sepertinya banyak calon pembeli baru di sini. Saul Martin baru meresmikan satu kawasan khusus di persimpangan Syscho. Ada total tiga rumah yang belum dibeli. Para miliarder sepakat agar lima ruma
“Tuh lihat, itu laki yang kita teropongi tadi,” kata Chika pada temannya, sesama anak miliarder.“Benar. Kenapa dia ada di sini? Apa dia ikut lelang kayak papa kita? Kalau itu benar, berarti dia miliarder juga dong. Sudah tampan, body goals, kekar, keren, cool, apalagi kaya. Sumpah idaman banget deh!”“Andai aku bisa memilikinya. Abis nikah langsung aku kunci di kamar tujuh hari.”Pikiran Chika dan teman-temannya semakin tidak karuan. Mereka membayangkan hal yang tidak-tidak pada Davin, berharap suatu saat nanti mereka berbagi kehangatan di satu ranjang yang sama dan selimut yang sama pula.Demi mendapatkan pria seperti itu, Chika rela memberikan segala yang dia punya, termasuk kehormatannya sendiri. Lagi pula dia tak kalah menggoda dari putri miliarder lainnya.“Siapa orang itu?” Chika bertanya pada Charlie Setiawan. “Papa kenal dia nggak?”“Papa nggak tahu, coba kamu tanya C
Dari kejauhan, Lisamenatap seorang gadis yang mendekati Davin. Bodynya sungguh mempesona. Rambut pirang dan sepatu highnya mencuri perhatian tiap mata memandang. Apalagi pakaian yang sedikit terbuka di bagian dada.Perasaan cemburu membuncah.Ingin rasanya gadis itu segera mendatangi Chika, menamparnya, lalu menggeret Davin agar pandangan matanya tidak mengarah ke jerumus nafsu yang ditawarkan Chika.Tapi, semua itu terlambat. Chika lebih dulu memulai aksinya, berjalan membusungkan dadanya, semakin dekat denganDavin.“Hai, Ganteng!” Chika menyapa Davinsembari mendekatkan tubuhnya ke tubuh Davin.Davinmenengok ke bawah. Melihat pakaian yang sedikit terbuka dengan belahan terpampang jelas, tentu menimbulkan hasrat tersendiri bagi Davin. Dia juga laki-laki normal. Parasnya lumayan cantik, setara dengan Claudiaataupun Grace.“Habis olahraga ya? Urat nadimu masih kelihatan. Bau keringatmu juga sanga
“Penawaran kita tutup. Lelang tertinggi ada di harga 17,4 miliar.”Colin menutup acara lelang rumah-rumah mewah di gang Syschosetelah melalui perdebatan sengit harga antar para miliarder anggota Klan Emas.Kini, tinggal satu rumah lagi. Rumah yang paling ditunggu-tunggu lelangnya.Memperhatikan wajah-wajah miliarder yang ikut tepuk tangan, Yudhistira melihat satu orang yang sepertinya tidak puas dengan harga yang didapat.“Saya mengajukan banding. Saya ingin menaikkan harga lelang jadi 18 miliar.” Seorang lelaki dengan jas hitam berdiri. Dia adalah Gerald Latusia, kehadirannya tidak diketahui semua orang. “Maaf atas keterlambatanku, tapi aku berhak untuk ikut lelang ini, kan?”“Selamat datang. Senang bertemu lagi dengan Anda. Kami akan memberi tambahan waktu lima menit lagi.”Claudia, Ann, dan Madame Annethduduk di kursi yang diambilkan panitia lelang. Colin menyambut mereka dengan
Urusan Davin selesai.Dia pergi menaiki Valkyrie mewah yang jumlahnya hanya 15 di dunia. Baru merebahkan diri di kasur villa mewahnya, tiba-tiba Davin mendapat telepon dari seseorang.Pria itu ingat kalau ada urusan yang harus diselesaikan. Segera dia berangkat menuju apartemennya di White Bougenville, mengambil perlengkapan seadanya, lantas meluncur ke bandara.Pertemuan bersama Klan Emas akan diadakan di Malang, tepatnya di daerah Bukit Tidar. Semua harus berpakaian rapi, menggunakan dresscode yang telah ditetapkan. Davin berangkat dengan pakaian seadanya, toh nanti Melvin sudah menyiapkan pakaiannya begitu sampai di villa.Baru sampai di Malang, beberapa utusan Klan Emas terlihat berdiri menunggu tamu-tamu penting, tapi tidak satu pun menyambut kedatangan Davin yang menggunakan topi Fedora khas orang Skotlandia.Davin terus berjalan melewati karpet merah, hingga salah seorang petugas menghentikan langkahnya.“Karpet ini dikhususkan untuk anggota istimewa Klan Emas, orang biasa tida
Davin menoleh. Dalam hati terbesit keinginan untuk membuka identitas aslinya di hadapan Yudhistira, tapi di sisi lain dia berpikir, Yudhistira pasti tidak percaya begitu saja, sama seperti dua militer yang baru saja menghardik Davin.“Hei jawab! Jangan diam saja! Kamu punya mulut, kan?” Yudhistira membentak Davin.Ingin lari melepaskan genggaman tangan ibundanya, Lisa tidak kuasa melihat kekasihnya dibentak sedemikian rupa. Namun Rara melarang Lisa dengan alasan Davin pasti tahu apa yang harus dilakukan.Lisa akhirnya setuju dan diam di tempat yang agak jauh dari Davin.Menutup mata karena kasihan dan tidak tega, Lisa menyandarkan kepalanya di bahu Rara, menangis tersedu-sedu karena papanya belum sadar kalau Davin lah yang telah menyelamatkan nyawanya.“Lisa!” Yudhistira menoleh ke belakang. “Ajak ibumu masuk ke villa, papa akan menyusul kalian. Langsung pergi saja ke lantai empat!”Lisa menarik lengan ibundanya masuk ke villa, menemui seorang militer yang berjaga di sebelah resepsion
Satu tembakan ke udara dilepas, membuyarkan beberapa militer yang bergantian memukuli Davin, termasuk Yudhistira juga di sana.Galih datang mendekat dan langsung menghajar anak buahnya satu per satu.“Apa kalian tidak tahu dia siapa?” Galih menaikkan suranya, bahkan mukanya sedikit memerah karena amarah. “Aku bersumpah akan menyiksa kalian, jauh lebih pedih dari apa yang kalian lakukan pada Tuan Davin!”Yudhistira menegangkan alisnya. “Apa maksud Kolonel memanggil gembel ini dengan sebutan Tuan?”“Apa kalian bodoh? Dia itu tamu istimewa di pertemuan kali ini! Apa kalian mau jabatan kalian dicopot hanya karena salah menyambut orang? Pikirkan baik-baik, jangan bertindak sebelum ada kepastian!”Galih memarahi Johnson dan semua pengawalnya. Bisa-bisanya militer sekelas Johnson salah menyambut orang, padahal Davin adalah tamu paling penting yang ditunggu kehadirannya di pertemuan Klan Emas siang ini.Yudhistira tidak berkutik begitu tahu Davin adalah orang penting di sini, tapi nurani hati