Share

110. Stop!

“Ssst...”

Davin cepat-cepat menutup mulut Melvin dengan telunjuknya, berharap, orang-orang di sekitar mereka tidak mendengar perbincangan itu.

Identitas Melvin sendiri tidak diketahui publik karena pria itu mengenakan kacamata hitam dan topi baseball. Bisa barabe kalau Melvin diketahui orang-orang di sekitar Mall Unidarma, banyak yang minta foto selfie, atau bahkan jadi wartawan dadakan.

“Maaf, Tuan... jadi Tuan ingin membalas dendam pada Keluarga Latusia?” Melvin bertanya halus, lirih, tepat di kuping kiri Davin.

“Exactly,” sergah Davin, dia bersemangat mendengar hal itu.

“Sekarang saatnya membalas perbuatan Kevin, tapi aku rasa, tidak elok membalas Kevin dengan memperlihatkan bahwa aku adalah Tuan Muda Nayama. Aku ingin menyiksanya lebih dulu. Agar rencanaku sukses, aku tidak boleh terlihat mencolok saat sampai di Hotel Rasdalima.”

“Hmm, tunggu, saya kurang paham dengan rencana Tuan.&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status